"Sayang, aku kembali," ucap Karan kala baru saja membuka pintu.Meski bibirnya berucap manis, sejurus kemudian kedua mata sipitnya menatap penuh permusuhan pada Ethan.Melewati Ethan tanpa menyapa, Karan lantas menghampiri Arcelia. Laki-laki itu melabuhkan kecupan pada pucuk kepala sang istri.Melihat itu, Azka tersenyum miring. 'Poin sekian. Dia sepertinya benar-benar bucin,' batinnya.Ethan yang berada di dekat Azka pun lantas berbisik. "Jangan tertipu dengan sikapnya. Dia belum lolos uji coba. Awasi dia, kemarin aku menemukan hal janggal, tapi aku sudah menyerahkan pada ahlinya."Sementara itu, kakek tersenyum bahagia. Rasa rindu dan khawatirnya seketika terobati."Kapan kalian akan kembali ke rumah?" Tanya kakek."Kami akan mempertimbangkan dulu, Kek. Tinggal di apartemen aku merasa suasana baru yang cukup nyaman," sahut Karan."Memang di rumah tidak nyaman?" Celetuk Azka."Bukan begitu. Kamu akan mengerti jika sudah menikah. Ah, tidak. Sekarang saja kamu tidak betah di rumah, kan
Read more