Dengan begitu, Tobi juga tidak perlu terlibat dalam masalah ini lebih lama lagi."Kalau ya, bilang ya. Kalau bukan, tinggal jujur saja. 'Bisa dibilang begitu' maksudnya apa?" Steven tersenyum sinis dan berkata, "Kenapa? Kalau memang nggak punya bisnis, buat apa membual di sini?"Mendengar itu, Shinta menjadi cemas dan berkata dengan kesal, "Tuan Steven, yang membual itu kamu. Jelas-jelas Kak Tobi lebih hebat dari yang kamu bayangkan.""Benarkah? Kalau begitu, katakan bisnis apa yang dia punya. Aku mau tahu, apa bisnis yang dia punya bisa menandingiku?" Steven kesal melihat Shinta membantu Tobi berbicara.Sejak pertemuan pertamanya dengan Shinta, Steven sudah jatuh cinta kepadanya. Jangan harap ada pria yang berani merebut wanita cantik ini darinya.Begitu melihat situasi itu, ayahnya Shinta buru-buru mencairkan ketegangan. "Sudahlah, semuanya orang sendiri. Kalian pasti sudah kelaparan, 'kan? Ayo kita cari tempat makan dulu."Mendengar itu, Steven memutuskan untuk tidak terburu-buru. D
Read more