Semua Bab (Bukan) Istri Pilihan : Bab 121 - Bab 130

146 Bab

Part 121 Tamu Pagi Itu 1

(Bukan) Istri Pilihan Part 61 HaruAuthor's POVYoshi bangkit dan melangkah ke depan. Membuka pintu pagar dengan remote di tangannya. Di luar pagar ada mobil warna silver berhenti tepat di belakang mobilnya Lidia.Dari balik pintu pagar muncul sosok Dante yang membuat Yoshi kaget. Laki-laki itu datang berkunjung ke rumahnya untuk apa? Sama sekali ia tidak kepikiran kalau akan kembali bertemu dengan laki-laki itu. Apalagi membahas tentang masa lalu mereka."Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Dante menyalami Yoshi dan mengukir senyum canggung di bibirnya. "Maaf, saya mengganggu waktu Anda, Pak Yoshi.""Nggak apa-apa. Mari silakan masuk!""Bisakah kita bicara di luar saja. Sepertinya ada tamu di dalam.""Ada kakak ipar saya. Kita duduk di teras samping saja kalau gitu." Yoshi mengajak Dante melangkah ke sebelah kiri rumah, karena bagian kanan rumah ada garasi."Silakan duduk, Pak Dante." Mereka duduk di kursi rotan yang langsung menghadap ke air merambat dan kolam ikan koi dibawany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-22
Baca selengkapnya

Part 122 Tamu Pagi Itu 2

"Ayunda pernah beberapa bulan dalam pengawasan seorang psikolog anak yang saya bayar. Jangan sampai saya membawanya kembali ke psikolog anak karena pengakuan Anda yang bisa saja mengguncang jiwanya. Ayunda belum tahu apa-apa. Biarlah dia menikmati masa kecilnya dengan bahagia. Lagian anak itu hak milik saya, walaupun dia bukan darah daging saya. Jika kelak dia dewasa, terserah Mayang hendak memberitahu anaknya atau tidak.""Saya ngerti, Pak Yoshi. Kedatangan saya ke mari memang bertujuan untuk menemui Pak Yoshi. Hanya untuk meminta maaf.""Kalau peristiwa ini tidak terbongkar, nggak mungkin Anda datang menemui saya dan meminta maaf."Dante terdiam. Jelas itu tidak mungkin ia lakukan. Mana mungkin membongkar paksa aibnya sendiri. Taruhannya besar. Yaitu tentang harga diri dan keharmonisan rumah tangganya sendiri."Maafkan saya, Pak Yoshi.""Ya," jawab Yoshi singkat. Kalau boleh memilih, memang lebih baik ia tidak perlu bertemu dengan Dante. Rasa marah tetap ada, tapi ini bukan tentang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-22
Baca selengkapnya

Part 123 Oleh-oleh dari Lereng Sindoro 1

(Bukan) Istri Pilihan - Oleh-oleh dari Lereng Sindoro Author's POV"Yosh, Agung ada hubungin kamu, nggak?" tanya Lidia saat sore itu ada kesempatan bicara dengan Yoshi."Nggak pernah. Lagian mana mungkin dia menghubungiku.""Kalau misalnya dia menghubungimu dan dia minta tolong untuk membujukku tentang rujuk. Bilang saja kalau sampai kapanpun aku nggak akan mau. Sebab sejak ketemuan di hotel waktu itu, tak henti dia mengirim pesan dengan permintaan yang sama. Tolong tegaskan kalau aku nggak akan mau.""Oke. Itu hak kamu untuk menolak. Aku akan bantu kamu ngomong sama dia tapi aku juga ada satu permintaan.""Apa itu?""Jangan pengaruhi Anastasya seperti pemikiranmu. Aku memang salah, tapi aku nggak sampai berzina, Lid."Lidia tertawa."Aku nggak bercanda. Aku serius.""Kalian sekarang sudah baik-baik saja, kan. Apa yang kamu khawatirkan?"Lidia tidak tahu, karena hanya Yoshi yang bisa merasakannya. Anastasya memang kembali bersamanya, tapi serasa masih ada yang kurang."Jangan khawat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Part 124 Oleh-oleh dari Lereng Sindoro 2

Ballroom Hotel Royal sudah dipenuhi dengan para tamu undangan, tapi terbatas untuk acara akad nikah pagi itu. Baru acara resepsi siang nanti para undangan yang jumlahnya ribuan akan dihadirkan dalam waktu yang bergantian.Acara akad nikah cukup dihadiri oleh keluarga dekat dan beberapa kenalan rapat. Termasuk keluarga kecil Yoshi.Anastasya tampil cantik dengan kebaya modifikasi laiknya gamis warna coklat susu. Bahan brokat pecah pola dengan bahan satin di bagian tengahnya. Ada hiasan payet mewah di beberapa bagian. Di tangannya membawa pouch warna coklat tua senada dengan warna stiletto yang dikenakannya.Yoshi terlihat gagah memakai jas hitam dan kemeja coklat susu sebagai dalamannya. Si kecil Yusa memakai outfit persis seperti sang papa. Si mbak tidak ikut dan menunggu di kamar hotel.Acara akad nikah berjalan khidmat dan lancar. Hanya sekali lafadz, Bumi telah menghalalkan Farhana yang beberapa bulan lagi akan menyelesaikan kuliahnya."Ini tamu spesial kita." Bumi yang mengganden
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Part 125 Senja di Melawai 1

(Bukan) Istri Pilihan - Istri untuk FauziAuthor's POV"Beneran kamu hamil, Nas?" tanya Bu Mega siang itu saat datang ke toko karena sudah kangen dengan Yusa."Alhamdulillah iya, Ma. Udah sepuluh mingguan. Siapa yang ngasih tahu Mama kalau aku hamil?""Mama mertuamu. Jeng Nana dikasih tahu Yoshi tiga hari yang lalu.""Aku belum sempat ngasih tahu Mama. Kupikir nanti saja mendekati acara tiga bulanan." Anastasya menggeser puding labu kuning ke hadapan sang mama. Bu Mega langsung mencicipinya."Aku lepas IUD seminggu sebelum ke Jogja waktu itu, Ma.""Bersyukurlah langsung isi. Sinta sudah lama lepas kontrasepsi, tapi sampai sekarang belum hamil lagi. Jangan kecapekan kalau gitu. Stop ASI untuk Yusa. Lagian dia sudah mau kan minum sufor.""Iya.""Yoshi lagi yang mengalami couvade syndrom."Anastasya mengangguk. "Seminggu yang lalu sempat nggak ngantor karena teler berat. Akhirnya WFH.""Udah konsultasi ke dokter?""Sudah. Tapi hanya dikasih obat untuk mengurangi rasa mualnya. Kalau untu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-25
Baca selengkapnya

Part 126 Senja di Melawai 2

"Mantanmu sudah banyak berubah selama kalian berpisah, Lid. Apa nggak sebaiknya kamu pertimbangan dia," ujar rekan dekat Lidia."Baguslah dia berubah, demi kebaikan dirinya sendiri. Kasus penusukan terhadap papaku, nggak bisa aku lupakan begitu saja. Itu kasus serius, Wid. Papaku nyaris kehilangan nyawanya. Peristiwa malam itu akan selalu aku ingat, meski sekarang Agung sudah banyak berubah. Walaupun ia sudah beberapa kali menemui papa dan minta maaf. Namun bagiku nggak akan berpengaruh apa-apa pada keputusanku."Belum lagi dengan perselingkuhannya. Sangat menyakitkan dan menjijikan. Wanita itu sempat menemuiku dan menceritakan semuanya. Ternyata sudah setahun mereka main gila di belakangku. Saat kepergok di hotel, itu sudah kesekian kali mereka melakukannya. Bayangkan saja, apa mungkin aku bisa menerima kembali lelaki yang sudah tega mengkhianatiku?""Agung kan bilang kalau sekretarisnya itu bicara bohong. Katanya baru dua kali dia ngajak wanita itu ke hotel.""Aku nggak percaya deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-25
Baca selengkapnya

Part 127 Lamaran 1

(Bukan) Istri Pilihan - 64 Lamaran Author's POVHanifah diam menatap tenangnya ombak Pantai Melawai, tangannya yang gemetar terasa basah berkeringat. Serba salah harus menjawab apa. Yang melamar ibunya, bukan anaknya. Sedangkan bagaimana perasaan Fauzi, dirinya tidak tahu.Setahun ini antara dirinya dan Bu Eri lumayan dekat. Wanita itu sering mengajaknya jalan-jalan ke mall di hari libur kerja. Hanifah yang membonceng naik motor. Lebih leluasa jalan sama Hanifah daripada dengan Fauzi. Karena sesama perempuan pasti sefrekwensi untuk urusan nge-mall."Gimana, Nak Hanif?" tanya Bu Eri lagi karena gadis itu belum menjawabnya."Saya ini apa pantas untuk Pak Fauzi, Bu.""Kenapa nggak pantas? Saya sudah mengenalmu lebih dari setahun. Kita di sini sama-sama merantau dan nggak punya keluarga. Kita bisa menjadi satu keluarga, Nak Hanif."Hanifah membasahi tenggorokan dengan seteguk air mineral yang tadi dibawanya dari rumah. Siapa juga yang tidak tersanjung dilamar Bu Eri untuk putranya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya

Part 128 Lamaran 2

"Aku ngambil tas dulu." Anastasya kembali ke kamar, mengambil tas lalu berangkat ke tempat praktek dokter Sonia. Membiarkan Yusa menangis dan ditenangkan oleh si mbak. Dikira mamanya berangkat ke toko dan tidak mengajaknya.Yoshi tak kalah cemas karena dia pun ingat dengan riwayat kehamilan Anastasya yang pertama."Waktu hamil Yusa, sempat flek nggak?" tanya Yoshi di perjalanan."Enggak."Tempat praktek dokter Sonia yang berada di samping kediamannya masih sepi. Biasanya dia memang buka praktek kalau sore hari sampai malam."Ayo, masuk!" Seorang wanita memakai daster dan sweater warna abu-abu muncul dari pintu ruang praktek. "Maaf, ganggu pagi-pagi gini, Dok," kata Anastasya merasa tidak enak hati. Pasti wanita itu sangat sibuk sepagi ini."Nggak apa-apa. Langsung saja berbaring biar saya cek."Anastasya naik ke atas ranjang pemeriksaan dibimbing Yoshi. Dokter yang biasa dibantu seorang perawat, pagi ini melakukan pemeriksaan sendirian karena bukan jam praktek."Banyak nggak fleknya?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya

Part 129 Kembalikan Dia Padaku 1

(Bukan) Istri Pilihan - Kembalikan Dia PadakuAuthor's POV"Zi, apa nggak sebaiknya kita pulang bulan depan kalian langsung nikahan saja. Kalau nggak sekarang, mesti nunggu beberapa bulan lagi kalian baru bisa izin pulang." Bu Eri memberikan saran pada Fauzi ketika mereka tengah duduk berdua malam itu di ruang televisi."Waktu seminggu apa mungkin cukup untuk mengurus surat-surat, Bu. Untuk pengajuan nikah di KUA nggak bisa dadakan. Pendaftaran paling lambat sepuluh hari kerja sebelum hari H. Itu pun dokumen untuk syarat-syarat pernikahan juga harus sudah lengkap.""Kamu bisa minta bantuan Darma. Biar Hanif juga ngabarin kakaknya. Daripada nanti mesti nunggu cuti tiga bulan lagi kalian baru bisa nikah.""Besok aku bicarakan dengan Hanif dulu, Bu.""Lagian Hanif juga sudah nggak punya wali. Bapaknya udah meninggal, dia juga nggak punya saudara laki-laki. Dua saudara bapaknya perempuan semua. Kakeknya juga sudah nggak ada. Jadi kalau nikah nanti walinya hakim."Fauzi mengangguk. Bu Eri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-27
Baca selengkapnya

Part 130 Kembalikan Dia Padaku 2

Satu bulan kemudian ...."Mas Fauzi dan Bu Eri sudah ada di Blitar sekarang ini, Mas. Tadi siang sudah sampai sana." Anastasya menunjukkan isi pesan pada Yoshi."Oke," jawab Yoshi tanpa memandang ponsel istrinya."Lusa dia akan menikah.""Syukurlah, akhirnya dia bertemu dengan jodohnya. Terus, kenapa kamu menangis." Yoshi menangkupkan kedua telapak tangannya di kedua pipi Anastasya. Tidak suka melihat istrinya seperti itu."Aku terharu saja. Aku masih ingat saat dia selalu ada ketika aku membutuhkan bantuan. Tapi saat menikah, aku nggak bisa datang untuknya." Air mata luruh di pipi Anastasya. "Doakan saja semoga acaranya lancar dan menjadi keluarga bahagia." Yoshi mengusap air mata istrinya."Mereka cuman akad nikah saja. Nggak ada resepsi karena waktunya sangat terbatas. Dan kalau bisa sebelum kembali ke Kalimantan, dia ingin bertemu kita, Mas.""Tapi besok kita berangkat ke Malang, kan?""Iya, aku juga bilang gitu. Mas Fauzi kembali ke Balikpapan hari Sabtu depan. Kita di Malang ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status