Kecepatan ini bahkan jauh lebih kencang dibandingkan dengan Tobi!"Benar. Tuan, aku akan memanggilnya kemari!" kata Bahri sambil tersenyum."Nggak usah. Aku langsung ke sana saja."Begitu masuk ke dalam, Tobi langsung bertemu dengan Sapta. Pria itu tampak memperlihatkan senyuman penuh arti.Sapta buru-buru maju ke depan dan menyapa dengan hormat, "Tuan!" Namun, dia juga tampak gelisah."Ya, bagus. Akhirnya, kekuatanmu mencapai tingkat akhir Guru Besar," puji Tobi sambil mengangguk.Sapta tahu ini semua berkat teknik yang diajarkan Tobi. Dia berkata dengan nada sungguh-sungguh, "Tuan, kamu terlalu memuji. Kalau bukan karena kamu, juga nggak akan ada aku yang seperti sekarang ini.""Baiklah, teruslah berjuang keras." Tobi juga tidak banyak bicara.Namun, Sapta malah berkata, "Tuan, ada hal pribadi yang ingin saya bicarakan dengan Anda."Tobi tertegun.Mendengar itu, Bahri buru-buru berkata, "Kebetulan aku masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Tuan, aku pergi dulu.""Ok!"Tobi meng
Read more