All Chapters of Istri Sementara untuk Kakak Ipar: Chapter 61 - Chapter 70

347 Chapters

BAB 61

“Istrimu adalah aku, Edward! Aku yang berhak untuk cincin itu, kenapa aku harus membiarkan wanita lain menggunakannya?” tanya Julia menunjukkan benar kekecewaan yang dia rasakan. Edward menarik lengannya, itu sungguh membuatnya tidak nyaman. Mendengar apa yang diucapkan oleh Julia, sebenarnya hal itu memang benar dan wajar. Akan tetapi, mengingat kembali bagaimana pernikahan mereka bisa terjadi serta perlakuan Julia kepada Alenta, rasanya dia lelah untuk memaklumi.“Tetapi, kenyataan bahwa Alenta juga adalah istriku tidak bisa dielak. Kau benar-benar terlalu kejam karena menyalahkan Alenta sepenuhnya, Padahal semua ini terjadi juga karena ibumu sendiri,” ungkap Edward.Dia berharap, Julia berhenti menyalahkan Alenta dan tersadar benar bahwa semua ini terjadi bukan karena keinginan Alenta sendiri. Lemas rasanya mendengar ucapan Edward, hubungan Edward dan Alenta sepertinya lebih dalam dibandingkan yang dia pikirkan. Kedua bola
Read more

BAB 62

Julia bangun dari tidurnya, tak mendapati orang lain di kamarnya. Seperti yang diucapkan oleh Edward semalam, dia benar-benar tidak datang ke kamar setelah pembicaraan di antara dia dan juga Julia. Begitu bangkit dari tempat tidurnya, Julia bergegas menuju ke kamar mandi. Setelah selesai membersihkan diri, bergegas Julia mengenakan pakaian rumahan. Meski hanya dress biasa namun selera Julia yang terbuka dan seksi tak menghilang. Dia keluar dari kamarnya, masih tak mendapati siapapun. Suara Elea juga tidak ada, mungkin dia lelah menangis kemarin. Tadinya Julia ingin pergi ke bawah untuk sarapan, tapi tiba-tiba saja dia teringat dengan Edward saat tak sengaja melihat ruang kerja. “Sayang?” panggil Julia seraya membuka pintu ruangan. Tidak ada siapapun, mungkin Edward ada di bawah atau mungkin sudah pergi bekerja. Julia terdiam mematung di ambang pintu, sebentar dia berpikir, rasanya dia ingin berada di ruang kerja E
Read more

BAB 63

“Kenapa Ibu melakukannya?” tanya Julia, tatapannya yang menuntut itu membuat Herin merasa sangat tertekan. “Kenapa Ibu diam saja? Katakan, Kenapa Ibu meminta Edward untuk menikahi Alenta?!” tanya lagi Julia saat melihat ibunya justru terdiam. Herin mencengkram kain baju yang ia gunakan, tak berani menatap kedua bola mata Julia yang menatapnya dengan tatapan nanar. Saat itu, Herin benar-benar sedang sangat berpikir keras. Apakah Jika dia menjelaskan kepada putrinya yang saat ini sedang dalam keadaan emosi dapat tersampaikan dengan makna yang sama seperti yang dia maksudkan?“Apa Ibu berpikir, jika Aku mati setidaknya Ibu bisa membuat Edward tetap menjadi menantu ibu dengan menjadikan Edward suaminya Alenta?” Julia semakin meluaskan dugaannya. Tak ingin putrinya terus salah paham, Herin mencoba untuk menjelaskan sedetail mungkin. “Ibu pernah melihat Edward bersama dengan wanita lain, Wanita itu sangat cantik. Semua itu terjadi
Read more

BAB 64

Karina datang ke rumah Edward, bertepatan dengan Edward yang membawa Elea kembali ke rumah saat menjelang malam. Kedatangan Edward disambut oleh banyak orang, mereka sudah tidak sabar ingin mengajaknya bicara. Untungnya, Elea sudah tidur saat dalam perjalanan pulang. Jadi, Edward bisa langsung membawa Elea untuk masuk ke dalam kamarnya, dan membiarkan dia tidur dengan nyaman. “Kita harus bicara, Edward.”Edward terdiam sebentar, melihat Ibunya yang sampai menunggu di depan pintu kamar Elea, sepertinya ada hal serius yang ingin dibicarakan. Hanya menganggukkan saja kepalanya, Edward tidak ingin banyak bicara. Saat tiba di rumah, dan mendapati orang tua Julia, serta kedua orang tuanya berkumpul di rumah, sepertinya sudah cukup menjelaskan adanya sesuatu yang tidak biasa terjadi. Edward mengikuti saja langkah kaki ibunya, pada akhirnya mereka berada di ruang tengah. “Dimana Alenta sekarang?” tanya Karina.
Read more

BAB 65

Edward mengabaikan Julia yang terus menangis, memintanya untuk tidak lagi datang pada Julia. Tahu, tidak seharusnya dia begitu tega terhadap Julia. Namun, Edward melakukan itu karena dia ingin Julia mulai belajar untuk memahami dan belajar menghargai Alenta. Tidak semua yang diinginkan Julia harus dia dapatkan, lagi pula Edward juga tidak begitu memilki keinginan untuk bertahan. “Julia, nanti biarkan Ibu yang bicara dengan Alenta, ya?” Bujuk Herin yang merasa begitu tidak tega melihat putrinya menangis histeris. Julia menggelengkan kepalanya. “Kemana Ibu akan mencari Alenta? Edward pasti tidak akan pernah membiarkan ibu menemui Alenta!”Herin terdiam sebentar, dia tengah berpikir. “Pasti ada jalan, kau sabarlah sebentar, oke?”Julia menepis tangan Ibunya yang bergerak ingin menyentuh wajahnya, dia terlalu kesal hingga tidak bisa menerima perlakuan apapun. “Tidak akan ada yang bisa menyingkirkan Alenta, tidak akan ad
Read more

BAB 66

“Baiklah, karena hasil uji kehamilan juga menyatakan kehamilan, besok pagi kita pergi ke rumah sakit untuk memeriksa,” ucap Edward begitu mengetahui kebenaran tentang kehamilan Alenta. Alenta tak bereaksi, entah mengapa dia merasa takut. Edward benar tak menunjukkan ekspresi yang jelas. Meski tidak menolak, tapi Edward juga terlihat tidak bahagia. “Kau sudah makan malam?” tanya Edward. Alenta menganggukkan kepalanya, dia masih merasa malas untuk mengeluarkan suara. Melihat ekspresi Alenta yang terlihat aneh, Edward menjadi bingung sendiri. Dia menyentuh dagu Alenta, membuat tatapan mereka bertemu agar dia bisa menyelam dalam tatapan Alenta dan mencari tahu apa yang sebenarnya sedang di pikirkan oleh Alenta. “Setelah mengatakan tentang kehamilanmu padaku, kenapa kau jadi terlihat tidak bersemangat?” tanyanya. Tidak tahu harus mengatakan apa, bahkan setelah mendengar pertanyaan dari Edward barusan dia serasa ingin m
Read more

BAB 67

Melihat sekujur tubuhnya begitu banyak bekas merah yang ditinggalkan Edward semalam, Alenta benar-benar keheranan sampai tidak tahu harus berkata apa. Seperti orang yang tidak merasa bersalah sama sekali, Edward terus saja tersayang saat tatapan mata mereka bertemu. “Aku sudah menghubungi pihak rumah sakit, kita tidak perlu mengantri jadi santailah saja,” ujar Edward. Setelah selesai berpakaian, Alenta bergegas untuk keluar dari kamar bersamaan dengan Edward. Suara ponsel Edward terdengar, segera Edward mengeluarkan ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya. Menghela nafasnya, itulah yang dilakukan Edward begitu melihat orang yang menghubunginya. “Siapa?” tanya Alenta penasaran. “Julia,” jawab Edward. Alenta terdiam sejenak. “Angkat saja dulu, siapa tahu ada yang penting,” ujar Alenta. Mendengarkan apa yang diucapkan oleh Alenta, pada akhirnya Edward menerima panggilan telepon dari Juli
Read more

BAB 68

“Bagaimana hasil pemeriksaan mu hari ini?” tanya Edward kepada Julia. Sudah beberapa hari ini, Edward tidak pernah bertemu langsung dengan Dokter Smith. Menghubungi juga belum sempat, dia terlalu banyak hal yang harus di kerjakan. Senang mendengar pertanyaan Edward karena menganggap Edward perhatian, Julia tersenyum senang. “Sudah mulai membaik, tapi masih butuh waktu untuk bisa benar-benar pulih. Beberapa waktu belakangan ini, aku sering sakit kepala jadi lusa aku akan pergi ke rumah sakit bersama dengan Dokter Smith untuk pemeriksaan. Kalau kau tidak sibuk, temani aku ya?” Pinta Julia. Tahu kalau dia tidak mungkin mengatakan tidak, pada akhirnya Edward hanya diam saja. Seolah tahu jawabannya, Julia kembali tersenyum senang. Saat itu, Edward sedang memangku Elea yang belum lama ini tenang. Di tengah mengusap punggung Elea dengan lembut, berharap Elea bisa tidur jadi dia akan datang untuk menemui Alenta. Julia men
Read more

BAB 69

Edward mengerutkan dahinya, dia benar-benar bingung kenapa Alenta tidak menerima telepon darinya. Sejak siang tadi, Alenta bahkan tidak memberitahu bagaimana hasil pemeriksaan kehamilannya. Ingin sekali rasanya Edward pergi untuk menemui Alenta, tapi saat ini Elea sedang panas badannya. Coba dia mengirimkan beberapa pesan, Setelah menunggu beberapa saat pun pesan yang dia kirimkan masih tak mendapatkan balasan.“Sebenarnya, apa sih yang sedang kau lakukan, Alenta?” tanya Edward yang lama-kelamaan menjadi kesal sendiri. Edward menghela nafasnya, Elea juga tidak mau turun dari gendongannya. Dia sudah mencobanya beberapa kali sebelumnya, tapi beberapa detik setelah Edward meletakkan Elea di atas tempat tidurnya, Elea pasti akan terbangun dan menangis lebih kencang daripada sebelumnya. Julia juga tidur di kamarnya Elea, entah apa maksudnya Edward sendiri tidak paham. “Hoam.....” Edward mengusap matanya, dia sungguh lel
Read more

BAB 70

Edward melepaskan tangan Julia dari tubuhnya, dia memastikan benar dia tidak menyakiti Julia atas gerakannya. “Julia,” Panggil Edward lalu membalikkan tubuhnya agar bisa saling menatap dengan Julia. “Apa kau tahu seberapa menggelikannya setiap kali kau seperti ini? Setelah kau menipu banyak sekali orang, apa kau benar-benar merasa tak kikuk sama sekali?” “Jangan pula ingin melahirkan adiknya Elea, bahkan Elea pun kau tidak tahu cara mengurusnya!”Tak tahu harus bagaimana menanggapi ucapan Edward, Julia hanya bisa menciptakan senyum di bibirnya masih jelas kesan terpaksa begitu nampak. “Cepatlah pulih, Julia. Hanya itu yang aku inginkan darimu saat ini, kau tidak perlu berusaha untuk hal lainnya.”Mendengar apa yang diucapkan oleh Edward barusan, Julia benar-benar tak bisa lagi menahan kekecewaannya. “Aku menipu, karena aku sangat mencintaimu, Edward. Sejak pertama kali kita bertemu, aku benar-benar jatuh cinta di saat itu. Ka
Read more
PREV
1
...
56789
...
35
DMCA.com Protection Status