Semua Bab (Bukan) Istri Pilihan : Bab 131 - Bab 140

146 Bab

Part 131 Malam di Kota Malang 1

(Bukan) Istri Pilihan - Malam di Kota Malang Author's POVKamar itu berukuran 3X3 meter. Ada dipan berukir mepet dinding dan lemari tua satu pintu. Meski tidak mewah, tapi tempat tidur di tata rapi dan ada hiasan kelopak mawar merah di atas seprai. Kakaknya Hanifah yang menatanya sore tadi.Wanita yang tidak banyak bicara itu berusaha memberikan yang terbaik untuk adik satu-satunya. Seminggu sebelum pulang, Fauzi sudah mengirimkan sejumlah uang untuk biaya pernikahan. Tapi yang direalisasikan tidak sesuai budget yang diberikan. Tidak mengapa, tak masalah bagi Fauzi. Yang terpenting acara pernikahannya lancar.Hanifah grogi juga ketika Fauzi menyusulnya dan duduk di tepi pembaringan. Memperhatikannya yang tengah menyusun pakaian ke dalam travel bag. Sebenarnya Fauzi sendiri juga berdebar. Belum pernah ia sedekat ini dengan perempuan. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita mana pun. Perempuan yang paling dekat dengannya adalah Anastasya. Sekarang dekat dengan perempuan lai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-28
Baca selengkapnya

Part 132 Malam di Kota Malang 2

Seperti kehamilan sebelumnya, tubuh Anastasya tetap langsing dan perutnya saja yang membuncit. Namun tidak sekurus dulu. Waktu itu badannya sangat ringkih karena sedang dalam tekanan mental."Aku kasihan juga lihat Mas Agung. Dia serius ngarep banget sama Mbak Lidia," kata Anastasya ketika duduk berdua dengan Yoshi di balkon vila."Semoga Lidia bisa luluh dan memaafkan Agung.""Sudah dimaafkan. Hanya saja untuk menerima kembali, Mbak Lidia pikir-pikir lagi. Keluarga Mas Agung juga nentang kalau mereka rujuk. Padahal sebelum kejadian itu, hubungan mereka sangat baik. Lagian yang salah sebenarnya kan Mas Agung, tapi sekarang mereka yang menentang."Yoshi diam. Sensitif sekali sebenarnya membahas tentang Agung ini. Sebab dia juga turut andil menangani kasusnya waktu itu. Mengenai perceraian sekaligus tuntutan. Berawal dari seorang teman, kemudian terpaksa harus jadi lawan, dan sekarang kembali berkawan. Bagaimana ia bisa membantunya lagi sedangkan Lidia telah bulat keputusannya.Untuk m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-28
Baca selengkapnya

Part 133 Tak Akan Menyerah 1

(Bukan) Istri Pilihan - Tak Akan Menyerah Author's POVYoshi meletakkan segelas wedang jahe di atas meja sebelah Agung. "Minum, Gung.""Thank's. Kamu juga belum tidur?" tanya Agung meraih gagang gelas dan menyesap isinya. Mereka berdua tengah duduk di teras depan villa."Aku melihatmu melamun sejak tadi." Yoshi bersedekap karena malam kian dingin. Suhu mencapai 14°C saat itu.Dua lelaki menatap langit malam. Di angkasa sana tampak bintang-bintang bertaburan. Kabut turun menambah hawa makin dingin. Suara serangga malam menjadi lagu penghantar tidur."Besok kita sudah kembali ke Surabaya. Apa kamu akan menyerah setelah ini?" tanya Yoshi.Agung tersenyum samar. "Kalau Lidia sudah punya lelaki baru, aku akan menyerah. Selagi dia tidak bersama siapapun, aku akan memperjuangkannya.""Jangan sampai kamu membiarkannya punya pria baru. Setahuku, Lidia tidak sedang dekat dengan siapapun. Dia sibuk dengan pekerjaannya. Persis seperti Mama Mega. Ketika patah hati makin gila bekerja.""Tapi aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-29
Baca selengkapnya

Part 134 Tak Akan Menyerah 2

Selesai sarapan anak-anak kembali bermain di halaman. Deny dan Sinta pamit keluar sebentar untuk membeli oleh-oleh. Yoshi menemani Anastasya berjalan-jalan di depan sana. Menikmati pemandangan alam yang menyejukkan mata. Bu Mega dan Pak Bastian memperhatikan para cucu yang riang bermain. Sedangkan Lidia sedang beres-beres di kamar dan Agung masih duduk di kursi meja makan sambil menghabiskan kopinya."Aku pinjam mobilnya bentar, Mas," kata Lidia yang keluar dari kamar sambil menenteng hand bag. "Kamu mau ke mana?""Mau ketemu teman di Kafe Hang Tuah.""Siapa?""Naya.""Kuantar." Agung berdiri kemudian mengambil kunci mobil di meja depan. Lidia tidak bisa menolak. Mau memakai mobilnya Yoshi, khawatir kalau iparnya itu mau ke luar juga.Setelah pamitan pada Pak Bastian dan Bu Mega, mereka berdua pergi meninggalkan vila.Jarak vila dan kafe tidak seberapa jauh. Kebetulan Agung juga kenal Naya. Wanita itu teman kuliahnya Lidia dan sering menemui mereka kalau ada acara di Surabaya.Meliha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-29
Baca selengkapnya

Part 135 Kabar Bahagia 1

(Bukan) Istri Pilihan - Kabar Bahagia Author's POVDante menyalami Yoshi, Anastasya, juga pada Fauzi, Bu Eri, dan Hanifah. "Apa kabar, Pak Yoshi?""Alhamdulillah, kabar baik.""Kenalkan, mereka istri dan anak-anak saya." Dante menunjuk ke meja yang berjarak satu meja dengan tempat duduk Yoshi.Seorang perempuan yang tengah memangku bayi laki-laki mengangguk dan tersenyum ramah ke arah keluarga Yoshi. Di sebelahnya ada dua anak perempuan dan seorang pengasuh.Yoshi dan Anastasya membalas senyuman itu. Bu Eri menajamkan penglihatan saat melihat sosok Ayunda di sana."Mari Pak Yoshi," pamit Dante dengan anggukan sopan."Silakan, Pak Dante."Dante kembali bergabung dengan anak dan istrinya. Yoshi pun tidak ada niatan hendak bertanya tentang bagaimana penyelesaian permasalahan laki-laki itu dengan keluarganya. Itu bukan ranahnya dan dia tidak mau tahu akan hal itu."Nas, anak itu mirip Ayun, ya. Ibu kira tadi si Ayunda," seloroh Bu Eri seraya memandang ke arah dua anak perempuan. Farah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-01
Baca selengkapnya

Part 136 Kabar Bahagia 2

Senyum bahagia terbit di bibir keduanya. Akhirnya yang dinantikan hadir juga. Empat bulan memang belum lama, tapi mereka sangat menunggu kabar baik itu. Terutama Bu Eri yang teringin sekali segera menimang cucu. Biar tidak kesepian di rumah jika anak dan menantunya bekerja."Segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan ya, Bu. Biar lebih jelas lagi melihat kondisi janin," pesan Bidan sambil memberitahu beberapa vitamin dan pil penambah darah.Fauzi dan Hanifah pulang dengan wajah semringah. Apalagi Bu Eri yang berkaca-kaca sambil mengucapkan rasa syukurnya. Akhirnya ia punya generasi penerus. Hanifah istirahat di rumah dan akan izin dua hari. Sedangkan Fauzi segera berangkat ke kantor sambil membawa bekal yang disiapkan oleh ibunya.***L***Surabaya ....Anastasya tersenyum bahagia setelah membaca pesan dari Fauzi yang mengabarkan kalau Hanifah tengah positif hamil. Wanita itu mengetik ucapan selamat. Karena tidak mungkin menelepon karena Fauzi sedang bekerja dan dia pun sibuk men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-01
Baca selengkapnya

Part 137 Romansa 1

(Bukan) Istri Pilihan - Romansa Author's POV Tangan Agung meraih pinggang Lidia hingga merapat ke tubuhnya. Mereka menjadi begitu dekat dan bertukar hangatnya nafas masing-masing.Perlahan dan pasti, keduanya terhanyut dalam sensasi yang membuat mereka terbuai. Tangan Agung mengusap lembut punggung Lidia. Membangkitkan hawa hangat dalam raga keduanya. Kening hampir bersentuhan dan saling memandang. Dada lelaki itu dipenuhi denyar yang ingin sekali ia tumpahkan. Namun sadar akan posisi mereka seperti apa. Hanyalah mantan, bukan lagi pasangan. Begitu pun dengan Lidia. Raganya tidak bisa ditipu bahwa ia rindu dengan suasana dulu, meski ego masih merajai. Namun naluri alamiah tidak bisa dibohongi.Ketika bibir Agung nyaris menyentuh bibir Lidia. Wanita itu memalingkan muka pelan. Kemudian tangannya bergerak melepaskan tangan Agung yang memeluk pinggangnya. "Aku harus kembali ke kantor, Mas," ujar Lidia membenahi blouse warna navy yang dipakainya. Ia juga kembali mengatur napas karena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

Part 138 Romansa 2

Bu Mega meninggalkan ruangan putrinya. Dia tidak bisa memaksa Lidia harus mengubah keputusannya. Biar putri sulungnya itu membuat keputusan sendiri. Walaupun sebagai nenek, ia sangat kashian pada Lili. Sebab dulu ia bertahan dengan rasa sakit demi melihat anak-anaknya tetap memiliki keluarga yang utuh. Sosok ayah yang ada untuk mereka. Broken home efeknya sangat luar biasa untuk psikologi seorang anak.Setelah sang mama pergi, Lidia membuka map yang diletakkan asistennya di atas meja. Namun jujur saja, pikirannya tidak bisa berkonsentrasi. Adakalanya ia ingin bisa hidup seperti kedua adiknya atau wanita lain di luar sana. Lifestyle yang sangat balance dan no overwork. Tapi kesendirian membuatnya gila kerja untuk menghilangkan kesepian.Sepertinya dialah penerus jejak nasib mamanya. Karena perselingkuhan papanya, sejak awal Lidia sudah dipersiapkan sang mama untuk menjadi wanita kuat, tangguh, dan mandiri. Persis seperti masa muda sang mama. Hanya saja, mamanya hidup dalam keluarga tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya

Part 139 Menikahlah Denganku 1

(Bukan) Istri Pilihan - Menikahlah Denganku Author's POVSuasana bahagia di restoran hotel sejam yang lalu berubah menjadi ketegangan di bangsal rumah sakit. Di akhir acara, Anastasya membisiki sang suami kalau perutnya terasa mulas tak tertahankan. Tanpa banyak bicara, Yoshi pamitan membawa Anastasya ke rumah sakit dan semua keluarga mengikuti. Sampai di rumah sakit sudah bukaan dua ketika diperiksa oleh bidan yang berjaga. Pak Bastian, Deny, Sinta, membawa anak-anak pulang. Sedangkan yang tinggal di rumah sakit, Yoshi, Bu Mega, Lidia, dan Agung. Jarak setengah jam kemudian Bu Nana dan Pak Yudi datang.Yoshi gelisah menemani Anastasya yang berjalan mondar-mandir di dalam ruangan. Ia ingat saat sang istri melahirkan anak pertama mereka waktu itu. Begitu menegangkan karena keadaan Anastasya yang sedang down. Malah sempat berwasiat pula pada kakaknya yang nomer dua. Semoga kali ini tidak ada drama lagi. Sekarang ini Yoshi menyarankan cesar, tapi Anastasya memilih lahiran pervaginam.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-04
Baca selengkapnya

Part 140 Menikahlah Denganku 2

Sambil nyetir, Agung memperhatikan Lidia yang ketiduran bersandar pada jok. Wanita itu tidak bisa menahan kantuknya. Terbesit pula pikiran konyol ingin membawa Lidia pulang saja ke rumah mereka. Sampai mobil berhenti di depan pagar rumah, Lidia tidak terbangun. Akhirnya Agung pun bersedekap dan memejam, karena sudah ngantuk berat. Keduanya sama-sama tertidur hingga azan subuh berkumandang. Lidia yang terbangun lebih dulu, kaget dengan posisinya yang ternyata masih di dalam mobil. Di sebelahnya Agung masih lelap. Kenapa ia tidak dibangunkan ketika mereka sampai?"Mas." Lidia mengguncang pelan lengan mantannya.Dua kali panggilan, Agung membuka mata. Laki-laki itu menegakkan duduknya."Sudah subuh. Kenapa tadi malam mas nggak bangunin aku?""Kamu pules banget tidurnya."Lidia mengambil ponsel dari dalam tas, kemudian menelepon salah satu ART supaya membuka pintu pagar. Tak lama pintu pagar terbuka perlahan secara otomatis."Mas, aku turun dulu, ya. Hati-hati kalau nyetir," pesan Lidia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status