Eira mengerjapkan matanya yang masih terasa berat, dia tatap samar wajah Aryan yang berdiri tepat di depannya. Entah jam berapa sekarang, hingga lelaki itu sudah membangunkannya. “Ada apa?” tanya Eira sambil mengalihkan perhatiannya pada jam yang menempel di dinding ruangan itu. Sesaat kemudian, Eira menghembuskan napas lemah sambil kembali ingin berbaring. “Jangan tidur lagi.” Aryan berbicara cepat, sementara tangannya bergerak menahan tubuh gadis itu untuk tetap duduk. Eira menghembuskan napas lelah. “Ini baru jam tiga pagi, Pak. Saya baru tidur satu setengah jam yang lalu.” Saat ini, matanya sangat sulit untuk terbuka. “Tidak bisa, ayo bangun dan segera bersiap untuk melakukan konferensi pers besok pagi,” ujar Aryan tegas. Dia masih menatap wajah lemah dan sedikit sembap khas bangun tidur istri kontraknya. Sontak, perkataan Aryan langsung membuat Eira membuka matanya selebar mungkin, dia tatap wajah tegas dan dingin Aryan dengan sorot mata terkejut dan tak setuju. “Apa? Konfere
Last Updated : 2024-02-01 Read more