All Chapters of Dendam Terbalas Sang Istri Terkhianati: Chapter 81 - Chapter 90

106 Chapters

Bab. 81. Kematian Elina

Tidak, aku tidak sendirian. Ada bayi diperutku yang akan menemaniku nanti. Aku memang hancur dan kehilangan jiwaku. Namun, aku tidak boleh menyerah begitu saja. Aku harus berjuang demi kehidupan anakku. Aku tidak boleh menyerah sampai di sini. Masa depan anakku masih sangat panjang.Tanpa sadar, aku menggulung sebuah senyuman, sembari terus mengelus perutku yang masih rata.Tiba-tiba suara gaduh menghancurkan lamunanku. Aku yang penasaran segera menuju ke sumber keributan. Aku sangat terkejut melihat Sisca dipukuli oleh anak buah Madam Ju. Apa yang terjadi? Padahal selama ini mereka tidak pernah menyentuh Sisca.Aku memang sempat mengatakan akan merundung Sisca. Tetapi, kenyataannya aku tidak pernah merundung Sisca. Aku membiarkan Sisca hidup damai di sini. Namun sayangnya, Sisca menceritakan sebaliknya kepada ibunya. Itulah yang membuatku sangat jengkel.“Apa yang terjadi? Mengapa Sisca diperlakukan seperti itu?” tanyaku pada salah satu anak buah Madam Ju yang berdiri di sampingku.
Read more

Bab. 82. Hidup Kembali

Elina membuka kedua matanya. Dia terbangun di sebuah tabung raksasa dengan air di dalamnya. Bersamaan dengan napas Elina yang berderu kencang, suara sirene berbunyi nyaring. Beberapa orang berpakaian khusus segera menghampiri tabung raksasa itu. Mereka tercengang melihat Elina yang mampu bergerak lincah di dalam tabung.Tanpa menunggu waktu lagi, salah satu dari mereka segera menekan tombol supaya air di dalam tabung surut. Tubuh Elina terduduk ketika air mulai menghilang. Baiknya, Elina kini bisa bernapas lega.Setelah air benar-benar tidak ada, barulah kaca tabung terbuka. Mereka melepas semua selang kecil yang tertancap di tubuh telanjang Elina. Tubuh Elina yang tidak berdaya langsung dibopong ke ruangan yang telah mereka siapkan. Sekali lagi, pergelangan tangan Elina kembali dihiasi oleh selang. Namun tak sebanyak ketika di dalam tabung. Setelah itu, mereka meninggalkan Elina sendirian, berbaring di atas ranjang empuk.Saat ini, pikiran Elina masih kacau. Dia tidak mengingat
Read more

Bab. 83. Persiapan Elina

Elina benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadap Beni beserta Melisa. Beni sangat kejam, dan beringas pada masa ini. Maka dari itu, Elina harus bisa menjaga diri.Jimmy mengajari Elina beberapa taktik bela diri yang mudah. Jimmy juga memberi tahu Elina berbagai macam jenis alat pertahanan diri. Seperti pisau lipat kecil, dan lain sebagainya.Selama berada di dekat Jimmy, Elina berusaha mati-matian menahan gejolak cinta di hatinya. Bagaimana tidak, Jimmy adalah suami Elina di kehidupan Elina yang kedua.Elina janji, akan menjadikan Jimmy sebagai suaminya di kehidupan pertamanya ini. Tentu, setelah Elina berhasil mendepak Beni.“Elina,” panggil Jimmy.Si pemilik nama menoleh ke arah Jimmy.“Ya? Ada apa?” tanya Elina.“Elina, kamu jangan ke seringan melamun. Tidak baik buatmu,” tegur Jimmy. “Tidak perlu terlalu memikirkan aksimu kelak. Kamu harus fokus sekarang,” tambahnya.“Eh? Iya! Aku enggak sadar kalau suka melamun. Banyak sekali ingatan yang melintas di otakku,” balas Elina.Eli
Read more

Bab. 84. Pertemuan Sakral

“Kapan kamu akan menikahi aku? Aku sudah tidak sabar berganti status menjadi istrimu. Menjadi menantu keluarga Louzi.”Setiap kali habis selesai melakukan hubungan intim di atas ranjang, Melisa selalu menagih janji Beni yang akan menikahinya setelah Elina meninggal.“Sudah hampir empat tahun, kita menjalani hubungan seperti ini. Kamu enggak bosan? Aku ingin babak baru,” cerocos Melisa.Beni menghembuskan napas lelah.“Selama dua tahun, mayat Elina masih belum ditemukan. Kejelasan mengenai Elina masih belum terlihat. Kita tidak bisa menikah. Jika kita melangsungkan pernikahan, dan mencatat pernikahan kita di catatan sipil, banyak pihak yang akan mempertanyakan mengenai istri pertamaku.”Melisa cemberut mendengar penjelasan Beni.“Jawaban yang sama. Membuatku kesal sekali,” ucap Melisa tidak senang.Melihat kekasihnya merajuk, Beni berusaha membujuk Melisa.“Waktu itu kamu sendiri yang memastikan kalau Elina benar-benar meninggal ‘kan?” kata Melisa.Sekali lagi, Melisa mencoba mengingat
Read more

Bab. 85. Kembali Dengan Lupa Ingatan

“Kamu tanya siapa aku? Hey, Elina. Jangan bilang kalau kamu lupa ingatan?” tutur Beni. Sekali lagi Beni berusaha menyentuh kepala Elina. Namun, Elina segera menepis tangan Beni untuk kedua kalinya. “Kata dokter, aku kehilangan sedikit ingatanku. Maaf jika aku tidak mengenalimu,” kata Elina. Beni tertawa cukup kencang. Menertawakan situasi saat ini yang membingungkan baginya. “Setelah dua tahun menghilang, tiba-tiba kamu muncul, dan mengaku telah mengalami hilang ingatan? Lucu sekali,” ujar Beni. “Hey, Elina. Kamu jujur saja padaku. Tidak perlu berpura-pura begitu,” lanjutnya. Elina sama sekali tidak goyah maupun takut pada Beni. “Apa maksudmu? Sejujurnya aku juga sangat ingin mengingat segalanya. Tapi, otakku tidak mampu.”Wajah Beni yang awalnya dihiasi oleh senyuman, langsung berubah datar setelah mendengar jawaban menyebalkan yang dilontarkan Elina. “Aku bakal menyelidiki kamu. Ke mana kamu selama dua tahun terakhir. Dan siapa yang menyelamatkanmu,” tutur Beni. Beni berbica
Read more

Bab. 86. Menjadi Kakak Yang Baik

Kehidupan Elina berjalan lancar selama berada di kediaman keluarga Louzi. Sejauh ini Melisa maupun Beni masih memperlakukan Elina dengan begitu baik. Mungkin hal tersebut disebabkan oleh kehadiran Daniel. Sekarang, Daniel sudah diperbolehkan untuk menemani Elina sepanjang waktu, kecuali di malam hari ketika Elina terlelap tidur.“Selamat pagi,” sapa Elina. “Kalian selalu sarapan bersama ya?” lanjutnya.Elina baru saja sampai di ruang makan. Dia selalu ditemani oleh Daniel yang bertugas untuk mendorong kursi roda Elina. Daniel memindahkan tubuh Elina ke salah satu kursi. Dia juga menyiapkan makanan bagi Elina.“Daniel, kamu tidak sarapan? Jangan hanya melayani kakakku saja. Kamu juga harus memperhatikan kesehatanmu,” tutur Melisa.Akhir-akhir ini Melisa berusaha menarik perhatian Daniel. Bukan tanpa alasan. Beni lah yang meminta Melisa mendekati Daniel, guna mengulik siapa orang yang memerintah Daniel. Apa pun akan Beni lakukan demi mengetahui siapa yang selama ini merawat Elina hin
Read more

Bab. 87. Siapa Moi?

Seorang pelayan masuk ke dalam kamar Elina tanpa permisi. Kelakuan tidak sopan si pelayan membuat Elina sedikit jengkel. Pelayan di rumah ini tidak ada yang segan terhadap Elina. Mereka masih sama seperti dahulu, sebelum Elina meninggal.“Kamu harus menghabiskan semua air, dan vitamin yang aku berikan. Jangan sampai tersisa,” tegas Moi, nama pelayan yang bertanggung jawab atas obat Elina.“Kamu mau ke mana? Jangan tinggalkan aku sebelum aku selesai meminum obat, dan vitaminku.”Elina mencengkeram pergelangan tangan Moi, mencegah Moi yang ingin pergi dari kamarnya.“Aku sudah tidak ada urusan di sini. Nanti aku bakal balik dua jam lagi, untuk mengambil nampan kosong,” tutur Moi.Dengan kasar Moi menarik tangan Elina agar cengkeraman Elina terlepas. Tangan Elina terhempas begitu saja.“Kamu kasar sekali kepadaku. Aku ini majikanmu loh. Mengapa kamu berani sekali sama aku? Kamu tidak takut jika kehilangan pekerjaanmu?” ancam Elina.Elina ingin mempermainkan Moi sejenak. Sekali-kali, Moi
Read more

Bab. 88. Nunu Masih Hidup

Beni sibuk menghilangkan bukti kejahatannya sebelum polisi melakukan penyelidikan atas laporan yang dibuat oleh Elina. Beni sama sekali tidak peduli dengan kematian Moi. Semua berjalan sesuai dengan kemauan Elina. Beni hanya mengurus laporan Elina.Akhirnya, usaha Beni berbuah manis. Pihak kepolisian tidak menemukan racun di dalam obat Elina. Hal tersebut juga berdampak pada kasus kematian Moi yang awalnya dikarenakan tekanan dari Beni, kini murni sebagai bentuk depresi pribadi.Polisi menetapkan jika kematian Moi terjadi karena bunuh diri akibat mengidap depresi.“Melisa, kamu tidak perlu memikirkan kematian Moi. Semua sudah selesai,” ucap Elina.Elina berusaha memberi Melisa sedikit pengertian. Mencoba menenangkan Melisa yang mengalami guncangan pada mentalnya.“Mayat Moi jatuh di hadapanku. Aku melihat otaknya keluar dari dalam kepala. Kamu pikir aku bisa melupakan kejadian itu begitu saja?” sungut Melisa.Melisa memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Kejadian mengerikan wa
Read more

Bab. 89. Buku Milik Ibu

“Nyonya Elina, anda sudah selesai? Ingin aku menggendongmu lagi?”Tiba-tiba Daniel muncul untuk menyelamatkan Elina dari kecurigaan anak buah Beni. Tanpa menunggu persetujuan dari Elina, Daniel menggendong Elina keluar dari ruang kontrol.Nunu menatap anak buah Beni dengan tatapan datar. Dia sedikit memberi peringatan pada anak buah Beni agar lebih berhati-hati dalam bersikap di hadapan Elina. Mengingat jika hanya ada satu anak buah Beni yang masih ada. Yang lain sudah diganti dengan anak buah Daniel tanpa sepengetahuan Beni.“Jika tidak ingin kehilangan pekerjaanmu. Berhentilah menjilat Tuan Beni. Di rumah ini, Nyonya Elina lah yang berkuasa. Kamu tidak lupa ‘kan? Tradisi keluarga Louzi?”Setelah memberi anak buah Beni peringatan, Nunu berlalu pergi meninggalkan ruang kontrol.***“Ada berapa anak buah Beni yang tersisa? Mengapa kamu tidak mengganti mereka semua?” tanya Elina pada Daniel.“Aku tidak bisa melakukannya. Hal tersebut akan menimbulkan kecurigaan Beni. Setidaknya, anak
Read more

Bab. 90. Keinginan Elina

Sampainya di rumah, Elina langsung membuka buku yang sama persis dengan diari milik ibunya. Tak lupa, Elina sempat mengunci pintu kamar sebelum terhanyut ke dalam isi buku. Begitu buku terbuka, Elina langsung dibawa masuk entah ke mana.Tiba-tiba Elina sudah berada di suatu tempat yang tidak pernah dia kunjungi sebelumnya. Suasananya sangat hampa, hanya terdengar suara napas Elina saja. Lalu, muncullah sosok perempuan yang memiliki perawakan sama seperti ibu kandung Elina.Sosok itu tersenyum lembut kepada Elina. Sedikit mengobati kerinduan Elina pada ibunya. Rasanya, ingin sekali memeluk sosok itu. Namun Elina yakin, jika sosok yang ada di hadapannya hanya khayalan belaka.“Kali ini, kamu wajib hidup bahagia. Jauhi bahaya yang berusaha untuk menghancurkanmu. Bukan kah? Mati berkali-kali tidak menyenangkan?”Belum sempat Elina membalas perkataan sosok itu. Elina terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa sakit, seperti ada sesuatu yang baru saja memukul kepalanya. Elina buru-buru t
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status