Aku menelan ludah, kemudian mengatur napasku. Aku menautkan alis saat suara itu tidak terdengar lagi. Ku dekatkan telingaku kembali menempel pada pintu. Dan ... KREK! Pintu terbuka, aku terkejut bukan main. "M--Mbak Winda, ngapain disini?" ujar Firman dengan wajah yang panik. "Em, a--aku ... aku ...." Aku tak kalah panik dari Firman. "Mbak ngapain? Ko gugup gitu, jangan bilang mbak mau ngintip aku?" tanyanya sambil menaik-turunkan alis seakan menyudutkanku. Aneh, harusnya dia malu karena terpergok olehku. "Tidak, tadi ... aku hanya mengambil air minum untuk Mas Hendra, dan tak sengaja malah mendengar... mendengar—" "Oh itu ... Mbak jangan salah paham. Tadi temanku iseng mengirimkan sepenggal video film blue, aku juga kaget, makanya langsung aku matikan dan tak sengaja malah bertemu Mbak Winda," "Oh begitu." wajahku berubah sendu, ternyata pikiranku salah. "Kenapa? Kok, wajah Mbak Winda murung begitu, kecewa ya, karena ternyata bukan aku? Apa Mbak Winda ingin aku melakukannya
Last Updated : 2023-12-23 Read more