Home / CEO / Perangkap Kencan Buta CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Perangkap Kencan Buta CEO: Chapter 71 - Chapter 80

179 Chapters

Mengayuh Becak Demi Nona Cantik

"Aku ingin memasak seafood, tetapi kamu alergi dengan semua hidangan laut, bukan?" ujar Audrey ketika menjelajahi pasar tepi pantai bersama Jonas seusai mereka berganti pakaian menyelam.Jonas yang merangkul bahu Audrey menyeringai tak nyaman lalu menjawab, "Yeah ... jangan memintaku mencicipi masakan seafood, Darling. Nanti aku mengalami bentol-bentol kulit dan kegatalan!""Hmm ... jangan kalau begitu, apa ada penjual ayam atau bebek, daging merah mungkin? Kita cari saja bahan masakan berprotein hewani yang aman untukmu, Sayang!" sahut Audrey seraya mengecup pipi Jonas mesra.Sembari terus melewati jalan di antara lapak para pedagang pasar, mereka memilih-milih sayur dan daging iga. Audrey memiliki ide memasak bebek panggang, sop iga sapi serta berbagai tempura goreng berbahan sayur. Untuk pencuci mulut dia membeli buah apel Fuji yang menyehatkan dan juga buah mangga segar.Karena belanjaan mereka cukup banyak, Jonas yang membawakan semuanya dalam tas plastik disposible. Mereka berja
Read more

Romantic Sunset In Paradise

Audrey terlelap sambil memeluk Jonas di bawah selimut, sementara pria itu menonton acara TV yang menyiarkan pertandingan live NBA playoff end season final di ESPN. Jonas memang penggemar basketball dengan Gabriel, maka dari itu badan kakak beradik Benneton semuanya tinggi nyaris dua meter. Saat masih bersekolah mereka sering bermain bersama di lapangan high school Jonas.Sekalipun ingin berteriak saat pemain club favoritnya berhasil mencetak three point, Jonas rela merayakannya dalam kesunyian agar tidak mengganggu si cantik yang terlelap di dekapannya. Ketika pertandingan final usai dimenangkan club favorit Jonas yaitu LA Lakers, Audrey mulai bergerak-gerak gelisah. Dia menguap sambil mendongak menatap wajah tampan kekasihnya. "Hello, Handsome. Kau tidak tidur siang?" sapa Audrey dengan suara serak. "Aku tak biasa tidur siang, Darling. Kau sendiri tahu itu. Ada final match basketball di TV, untung sekali resort ini menangkap channel siarannya jadi aku dapat menonton live!" jawab Jo
Read more

Night Trip Downtown

Audrey dan Jonas bersama dengan sepuluh tamu resort yang lain menggunakan shuttle car menuju ke Malé, ibu kota Maladewa. Mereka melihat keramaian kota padat penduduk asli itu di malam hari dari jendela mobil. Ada banyak pertokoan yang menjual berbagai kebutuhan. Tour guide berkata di bangku depan dengan alat pengeras suara, "Kita sudah sampai di pusat kota Malé. Silakan berjalan-jalan bebas, ada waktu tiga jam hingga kita pulang kembali ke resort. Titik kumpul ada di parkiran taman Sultan Park ya, di sini lagi. Terima kasih atas perhatiannya!" Jonas dan Audrey tidak ikut dalam kelompok tamu yang lain, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan keliling kota berdua saja. Audrey tertawa melihat kendaraan yang ada di kota tersebut yang tidak biasa di Texas. Ada mobil van yang mengangkut penumpang umum sekitar sepuluh orang, taksi, bus, sepeda motor, sepeda, kereta kuda, dan bajaj.Apa kita akan naik kendaraan atau sekadar berjalan kaki saja, Jonas?" tanya Audrey yang digandeng tangannya ol
Read more

Janji Hati Audrey

Bercinta dengan Jonas semalam suntuk membuat tubuh Audrey terasa lemas, dia bangun sekitar pukul 10.00. Pria yang menemaninya tidur masih duduk setengah berbaring bersandar di tumpukan bantal sambil menonton TV. "Hai, Darling. Sudah puas tidurnya?" sapa Jonas yang disambut senyum malu-malu dari Audrey."Kau tidak membangunkanku tadi, sepertinya sudah siang sekali. Aku lapar, Jonas!" sahut Audrey lalu dia merenggangkan otot-otot kaku di tepi ranjang sebelum berjalan ke kamar mandi. Jonas menelepon room service agar diantar menu brunch ke unit villa mereka. Ini adalah hari terakhir sebelum sore nanti kembali ke Texas, Jonas ingin mengajak Audrey berjemur di tepi pantai saja."Apa kamu sedang mandi, Audrey?" seru Jonas karena mendengar gemericik air dari kamar mandi."Yeahh, aku mandi. Ke marilah!" sahut Audrey dari dalam shower box. Segera Jonas bergabung di bawah shower dan mengambil sabun, dia membalurkannya ke punggung hingga bokong Audrey. "Sulit bagiku tak tergoda setiap kali me
Read more

Kaulah Cinta Dalam Hidupku

"Hello, Bella. Apa kau sudah siap untuk berangkat sekarang?" sapa Gabriel yang telah menunggu teman kencannya di sofa ruang tamu sejak sepuluh menit lalu. Wanita bertubuh proporsional bak model papan atas itu melangkah anggun dalam balutan gaun maxi dress Valentino merah yang memiliki belahan hingga setengah paha kirinya. "Hai, Gorgeous. Maaf telah membuatmu menunggu, lebih baik begitu karena aku tak akan selesai berdandan kalau kau naik ke kamarku!" jawab Isabella MacConnor dengan senyuman menggoda.Gabriel menatap wanita pujaan hatinya dengan tatapan lembut, dia merengkuh Isabella ke dalam dekapannya lalu mengecup bibir semerah red chili pepper itu. "Kau sangat mempesona malam ini, Honey!" pujinya dengan suara serak oleh hasrat yang pekat."Thank you, Gabe. Ayo kita berangkat ke Hot Buzz. Aku tak ingin melewatkan waktu sia-sia, kita bisa bergumul di ranjang sepulang dinner date, okay!" Isabella menggamit lengan pria kesayangannya itu menuju ke depan teras di mana sebuah Lamborghini
Read more

Ancaman Surat Kaleng

"Akhirnya kita sampai di Texas, Darling. Sudah malam, bagaimana kalau kau ikut pulang saja ke penthouseku?" ujar Jonas sambil berjalan bersebelahan dengan Audrey melewati lobi bandara."Apa itu tak akan jadi masalah, Jonas? Kita masih belum menikah, aku dan kamu belum bercerai dari pasangan masing-masing!" Audrey agak tak tenang karena mereka berada di kota Houston, baik Dicky maupun Isabella juga tinggal di sini.Akan tetapi, Jonas tidak ambil pusing dengan kedua orang yang tidak penting itu. Dia merangkul bahu Audrey seraya menjawab, "Tak akan ada apa-apa, Darling. Northern Hawk Tower hanya bisa diakses liftnya oleh penghuni dan karyawan gedung itu."Donald memasukkan koper Jonas dan Audrey ke bagasi belakang mobil Bentley bosnya lalu dia mulai mengemudi menuju ke hunian tempat tinggal Jonas. Kali ini Audrey menginap di penthouse Jonas bukan dalam rangka kencan buta mereka setiap Jumat malam. "Ayo masuk, Darling. Anggaplah seperti rumahmu sendiri!" ujar Jonas menepi dan memberi aks
Read more

Berikan Aku Uangmu!

"Trevor, kau kerjakan dokumen kontrak Alan Smith untuk pengiriman ke Honolulu. Aku ada keperluan pribadi sebentar!" titah Jonas dengan sengaja. Dia tidak ingin Audrey mengetahui bahwa siang ini dia akan menemui Dicky Bergins. Biarlah urusan mereka diselesaikan berdua secara jantan. "Baik, Mister Benneton!" sahut Audrey dan Trevor kompak. Kemudian Trevor mengambil laptop kerja Jonas untuk ditaruh berseberangan dengan meja kerja Audrey.Bos mereka melenggang keluar dari ruangan presdir dengan langkah lebar dan cepat. Audrey sampai berkomentar melihat Jonas seperti terburu-buru, "Apa ada urusan yang sangat penting, Trev? Mister Benneton tidak sesantai biasanya!"Trevor mengendikkan bahunya, dia menjawab, "Terkadang ada hal-hal pribadi atasan yang karyawan tidak boleh tahu, Audrey. Kita konsentrasi dengan tugas dari Mister Benneton saja ya!"Sementara itu Jonas ditemani oleh Frank diantar dengan mobil yang dikemudikan sopir pribadinya menuju ke Houston Methodist Hospital. Dia benar-benar
Read more

Ketika Audrey Menghilang

"Baik, Jonas. Akan segera kusiapkan formulir pendaftaran gugatan perceraian untuk Audrey Newman dan Dicky Bergins. Aku butuh surat pernikahan legal yang asli dan kartu identitas penduduk Audrey!" ujar Kevin Oswaldo, pengacara kepercayaan Jonas di kantor firma hukumnya.Jonas menghela napas lega setelah selesai berbincang dengan pengacara kondang tersebut, dia bangkit berdiri sembari berjabat tangan berkata, "Akan segera kukirim ke kantormu persyaratan pengajuan gugatan cerai itu, Kev. Terima kasih sudah mau membantuku!""Tentu saja, Jonas. Akan kukabari semua perkembangan proses perceraian kekasihmu itu nanti!" sahut Kevin Oswaldo sambil berjalan mengantarkan Jonas hingga ke depan lift.Saat berada di dalam lift turun, Jonas yang didampingi oleh Frank memeriksa jam tangannya. Sudah lewat jam pulang kantor, dia lupa mengirim pesan kepada Audrey agar menunggunya kembali ke kantor untuk pulang bersama ke Northern Hawk Tower. "Miss Audrey apa sudah Anda beri kabar tentang rencana percera
Read more

Golden Hours Korban Penculikan

Goncangan kecil akibat ban mobil yang melewati jalan yang berbatu membuat Audrey akhirnya terbangun setelah sempat tak sadarkan diri berjam-jam lamanya. Dia membuka mata dan mengedarkan pandangan ke sekelilingnya yang remang-remang. Rupanya Audrey sedang berada di dalam mobil yang melaju di jalan kecil jauh dari perkotaan."Dicky, kita mau ke mana?" tanya Audrey kepada suaminya yang terkantuk-kantuk duduk bersebelahan dengannya di bangku tengah mobil SUV yang dikendarai oleh Woody.Pria dengan penampilan lusuh tak terawat itu menoleh ke arah Audrey lalu menyeringai lebar. "Kau sudah bangun akhirnya, Baby! Kita akan menetap di Austin agar bisa berdekatan dengan sirkuit motoGP. Aku akan berlatih kemampuan kembali sebagai pembalap!" jawab Dicky bangga.Ekspresi wajah Audrey syok berat, banyak penyebabnya. Dari alasan karena mereka akan tinggal menetap di Austin hingga keinginan konyol Dicky untuk kembali menjadi pembalap MotoGP."Kalau kau ingin tinggal di Austin, tolong jangan ikutkan a
Read more

Kembali Ke Pelukan Kekasihnya

"Miss Audrey, silakan minum dulu air mineral dan makan hotdognya. Anda pasti butuh asupan kalori juga setelah mengalami penculikan!" ujar Tom Hardy setelah menerima bungkusan dari anak buahnya. Dia menyuruh Officer Harvey untuk membeli makanan dan minuman di kantin kantor polisi untuk wanita yang ditemukannya di mini market setelah sang pemilik menelepon 911 tadi. Jarak Houston dengan Austin cukup jauh, setidaknya butuh dua sampai tiga jam dengan mobil pribadi. Jonas Benneton yang akan menjemput kekasihnya tersebut di Austin."Terima kasih, Letnan Hardy!" sahut Audrey, dia tidak sungkan minum dan mulai mengunyah hotdog hangat yang baru saja dibuat itu. Memang dia lapar dan haus."Panggil saja Tom, tak perlu terlalu resmi. Oya, apa bisa kau ceritakan tentang gerombolan penculik itu dan motif dari tindakan mereka, Miss Audrey?" Letnan muda berambut pirang kecoklatan cepak dan bermata hijau itu duduk di meja kerjanya berseberangan dengan Audrey.Kemudian Audrey meminum air mineral sebel
Read more
PREV
1
...
678910
...
18
DMCA.com Protection Status