Share

Bab 1345

Penulis: Anak Ketiga
Tobi tidak tahu entah harus tertawa atau menangis. Jika dia tahu akan menjadi seperti ini, dia pasti tidak akan membiarkan kedua wanita ini minum.

Tepat di saat ini, Susan, yang duduk di seberangnya, mengangkat gelas di tangannya sambil berkata, "Kak Tobi, ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu, tapi aku nggak punya kesempatan untuk mengatakannya."

"Kalau begitu, jangan katakan lagi." Tobi teringat akan masa lalunya dengan Susan, pria itu samar-samar bisa menebak apa yang akan dia katakan.

"Nggak bisa. Aku harus mengatakannya hari ini!"

"Kalau lewat hari ini, aku takut nggak punya kesempatan untuk mengatakannya lagi!"

Susan berkata dengan penuh antusias, "Kak Tobi, aku menyukaimu. Aku menyukaimu selama ini. Aku sangat menyukaimu!"

"Sejak pertama kali pergi menagih utang bersamamu, aku sudah tertarik sama sifat rendah hati, kalem, dan kekuatan yang kamu miliki. Selanjutnya, kamu terus membantuku berulang kali, yang membuatku makin jatuh cinta padamu."

"Hanya saja, kamu sepertinya n
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1346

    Shinta berkata dengan antusias, "Aku sama seperti Susan. Aku sangat menyukaimu. Aku juga tahu diriku nggak punya harapan. Tapi kami bersedia menyerahkan kesucian kami kepadamu!""Kak Tobi, kamu nggak perlu khawatir. Aku nggak akan minta pertanggung jawabanmu. Susan juga begitu.""Jadi, biarlah kami berdua melayanimu malam ini.""Kumohon!""..."Tobi tercengang.Pembicaraan konyol macam apa ini!Mereka bahkan memohon kepadanya?Orang-orang di sekitar yang mendengar semua ini tampak membelalakkan mata. Mulut mereka juga ternganga. Mereka sama sekali tidak memercayai apa yang barusan mereka dengar.Pria-pria yang ada di sana menatap tajam Tobi, seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup.Beberapa di antara mereka mulai tergerak saat melihat dua gadis cantik di hadapan mereka itu. Namun, teringat akan tindakan Tobi yang menakutkan barusan, mereka tidak berani macam-macam lagi."Kak Tobi ...."Tubuh Shinta sedikit limbung.Tobi segera berdiri dan menopang gadis itu dengan tangan kanannya.Shi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1347

    Tobi menurunkan kewaspadaannya barusan dan tidak berani mengerahkan kekuatan. Namun, siapa sangka dia malah akan didorong ke bawah dan langsung ditekan oleh tubuh lembut itu.Kehangatan dan kelembutan seperti itu. Ditambah lagi, aroma samar-samar itu.Apalagi, pipi lembut dan bibir kecil yang menggoda itu. Sepasang mata besar yang menawan. Semua itu sudah cukup untuk memikat pria mana pun.Yang lebih tidak terduga adalah Shinta langsung menempelkan bibirnya ke bibir Tobi.Gadis cantik yang begitu agresif, lembut, dan menawan. Dalam sekejap, semua itu langsung menyulut api di tubuh Tobi. Tanpa sadar, tangannya kini juga mulai bergerak liar.Pipi Shinta makin merona. Dia juga mulai mengeluarkan desahan nikmat.Tak butuh waktu lama, Tobi telah bergerak di bagian atas tubuh Shinta. Pakaian luar dan rok Shinta telah terlepas, memperlihatkan kulitnya yang begitu putih dan halus.Mungkin karena pergerakan keduanya, ditambah lagi dengan suara desahan, Susan menggerakkan tubuhnya dan berbaring

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1348

    "Ini ...."Perkataan itu seketika membuat Tobi merasa canggung. Dia tampak bersalah. "Maaf, aku barusan nggak bermaksud seperti itu.""Aku tahu. Lagian, aku yang mengambil inisiatif lebih dulu."Shinta mengakui segalanya dengan jujur dan berkata, "Kak Tobi, apa kamu benar-benar nggak tertarik sama aku?"Tobi sama sekali tidak berani memandang Shinta. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Baik itu dari sosok, penampilan, karakter atau kemampuanmu, kamu itu punya daya tarik tersendiri. Tapi kamu juga tahu kalau aku sudah punya wanita yang kucintai.""Aku tahu, tapi bukankah aku sudah bilang? Aku nggak perlu kamu tanggung jawab."Tobi balik bertanya, "Kamu memang nggak memintaku untuk bertanggung jawab, tapi aku nggak bisa melakukannya. Kalau aku orang seperti itu, kamu pasti nggak mau berteman denganku, 'kan?"Shinta terdiam. Sebenarnya, perkataan Kak Tobi benar. Namun, makin Kak Tobi bersikap seperti ini, dia malah makin menyukai pria itu.Melihat Tobi menghindarinya seperti ini, Sh

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1349

    "Siapa sebenarnya kamu?""Kuperingatkan, aku ini veteran dari Geng Macan Hitam.""Nggak ada seorang pun di ibu kota provinsi yang berani macam-macam dengan Geng Macan Hitam. Kami punya dukungan dari Keluarga Bustan dari belakang."Meski telah diinjak, Arjun masih punya harga diri dan berteriak keras karena kaget bercampur marah."Sepertinya kamu masih nggak bisa menerima kekalahanmu."Tobi mendengus dingin, lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Thomas.Meski malam sudah larut, Thomas tidak berani bermalas-malasan akhir-akhir ini. Lantaran ada terlalu banyak hal yang menunggu untuk dia selesaikan.Bagaimanapun, dia harus mengambil alih semua milik Hasbi.Jika masalah ini tidak sulit, dia juga tidak akan melepaskan nyawa Yuga untuk sementara waktu. Lagi pula, Yuga adalah anak kandung Bos Hasbi, jadi perannya masih sangat penting.Saat ini, dia tengah mendiskusikan masalah dengan Marva.Dia tiba-tiba menerima telepon dari Tobi. Dia segera menjawab panggilan itu dan menyapa den

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1350

    Tobi menggelengkan kepalanya, lalu mengangkat kakinya dan menendangnya lagi. Dalam sekejap, tubuh Arjun langsung terhempas ke sudut sana.Bruk!Tubuh Arjun langsung membentur dinding dengan keras. Wajahnya memucat. Dia kaget juga bercampur marah. Dia tidak berani menjawab telepon."Masih nggak menjawab telepon?" Tobi mengerutkan kening. Dia tidak punya waktu untuk meladeni mereka di sini. Dia harus memastikan mereka tidak berani macam-macam lagi.Begitu tahu dirinya boleh menjawab telepon, dia langsung mengangkat panggilan itu.Ketika telepon tersambung, Marva langsung memarahinya, "Arjun, apa kamu begitu ingin mati hingga berani memprovokasi Tuan?""Tuan?"Arjun kebingungan. Tuan yang mana? Mungkinkah Bos Hasbi? Mustahil."Anak muda di hadapanmu. Sebaiknya kamu segera meminta pengampunan darinya. Jangan harap aku bisa membantumu. Aku juga nggak bisa berbuat apa-apa."Marva lanjut berkata, "Jangankan aku, sekalipun ada ratusan Bos Hasbi di sini, Tuan juga bisa menghancurkan mereka semu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1351

    Tobi tidak mengikuti mereka naik ke atas. Mereka juga seharusnya tidak berani macam-macam. Apalagi, Marva akan datang sebentar lagi.Begitu Marva datang, mustahil terjadi hal yang tidak diinginkan.Tobi juga tidak ingin berlama-lama di sana lagi. Lebih baik dia pulang menemani istrinya.Benar saja. Tak lama kemudian, Marva sudah datang.Begitu tahu terjadi hal seperti ini, Marva tentu langsung bergegas datang. Saat bertemu dengan Tobi, dia segera mendekatinya sambil menyapa dengan hormat, "Tuan!"Lagi-lagi memanggilnya 'Tuan'? Apa belakangan ini sebutan 'Tuan' begitu populer?Tobi mengerutkan kening.Melihat ekspresi Tobi, Marva makin ketakutan. Wajahnya tampak panik. Apalagi, teringat dengan Bos Hasbi yang berakhir buruk. Selain itu, dirinya sendiri juga pernah mengambil tindakan terhadap Tuan sebelumnya.Wajahnya berubah pucat. Marva langsung berlutut dan berkata, "Anak buahku sudah menyinggung Tuan. Mohon Tuan memaafkanku!""Huh!"Tobi mendengus dingin. "Kamu mengakui kesalahanmu? A

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1352

    Setelah mempersiapkan segalanya, keduanya pun meraih gagang pintu dan perlahan membuka sedikit celah. Tiba-tiba, wajah Shinta berubah drastis. Dia segera menutup pintu kembali.Dia tampak terkejut."Ada apa?" tanya Susan."Ada, ada banyak orang di luar.""Apa? Mereka sudah datang? Apa yang harus kita lakukan?" Wajah Susan berubah pucat. Namun, dia kemudian berkata, "Mengapa mereka nggak menggedor pintu?""Benar. Mengapa nggak ada pergerakan sama sekali? Apalagi, mereka semua sepertinya berlutut di luar sana.""Sungguh? Biar aku lihat.""Lebih baik berhati-hati. Bagaimana kalau mereka mengambil kesempatan dan masuk ke dalam?""Kalau mereka mau mendobrak, pasti dari awal sudah masuk. Pintu ini juga seharusnya nggak mampu menghentikan pergerakan mereka.""Benar juga. Kenapa aku nggak kepikiran?"Keduanya sekali lagi membuka pintu dengan hati-hati. Tak salah lagi, di depan pintu ada begitu banyak orang. Apalagi, semuanya berlutut di sana.Meski mereka telah membuka pintu, masih tidak ada p

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1353

    Memikirkan Keluarga Bustan yang begitu kuat, Shinta dan Susan hanya bisa diam-diam berharap lawan tidak bisa menemukan Tobi.Akan lebih baik jika mereka berdua segera menyuruh orang-orang ini pergi. Kemudian, mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri secepatnya.Saat melihat kedua wanita itu masih diam, Arjun tampak panik. Jika kedua wanita ini tidak mau menerima permohonan maaf, bukankah mereka akan celaka? Mereka langsung memandang Marva untuk meminta bantuanMarva juga berharap masalah ini terselesaikan. Jika tidak, bagaimana dia bisa memberi penjelasan kepada tuannya? Dia buru-buru berkata, "Nona Shinta, Nona Susan, mereka sungguh menyesali perbuatan mereka. Memang benar, kejadian ini telah meninggalkan kesan buruk bagi kalian berdua.""Begini saja. Mereka bersedia memberikan kompensasi empat miliar sebagai biaya kerugian mental untuk kalian berdua akibat kejadian barusan."Empat miliar?Shinta tertegun. Keluarganya memang terus meminta uang kepadanya. Dia butuh uang sekarang.

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status