Home / Urban / Raja Naga Meninggalkan Gunung / Chapter 1331 - Chapter 1340

All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 1331 - Chapter 1340

1670 Chapters

Bab 1331

Mendengar itu, semua orang tampak antusias. Salah satu dari mereka tidak bisa menahan diri lagi dan langsung angkat bicara."Pak Edward, kami tahu Bu Widia punya pendapat yang berbeda dengan Anda. Tapi Bu Widia sangat baik. Dia juga harapannya perusahaan. Bisakah Anda mempertahankan Bu Widia?""Benar. Pak Edward, kami mohon. Jangan biarkan Bu Widia meninggalkan perusahaan.""Ya. Pak Edward, kami membutuhkan Bu Widia!""Tolong pertahankan Bu Widia!""..."Lantaran ada orang yang memimpin, semua orang juga ikut bersemangat. Semuanya meminta untuk mempertahankan Widia di perusahaan.Hal itu membuktikan bahwa di mata mereka, kinerja Widia sangat baik.Melihat adegan itu, jangankan Edward tercengang, bahkan Widia sendiri juga tertegun sejenak.Dia sama sekali tidak menyangka. Padahal, dia baru bergabung dengan perusahaan belum lama ini, tetapi semua orang akan begitu mendukungnya.Edward tampak terkejut. Dia baru menyadari bahwa kemampuan Widia jauh lebih baik dari bayangannya. Pantas saja,
Read more

Bab 1332

Sebaliknya, alasan Naura memperlakukannya seperti ini jelas karena Tobi.Widia mulai berpikir sendiri. Kenapa dia tidak memiliki ibu yang seperti itu?Jika ingin membahas kesenjangan di antara dirinya dengan Tobi sekarang.Jelas sekali, kesenjangannya jauh lebih besar dibandingkan yang dirasakan Yesa dulu. Namun, ibunya Tobi bukan hanya tidak meremehkan Widia, bahkan begitu memperhatikannya dalam berbagai aspek.Entah bagaimana kabar ibunya akhir-akhir ini. Widia sempat ingin menelepon ibunya beberapa kali, tetapi malah kembali menahan diri.Jika Widia tidak menelepon, ibunya juga tidak akan pernah menghubunginya.Lupakan saja. Kenapa dia harus berpikir sejauh itu? Setidaknya Tobi sangat baik kepadanya sekarang. Saat memikirkan Tobi, sudut bibir Widia langsung terangkat.Siang harinya, Widia menerima telepon dari Tobi dan segera turun ke bawah.Begitu keluar, Widia melihat Stevi yang sedang terburu-buru.Stevi terlihat mengenakan gaun. Sosok tubuhnya begitu indah. Ditambah lagi, dengan
Read more

Bab 1333

Stevi tertegun. Widia ingin bertanya kepada siapa?Namun, Stevi juga tidak bertanya terlalu banyak. Dia hanya bisa mengikuti Widia dengan cepat. Meski sudah sangat mendesak, apalagi batas waktu yang diberikan Grup Bustan adalah hari ini.Tempat makan yang dipesan oleh Tobi sangat dekat dari sana. Hanya tiga menit jauhnya. Tak lama kemudian, keduanya telah tiba di depan pintu sebuah restoran kelas atas.Harganya jelas relatif mahal. Tempat ini bukanlah tempat yang akan dikunjungi orang awam. Lingkungan di dalamnya memang sangat bagus, bersih, rapi, dan nyaman.Widia pun berjalan masuk ke ruang VIP yang telah dipesan oleh Tobi.Stevi juga mengikutinya dari belakang. Begitu masuk, dia mendapati seorang pemuda berusia dua puluhan telah duduk di sana.Pemuda itu memiliki paras tampan dan tubuh yang bagus. Dilihat sekilas, pemuda seperti ini akan populer di kalangan perempuan.Siapa dia? Jangan-jangan dia pacarnya Widia? Widia benar-benar punya selera yang bagus. Hanya saja, entah kemampuan
Read more

Bab 1334

Stevi tertegun. Mengapa tiba-tiba membahas tentang kerja sama? Jangan-jangan mereka punya solusi? Apalagi, semua itu tergantung pada manfaat seperti apa yang bisa Stevi berikan.Benar, pasti begitu!Stevi segera berkata, "Tuan Tobi, Anda boleh katakan persyaratan yang kalian inginkan dalam kerja sama ini.""Lebih baik kamu yang sebut saja," ucap Tobi dengan nada datar.Stevi ragu sejenak. Teringat dengan apa yang dikatakan ayahnya, dia pun berkata, "Kalau memungkinkan, kami berharap mendapatkan investasi sebesar satu triliun. Kami akan memberi kalian 60 persen saham. Tapi, semua manajemen dan operasional perusahaan masih harus dipegang oleh kami."Dalam situasi khusus seperti ini, Stevi benar-benar tidak berani berharap terlalu banyak."Satu triliun terlalu sedikit. Mana cukup untuk investasi!""Begini saja. Kami akan investasi empat triliun dan memegang 80 persen saham! Tapi Widia juga harus ikut andil dalam mengendalikan perusahaan, bagaimana?"Empat triliun?Hati Stevi bergetar. Ini
Read more

Bab 1335

Seakan menyadari Stevi sepertinya tidak memercayai Tobi, Widia jelas tidak senang. Dia pun berkata dengan ringan, "Stevi, bukankah hanya puluhan triliun saja? Bagi Tobi, jumlah uang itu bukanlah apa-apa!""Ini ...."Stevi kebingungan. Dia akui, mengatakan puluhan triliun memang agak berlebihan. Hanya saja, pembangunan pabrik dan peralatan yang relevan pasti akan memakan biaya puluhan triliun kelak.Melihat Stevi masih tidak memercayainya, Widia langsung mengeluarkan ponselnya. Kemudian, membuka pesan teks dan berkata dengan tenang, "Bagaimana kalau kamu lihat ini dulu?"Stevi tertegun sejenak. Dia melihat lebih dekat lagi. Wajahnya penuh dengan keterkejutan. Dia kemudian berkata dengan nada tidak percaya, "Dua ratus triliun?" Dia belum pernah melihat nominal uang yang begitu besar dan mencengangkan seperti itu."Dia, dia memberinya kepadamu?""Ya. Saat dia dengar aku ingin berinvestasi di industri baterai, dia langsung mentransfer 200 triliun kepadaku. Dia bilang jumlah uang itu nggak
Read more

Bab 1336

"Lupakan saja. Demi Widia, aku juga nggak ingin berdebat denganmu."Tobi menggelengkan kepalanya. Dia mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk menelepon.Tepat di saat ini, ponsel Stevi tiba-tiba berdering. Dia menundukkan kepalanya dan melihat ke layar ponsel. Wajahnya seketika berubah. Dia buru-buru berkata, "Ini, Zuvian yang menelepon.""Oh, kebetulan sekali. Aku juga nggak perlu repot-repot meneleponnya lagi!" ucap Tobi dengan datar."..."Stevi tidak berdaya dan buru-buru menjawab telepon. Agar memudahkan Tobi mendengar pembicaraan mereka, dia segera menyalakan pengeras suara dan berkata dengan sopan, "Pak Zuvian!"Namun, Zuvian sama sekali tidak sopan. Dia mendengus dingin dan berkata, "Bu Stevi, apa kamu sudah mempertimbangkan tawaran kami?"Stevi melirik Tobi dan berkata tak berdaya, "Pak Zuvian, tuntutan kalian terlalu banyak. Kami benar-benar nggak bisa menerimanya.""Benarkah? Dengan kata lain, kamu nggak setuju?" Zuvian terlihat marah.Stevi melirik ke arah Tobi lagi. Melih
Read more

Bab 1337

Stevi sangat terkejut. Perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Zuvian telah mengejutkannya dari awal.Perilaku Zuvian selanjutnya seolah-olah orang yang berada di ambang kematian. Dia terus berusaha untuk bertahan hidup, yang menunjukkan ketakutannya terhadap Tuan Tobi.Mengapa Zuvian bisa begitu takut kepada Tobi? Sudah pasti karena statusnya tidak biasa.Setelah Stevi menyadari keseluruhan situasi, hatinya langsung dipenuhi dengan kegembiraan.Saat ini, dia teringat dengan apa yang barusan dikatakan Tobi. Stevi tidak percaya pria itu bisa menyelesaikannya hanya dengan satu panggilan telepon.Mungkin hanya dengan satu dehaman dari Tobi, Zuvian sudah akan langsung berlutut dan memohon ampun.Jangankan dia, bahkan Widia pun tertegun sejenak. Meski dia tahu Tobi sangat kuat, dia juga tidak menyangka akan sehebat itu.Apalagi, Stevi sudah pernah cerita kepadanya. Keluarga Bustan termasuk salah satu dari empat keluarga besar. Grup Bustan sangat kuat dan menakutkan."Pak Tobi, saya minta maaf
Read more

Bab 1338

Andreas akan memulai tindakannya dengan menyerang ayah kandungnya, Tuan Besar Ezra, lebih dulu!Namun, Keluarga Yudistira saat ini benar-benar berada dalam masa genting. Mereka bisa runtuh kapan saja.Meski begitu, dia akan menunggu beberapa hari lagi. Biarlah semua musuh menampakkan diri lebih dulu. Jika saatnya tiba, mereka semua akan ditangkap dan Keluarga Yudistira akan bangkit kembali.Selain itu, Tobi juga masih akan menunggu dan melihat. Dia ingin tahu apa gurunya akan mengambil tindakan? Kini dia mulai memiliki keraguan di dalam hatinya.Tobi kembali memikirkan Zuvian. Setelah kejadian ini, sepertinya Zuvian bukanlah orang baik, jadi dia pun memerintahkan bawahan untuk memeriksanya.Oh ya, bukankah Shinta dan Susan bekerja di Grup Bustan? Mengapa dia tidak mengajak mereka keluar agar bisa memahami situasi Grup Bustan?Memikirkan hal ini, Tobi mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi Shinta. Awalnya, dia ingin menelepon Susan, tetapi teringat gadis itu punya perasaan terh
Read more

Bab 1339

Lantaran sudah waktunya pulang kerja, Shinta dan Susan pun meninggalkan perusahaan. Mereka takut Victor akan berubah pikiran dan mencegah mereka pergi.Namun, ternyata semuanya berjalan mulus.Dia juga baru saja menerima telepon dari Tobi. Shinta kemudian bertanya, "Susan, kita mau pulang mengemasi tas atau pergi menemui Kak Tobi dulu?"Susan ragu-ragu sejenak. Jika orang lain yang mengajaknya, mungkin dia tidak akan begitu. Namun, jarang-jarang mereka bisa makan malam bersama Kak Tobi.Setelah ragu-ragu sejenak, dia pun menjawab, "Bagaimana kalau kita bertemu dengan Kak Tobi dulu? Lagi pula, kita bisa kabur malam nanti.""Oke. Aku ikut kamu saja.""Tapi, kita nggak boleh beri tahu masalah kita kepada Kak Tobi.""Aku mengerti. Di sini ibu kota provinsi. Kak Tobi juga bukannya serba bisa. Kita nggak boleh buat dia kesulitan." Shinta juga setuju.Keduanya telah membuat keputusan. Tak lama kemudian, mereka melihat mobilnya Tobi.Tobi juga menyadari kedatangan mereka. Keduanya mengenakan a
Read more

Bab 1340

Susan tidak ingin Tobi mengetahui masalah yang dihadapinya.Bagaimanapun, lawan adalah Keluarga Bustan, salah satu dari empat keluarga besar di ibu kota provinsi. Mereka tidak boleh menyinggung Keluarga Bustan hanya karena masalah sepele seperti itu."Sungguh?"Tobi menyadari ada yang aneh dengan ekspresi wajah Susan. Kemudian, bertanya, "Shinta, kalian tinggal bersama. Kamu tahu dia kenapa?""Sungguh, nggak ada apa-apa, kok. Kak Tobi, kamu barusan bilang mau cari tahu sesuatu, 'kan? Apa itu?"Dalam sekejap, Shinta langsung mengganti topik pembicaraan.Tobi tahu mereka berdua pasti menyembunyikan sesuatu darinya. Lantaran keduanya tidak mau memberitahunya, jadi dia juga tidak bertanya lebih banyak lagi. Tidak dimungkiri, Shinta lebih pintar berkomunikasi dibandingkan Susan.Ditambah lagi, Shinta juga termasuk manajer tingkat menengah di Grup Lianto. Apalagi, kinerjanya sangat baik.Mungkin Tobi bisa mempertimbangkan untuk memindahkannya ke manajemen. Jika tidak demikian, dia akan membi
Read more
PREV
1
...
132133134135136
...
167
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status