Hari terus berlalu, sidang kedua kembali digelar. Hanya ada Julia saja, Edward tak memiliki niat untuk datang. Padahal, besar harapan Julia untuk bisa bertemu dengan Edward guna sebentar bicara dengannya. Julia hanya bisa menahan nestapa, meski menolak untuk bercerai, tapi dia tidak memilki apapun sebagai kekuatan. Hatinya tak terima, tapi terpaksa melaluinya saja. Bukti Elea bukan anak kandungnya Edward disertakan, Julia yang manipulatif membuat proses perceraian berjalan sangat mulus. Dalam sekejap saja, Julia bukan lagi istrinya Edward. “Nak, sabar ya...” ucap Herin pilu. Sebagai seorang ibu, tentu dia ingin menguatkan anaknya. Diusap punggung Julia begitu mereka keluar dari ruang sidang, berharap itu dapat membuat Julia sedikit tabah. Penolakan yang pada akhirnya diterima Herin, Julia enggan menerima perlakuan Ibunya. “Tidak usah mengusap punggung ku, aku kesal!” ucap Julia marah.
Read more