"Aryan!" Nathan melambaikan tangan dari depan pintu masuk restoran. Aryan tersenyum, dia lebih dulu menggandeng lengan Eira sebelum menghampiri Nathan dan menyapanya. "Kebetulan banget. Lo, juga lagi di sini?""Iya. Gue lagi ketemu sama temen-temen SMA kita, lo mau gabung?" tanya Nathan. Matanya melirik kilas pada Eira seolah memberi tanda jika dirinya ingin dikenalkan."Siapa ini, Bro? Kayaknya gak mungkin deh kalau adek, lo," tebak Nathan. Dia tersenyum pada Eira. Jika dilihat dari wajahnya, Eira pasti memiliki jarak umur yang jauh lebih muda dari pada Aryan. "Emang gak mungkin. Dia istri gue," jawab Aryan sambil melirik kilas Eira. Walau nada suaranya terdengar santai, tetapi tatapan matanya tampak begitu dingin."Halo, saya Eira, istrinya Mas Aryan." Eira mengenalkan diri sambil mengulurkan tangannya."Nathan, sahabat Aryan dari lama." Nathan menyambut uluran tangan Eira, walau itu langsung ditepis oleh sahabatnya."Giamana, mau gabung gak? Sekalian ngenalin istri, lo," tanya Nat
Read more