“Kenapa kamu tidak jadi membeli kalung itu?” tanya Aryan, kini keduanya sudah kembali berada di mobil. Mereka memilih pulang lebih dulu, padahal acara lelang belum selesai. “Aku tidak suka barang semahal itu,” jawab Eira dengan mudahnya. Padahal tadi dia sudah menawar hingga tujuh puluh lima dolar Amerika, atau setara dengan satu miliar lebih, bila dirupiahkan. “Jadi kamu hanya ingin menjebak Amanda, supaya dia mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli kalung itu?” tanya Aryan sambil menatap Eira dengan wajah terkejutnya. Gadis itu tersenyum lalu mengangguk. “Aku gak suka aja sama gayanya yang gak tau malu. Masa dia mau menggoda suami orang di depan istrinya sendiri. Ckckck ... dasar pelakor,” ujarnya sambil menggeleng miris. Tangannya mengepal menahan kesal membayangkan wajah cantik Amanda yang sayang sekali digunakan untuk merayu laki-laki beristri. Aryan terkekeh, tak disangka ternyata Eira yang terlihat lemah dan ceroboh, bisa melakukan hal seperti itu juga. “Bagaimana kalau
Read more