Semua Bab Dikejar Mafia Posesif: Bab 61 - Bab 70

100 Bab

#61. Hari Pertama Menjadi Ayah

“Benarkah saya boleh pulang, Nyonya?”“Tentu saja, kau pulanglah, Lucy. Bawa uang ini. Rawatlah ibumu dulu, juga perbaiki hubunganmu dengan kekasihmu.”“N-Nyonya ….” Lucy menatap Cecilia dengan mata berkaca-kaca. “Nyonya tidak memecat saya, kan?”“Tidak, Lucy. Aku hanya memberimu cuti beberapa bulan. Kalau kau sudah siap kembali bekerja, kabari aku, ya,” jawab Cecilia sambil tersenyum.“Nyonyaaa!” Lucy memeluk Cecilia erat. “Terima kasih banyak, Nyonya … Tuan ….”“Kau boleh berangkat sekarang, selagi hari masih pagi.”“Baik, Nyonya.”Lucy memberikan Olivia pada Cecilia, kemudian undur diri dari kamar Marcus dan Cecilia.“Kau tidak apa-apa, tanpa pengasuh Olivia?” tanya Marcus pada Cecilia. “Perlukah kita cari pengasuh sementara?”“Tidak masalah. Aku sudah terbiasa mengurus Olivia sendirian.”Cecilia menyerahkan Olivia untuk digendong Marcus.“Justru aku sedang berpikir, aku ingin liburan bersamamu dan Olivia. Sepertinya itu bagus untuk membangun kedekatan kita kembali.”Tiba-tiba Oliv
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

#62. Berlibur Bersama Bayi

Berlibur ke luar negeri cukup mendebarkan. Cecilia sangat antusias karena ini merupakan pengalaman pertamanya pergi ke luar negeri. Namun, dibanding itu, tidak ada yang lebih menegangkan daripada duduk di sebelah Marcus selama berada di bandara.Sekali lagi Cecilia tertampar kenyataan bahwa suaminya memang tampan, dan Marcus bisa menjadi seorang model dengan wajah dingin eksotis dan tubuh jangkung berotot itu.Penampilan Marcus hari itu sempurna. Dia mengenakan kaus turtleneck hitam, jaket suede warna cokelat, sementara celana jeans hitam berpotongan pas membalut kedua tungkai kakinya yang panjang. Sepasang kaca mata hitam menambah aura maskulinnya yang menggoda, begitu pula jam tangan dan sepatu kulitnya.Tangan Marcus yang kekar sibuk menggeret koper di sebelah kiri, sementara yang kanan mendorong stroller Olivia. Apa yang dia lakukan itu membuatnya tiga ratus kali lipat terlihat lebih seksi. Orang-orang, khususnya para wanita, tidak bisa melewatinya tanpa menoleh.Cecilia yang tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya

#63. Aku Juga Menginginkannya

(WARNING : STEAMY SCENES / 18+, MOHON DIBACA SETELAH BERBUKA PUASA)Dalam remang cahaya kamar, Cecilia menatap mata Marcus, dan keduanya saling memandang.“Oh, ya, Sayang ….” Suara lembut Cecilia membuat sekujur tubuh Marcus merinding. “Aku tahu yang kau inginkan ….”Marcus tidak tahan lagi. Bokongnya menegang, pinggulnya terus bergerak gelisah. Cecilia memasukkan tangannya ke dalam celana Marcus, membantu sang suami menuntaskan hasrat yang memuncak.Dada Cecilia juga kembang-kempis. Dia bernapas dengan gugup. Hasrat semakin menjerat Marcus, gelombang kenikmatan seolah menjilat permukaan kulitnya, dan pria itu sedikit membuka mulut.Marcus memejamkan mata erat, napas beratnya hampir terdengar seperti rintihan.“Ah ….” Marcus mengerang tertahan. “Mmmh ….”Cairan hangat melimpah, Cecilia sedikit tersentak.“Jangan berhenti …” perintah Marcus setengah berbisik. “Sedikit lagi ….”Dengan cepat Cecilia memijatnya, sementara Marcus terus mengejan.“Ya … sudah cukup … kau boleh melepaskan aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

#64. Aku Bisa Mengerti

Dari peternakan Eddie Liu di Henderson Valley, Marcus membawa keluarga kecilnya ke selatan, ke Danau Taupo. Itu adalah danau terbesar di Pulau Utara Selandia Baru. Letaknya 279 km dari Auckland.Perjalanan itu makan waktu 4 jam karena mereka sering berhenti untuk beristirahat dan menikmati pemandangan.Mereka tiba di tepi Danau Taupo tepat pada tengah hari. Mereka makan siang sambil menikmati panorama danau biru yang begitu luas bagaikan lautan dan berombak-ombak. Menu yang mereka pesan adalah fish and chips, dan porsinya sangat besar, namun Cecilia tampak siap menghabiskan semuanya.Kedua orang tua baru itu sudah mulai sinkron dalam mengurus Olivia. Sementara Cecilia makan dengan lahap, Marcus menggendong Olivia yang tidak betah di dalam stroller-nya. Bayi berusia 4 bulan itu ‘bau tangan’, lebih suka digendong daripada berbaring, khususnya oleh ibunya.Meski cukup lelah menyetir mobil selama 3-4 jam, Marcus mempersilakan Cecilia makan lebih dulu.“Oh, tidak apa-apa, habiskan makananm
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-26
Baca selengkapnya

#65. Obrolan di Ranjang

Rupanya Marcus telah menyewa sebuah pondok untuk menginap selama tiga hari dua malam. Pondok kayu itu terletak di puncak bukit, dikelilingi hutan pinus, dengan teras belakang yang menghadap ke danau. Sekali lagi Cecilia seolah memasuki dunia khayalannya.Cecilia berulang kali bergumam takjub saat mengamati interior pondok itu. Meski pondok itu berada di tempat yang terpencil, berada di sana tidak terasa menakutkan. Mungkin karena pondok itu sangat cantik, dengan interior yang didominasi warna putih, menimbulkan rasa nyaman dan kerasan di jiwa Cecilia.Udara malam itu cukup dingin, terasa seperti 6 derajat Celcius. Melihat Cecilia menggigil, Marcus segera menyalakan perapian di ruang tengah. Marcus mempersilakan Cecilia duduk menyusui Olivia di depan perapian, sementara pria itu menyeduh dua cangkir teh untuk dia dan istrinya.Usai menyeduh teh, Marcus menghampiri Cecilia dengan selembar selimut. Diselimutinya punggung istrinya. Lantas mereka duduk bersisian.Pasangan itu terdiam, meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-27
Baca selengkapnya

#66. Kau adalah Milikku

Lantas Cecilia membeku. Cecilia mengalihkan tatapannya, menatap lantai. Dia terlalu malu, sampai tak sanggup menatap mata suaminya sendiri!Cecilia merasa bodoh dan terlalu gegabah, seperti gadis remaja yang tanpa sengaja menyatakan rasa suka kepada kakak kelas. Cecilia pun menekan dada. Jantungnya berdebar keras sekali, rasanya seperti akan meledak.Sementara itu, salah satu sudut bibir Marcus terangkat. Dia mengamati Cecilia yang kelihatan jelas salah tingkah. Marcus pun menyadari, sang istri masih begitu lugu.‘Aduh, dia pasti malu,’ pikir Marcus sambil menahan tawa. ‘Kau sungguh menggemaskan, Cecilia.’Marcus jadi ingin menjahili Cecilia.“Kau tahu kau membuatku kesal, hm, Cecilia?”Deg! Mendengar ucapan Marcus yang begitu dingin, jantung Cecilia seolah jatuh ke perut. Cecilia kembali memandang Marcus, menemukan pria itu sedang memandang tajam.“M-maaf … jika kau tak suka mendengar pengakuanku ….” Cecilia menggigiti bibir resah. “Kalau begitu … akan kutarik kembali kata-kataku tad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-28
Baca selengkapnya

#67. Aku Tidak Suka Posisi Ini

(WARNING : STEAMY SCENES / 18+, MOHON DIBACA SETELAH BERBUKA PUASA)“Apa maksudmu dengan kemampuan istimewa?” Marcus mendengus tertawa. “Memangnya kau pikir aku ini pahlawan super?”“Ya, menurutku kau itu seperti Batman.” Mikey tertawa kecil. “Kau kaya raya, misterius, dan sebenarnya kau sangat canggih.”“Huh, apa kau gila?” balas Marcus ketus. “Aku sangat canggih? Lihat ponselku. Usianya hampir sepuluh tahun.”“Marcus Wong, jangan merendahkan diri.” Mikey menghela napas berat dan kembali duduk bersilang kaki. “Aku tahu siapa kau sebenarnya.”Mikey merogoh ponselnya dan membaca data diri Marcus yang dikirimkan oleh kepala kepolisian khusus kepadanya.“Kau itu bukan pebisnis kasino biasa. Kau pernah menjadi penasihat independen Jaringan Manajemen Keamanan Antar-Agensi, badan yang merekrut, melatih dan mengembangkan personel-personel Departemen Keamanan dan Keselamatan PBB. Kau juga salah seorang pelopor bisnis berbasis kecerdasan buatan di era revolusi industri 5.0 ini di Asia.”Ucapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-29
Baca selengkapnya

#68. Kesucian Seorang Pendosa

(TRIGGER WARNING : KEKERASAN, PELECEHAN SEKSUAL DAN ISU KESEHATAN MENTAL, 18+)Pukul 10 pagi waktu Korea Selatan, pesawat Marcus mendarat di Incheon International Airport. Dua orang laki-laki berpakaian formal serba hitam menghadangnya begitu dia keluar dari pintu kedatangan. Mereka mengapit Marcus dan memaksa pria itu masuk ke dalam sebuah van yang juga hitam.Salah seorang di antara kedua laki-laki yang duduk di depan menyerahkan ponselnya kepada Marcus.Tulisan Hangeul yang tidak bisa Marcus baca muncul di layar ponsel.“Hwejangnim,” kata si pengemudi dalam Bahasa Korea. “Uh … our boss Han Tae-Sung … Mikey Han.”Hwejangnim, Marcus mengenali kata itu, artinya Presiden Direktur dalam Bahasa Korea. Mikey sudah mengajari kata itu pada Marcus sebelum Marcus berangkat. Demikianlah panggilan anak buah Mikey di Incheon kepada bos mereka.“Okay, Mikey Han.” Marcus mengacungkan jempol tanda mengerti, lantas menggeser tombol terima panggilan di layar ponsel. “Ya, Mikey?”“Maaf jika sambutan a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya

#69. Asisten Baru Marcus

Akhirnya Marcus bertatap muka dengan gadis itu, asisten yang ditunjuk Mikey untuknya, di sebuah kamar hotel yang sudah dipesankan Mikey.Namanya gadis itu Shin Eun-Gyo, dan sesuai perkiraan Marcus, usia gadis itu masih 20 tahun.Gadis tomboy berambut pendek berwarna platina, dengan banyak tindikan di kedua telinganya.“Tuan tidak perlu mengotori tangan Tuan untuk mengenyahkan Hong Dong-Man,” ucap Shin Eun-Gyo pada Marcus dalam Bahasa Inggris yang berantakan. “Tuan boleh menyuruh saya.”Marcus curiga, Mikey memiliki maksud lain mempertemukan gadis itu dengan Marcus.“S-selain itu … s-selama Tuan di sini … saya siap melindungi dan melayani Tuan …” imbuh Eun-Gyo malu-malu.Marcus menghela napas berat.‘Ah, rupanya maksud Mikey mengirim gadis itu bukan hanya sebagai bodyguard-ku, tapi juga sebagai wanita penghibur.’ Dalam hati Marcus berkesimpulan.“Terima kasih, tapi aku baik-baik saja.” Marcus mengesah. “Untuk hari ini aku tidak membutuhkanmu, jadi kau boleh pulang.”Eun-Gyo terperangah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-04
Baca selengkapnya

#70. Eksekusi Sang Target

Seoul, dua minggu kemudian.Tampaknya detektif muda itu lebih pantas jadi selebriti yang muncul di televisi daripada berkelahi melawan penjahat. Wajahnya memiliki fitur-fitur maskulin dan feminin sekaligus, dan perpaduan yang pas itu sungguh mengesankan.Tubuhnya yang semampai namun atletis menjulang setinggi 186 sentimeter. Di balik t-shirt dan kemeja kotak-kotak lusuh yang dikenakannya terdapat otot-otot yang terpahat dengan nyaris sempurna sebab ia gemar berolahraga dan ia kerap mengikuti pertandingan MMA amatir.Ia dapat menyebrangi jalan raya di depan Kantor Kejaksaan Agung atau Geomchalcheong dalam beberapa langkah saja karena kedua tungkai kakinya yang panjang.Han Do-Jin, detektif itu, datang untuk menemui kawan yang akan membantunya mengusut kasus kematian Hong Dong-Man yang menggemparkan seluruh negeri.Hong Dong-Man adalah nama kepala sekolah SMA Cheomdan yang berada di Incheon. Sekolah itu pernah menjadi SMA terbaik di tingkat Nasional. Bagaimanapun, tiga hari yang lalu, j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status