Semua Bab Dikejar Mafia Posesif: Bab 81 - Bab 90

100 Bab

#81. Aku Ingin Mencumbumu

Ribuan kilometer jauhnya dari kantor Marcus, Cecilia terbangun oleh ponselnya yang berdering, menggema di tengah kesunyian kamarnya yang nyaman.Jam digital di atas nakas menunjukkan saat itu pukul 9 malam. Cecilia memeriksa nama penelepon yang muncul di layar ponsel. Lantas wanita itu pun tertegun.Kemudian, sambil menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan, Cecilia tersenyum lembut.“Halo, Sayang …” ucap Cecilia mesra. “Kau di bandara?”Marcus tertegun mendengar suara wanita yang menyapanya. Suara dari sosok yang begitu dia rindukan. Misi Marcus di Korsel memisahkan mereka selama tiga bulan, dan selama itu waktu terasa begitu lambat berlalu, mendera keduanya dengan kerinduan yang menyakitkan.“Ya, aku masih di Incheon, aku menunggu boarding pesawat,” jawab Masahiro seraya menghela napas berat. “Mau kubawakan oleh-oleh apa?”Cecilia termangu. Suara Marcus Wong masih seperti dulu, begitulah pikir Cecilia, terdengar begitu menenangkan kalbu. Hanya dengan mendengar suara pria itu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-20
Baca selengkapnya

#82. Seringai Semanis Iblis

(WARNING : STEAMY SCENES / 18+)“Kau bukan rekan Han Tae-Sung dalam melakukan penipuan, kan?”“Bagaimana menurutmu?” Marcus menyilangkan kaki dan membalas tatapan Cecilia. “Menurutmu aku seorang penipu?”Cecilia menghela napas berat, lantas menyesap seteguk anggur.“Sayang, kau jelas pandai menipu,” gumam Cecilia sambil tersenyum. “Selain mengetahui tentang kerja samamu dengan Han Tae-Sung, aku juga tanpa sengaja mengetahui hal lain yang kau sembunyikan dariku.”“Hal yang aku sembunyikan darimu?” Marcus memicingkan mata.“Saat ini ibu tiriku dalam kondisi koma di rumah sakit, bukan?” kata Cecilia. “Kudengar perempuan sialan itu dianiaya orang sampai matanya buta. Anehnya, kau yang bawa Angel ke rumah sakit, lalu kau bayar pula biaya rumah sakitnya hingga sekarang. Dari informan yang aku sewa, aku juga tahu bahwa Dylan, kekasih ibu tiriku, juga sudah tewas dalam tawuran antar gangster.”Cecilia mengesah keras untuk mengatur emosinya yang berserakan. Sementara Marcus terus menatapnya de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-21
Baca selengkapnya

#83. Balas Dendam Sempurna

Bertopang dagu, Cecilia memandangi wajah Marcus yang terlelap pulas di sisi wanita itu. Mereka berdua masih berbaring di atas tempat tidur, tanpa busana di balik selimut. Malam telah diserobot oleh pagi, matahari pun sudah tinggi mengudara.Cecilia termangu.Apa yang terjadi kemarin terbayang di benaknya. Sulit dipercaya. Ada begitu banyak hal yang sudah dia alami dalam waktu beberapa jam saja sejak Marcus tiba hingga dini hari: mereka berbincang, lalu bermesraan, kemudian sedikit berdebat soal pekerjaan Marcus yang misterius, lantas bercinta dengan hebat — dan mereka membuat kamar yang hening itu jadi berisik.Suara obrolan ringan dan perdebatan yang tidak terlalu serius, suara tawa, suara kecupan, suara pasangan yang memadu asmara — mereka adalah pasangan yang dinamis. Bagaimanapun, rasanya semua itu belum cukup untuk mengobati rindu atau untuk memuaskan hasrat, meski tubuh mereka lelah bukan main seolah-olah mereka baru saja tanding tinju.Marcus membuka sebelah matanya, mengintip
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-22
Baca selengkapnya

#84. Mari Kita Berkencan

(WARNING : STEAMY SCENES / 18+)Setelah meninggalkan rumah ayah Cecilia, Marcus perhatikan istrinya jadi murung.Marcus jadi merasa bersalah pada Cecilia karena Marcus sudah membawa wanita itu ke rumah yang membangkitkan banyak kenangan traumatis.Mata Cecilia sembap akibat terlalu banyak menangis.“Sayang,” bisik Marcus saat mereka berada dalam mobil. Panggilan Marcus menyadarkan Cecilia dari lamunan panjang. Wanita itu menoleh dan menemukan sang suami yang duduk di balik setir tersenyum lembut kepadanya. “Mau pergi ke tempat yang kau sukai?”“Eh?” Cecilia tertegun.“Jangan sedih lagi, Sayang. Ayo kita pergi ke tempat yang belum pernah kau kunjungi, tapi selalu ada di dalam benakmu. Ke mana pun kau mau, aku siap mengantarmu,” ujar Marcus. “Ayo kita berkencan.”Cecilia merenung sejenak, kemudian dia berkata, “Aku belum pernah ke taman hiburan.”“Taman hiburan?” Marcus cukup kaget dengan lokasi pilihan Cecilia. “Apa kita tidak terlalu tua untuk pergi ke sana?”“Yah …” gumam Cecilia. “J
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-24
Baca selengkapnya

#85. Potret Keluarga Bahagia

Akhirnya orang tua Olivia pun tiba di rumah, usai bulan madu kedua mereka yang cukup singkat namun memuaskan.Olivia tergelak riang ketika digendong oleh ibunya dan mendapat kecupan bergantian dari Cecilia dan Marcus.Marcus cukup terkejut, bayinya bertambah besar dan menggemaskan, juga semakin lincah.“Olivia, putri mungilku, kau sudah tambah besar!” seru Marcus sambil mengambil Olivia dari gendongan Cecilia. “Wah, lihat ini, kau semakin berat saja!”Marcus mengangkat Olivia tinggi-tinggi, lalu membuat suara dengan meniup perutnya, membuat bayi gemuk itu tertawa terbahak-bahak.“Woo-hoo!” seru Marcus antusias. Sudah lama dia tidak bermain dengan bayinya. Dan Olivia tampak begitu gembira bertemu dengan ayahnya lagi. “Wah, sepertinya Ayah harus rutin olah raga dan kembali membentuk otot supaya bisa terus bermain denganmu, Olivia!”Marcus agak ngos-ngosan. “Olivia sungguh berat,” gumam Marcus sambil melirik istrinya.“Ya, makannya sangat lahap,” kata Cecilia khawatir. “Dia lebih besar d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-27
Baca selengkapnya

#86. Satu Tahun Kemudian

Empat musim tanpa terasa terus berganti sejak Marcus kembali bersatu dengan istri dan anaknya di rumah. Keluarga Wong tampak begitu bahagia dan damai. Saat perayaan ulang tahun pertama Olivia, Marcus mengundang Han Tae-Sung alias Mikey Han datang ke rumahnya, dan memperkenalkan rekannya itu pada sang istri.Di pesta itu Marcus dengar Han Do-Jin, adik Mikey, kini menjadi peneliti untuk United Nations Department for Safety and Security (UNDSS) yang khususnya menulis tentang isu-isu keamanan di Asia.Mikey Han dan Marcus Wong pun terus bergerak di bawah tanah sebagai makelar adidaya, seperti Maggie Wong ibu Marcus dulu, yang memasok apapun yang diminta klien mereka — mulai dari informasi, pasukan, bahkan senjata gelap.Kedua pria itu tidak pernah pandang bulu. Klien mereka berasal dari segala kalangan. Baik pejabat, atau penjahat, mau pun orang yang tidak memiliki identitas yang jelas namun memiliki kekayaan tidak terbatas.Toh bagi Marcus, kehidupan ini hanyalah sebuah permainan. Dia me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-30
Baca selengkapnya

#87. Sahabat Terbaik Marcus

Pertama kali Cecilia berjumpa dengan Mikey Han di pesta ulang tahun Olivia, pria itu meninggalkan kesan positif di hati Cecilia.Mikey Han adalah pria yang berpenampilan glamor, namun tampak ramah. Gaya fashion-nya seperti aktor Hollywood di era 50-an. Dia memakai jas double-breasted dengan enam kancing dari bahan tweed berwarna cokelat, saputangan menghiasi sakunya, dasi marunnya terbuat dari sutra, dan sepatu oxford-nya tampak mengilap. Dia juga mengenakan topi fedora ketika turun dari mobilnya, sedan panjang mewah berwarna hitam. Jam tangannya tampak terbuat dari emas murni.Kendati Mikey merupakan mantan bos Yusan, kelompok jopok (gangster) yang terkenal sebagai salah satu sindikat kejahatan paling kejam se-Asia Timur karena banyaknya korban yang jatuh di tangan mereka, Mikey sendiri memiliki kepribadian yang hangat terhadap Cecilia dan Olivia.Mikey Han menggunakan tata krama yang baik dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku. Dia juga menunjukkan perhatian dengan hal-hal kecil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-01
Baca selengkapnya

#88. Pemburu Bos Gangster

Atas izin Detektif Chiang, Marcus dan Do-Jin kembali ke vila Mikey untuk menyelidiki ulang TKP itu sekaligus menginap di sana.“Kalian tidak akan menemukan apapun,” kata Chiang Ho-Wa. “Tempat itu sudah kami bersihkan.”Vila Mikey adalah rumah terbesar dan terindah di lingkungan mewah itu. Siapapun yang datang ke rumah itu akan memujinya dengan penuh kekaguman. Memiliki rumah seperti itu adalah impian setiap orang.Vila besar itu bergaya minimalis dan serba putih. Dindingnya terbuat dari marmer, lantainya dari beton yang dipoles, sementara sebagian besar perabotan dapur dan kamar mandi terbuat dari batu gamping. Di tengah rumah itu terdapat karesansui atau taman batu zen yang dihiasi beberapa batang bambu dan semak holly.Pencahayaan alami dan ventilasi di rumah itu sangat baik. Bahkan walaupun rumah itu sudah cukup lama tidak ditempati, ia bebas dari jamur dan lumut. Tak banyak yang harus dibersihkan di rumah itu, ia hanya diselimuti debu.“Apa Anda tahu kenapa kakakku datang ke sini?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-02
Baca selengkapnya

#89. Pop and the Sons

Red Central Plaza, pukul 6.30 pagi.Sebuah ledakan besar terjadi dari lapangan parkir bawah tanah, meruntuhkan lebih dari setengah bagian lantai satu pusat perbelanjaan itu, menyisakan sebuah lubang besar di tengah-tengah plaza dan mezanin rapuh di tepinya.Polisi tiba di sana secepatnya setelah mendapatkan panggilan dari petugas keamanan mall yang selamat. 15 menit kemudian sejak ledakan pertama, terjadi ledakan yang lebih kecil di bioskop di lantai tiga. Markas kepolisian pusat pun mengirim pasukan operasi khusus.Walaupun kedua ledakan tadi tidak mengakibatkan korban jiwa dan kebakaran, jagoan dari Kepolisian Internasional atau Interpol, Robert Leung Choi-Sang, dikawal Kapten Detasemen Khusus Antiterorisme Ray Chow, hadir di tempat perkara kejadian.Ledakan seperti ini belum pernah terjadi di negeri ini, apalagi area kejadian termasuk dalam wilayah pemukiman kelas atas, di mana berblok-blok apartemen mewah dan rumah-rumah megah ditempati oleh para pejabat dan pengusaha ekspatriat y
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-03
Baca selengkapnya

#90. Dendam Kesumat Oskar

Sebelum menjadi hacker, Oskar bekerja sebagai seorang polisi. Di masa-masa gemilangnya, pria ini berpangkat inspektur dan mengepalai Departemen Investigatif Keamanan Maya yang dibentuk langsung oleh Kementrian Pertahanan, dan dilatih secara intensif oleh Dinas Intelijen Negara. Suatu hari, Oskar mendapatkan sebuah permintaan khusus dari Menteri Pertahanan untuk memutuskan sambungan penyadap telekomunikasi di ruangan Menteri Pendidikan, V. J. Petu. Alasannya, Pak Menteri sedang merencanakan sebuah gerakan pembaharuan dengan orang-orang pilihan dan beliau ingin menghindari risiko oknum dari dalam kantor kementrian sendiri yang seringkali membocorkan rencana baru kepada para jurnalis. Cerita yang disampaikan dengan tak lengkap dan seolah-olah menutupi kenyataan yang sepenuhnya berbeda ini membuat Oskar jadi curiga. Apalagi, melalui Menteri Pertahanan, Meteri Pendidikan berusaha menyuapnya dengan sejumlah uang yang cukup besar, ditambah pula den
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status