"Oh?"Jessi tampak bingung sesaat. Meskipun dia tidak tahu asal usul Tobi, ayahnya jelas-jelas mengatakan pria itu sangat hebat. Apalagi, Jessi sendiri telah melihat keterampilan medis Tobi.Joni berpikir wanita itu memercayainya, jadi dia lanjut berbicara, "Benar, kok. Bukan hanya itu saja, dia juga baru saja datang dari pedesaan. Sudah miskin, nggak punya bakat lagi.""Kalau bukan karena undangan yang aku punya, dia nggak akan bisa masuk ke sini.""Benarkah? Kalau begitu, aku harus berterima kasih kepadamu karena sudah memberiku kesempatan untuk dekat dengan Kak Tobi," kata Jessi sambil tersenyum."..."Joni benar-benar pusing dibuat wanita itu. Apa wanita ini lamban? Dia tidak ngerti ucapannya itu? Kemudian, Joni kembali berkata, "Cantik, pikirkanlah. Kamu begitu sempurna, dengan kondisi seperti itu, kamu bisa dapat pria kaya mana pun, jadi mengapa kamu memilih pria nggak berguna seperti ini?"Mendengar ini, Jessi langsung marah dan berkata dengan dingin, "Beraninya kamu bilang Kak
Baca selengkapnya