Home / Rumah Tangga / (Bukan) Istri Pilihan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of (Bukan) Istri Pilihan : Chapter 111 - Chapter 120

146 Chapters

Part 111 Fakta yang Terungkap 1

(Bukan) Istri Pilihan - Fakta yang Terungkap Author's POVAnastasya membenahi krah kaus yang dipakai suaminya di kamar mereka. Yoshi sudah tidak sabar untuk segera berangkat ke rumah Mayang. Rencana asar tadi berangkat, tapi akhirnya ditunda sampai habis maghrib. "Ayun jangan sampai tahu keributan kalian, Mas. Kasihan dia," kata Anastasya sambil tengadah menatap suaminya.Yoshi membalas tatapan istrinya. Apa Anastasya ini tidak tahu caranya membenci? Dia tetap saja baik pada orang-orang yang pernah menyakitinya. Mayang, dirinya, Ayunda, bahkan mamanya sendiri pernah menorehkan luka dalam hidupnya, tapi Anastasya bisa selegowo itu. Tetap mengasihani dikala mereka dalam keterpurukan. Tidak hanya wajahnya saja yang mirip Bu Mega, tapi ketulusannya juga. Hanya saja Bu Mega keras, sedangkan Anastasya lemah lembut."Kenapa, Mas? Ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Anastasya heran melihat sang suami hanya diam memandangi."Sayang, kamu nggak ada rasa kecewa dan sakit hati dengan merek
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Part 112 Fakta yang Terungkap 2

"Sudah sudah, Bu. Kita bisa bicarakan masalah ini dengan kepala dingin." Pak Hadi menengahi. Laki-laki yang terkadang juga tersulut emosi itu, bicara dengan nada melunak. Sedangkan Mayang diam dengan hati diliputi ketakutan."Hasil tes darah belum bisa jadi bukti. Kecuali tes DNA. Kalau Yoshi tidak terima, mari kita lakukan tes DNA," tantang Bu Hadi dengan matanya yang melotot tajam dan begitu percaya diri. Padahal ucapannya itu membuat nyali putrinya mengkerut."Nggak perlu repot-repot. Kamu sudah melakukannya saat itu juga." Bu Nana mengeluarkan amplop dari dalam hand bag-nya. Mayang terasa makin kerdil dan tidak bertenaga. Kalau bisa, ia ingin lari menjauhi tempat itu. Ternyata Yoshi diam-diam telah melakukan tes sendiri. "Silakan dibaca hasilnya, kalau kalian menganggap kami ini membual dan ingin lari dari tanggungjawab. Kalau mau lari dari tanggungjawab, Yoshi nggak peduli lagi pada Ayun. Buktinya sampai sekarang tetap menafkahi dan memperhatikan Ayunda walaupun kemungkinan Ayu
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Part 113 Kangen 1

(Bukan) Istri Pilihan - Kangen Author's POV"Kamu nggak cerita pun, mama tahu," ujar Bu Nana lagi.Yoshi masih diam. Dari mana mamanya tahu coba? Jelas saja dia tidak mungkin mengungkap apa yang terjadi kala itu. Sungguh memalukan bukan. Meski mama dan papanya kerap memberikan s*x education padanya dan Yoga ketika mereka beranjak remaja. Jadi membicarakan tentang hal itu bukan hal tabu dan memalukan. Mereka menyikapi sangat bijaksana sebagai bentuk pendidikan, supaya anak-anaknya tidak terjerumus pergaulan bebas. Dan Yoshi tidak terjerumus, tapi salah menentukan pilihan."Perempuan model kayak Mayang ini sudah bisa ditebak. Mama sudah berhadapan dengan banyak anak gadis, banyak karyawan. Mama bisa tahu mana perempuan baik-baik dan mana yang bukan. Mana yang ori dan mana yang nggak bisa jaga diri." Mulailah Bu Nana merepet sepanjang perjalanan. Yoshi terpaksa harus mendengarkan sambil fokus pada kemudi.Sang mama sampai ngomel-ngomel mengungkit kisah lamanya sebagai bentuk rasa kekec
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Part 114 Kangen 2

Tangis Mayang makin kencang. Dia menunduk membekap mukanya dengan kedua tangan. Dia tidak sanggup menceritakan perbuatan hina itu pada orang tuanya. "May, kamu masih bisa bicara, kan?" Pak Hadi melotot tajam pada putrinya. Untung saja dia tidak ada riwayat sakit jantung. Jadi masih aman dikala harus menerima kenyataan pahit ini.Mayang masih bungkam. Pak Hadi ganti memandang istrinya. "Ini hasil didikanmu, Ma. Ini akhibat kamu memanjakan mereka dan selalu membela jika papa menasehati dan marah atas kekeliruan May dan Mita."Bu Hadi pun tidak bisa membantah, karena apa yang diucapkan suaminya itu benar."Jawab siapa laki-laki itu?" Pak Hadi tidak akan berhenti jika belum mendapatkan jawaban."Dia laki-laki yang sudah menikah, Pa," jawab Mayang disela isaknya. Menunduk tidak berani menentang mata papanya.Pak Hadi beristighfar berulangkali sambil mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya. Harga diri seorang ayah, tercabik-cabik oleh perbuatan putrinya. "Kalian benar-benar menjijikk
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Part 115 Malam Penuh Kejutan 1

(Bukan) Istri Pilihan - Malam Penuh Kejutan Author's POVYoshi berjongkok dan merentangkan kedua tangan untuk menyambut Ayunda yang berlari ke arahnya. Gadis kecil itu memeluk erat penuh rindu pada sang papa. Anastasya yang memegangi stroller ikut terharu.Kebetulan Yoshi sendiri sangat sibuk seminggu ini, jadi tidak punya waktu untuk mengunjungi Ayunda di sekolahnya. Dia juga tidak lagi berkomunikasi dengan Mayang. Jika bertanya kabar, akan menelpon Pak Hadi."Maaf, ya. Papa sibuk jadi nggak bisa nemui Ayun," ucap Yoshi setelah mencium pipi putrinya."Ayun kangen sama Papa, Tante, dan Yusa." Gadis itu menyalami Anastasya, kemudian menciumi Yusa yang langsung ngoceh bertemu kakaknya. Tampak bayi laki-laki itu pun kangen dengan sang kakak.Di ujung sana, Mayang seolah kehilangan muka. Mematung dan susah untuk menggerakkan kaki. Rona wajahnya sudah merah padam. Bersembunyi tidak mungkin, lari juga mustahil. Jalan satu-satunya menebalkan muka dan menghampiri mereka."Sini, Ma!" panggil
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Part 116 Malam Penuh Kejutan 2

Anastasya ikut masuk ke arena permainan anak-anak yang penuh sesak malam itu. Sedangkan Mayang menunggu sendirian di bangku logam dekat pagar koridor. Menjadi saksi kebahagiaan sang mantan di dalam sana. Yoshi memegangi Yusa yang main seluncuran. Memang Yoshi seperhatian itu pada anak.Sekarang bagi Mayang yang tersisa hanya penyesalan. Kenapa masih juga terbawa pergaulan bebas, padahal ia sudah bersuamikan lelaki seperti Yoshi. Pria yang mati-matian memperjuangkan agar dirinya bisa diterima oleh orang tua Yoshi. Namun kenapa dirinya begitu tolol dengan bermain api di luar. Demi lelaki yang butuh having fun saja, dia kehilangan Yoshi.Sementara di dalam, Yoshi dan Anastasya bahagia melihat anak-anak ceria. Masa kecil yang kelak akan mereka rindukan setelah dewasa nanti. "Aduh!" Ayunda terpekik lirih saat bertabrakan dengan seorang anak perempuan kecil berbaju corak kembang-kembang. Yoshi menoleh dan Anastasya menghampiri Ayunda. "Kalian nggak apa-apa?" "Nggak, Tante," jawab Ayunda
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Part 117 Rujuk 1

(Bukan) Istri Pilihan - RujukAuthor's POV "Tunggu mama di sini," ucapnya pada Ayunda. Mayang pun keluar dari mobil. Menghampiri Dante yang melangkah ke arah mobil yang hanya berjarak tiga kendaraan dari mobilnya Mayang."Bisa kita bicara sebentar." Laki-laki itu menoleh sejenak, kemudian membuka pintu mobil dan mendudukkan anaknya di sana. Lantas berhadapan dengan Mayang yang berdiri menunggu.Sejenak keduanya terjebak kebekuan, karena sesungguhnya memiliki pemikiran yang sama. Mayang jelas sudah tahu kalau Dante ayah biologisnya Ayunda, sedangkan Dante bisa menduga kalau Ayunda itu anaknya. "Kamu masih ingat apa yang pernah kita lakukan delapan tahun yang lalu?" Mayang lebih dulu membuka suara. Walaupun sebenarnya takut memulai percakapan dengan Dante."Kamu ingin bilang kalau anakmu bukan anaknya Yoshi?"Mayang spontan mengangguk. Dante terkesiap. Walaupun sebenarnya sejak tadi ia sudah bisa menduga, ketika melihat kemiripan anaknya dan anak Mayang."Boleh aku tanya sesuatu?" t
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

Part 118 Rujuk 2

Malam kian larut, Dante masih duduk bersandar di sofa ruang keluarga. Pikirannya semrawut sejak pulang dari mall. Ternyata apa yang dilakukannya dengan Mayang dulu, meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan sepanjang hidup. Diusap wajahnya dengan kasar. Jujur saja ia takut kalau rahasia besar itu akan terungkap di hadapan keluarga. Terutama diketahui istrinya. Dante tidak ingin kehilangannya. Perempuan yang menemaninya merintis karir, wanita yang dengan tulus merawat ibunya ketika masih hidup. Semoga Mayang menepati ucapannya yang tidak ingin mengusik hidupnya dengan membongkar rahasia kelam mereka. Dante tidak akan pernah siap menghadapi semua itu. Dia termenung hingga lewat tengah malam. Baru masuk kamar menjelang subuh tiba."Mas, ada masalah di kantor? Kulihat sejak pulang dari mall, Mas gelisah saja," tegur Aida, istri Dante yang sedang meladeni sarapan pagi itu."Nggak ada, Dek. Hanya masalah biasa sebenarnya.""Syukurlah. Aku pikir ada masalah serius. Oh ya, hari ini aku ada
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

Part 119 Khawatir 1

(Bukan) Istri Pilihan - Khawatir Author's POV "Maaf, kalau nunggu lama." Mayang meletakkan tas di atas meja, lantas duduk di depan Dante.Laki-laki itu mengajak ketemuan Mayang di sebuah kafe yang tidak jauh dari kantor mereka, sepulang kerja."Mau minum apa?" tanya Dante."Aku nggak minum. Lagian aku nggak bisa lama. Aku harus sampai di rumah sebelum Ayunda dijemput sama Anastasya.""Siapa Anastasya?""Istrinya Mas Yoshi. Mereka nggak mempersalahkan walaupun tahu Ayunda bukan anak biologis Mas Yoshi." Mayang diam sesaat. "Aku malu, serasa nggak punya muka dihadapan mereka. Namun aku juga bersyukur dan berterima kasih, mereka tidak merubah perhatiannya pada Ayun. Jadi Ayun nggak kehilangan sosok ayah. Karena yang ia ketahui ayahnya ya Mas Yoshi."Dante terdiam mendengar perkataan Mayang. Ia bisa merasakan apa yang tengah dialami wanita di hadapannya. Tentu ini tidak mudah bagi Mayang. Dante menunduk mengingat wajah Ayunda yang sangat mirip dengan anaknya."Siapa nama anakmu?" tanya
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Part 120 Khawatir 2

"Mama, Ayun sudah dijemput Tante." Gadis kecil itu berkata sambil menyalami Mayang. Wajahnya berbinar senang karena bisa berakhir pekan di rumah papanya."Jangan nakal, ya." Mayang mencium pipi Ayunda.Anastasya menghampiri Pak Hadi yang muncul di pintu dan mencium tangannya. "Titip cucu saya, Nak Anas.""Njih, Pak."Sampai Anastasya mengajak Ayunda pamitan, Bu Hadi tidak keluar rumah. Anastasya pun tidak menanyakan, karena mungkin saja wanita itu memang tidak mau menemuinya.Ayunda ceria di sepanjang perjalanan. Apalagi ketika Anastasya mengajaknya mampir di Hypermart untuk berbelanja. Paling banyak belanja buah terutama alpukat, karena Yoshi sama Yusa paling suka buah alpukat. "Ayun, beli dikit aja snack-nya. Besok tante bikinin cookies, ya. Lebih sehat kalau bikin sendiri. Besok tante bikin banyak yang bisa Ayun bawa pulang. "Iya, Tante. Besok bikin kukis cokelat bentuk teddy bear, ya.""Oke."Mereka berdua sibuk berjalan pelan menyusuri lorong sambil mendorong troli. Dan tak se
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status