“Aku enggak salah dengar kan, Sayang?” tanyaku memastikan.Beni menganggukkan kepalanya pelan. “Kamu tidak salah dengar. Aku memperbolehkanmu bekerja bersama Jimmy. Tapi ada catatan yang harus kamu ingat,” ujar Beni.“Catatan apa?” Aku penasaran.Beni tersenyum lembut kemudian menjawab, “Bagaimana pun juga, aku ingin kamu hamil, dan memberiku pewaris. Jadi, kamu tidak boleh kelelahan.”Aku tertawa dalam hati. Sejak kapan Beni menginginkan keturunan dariku? Aku ingat persis bagaimana Beni membuatku keguguran beberapa kali.“Aku juga mengerti kodratku sebagai seorang wanita. Aku akan memberimu pewaris yang menggemaskan, dan tampan. Kamu pasti akan menyukainya. Sembari menunggu aku hamil, aku akan bekerja dan belajar. Supaya, di masa depan aku bisa membantumu jika kamu sedang dalam kesulitan,” tuturku.“Kamu wanita hebat, Sayang,” puji Beni. “Dan satu lagi yang harus kamu ingat, kamu jangan terlalu dekat dengan Jim
Baca selengkapnya