Home / CEO / Perangkap Kencan Buta CEO / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Perangkap Kencan Buta CEO: Chapter 91 - Chapter 100

179 Chapters

Reaksi Keras Penolakan Mommy Jonas

"Cecilia, aku harus menceritakan hal penting terkait Jonas dan Gabe. Duduklah dahulu!" ujar Richard Benneton kepada istrinya di ruang keluarga di siang yang tenang itu. Dia menutup pintu agar tidak kedengaran oleh orang luar lalu duduk bersebelahan di sofa. Nyonya Cecilia Benneton merasa curiga dengan tingkah serba rahasia suaminya itu. Dia pun berkata, "Cepat katakan ada apa, Richie!" "Entah bagaimana mengatakannya dengan cara halus, aku tak bisa. Jadi Jonas dan Isabella sepakat untuk bercerai. Mereka sejak semula tidak saling mencintai karena pernikahan itu hasil perjodohan. Justru Gabe yang dicintai oleh istri kakaknya sendiri!" tutur ayah Benneton bersaudara itu. "APA?!" Cecilia tak bisa menerima cerita suaminya dengan tenang. Dia menyayangi Jonas sama besarnya dengan rasa sayangnya ke Gabriel. Lalu dia bertanya, " apa Jonas bersedih, Suamiku?" Richard Benneton tertawa kering, dia menggelengkan k
Read more

Mencoba Kabur Dari Jonas?!

"Maaf—aku pulang saja dengan taksi, Jonas!" ucap Audrey lirih lalu berpamitan singkat kepada Richard Benneton. Dia berlari meninggalkan meja makan menuju ke teras.  "Pa, aku harus menyusul Audrey!" tukas Jonas dengan kegalauan yang nampak jelas di wajahnya. Dua wanita sama-sama kabur dari acara makan malam keluarga dan dia memilih mengejar kekasihnya. Langkah cepat kaki Audrey keluar dari rumah orang tua Jonas membawanya sampai ke tepi jalan raya di depan pintu gerbang komplek bangunan megah tersebut. Kebetulan sebuah taksi kuning melintas dalam kondisi kosong. Audrey segera menghentikannya dengan lambaian tangan lalu naik ke dalamnya. "Westgate Sunflower Garden, Sir!" ucapnya jelas. Sopir taksi melajukan mobilnya dan meninggalkan Jonas di belakang yang berusaha mengejar mobil itu. "Miss, tadi ada pria yang sepertinya tertinggal dan ingin ikut naik taksi, apa kita kembali saja?" tanyanya merasa bersalah.
Read more

Sidang Perdana Perceraian Audrey

Audrey menggeliat dalam dekapan tubuh kekar tanpa busana kekasihnya di bawah selimut. Dia ingat ini hari Jumat, jadwal persidangan cerainya dengan Dicky. Pukul 10.00 nanti dia harus menghadiri acara penting itu.  Seingatnya Jonas ada meeting client di luar kantor karena kali ini calon klien baru perusahaan berasal dari Dubai, agak banyak gaya karena memang sangat kaya. Mister Doddy Ayoubi yang meminta agar Jonas menemuinya di restoran hotel tempatnya menginap di kota Dallas, Texas.  "Jonas, bangunlah. Sudah pagi, Baby!" ucap Audrey sembari mengecupi pipi bercambang tipis pria itu. Pria itu melirik ke arah jam dinding kamar tidur Audrey lalu berkata, "Hmm ... sepertinya aku harus mandi di sini, akan kuantar ke Kantor Pengadilan Negeri sebelum berangkat kerja, Audrey!"  "Baiklah, begitu juga baik. Namun, aku pun bisa ikut mobil pengawalku, Jonas. Kau sibuk hari ini, bukan?" sahut Audrey
Read more

Harus Berlari Kencang

Bilik toilet wanita di Gedung Pengadilan Negeri Texas agak ramai siang itu. Namun, Audrey tetap sabar menanti antrean hingga bisa berkemih. Setelah itu dia mencuci tangan di wastafel. Toilet sudah mulai sepi, dia pun melangkah keluar dari situ. Sepasang lengan kuat merengkuh pinggangnya dan Audrey meronta-ronta reflek. Dia berhasil melepaskan diri dan berlari panik di atas sepatu high heelsnya tanpa melihat ke belakang lagi. Dia tahu pasti itu komplotan Dicky cs. Jangan sampai dia diculik lagi. "Pancho, kejar dia!" seru Dicky yang melihat Audrey lari tunggang langgang.  Ketiga rekan Dicky mengejar Audrey di sepanjang lorong panjang ruang kantor pejabat pengadilan yang tertutup rapat pintunya. Audrey sudah mulai menangis ketakutan karena tak kunjung menemukan Liam dan Frank yang seharusnya menjaganya. Akhirnya, dia pun tertangkap oleh Woody yang berlari paling gesit dibanding dua rekannya. "Lepas
Read more

Niatan Rujuk Dari Dicky

"Miss Audrey, ada kiriman buket bunga Mawar merah dari kurir!" ujar Tom Flank, office boy yang biasa mengurusi keperluan kantor ruang presdir. Dia menyerahkan karangan bunga 30 tangkai mawar merah yang setengah mekar ke tangan Audrey di depan pintu ruangan Jonas. Sedikit bingung siapa pengirimnya, tetapi Audrey menerimanya dan berterima kasih kepada Tom. Dia membawa masuk buket mawar merah itu ke dalam ruangan presdir. Jonas mengerutkan keningnya merasa agak cemburu, ada pria lain yang mencurahkan perhatian kepada wanita pujaan hatinya. "Siapa pengirimnya, Audrey Darling?" tanya Jonas penasaran. Kartu ucapan berisi kata-kata manis berbunga-bunga yang gombal itu ditulis sendiri oleh Dicky Bergins. Dia pun menyerahkan kertas warna merah muda itu ke tangan Jonas yang membacanya juga lalu mendengkus kesal.  "Jangan percaya kata-kata manis di surat ini, Audrey. Dia hanya ingin menjeratmu lagi untuk k
Read more

Hasil Persidangan Cerai Jonas dan Isabella

Seusai mandi, Audrey membantu memasangkan simpul dasi Jonas di dalam walk in closet. Dia bertanya, "Apa orang tua Isabella akan menyalahkanmu karena menceraikan putri mereka, Baby?"  "Hmm ... aku tak tahu, hanya saja aku memang harus menanggung semua konsekuensinya, Audrey ... demi kamu, Cantik!" Jonas mencubit hidung kekasihnya dengan gemas.  "Kau pria yang sangat baik, Jonas. Aku beruntung karena dicintai olehmu!" sahut Audrey lalu berjinjit mengecup bibir pria jangkung berparas rupawan itu. "Aku akan menunggumu berdandan di sofa ya lalu kita berangkat ke kantor. Sepertinya aku hanya memeriksa jadwal kerjaku sebentar sebelum berangkat ke persidangan!" ujar Jonas mengecup pipi Audrey lalu keluar dari walk in closet. Tanpa berlama-lama Audrey segera memilih sebuah gaun selutut warna biru berbahan cashmere lalu berdandan di kursi rias menghadap cermin. Rencana mereka berdua untuk berangkat k
Read more

Liburan Berdua Ke Tuscany, Italia

Sekali lagi Audrey merasakan terbang dengan private jet. Dia dan Jonas akan berlibur ke Italia, tepatnya di Tuscany, sebuah region di Italia bagian tengah yang memiliki banyak peninggalan zaman Renaissans abad 14 hingga 17 di Eropa. "Senang sekali bisa berkunjung ke Tuscany, Jonas. Ada banyak museum di kota dan area perkebunan anggur, zaitun, dan lemon yang indah di dataran tingginya!" celoteh Audrey riang. "Kudengar di Siena ada pacuan kuda tahunan, kita beruntung bisa ikut menonton kemeriahannya, Darling!" sahut Jonas yang telah membuat rencana perjalanan liburan berdua bersama Audrey agar lebih berkesan. Audrey bersorak gembira seolah kelelahan bekerja seharian tadi lenyap tak bersisa. Dia pun bertanya, "Di mana kita akan menginap selama di Tuscany, Jonas?" "Aku melakukan reservasi di salah satu resort menarik di Firenze, dekat ibu kotanya agar kita bisa lebih banyak berkeliling ke tempat-tempat i
Read more

Hello, Bunny. I Am Your Honey!

Suara derai tawa Audrey saat berjalan-jalan malam bersama Jonas di jalanan kota Firenze terdengar renyah. Mereka baru saja makan malam di Apolonian Ristorante De Firenze.  "Hey Darling, sebaiknya malam ini jangan terlalu liar bercinta. Besok pagi aku mengajakmu menonton pacuan kuda tahunan di Siena, jadi kita harus bangun pagi!" ujar Jonas menghentikan langkahnya di taman alun-alun kota lalu menatap ke wajah Audrey. "Siapa yang liar sebenarnya?" sahut Audrey terkikik dengan wajah merona. Dia bergelanyut pada leher kekasihnya. Jonas merundukkan kepala untuk mengecup bibir Audrey, dia sangat senang ditemani berlibur lagi oleh wanita kesayangannya. Sejenak lari dari kesibukan pekerjaan kantor dan juga proses perceraian yang sekalipun tidak menyakitkan, tetapi membuatnya merasa sendiri dan ditinggalkan. "I love you, Audrey. Terima kasih karena telah merubah duniaku yang kaku dan datar menjadi penuh
Read more

Romantic Lover In Siena

Jonas mana tega membuat Audrey sakit karena melayani hasratnya yang tiada habisnya. Dia membiarkan wanita itu tertidur meringkuk dengan nyaman dalam dekapan hangat tubuhnya hingga pagi.  "Audrey, aku keluar sebentar ya!" pamit Jonas seraya mengecup kening kekasihnya. Dia ingin memberikan kejutan manis ketika Audrey terbangun nanti sebentar lagi. Dengan mengendap-endap pria berperawakan tinggi atletis itu keluar dari suite executive resort lalu berjalan berbalut jumper hangat warna kelabu menuju ke taman bunga resort. Dia sudah bertanya apa boleh mengambil bunga di sana ke resepsionis. Ternyata diizinkan asalkan tidak merusak tanaman utama yang dipetik bunganya. Ada rumpun bunga tulip warna warni yang cantik di taman resort itu. Jonas lebih memilih jenis bunga yang tak berduri tangkainya itu. Dia memotong dengan gunting tanaman milik tukang kebun yang ditaruh di kotak perkakas gudang taman. "Aku akan mengembalikannya
Read more

Di Batas Cakrawala Senja Pantai Viareggio

"Kita akan diajak mengunjungi Pantai Viareggio oleh tour guide dari resort, Darling. Kuharap kau tidak kelelahan sehabis berkuda lama tadi di Siena!" ujar Jonas sembari membelai rambut panjang Audrey yang kepalanya bersandar di bahu pria itu. "Tentu saja tidak, aku senang kita bisa berwisata ke banyak tempat di Tuscany. Tempat ini sungguh indah dari puncak perbukitannya hingga pesisir pantainya. Impian masa remajaku dulu ke mari setelah membaca majalah pariwisata dunia!" tutur Audrey antusias sembari melempar senyuman manisnya kepada Jonas. Mobil van yang penuh dengan turis mancanegara itu mulai terparkir di area parkiran kendaraan pengunjung Pantai Viareggio. Kemudian tour guide yang menemani mereka pun berpesan, "Ladies and Gentlemen, silakan menikmati waktu bebas hingga pukul 18.00 nanti. Kita akan berangkat kembali ke resort dari parkiran ini lagi!"  Jonas dan Audrey saling berangkulan melangkah menuju ke tepi p
Read more
PREV
1
...
89101112
...
18
DMCA.com Protection Status