Semua Bab Raja Naga Meninggalkan Gunung: Bab 1371 - Bab 1380

1670 Bab

Bab 1371

Begitu mendarat, Nisha buru-buru berkata, "Tetua Arum, Tuan Pandu ini teman kami. Tuan Pandu pernah membantu kami sebelumnya. Kalau nggak, kami semua pasti sudah celaka."Mendengar itu, ekspresi Arum perlahan melembut. Namun, dia tetap berkata dengan dingin, "Kalau begitu masalahnya, aku akan mengampunimu kali ini. Anggap saja sebagai balas budi.""Tapi biarkan gadis itu mengikutiku sekarang juga. Jangan khawatir. Mengikutiku nggak akan membuatnya rugi.""Nggak perlu. Adikku nggak menyukaimu," tolak Pandu langsung.Saat mendengar itu, Nisha dan Bertha tampak cemas. Mengapa sifat Tuan Pandu ini sama seperti Tuan Tobi? Apa dia tidak bisa menolak secara halus?Jika Tetua Arum mengamuk, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.Benar saja. Arum terlihat geram dan langsung berkata dengan dingin, "Nak, sepertinya kamu cari mati?""Cari mati?""Hanya berdasarkan kamu? Jangan harap kamu bisa melukaiku," kata Pandu sambil mendengus dingin. Dia langsung memasang ekspresi menghina. Setelah lama men
Baca selengkapnya

Bab 1372

Kekuatan Nisha bahkan belum mencapai tingkat puncak Guru Besar. Dia seketika merasakan kekuatan besar dahsyat menyapu ke arahnya. Dia tidak bisa melawan sama sekali. Dalam sekejap, tubuhnya langsung terhempas.Bahkan, bagian dadanya juga terasa nyeri. Terlihat jelas, Tetua Arum tidak main-main. Dia sungguh ingin memberi pelajaran kepada Nisha.Beliau bukan hanya mendorongnya menjauh.Melihat pemandangan itu, Sapta juga terkejut. Menghadapi tekanan dan kekuatan yang begitu menakutkan, Pandu masih begitu tenang. Bahkan, nada bicaranya sangat mendominasi.Apa Pandu sudah begitu kuat? Meski begitu, takutnya dia juga tidak bisa mengalahkan lawan. Sapta segera melaporkan masalah itu kepada Tobi untuk meminta bantuan.Mungkin, hanya Tuan yang bisa menghadapi wanita tua ini. Apalagi, Tuan mengatakan dia telah berhasil menerobos Alam Tanah Abadi.Sebaliknya, Bahri jauh lebih tenang. Menurutnya, meski Pandu tidak bisa mengalahkannya, nyawanya juga tidak akan terancam.Wajah Yola berubah pucat da
Baca selengkapnya

Bab 1373

"Kamu cari mati!"Tetua Arum menggeram. Kekuatan dahsyat dan menakutkan menyembur keluar dari tubuhnya. Suhu udara di sekitarnya tiba-tiba turun beberapa derajat.Wajah semua orang berubah pucat. Mereka mulai bergerak mundur.Terutama Yola. Hanya saja, Bahri dan Sapta masih terus berjaga di sampingnya. Meski tidak ada mereka berdua, Pandu juga masih bisa melindungi adiknya.Namun, Yola sangat gugup. Kakaknya memang kuat, tetapi wanita tua itu terlalu menakutkan.Raut wajah Nisha dan lainnya juga terlihat muram. Saat mengetahui Tetua Arum masih hidup, mereka mulanya mengira mereka masih punya harapan di masa depan. Siapa sangka, begitu kembali, Tetua Arum sudah menyinggung Tuan Tobi.Jika sesuatu terjadi pada Pandu, Tuan Tobi pasti akan sangat marah. Mungkin juga tidak akan melepaskan nyawa Tetua Arum begitu saja.Masalah sudah jadi seperti begini, tidak ada yang bisa mereka perbuat lagi. Mereka hanya bisa berusaha mengingatkan Tetua Arum tentang kekuatan Tuan Tobi dan bersembunyi denga
Baca selengkapnya

Bab 1374

Namun, di bawah kehancuran energi yang menakutkan itu, di bagian tengah telah muncul sebuah lubang besar yang dalam. Apalagi, pecahan dan puing-puing beterbangan di sekitarnya.Arum yang terjebak di tengah merasakan sakit yang menusuk di bagian dadanya. Organ dalamnya serasa diubrak-abrik oleh energi besar yang tak tertandingi. Langkahnya terus-menerus mundur.Namun, dia tidak bisa menahan lebih lama lagi. Setelah menghancurkan banyak rintangan, dia pun terjatuh ke bawah.Kondisinya sekarat!Karena energinya terlalu menakutkan. Sekalipun ada ahli bela diri Guru Besar di sekitar, bahkan ada juga master hebat lainnya, mereka juga tidak bisa melihat dengan jelas.Di saat mereka bisa melihat dengan jelas, sosok Pandu tengah berdiri di sana dengan santai. Tidak ada kerusakan sama sekali di sekelilingnya.Sebaliknya, Arum tampak memuntahkan darah segar. Dia mengerang kesakitan, kemudian mundur dan terjatuh."Tetua Arum!"Wajah Nisha dan yang lainnya berubah drastis. Mereka langsung berlari m
Baca selengkapnya

Bab 1375

Melihat Pandu memamerkan kekuatannya, Yola juga sangat antusias. Dia tidak menyangka kakaknya akan begitu kuat. Kakaknya keren sekali, juga begitu mendominasi.Bahkan, Bahri yang telah mengetahui hal itu, juga masih terkejut. Hanya saja, dia turut senang melihat Pandu memiliki kekuatan seperti itu.Perhatian mereka sepenuhnya tertuju pada Pandu. Itu sebabnya, mereka tidak menyadari hal lainnya. Saat ini, Tobi telah muncul dengan tenang di tempat kejadian.Mata Sapta juga penuh dengan keterkejutan. Meski dia menebak kekuatan Pandu mungkin telah meningkat lagi, dia juga tidak menyangka akan begitu menakjubkan.Berdasarkan kekuatannya saat ini, jika Pandu ingin menghabisinya, juga hanya perlu menggunakan lambaian tangannya.Padahal, kesenjangan di antara mereka tidak terlalu jelas sebelumnya. Tanpa disadari, kesenjangan mereka berdua sudah begitu besar sekarang.Dengan kekuatan Pandu saat ini, pantas saja dia begitu tenang barusan. Bahkan, Sapta sempat mengirim pesan kepada tuan agar data
Baca selengkapnya

Bab 1376

Tapi Tetua Arum sudah mengakui kesalahannya. Memandang dari Sekte Kayana kami, mohon Tuan beri Tetua Arum kami kesempatan kali ini saja."Tobi melirik Nisha dan yang lainnya. Dia berkata dengan nada datar, "Beri dia kesempatan? Kalau Pandu nggak bisa mengalahkannya barusan, siapa yang akan memberi Pandu kesempatan?"Saat mendengar itu, Nisha dan yang lainnya juga tidak tahu harus bagaimana menanggapinya. Jika tidak ada Tuan Tobi, apalagi Pandu benar-benar tidak bisa mengalahkannya, mereka tidak berani membayangkan akhir yang akan dihadapi Pandu. Pria itu pasti berakhir mati.Raut wajah Arum berubah muram. Dia berusaha menggerakkan tubuhnya yang hampir tidak bisa bergerak itu sambil memohon. "Tuan Tobi, saya minta maaf. Saya nggak bisa menilai orang dan membuat Anda tersinggung!""Tolong beri saya kesempatan. Asalkan Anda bersedia melepaskan saya, kelak saya bersedia berusaha keras untuk membalas kebaikan Anda. Berdasarkan kekuatan yang saya miliki, tentunya saya akan sangat berguna bag
Baca selengkapnya

Bab 1377

Mendengar perkataan Pandu, Arum, tetua Sekte Kayana, langsung bergidik.Dia masih terpukau dengan kekuatan Tobi barusan. Pemuda itu bisa menghilang dari tempat dan mendadak muncul di kejauhan pada detik berikutnya.Sepertinya perkataan Tobi barusan yang ingin menghabisinya dengan mudah itu tidak berlebihan sedikit pun. Apalagi, jika dilihat dari kekuatan yang dimiliki pemuda itu.Sebaliknya, Arum yang baru berhasil menerobos Alam Tanah Abadi itu malah menyombongkan diri. Dia mengira dirinya sudah tidak terkalahkan dan tidak ada lagi yang bisa menyentuhnya.Siapa sangka, begitu pertarungan pertama dimulai, Tuan Pandu telah menaklukkannya.Selain itu, ternyata kekuatan Tuan Pandu masih kalah dibandingkan Tuan Tobi. Jika demikian, kesenjangan antara Arum dengan Tuan Tobi sudah pasti seperti langit dan bumi.Membayangkan semua ini, Arum makin tidak berani macam-macam lagi.Sebenarnya, ini juga akhir yang diinginkan Tobi. Dia harus menakuti orang seperti Arum dan membuatnya jera. Jika tidak
Baca selengkapnya

Bab 1378

Makin berbicara, Yesa makin kesal. "Bagaimana orang-orang ini bisa begitu nggak tahu malu? Mereka dulu begitu mendukung Keluarga Lianto, tapi sekarang malah menarik kembali begitu saja.""Mereka benar-benar nggak masuk akal. Widia, bisakah kamu menyuruh Tobi mengurus hal ini?"Widia tertegun sejenak. Dia mengira ada orang yang menindas ibunya. Tak disangka, hanya karena Damar dan lainnya tidak lagi memberinya keuntungan, dia langsung mengeluh dan memarahi mereka.Yang tidak masuk akal itu ibunya."Kenapa kamu nggak bicara? Jangan-jangan kamu nggak mau membantu hal kecil seperti ini?" Nada bicara Yesa terdengar tidak senang."Bukan!"Widia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bukankah bisnis Grup Lianto kita masih terus berkembang? Apalagi, formula kosmetik telah diberikan kepada Ibu. Keuntungan dari bisnis kosmetik sangat tinggi. Aku merasa kita juga nggak perlu mengambil keuntungan dari mereka lagi.""Apa maksudmu mengambil keuntungan dari mereka? Kita jelas pantas mendapatkannya. Me
Baca selengkapnya

Bab 1379

Tobi diam-diam tersenyum pahit. Sesuai perkataan Widia, Grup Lianto memang kian berkembang dan mustahil akan mengalami masalah besar.Namun, yang menjadi permasalahannya adalah keberadaan Yesa.Jika Yesa tidak sembarangan bertindak, apa akan terjadi hal seperti sekarang ini?"Kenapa? Kamu nggak percaya sama aku?" tanya Widia. Dia bahkan telah meminta Helen untuk membantu ibunya. Seharusnya, tidak akan menjadi masalah."Bukan. Tentu saja aku percaya," jawab Tobi.Widia juga tidak terlalu memikirkan hal itu, apalagi menanyakan situasi perusahaan. Lantaran telah mengundurkan diri, dia harus menyerahkan segalanya kepada ibunya.Jangan membuat ibunya mengira Widia enggan melepaskannya. Jika Yesa tahu Widia masih berhubungan dengan karyawan perusahaan, bahkan menyelidiki situasi perusahaan, ibunya pasti akan salah paham.Selesai makan, Widia masih terus bekerja. Tobi juga tidak pergi dan duduk di luar menemaninya. Namun, Tobi juga menerima informasi dari bawahannya mengenai Grup Bustan.Teru
Baca selengkapnya

Bab 1380

Clara tertegun sejenak. Melihat Tobi langsung melarikan diri, ekspresinya berubah muram. Dia tahu kalau perasaannya telah ditolak mentah-mentah bahkan sebelum dia melakukan pengakuan cinta.Namun, alasannya tentu bukan karena dia tidak cantik. Hanya dari gaya berpakaiannya hari ini, sudah banyak rekan prianya yang ingin mengejarnya.Alasannya cuma satu. Tuan Tobi hanya mencintai Bu Widia seorang.Tak disangka, dia akan begitu setia.Tak lama setelah Tobi memasuki toilet, Widia juga berjalan keluar dari ruangannya. Bukan karena pekerjaannya sudah selesai, tetapi dia tidak ingin Tobi terus menunggunya di sini.Tobi punya sifat playboy. Selain itu, dia masih cukup bisa diandalkan.Bagaimana dia bisa membiarkan Tobi menunggunya di sini? Dia tentu harus segera menyuruh pria itu kembali untuk beristirahat....Di sisi lain, Jatra, markas besar Aula Varun!Ada kilatan keterkejutan melintas di mata Bahtiar. Dia langsung bertanya dengan antusias, "Apa yang kamu katakan? Tobi telah berhasil mene
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
136137138139140
...
167
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status