Memberikan Jimmy seorang anak yang lucu, dan menggemaskan? Itu bukanlah hal yang sulit untuk aku wujudkan. Namun, tidak untuk saat ini. Aku masih harus menghukum Beni, dan Melisa. Setelah semua berakhir, barulah aku bisa menjalani sisa hidupku dengan semestinya. Jika terus melihat Beni bahagia, aku tidak mungkin bisa bahagia. Seperti tidak ada kelegaan di batinku.Aku menggelengkan kepalaku guna kembali memfokuskan diriku pada sesuatu yang akan aku hadapi. Sekarang, aku tengah berada tepat di depan mansion keluarga Louzi. Jantungku sempat berdebar ketika Beni menyambut kedatanganku bersama Jimmy.Beni meminta kami untuk duduk di ruang tamu utama, sebelum aku dan Jimmy masuk ke dalam kamar kami.“Situasi kali ini benar-benar tidak biasa bagi kita. Tetapi, aku senang jika kalian tinggal di rumah ini. Bagaimana pun juga, kita ini masih satu keluarga,” tutur Beni.Beni memang jago berkata manis. Untuk sekian kalinya, aku harus mengakui kemahiran Beni.“Harus kah aku berterima kasih kepa
Baca selengkapnya