Home / Pendekar / Kembalinya Kesatria Shengcun / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Kembalinya Kesatria Shengcun : Chapter 81 - Chapter 90

104 Chapters

81. Berpapasan dengan Keempat Prajurit Tionggon

Mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut manis di gadis cantik bermata sipit itu, Feng Guang hanya tersenyum-senyum saja. Sampai detik ini, Feng Guang masih belum paham dengan sikap yang ditunjukkan oleh Vie Yui.Feng Guang benar-benar tidak dapat melihat dan tak dapat merasakan betapa besarnya rasa cinta dalam diri Vie Yui kepadanya. Saat itu, Feng Guang hanya beranggapan bahwa sikap Vie Yui biasa-biasa saja, dan dirinya pun menganggap Vie Yui sebagai adiknya sendiri."Syukurlah kalau memang seperti itu, itu tandanya kau tidak akan canggung lagi saat bertemu para pendekar lainnya yang ada di sana."Feng Guang tersenyum lebar memandang wajah Vie Yui. Setelah itu, ia kembali melanjutkan perbincangannya dengan Hu Gou. Vie Yui pun pamit kepada Feng Guang dan Hu Gou untuk segera beristirahat di dalam tenda."Maafkan putriku, Feng Guang. Gaya bicaranya terlalu polos, aku harap kau tidak tersinggung," bisik Hu Gou.Feng Guang tersenyum menanggapi perkataan pria paruh baya itu. Lalu men
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

82. Bertarung di Bukit Ular

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari bertemu kembali dengan keempat prajurit kerajaan Tionggon utusan Perdana Menteri Tuo Hang. Sejatinya Feng Guang dan para pendekar lainnya sudah paham bahwa keempat prajurit itu sengaja diutus ke wilayah tersebut untuk menyelidikinya yang sudah membawa kabur Raja Hao Xiong Han dari penjara istana oleh Feng Guang.Perjalanan menuju desa Shengcun diperkirakan sekitar dua hari lagi, sehingga rombongan tersebut harus kembali beristirahat dan mendirikan perkemahan saat hari mulai gelap. Tidak mungkin perjalanan tersebut dilanjutkan malam hari, mengingat cuaca yang tentu sangat tidak mendukung.Jalur yang mereka lewati adalah hutan dan mereka hanya menyusuri jalan sempit yang hanya cukup untuk satu kereta kuda saja. Jika berpapasan dengan kereta kuda dari arah berlawanan, maka salah satu dari kereta kuda tersebut harus mengalah mencari tempat untuk menepi agar kereta kuda lainnya dapat melewati jalur tersebut."Kalau kondisinya seperti ini, tidak mung
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

83. Ganasnya Serangan Dua Pendekar Lembah Ular

Menghadapi serangan lawannya yang kasar itu, setiap saat Feng Guang harus menghindar untuk menempatkan dirinya pada jarak perlawanan yang sebaik-baiknya. Sekilas Feng Guang membayangkan betapa sulit dirinya dalam melakukan pertarungan jarak dekat, sehingga tidak memungkinkan dirinya menggunakan pedang saat melakukan pertarungan dalam jarak dekat."Saat bertarung dalam jarak dekat, maka aku tidak dapat menggunakan senjata dengan leluasa. Kedua pendekar itu akan menghimpitku dan mereka akan unggul dengan kekuatan ganda," desis Feng Guang saat dirinya mundur beberapa tombak ke belakang.Ini adalah pertarungan yang benar-benar memeras keringat dan pikiran. Feng Guang harus bergerak dengan cepat dan kemudian berusaha membalas menyerang, agar mempersempit ruang gerak kedua lawannya.'Mereka bukan lawan yang mudah, aku harus berhati-hati dan memanfaatkan dengan baik kelengahan mereka,' kata Feng Guang dalam hati.Feng Guang menyadari bahwa pertempuran itu akan berlangsung lama jika dirinya t
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

84. Para Pendekar Yuanzi Dijebloskan ke Dalam Penjara

Feng Guang mengatur napas sejenak, lalu menjawab, "Sebaiknya kita menghadap Yang Mulia Raja. Kita berbincang di tenda Yang Mulia saja!""Baik, Ketua."Sebelum menghadap sang raja, terlebih dahulu Feng Guang meminta agar para pendekar yang bertugas menjaga keamanan di perkemahan tersebut, untuk memperketat pengamanan. Feng Guang khawatir, orang-orang dari kelompok pendekar yang sudah ia binasakan datang ke tempat tersebut."Kalian perketat keamanan! Kalian bisa minta bantuan kepada kawan-kawan kalian yang lain agar membantu kalian mengawasi area perkemahan ini. Aku khawatir orang-orang dari Lembah Ular akan datang ke sini.""Baik, Ketua." Para pendekar itu menjawab serempak sambil menjura kepada Feng Guang.Setelah itu, barulah ia mengajak Dui Mui untuk menghadap sang raja. "Marilah, kita menghadap sang raja sekarang!" ajak Feng Guang.Dui Mui hanya mengangguk dan langsung berjalan mengikuti langkah Feng Guang.Setelah berada di tenda tempat beristirahatnya sang raja, Feng Guang dan Du
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

85. Sam Dong Kabur dari Penjara

Sam Dong menarik napas panjang, ia tetap berusaha tenang dalam menghadapi sikap kasar yang ditunjukkan oleh Panglima Hui Su."Aku memang tidak mengetahui apa-apa tentang orang-orang yang kau maksud. Sudah aku katakan, kelompok yang aku pimpin tidak memiliki tujuan yang sama dengan kelompok mereka!" tandas Sam Dong dengan tegasnya."Berarti kelompokmu mendukung pemerintahan Tuan Perdana Menteri Tuo Hang?""Ya, kami sangat mendukung!" Sam Dong menjawab dengan tegas pertanyaan sang panglima. Namun jawabannya itu tidak dapat mempengaruhi Panglima Hui Su menjadi baik pada Sam Dong."Apakah kau berkata jujur?"Sam Dong meluruskan pandangannya ke wajah sang panglima, lalau menjawab, "Aku sudah berkata jujur. Tolong jangan libatkan aku dan anak buahku dalam persoalan ini!"Panglima Hui Su hanya dapat menarik napas dalam-dalam. Sepertinya ia memang tidak akan dapat memaksa Sam Dong dan para tawanan lainnya untuk mengatakan apa yang tidak mereka ketahui. Padahal, itu tidak sesuai dengan fakta y
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

86. Terbentuknya Pasukan Hu Yui Se

Para prajurit lain menggeleng-gelengkan kepala, mereka sadar bahwa tidak mungkin mereka dapat mengejar Sam Dong yang sudah kabur dengan menunggangi kuda, sedangkan mereka sudah dalam kondisi terluka."Tidak mungkin orang itu bisa kita kejar. Kau lihat sendiri, kita sudah mengalami luka!" jawab salah seorang prajurit.Prajurit yang tadi meminta kawan-kawannya untuk mengejar Sam Dong, hanya menarik napas dalam-dalam. Ia tak bisa berbuat apa-apa lagi, memang pada saat itu kondisinya dan juga kondisi kawan-kawannya sudah dalam keadaan luka parah. Sehingga tak mungkin dapat mengejar Sam Dong."Kita akan mendapatkan masalah besar," desisnya. "Panglima Hui Su pasti akan memarahi kita," sambungnya penuh rasa cemas."Lebih baik kita segera melapor kepada Panglima Hui Su." Salah seorang prajurit bangkit dengan diikuti oleh kawan-kawannya. Setelah itu, mereka langsung melangkah menuju ke area barak prajurit untuk menemui Panglima Hui Su.Di lain pihak, tepatnya di desa Shengcun. Feng Guang dan r
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

87. Menjelang Perang

Dua hari berikutnya ....Setelah semuanya siap, Feng Guang langsung mengumpulkan para pendekar senior dari Sekte Hu Yui Se yang kini resmi menjadi induk pasukan perang Hu Yui Se atas izin Raja Hao Xiong Han.Dalam kesempatan itu, Feng Guang memberi perintah kepada Lie Huang yang sudah diangkat menjadi kepala induk pasukan perang untuk wilayah timur, agar segera menyiapkan pasukan untuk menyerang basis pertahanan kerajaan yang diperintah oleh Perdana Menteri Tuo Hang.Pasukan yang dipimpin oleh Lie Huang akan dibantu oleh para pendekar Pulau Tiax Su. Mereka adalah para pengikut setia Lie Huang yang akan ikut andil dalam melumpuhkan basis pertahanan di wilayah tersebut."Berapa prajurit yang harus aku bawa ke timur, Panglima?" tanya Lie Huang setelah mendapatkan tugas dari Feng Guang."Lima ratus pendekar saja, ditambah tiga ratus pendekar dari pulau Tiax Su, sehingga jumlah pasukanmu menjadi delapan ratus orang. Aku rasa ini cukup, pasukanmu bisa menggempur prajurit kerajaan secara max
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

88. Lie Huang dan Pasukannya Meraih Kemenangan

Para pendekar yang mendapatkan tugas tersebut hanya mengangguk-anggukkan kepala sambil menjura kepada Lie Huang sebagai pemimpin mereka. Para pendekar itu mematuhi apa yang diperintahkan oleh Lie Huang, karena Lie Huang merupakan pemimpin induk pasukan perang Hu Yui Se di wilayah timur.Kemudian, salah seorang dari mereka berkata, "Baik, Ketua. Kami akan melaksanakan tugas ini sebaik mungkin, kami akan berangkat pagi-pagi sekali menuju kota Siancu."Setelah melakukan pembicaraan penting dengan beberapa orang bawahannya, Lie Huang pun langsung beristirahat. Demikian pula dengan para pendekar itu, mereka kembali ke tenda masing-masing untuk rehat sejenak.Sementara itu, ada sekitar dua puluh orang pendekar mengamankan perkemahan tersebut. Mereka bersiaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan."Tempat ini jauh sekali dari pemukiman penduduk, semoga saja tempat ini aman," bisik salah seorang pendekar yang bertugas menjaga keamanan di area perkemahan."Sepertinya tempat ini aman, tet
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

89. Persiapan Perang

Mereka membungkukkan badan seraya menangkupkan kedua telapak tangan penuh hormat. Hok Shin dengan sikap hormatnya mempersilakan duduk kepada Feng Guang. "Silakan duduk, Panglima!"Feng Guang hanya mengangguk sambil tersenyum lebar, lalu duduk di sebuah kursi yang ada di hadapan Dui Mui dan Hok Shin."Besok kalian harus menyiapkan pasukan, kita akan langsung melakukan serangan pada esok lusa!" kata Feng Guang langsung memberikan perintah kepada dua orang kepercayaannya."Baik, Panglima," sahut Dui Mui dan Hok serempak.Saat Feng Guang hendak melanjutkan pembicaraannya dengan Dui Mui dan Hok Shin, tiba-tiba terdengar suara derap langkah kuda di halaman barak. Saat mereka berpaling, ternyata mereka adalah dua orang pendekar utusan Lie Huang.Setelah turun dari kuda, kedua pendekar itu melangkah ke arah Feng Guang. Lalu menjura."Selamat malam, Panglima. Terimalah salam hormat kami," ucap mereka serempak.Feng Guang hanya mengangguk dan langsung mempersilakan kedua pendekar itu duduk.Mer
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

90. Pasukan Hu Yui Se Tiba di Yuanzi Timur

Mendengar perbincangan Perdana Menteri Tuo Hang dengan beberapa orang panglima dan menterinya, para prajurit senior yang hadir di tempat itu menjadi berdebar-debar. Mereka sangat yakin bahwa perang besar akan segera dimulai, namun mereka ragu kalau pasukan kerajaan akan menang dalam pertempuran tersebut.Mereka mulai khawatir dan merasa cemas. Perasaan tersebut tumbuh karena adanya laporan dari prajurit pengintai yang mengatakan bahwa pemimpin pasukan yang akan melakukan serangan itu adalah seorang kesatria tangguh yang sulit ditaklukkan.Mereka adalah Feng Guang dan Lie Huang, keduanya memang sangat ditakuti oleh para prajurit kerajaan Tionggon. Saat mereka masih berkecimpung di dunia kang aw sebelum menjadi prajurit, mereka pernah merasakan keganasan Feng Guang dan Lie Huang.Perdana Menteri Tuo Hang menarik napas dalam-dalam, lalu berkata lagi, "Sejak dulu aku pernah mengatakan hal yang sangat penting kepada kalian, bahwa pasukan pemberontak itu akan menggunakan cara apa pun demi m
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status