Home / Urban / Raja Naga Meninggalkan Gunung / Chapter 1341 - Chapter 1350

All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 1341 - Chapter 1350

1670 Chapters

Bab 1341

Di saat Shinta dan Susan masih sibuk mengeluh, tiba-tiba terdengar suara Victor di telinga mereka. Keduanya langsung terkejut. Mereka pun menoleh ke belakang.Victor benar-benar ada di sini!Terlebih lagi, ada beberapa pria galak di belakangnya. Apalagi, mereka tidak terlihat seperti orang baik.Wajah Shinta dan Susan langsung memucat.Padahal, mereka telah berencana untuk melarikan diri malam ini, tetapi Victor malah muncul di sini sekarang. Targetnya sudah jelas. Biarpun hanya kebetulan bertemu, setelah mendengar apa yang baru saja mereka katakan, Victor pasti tidak akan membiarkan mereka pergi.Melihat ekspresi ketakutan dari kedua wanita itu, Victor langsung berkata, "Kenapa berhenti? Ayo lanjut memarahiku lagi. Kalian kira aku nggak tahu apa-apa?"Shinta tampak gemetar. Dia segera berdiri dan berkata, "Bukankah ini Kak Victor? Aku baru saja minum terlalu banyak, Sepertinya aku mengucapkan kata-kata yang nggak enak didengar. Tolong jangan dimasukkan dalam hati.""Shinta, aku memang
Read more

Bab 1342

Begitu mendengar perintah itu, kedua pria itu segera bergerak mendekati Tobi dengan cepat. Membereskan orang telah membuat mereka ketagihan. Setidaknya mereka sangat menyukai perasaan seperti ini.Tobi menggelengkan kepalanya dan berdiri. Jika bukan karena takut membuat heboh, dia pasti bisa dengan mudah menjatuhkan lawan dengan lambaian tangannya.Bahkan, membuat lawan mati di tempat.Melihat Tobi berani bangkit dan menghadapi mereka, keduanya merasa tertantang. Mereka tampak marah. Mereka langsung mengepalkan tangan dan meluncur ke arah lawan dengan cepat.Bam, bam!Terdengar suara dentuman keras. Di bawah keterkejutan semua orang, Tobi langsung menampar mereka satu per satu hingga membuat keduanya terpental jauh.Keduanya menghantam tanah dengan keras. Seluruh tubuh mereka terasa sudah hampir hancur.Victor tampak heran. Ternyata bocah ini bisa seni bela diri. Dia berkata dengan kejam, "Pantas saja dia berani sombong. Ternyata dia tahu seni bela diri, tapi hanya berdasarkan sedikit
Read more

Bab 1343

Shinta dan Susan tampak khawatir sekaligus tidak berdaya. Padahal, mereka baru saja memikirkan teror menakutkan dari Keluarga Bustan. Mereka juga ingin mencegah Tobi menaklukkan Victor.Namun, jika dipikir-pikir lagi, dalam situasi ini, berdasarkan karakter Victor yang keji, percuma saja mereka menghentikannya.Masalah sudah sampai pada tahap ini. Mereka sudah tidak bisa mundur lagi.Benar saja. Victor tampak menjerit kesakitan. Dia menatap Tobi dengan penuh kebencian. Namun, dia tahu dia tidak bisa berbuat apa-apa dan juga tidak berani berkomentar sama sekali.Victor sempat berpikir sendiri. Jika berhasil kabur dari sini, dia pasti akan melaporkan hal ini kepada Arjun. Dia pasti akan membuat bocah itu lebih sengsara dibandingkan hidup.Semua orang yang berada di sekitar mereka tampak terdiam. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara sedikit pun karena takut mendapat masalah.Siapa sangka, pemuda yang terlihat begitu lembut di hadapan dua wanita cantik ini akan begitu kejam. Hanya saja
Read more

Bab 1344

Meski hanya dalam waktu singkat, keduanya telah mendengar terlalu banyak tentang Grup Bustan dan Geng Macan Hitam. Itu sebabnya, mereka sangat takut pada Keluarga Bustan.Kedua gadis itu terus menimpali, bahkan tidak memberi kesempatan agar Tobi bisa berbicara. Akhirnya, setelah mendapat kesempatan, Tobi pun berkata, "Baiklah. Kalian sudah selesai?"Kedua gadis itu mengangguk tak berdaya."Kalau begitu, dengarkan aku. Jangan khawatir. Keluarga Bustan nggak bisa berbuat apa-apa padaku," kata Tobi langsung. Dia mulanya ingin mengatakan bahwa Grup Bustan adalah miliknya, tetapi dia kembali mengurungkan niat.Bagaimanapun juga, ini masih di luar. Apalagi, reputasi Geng Macan Hitam dan Grup Bustan juga tidak terlalu baik.Perkataan Tobi seakan-akan tidak menganggap serius Keluarga Bustan. Padahal, Keluarga Bustan termasuk salah satu keluarga paling berkuasa di ibu kota provinsi. Kedua wanita itu tidak memercayai hal itu sama sekali.Keduanya saling berpandangan. Mereka merasa Tobi sengaja m
Read more

Bab 1345

Tobi tidak tahu entah harus tertawa atau menangis. Jika dia tahu akan menjadi seperti ini, dia pasti tidak akan membiarkan kedua wanita ini minum.Tepat di saat ini, Susan, yang duduk di seberangnya, mengangkat gelas di tangannya sambil berkata, "Kak Tobi, ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu, tapi aku nggak punya kesempatan untuk mengatakannya.""Kalau begitu, jangan katakan lagi." Tobi teringat akan masa lalunya dengan Susan, pria itu samar-samar bisa menebak apa yang akan dia katakan."Nggak bisa. Aku harus mengatakannya hari ini!""Kalau lewat hari ini, aku takut nggak punya kesempatan untuk mengatakannya lagi!"Susan berkata dengan penuh antusias, "Kak Tobi, aku menyukaimu. Aku menyukaimu selama ini. Aku sangat menyukaimu!""Sejak pertama kali pergi menagih utang bersamamu, aku sudah tertarik sama sifat rendah hati, kalem, dan kekuatan yang kamu miliki. Selanjutnya, kamu terus membantuku berulang kali, yang membuatku makin jatuh cinta padamu.""Hanya saja, kamu sepertinya n
Read more

Bab 1346

Shinta berkata dengan antusias, "Aku sama seperti Susan. Aku sangat menyukaimu. Aku juga tahu diriku nggak punya harapan. Tapi kami bersedia menyerahkan kesucian kami kepadamu!""Kak Tobi, kamu nggak perlu khawatir. Aku nggak akan minta pertanggung jawabanmu. Susan juga begitu.""Jadi, biarlah kami berdua melayanimu malam ini.""Kumohon!""..."Tobi tercengang.Pembicaraan konyol macam apa ini!Mereka bahkan memohon kepadanya?Orang-orang di sekitar yang mendengar semua ini tampak membelalakkan mata. Mulut mereka juga ternganga. Mereka sama sekali tidak memercayai apa yang barusan mereka dengar.Pria-pria yang ada di sana menatap tajam Tobi, seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup.Beberapa di antara mereka mulai tergerak saat melihat dua gadis cantik di hadapan mereka itu. Namun, teringat akan tindakan Tobi yang menakutkan barusan, mereka tidak berani macam-macam lagi."Kak Tobi ...."Tubuh Shinta sedikit limbung.Tobi segera berdiri dan menopang gadis itu dengan tangan kanannya.Shi
Read more

Bab 1347

Tobi menurunkan kewaspadaannya barusan dan tidak berani mengerahkan kekuatan. Namun, siapa sangka dia malah akan didorong ke bawah dan langsung ditekan oleh tubuh lembut itu.Kehangatan dan kelembutan seperti itu. Ditambah lagi, aroma samar-samar itu.Apalagi, pipi lembut dan bibir kecil yang menggoda itu. Sepasang mata besar yang menawan. Semua itu sudah cukup untuk memikat pria mana pun.Yang lebih tidak terduga adalah Shinta langsung menempelkan bibirnya ke bibir Tobi.Gadis cantik yang begitu agresif, lembut, dan menawan. Dalam sekejap, semua itu langsung menyulut api di tubuh Tobi. Tanpa sadar, tangannya kini juga mulai bergerak liar.Pipi Shinta makin merona. Dia juga mulai mengeluarkan desahan nikmat.Tak butuh waktu lama, Tobi telah bergerak di bagian atas tubuh Shinta. Pakaian luar dan rok Shinta telah terlepas, memperlihatkan kulitnya yang begitu putih dan halus.Mungkin karena pergerakan keduanya, ditambah lagi dengan suara desahan, Susan menggerakkan tubuhnya dan berbaring
Read more

Bab 1348

"Ini ...."Perkataan itu seketika membuat Tobi merasa canggung. Dia tampak bersalah. "Maaf, aku barusan nggak bermaksud seperti itu.""Aku tahu. Lagian, aku yang mengambil inisiatif lebih dulu."Shinta mengakui segalanya dengan jujur dan berkata, "Kak Tobi, apa kamu benar-benar nggak tertarik sama aku?"Tobi sama sekali tidak berani memandang Shinta. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Baik itu dari sosok, penampilan, karakter atau kemampuanmu, kamu itu punya daya tarik tersendiri. Tapi kamu juga tahu kalau aku sudah punya wanita yang kucintai.""Aku tahu, tapi bukankah aku sudah bilang? Aku nggak perlu kamu tanggung jawab."Tobi balik bertanya, "Kamu memang nggak memintaku untuk bertanggung jawab, tapi aku nggak bisa melakukannya. Kalau aku orang seperti itu, kamu pasti nggak mau berteman denganku, 'kan?"Shinta terdiam. Sebenarnya, perkataan Kak Tobi benar. Namun, makin Kak Tobi bersikap seperti ini, dia malah makin menyukai pria itu.Melihat Tobi menghindarinya seperti ini, Sh
Read more

Bab 1349

"Siapa sebenarnya kamu?""Kuperingatkan, aku ini veteran dari Geng Macan Hitam.""Nggak ada seorang pun di ibu kota provinsi yang berani macam-macam dengan Geng Macan Hitam. Kami punya dukungan dari Keluarga Bustan dari belakang."Meski telah diinjak, Arjun masih punya harga diri dan berteriak keras karena kaget bercampur marah."Sepertinya kamu masih nggak bisa menerima kekalahanmu."Tobi mendengus dingin, lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Thomas.Meski malam sudah larut, Thomas tidak berani bermalas-malasan akhir-akhir ini. Lantaran ada terlalu banyak hal yang menunggu untuk dia selesaikan.Bagaimanapun, dia harus mengambil alih semua milik Hasbi.Jika masalah ini tidak sulit, dia juga tidak akan melepaskan nyawa Yuga untuk sementara waktu. Lagi pula, Yuga adalah anak kandung Bos Hasbi, jadi perannya masih sangat penting.Saat ini, dia tengah mendiskusikan masalah dengan Marva.Dia tiba-tiba menerima telepon dari Tobi. Dia segera menjawab panggilan itu dan menyapa den
Read more

Bab 1350

Tobi menggelengkan kepalanya, lalu mengangkat kakinya dan menendangnya lagi. Dalam sekejap, tubuh Arjun langsung terhempas ke sudut sana.Bruk!Tubuh Arjun langsung membentur dinding dengan keras. Wajahnya memucat. Dia kaget juga bercampur marah. Dia tidak berani menjawab telepon."Masih nggak menjawab telepon?" Tobi mengerutkan kening. Dia tidak punya waktu untuk meladeni mereka di sini. Dia harus memastikan mereka tidak berani macam-macam lagi.Begitu tahu dirinya boleh menjawab telepon, dia langsung mengangkat panggilan itu.Ketika telepon tersambung, Marva langsung memarahinya, "Arjun, apa kamu begitu ingin mati hingga berani memprovokasi Tuan?""Tuan?"Arjun kebingungan. Tuan yang mana? Mungkinkah Bos Hasbi? Mustahil."Anak muda di hadapanmu. Sebaiknya kamu segera meminta pengampunan darinya. Jangan harap aku bisa membantumu. Aku juga nggak bisa berbuat apa-apa."Marva lanjut berkata, "Jangankan aku, sekalipun ada ratusan Bos Hasbi di sini, Tuan juga bisa menghancurkan mereka semu
Read more
PREV
1
...
133134135136137
...
167
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status