Hari ini pun, Karan tetap membawa Arcelia ke kantor. Meski beresiko, Karan tidak bisa menahan rasa penasarannya tentang siapa Arcelia sebenarnya. Karan, berharap cara ini akan mengungkap siapa Arcelia."Arche, aku ingin makan," pinta Karan."Kamu baru saja sarapan, tidak usah membuatku sibuk dengan cara yang tidak penting, Karan," sinis Arcelia."Aku ingin memakanmu," kekeh Karan."Makan saja itu laptopmu!""Aku sungguh ingin makan, Arche. Bawakan aku cemilan," pintanya memaksa.Arcelia menghela napas berat, inilah pekerjaan yang Karan berikan. Mengurus laki-laki itu seperti mengurus balita. Namun, Karan memberikan bayaran yang sangat besar untuk Arcelia. Yang mana membuat gadis itu seperti merasa bekerja sungguhan."Apa yang mau dimakan?" tanya Arcelia sembari menatap banyaknya cemilan yang tersedia."Apa saja, yang penting enak."Arcelia membawa beberapa bungkus cemilan, kemudian meletakkan di atas meja kerja Karan."Jangan pergi dulu. Aku tidak mungkin bisa makan sendiri, lihat jar
Read more