Setelah memutuskan bunga apa yang akan mereka beli untuk dibawa ke pemakaman, tiba-tiba ponsel Aryan berdering. Laki-laki itu pamit untuk menerima telepon di luar, sementara Eira menunggu buket bunga yang sedang dibuat di ruang tunggu.Eira menikmati masa menunggunya sambil melihat-lihat berbagai macam bunga yang memanjakan mata. Namun, kesenangannya itu harus terhenti kala dia melihat ada beberapa orang perempuan yang masuk sambil bersenda gurau. Dia mengenal salah satunya.Eira memalingkan wajah, berusaha menghindar dari salah satu perempuan itu, tetapi ternyata harapannya tak selalu menjadi kenyataan. Karena kini dia bisa merasakan tatapan dari perempuan yang memakai pakaian santai di depannya. “Aku kira siapa, ternyata gadis miskin yang bermimpi menjadi nyonya besar,” ujar perempuan itu yang tak lain adalah Alderia. Dia bersidekap dada sambil tersenyum miring pada Eira.“Mba Alderia, lama gak bertemu.” Walau malas, Eira masih berusaha
Terakhir Diperbarui : 2024-02-08 Baca selengkapnya