Share

29. ~BCSI

Penulis: Himawarin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-25 14:11:31

"Ya ampun, maaf aku tidak sengaja, Karan."

Arcelia beranjak dari duduknya, gadis itu menghampiri Karan yang masih terlentang di atas karpet, Arcelia merasa sedikit panik sebab kepala Karan sempat membentur kaki meja.

Kedua mata Karan mengerjap kala melihat dari bawah, Arcelia yang berdiri hingga dapat melihat sesuatu yang tertutup.

Arcelia menunduk menggeserkan meja. Lalu gadis itu ikut berbaring di atas karpet. "Lebih baik kita berbaring di sini saja."

Karan masih terdiam memikirkan apa yang baru saja dirinya lihat.

"Karan!" Arcelia memanggil nama Karan untuk kedua kalinya karena laki-laki itu diam saja.

"Putih," ucap Karan spontan.

"Apa yang putih?"

Karan sedikit gelagapan, laki-laki itu lantas menggeleng. "Tadi aku lihat putih-putih yang terbang," katanya bohong.

"Kamu mau menakutiku? Aku sama sekali tidak takut dengan hal seperti itu, Karan. Manusia lebih mengerikan dari pada hantu."

Berdehem pelan, kedua mata Karan sedikit melirik ke arah bawah. Yang tentu mendapat pemandangan p*
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    30. ~BCSI

    Karan melanjutkan langkahnya, tidak perduli dengan segala umpatan yang dikatakan oleh Mona."Karan! Aku tidak akan memberikan kamu menghancurkan Bryan!" Teriak Mona penuh amarah.Selama ini, hidup Karan seperti permainan bertahan hidup dalam hutan rimba. Keadaan memaksa Karan untuk menjadi tangguh, saat masih kelas 1 SMP, Karan kehilangan mama tercintanya. Selepas mamanya meninggal pun, Karan mengalami beberapa kali percobaan pembunuhan, hingga ia kehilangan sahabatnya yang menyelamatkan dirinya.Meninggalnya mama Karan penuh dengan kejanggalan, namun saat itu, Karan masih terlalu kecil untuk mengungkap semua itu, apa lagi papa Budi sengaja menutup kasus kematian istrinya, Karan tidak bisa melakukan apa-apa.Usai mengetahui penyebab kematian sang mama, pada saat itu juga Karan berjanji akan membalas semua perbuatan papa Budi serta Mona terhadap mamanya."Mari kita lihat bagaimana Tuhan akan memberi keadilan," gumam Karan.Tiba di dalam kamar, Karan membaringkan Arcelia di atas tempat

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    31. ~BCSI

    Karan segera bangun, laki-laki itu berlari mendahului Arcelia, jemarinya dengan gesit mengunci pintu lalu melemparnya sembarang."Arche, kalau kamu ingin pulang besok saja, ya. Aku akan mengantarmu, kita akan menginap dirumahmu," kata Karan dengan hati-hati.Arcelia lantas menjatuhkan dirinya di atas lantai, gadis itu menangis tersedu-sedu. Sakit karena cinta sungguh sangat menyiksa. Arcelia ingin memukuli Karan secara habis-habisan namun, bukan itu juga yang hatinya inginkan."Cintamu memang bohong, kamu benar-benar ingin mengembalikan aku pada orang tuaku," racaunya. Perasaan Arcelia sangat kacau.Mengusap wajahnya secara kasar, Karan sungguh bingung menghadapi Arcelia dalam mode seperti ini. Yang ada hanya semakin salah paham jika Karan semakin menjelaskan.Karan berjongkok hendak memeluk Arcelia."Jangan menyentuhku!" Bentak Arcelia. Yang mana membuat Karan semakin frustasi.Seklebat ucapan sang ayah mertua muncul pada ingatan Karan."Karan, Arcelia memiliki sisi yang sangat rapuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    32. ~BCSI

    Tersenyum tipis, kakek pun menggeleng. "Mereka baru saja menikah, Kek. Karan terlalu berlebihan," ujar Budi. "Berlebihan?" tanya kakek. "Iya, Arcelia tidak terjun ke dalam dunia bisnis tapi Karan malah memberikan saham yang begitu penting padanya," jelas Budi. Kakek menatap Karan yang diam dengan wajah datarnya. Sementara Arcelia terlihat biasa saja, gadis itu malah memandangi menu sarapan yang terlihat tidak sabar untuk sarapan. 'Sekarang aku tidak perduli dengan perdebatan saham itu, rasa kecewa dan menangis semalam membuat aku menjadi sangat lapar.' "Itu hak Karan. Mari kita mulai sarapan," tukas kakek. Mendengar itu, Arcelia lantas tersenyum. "Tapi, Ayah. Lebih baik jika itu diberikan-" "Budi, tidak baik berdebat di depan makanan, sarapan saja dulu. Setelah itu kamu bisa berkeluh kesah, tapi tidak di sini," kata kakek tegas. Menghembuskan napas kasar, Budi hanya bisa menurut. Sarapan dimulai dengan keheningan, diantara mereka semua, hanya Arcelia yang menikmati sarapan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    33. ~BCSI

    "Arche!"Karan segera menerobos kerumunan, dengan perasaan panik dan khawatir berlari menuju Arcelia."Sakit," lirih Arcelia sembari memegangi keningnya."Coba aku lihat." Usai memeriksanya, Ethan kemudian meniup-niup kening Arcelia yang memerah akibat bola yang tadi menghantam dahi gadis itu."Sakit, Kak," lirih Arcelia sembari terisak. Satu tangan gadis itu memegangi d*d*.Keningnya yang terhantam oleh bola, namun hatinya yang terasa sakit. Arcelia masih marah terhadap Karan, akan tetapi melihat Karan dikerumuni oleh para gadis juga membuatnya kesal.Sepertinya memang benar kata mengenakan wanita bisa menyembunyikan rasa cintanya dengan rapat-rapat tetapi tidak dengan rasa cemburu."Kita ke rumah sakit se-"Ethan menghentikan ucapannya kala tubuhnya terdorong ke samping oleh Karan."Minggir!"Karan segera menangkup wajah Arcelia, seperti yang dilakukan oleh Ethan. Karan juga memeriksa dahi Arcelia dan meniupnya."Maaf, Arche. Aku tidak sengaja. Tadi aku mau melempar bola itu pada S*

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    34. ~BCSI

    Arcelia meletakkan gelas yang berisi sisa air perasan jeruk. Kedua mata gadis itu sedikit berair karena tadi tersedak."Tante mertua bikin kaget saja. Kenapa kalau aku hamil? Oh Tante mertua pasti sangat bahagia, ya mau menjadi nenek," kata Arcelia dengan senyum meledek.Mona melengos, kabar tentang kehamilan Arcelia sangat mengganggu ketenangan batinnya."Tinggal jawab saja apa susahnya, kamu hamil atau tidak?" Sewotnya.Bukanya menjawab, Arcelia malah kembali mengambil gelas yang masih tersisa air jeruk peras, kemudian meminumnya hingga habis."Ini sangat segar, apa Tante mertua mau? Biar aku bikinkan, ya."Melihat Arcelia yang begitu menikmati air jeruk asam itu membuat Mona meringis, wanita itu menganggap apa yang dilakukan oleh Arcelia adalah jawaban tersirat jika Arcelia benar-benar sedang hamil."Tidak usah." Mona lantas berbalik meninggalkan Arcelia."CK. Apa jika aku hamil akan membuatnya seketika menjadi miskin sampai setakut itu?" Decak Arcelia sembari memainkan gelas koson

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    35. ~BCSI

    "Cepat, Noah! Kenapa jalanmu seperti siput!" Bentak Karan saat Noah baru saja sampai.Tidak sabar, Karan segera menarik Noah yang masih berada di ambang pintu dengan tas besarnya.Noah yang masih mengantuk mendadak diseret pun lantas oleng terjatuh mencium lantai."Astaga, Karan. Sabar! Jika aku gegar otak siapa yang akan mengobati Arcelia!" Sewot Noah.Karan tidak perduli, dengan paksa laki-laki itu menarik satu tangan Noah agar bangun. "Tidak ada waktu untuk kamu jatuh. Cepat periksa istriku. Dia kesakitan sampai menangis! Perutnya sakit sekali katanya."Mendengar itu, Noah ikut panik. "Apa dia makan sesuatu dari tante Mona?"Noah segera menghampiri Arcelia yang masih menahan rasa sakit. Wajah gadis itu terlihat pucat sekali."Enggak tau, itu yang aku takutkan.""Arcelia, apa kamu makan sesuatu? Ada tanda-tanda seperti keracunan?" tanya Noah pada Arcelia.Arcelia menggeleng. "Aku tidak apa-apa dokter Noah. Ini sakit perut datang bulan."Noah lantas menoleh pada Karan, wajah laki-lak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    36. ~BCSI

    Malam hari, tidak sesuai yang dijanjikan oleh Karan. Karan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk dengan cepat. [Noah, tolong bawa Arcelia ke sini.]Rencananya untuk membawa Arcelia makan malam tidak boleh gagal.[Aku sudah dalam perjalanan.]"Ya ampun, jantungku berdebar hingga tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan ini." Telapak tangan besarnya mengusap d*d*, upaya untuk menenangkan debaran yang sangat cepat, padahal hanya makan malam tetapi banyak mengundang rasa khawatir, khawatir jika apa yang ia lakukan salah lagi.Lagi, Karan mengirim pesan pada Noah.[Kamu sudah menyiapkan tempatnya, kan? Jangan ada yang kurang. Harus sesuai dengan yang aku minta.]Karan kembali mencoba untuk berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan, memanfaatkan waktu yang tersisa.Akan tetapi, pikirannya tetap tertuju pada Arcelia. Tentang apa yang akan dia katakan dan bagaimana respon Arcelia. "Tidak bisa, aku tidak bisa menyelesaikan pekerjaan ini."Alhasil, Karan memanggil Bunga yang masih ada di

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    37. ~BCSI

    'Malaikat? Siapa dia?' Jemari Karan rasanya ingin sekali membuka pesan itu, mengecek siapa pengirim pesan yang sangat kurang ajar berani merindukan istrinya. "Ethan? Tidak mungkin, kemarin kami baru saja bertemu. Ini siapa lagi." Karan menoleh pada Arcelia yang masih berkutat menyelesaikan masakannya. "Aku benar-benar tidak mengenali kamu, siapa saja teman-teman dan orang yang dekat denganmu." Kembali menoleh pada ponsel Arcelia yang sudah menggelap. Karan menghela napas berat. "Siapa pun kamu, sekarang Arcelia adalah milikku, aku tidak akan membiarkan orang ketiga menjadi hama dalam rumah tanggaku." Beberapa menit berlalu. "Karan." Arcelia mendekat sembari membawa hasil masakannya, ia kemudian meletakkannya di atas meja. "Maaf, ya. Malah jadi kamu yang masak." Karan menatap jemarinya yang terluka, menyesal telah mengacaukan semuanya. "Aku suka memasak. Makanlah, tenang saja aku tidak menaruh udang di dalamnya," kata Arcelia sembari menyodorkan satu porsi untuk Karan, meski ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02

Bab terbaru

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    68. BCSI

    Perkelahian sengit pun terjadi, Aarav benar-benar serius setiap melayangkan serangannya.Kedua laki-laki dewasa itu sudah mendapat lebab di masing-masing bagian tubuh.'Untuk orang yang sangat sibuk mengurus perusahaan raksasa, dia cukup tangguh,' batin Karan.Buk! Karan lengah, wajahnya terkena tinju keras oleh Aarav."CK. Lemah begini jadi suami Arcelia," ejek Aarav mulai menyerang mental Karan.Mulai mengurangi rasa sopan, Karan pun membalasnya, "Meski lemah. Setiap aku pernah menjadi penyelamat istriku." Ingat mental Karan tidak selemah itu."Cih. Sudah lemah, sombong pula. Kau memang menyelamatkannya, tetapi tetap saja akulah hidupnya," ucap Aarav semakin menjadi-jadi.'Sepertinya dia memang tidak beres. Mana ada seorang kakak mengatakan hal seperti itu. Baiklah akan aku buat sadar dengan pukulan ini.'Karan pun berhasil memukul wajah Aarav. "Jelas posisi kita berbeda. Kamu kakaknya, dan aku suaminya yang sekarang bertahta dihati Arcelia. Kamu memiliki batasan, sementara aku ti

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    67. BCSI

    Dahi Arcelia berkerut karena mendengar pertanyaan Karan. "Mengapa bertanya seperti itu?""Tidak apa-apa. Hm. Dia sangat positif, ya?"Arcelia terkekeh. "Apa kamu cemburu dengan kakak iparmu sendiri?""Sedikit, kamu terlihat sangat manja padanya."Arcelia tidak habis pikir dengan apa yang Karan katakan, Karan terlalu berlebihan. "Karan. Kak Aarav itu kakak kandungku, kamu memiliki aliran darah yang sama, begitu juga dengan Azka.""Aku lega mendengarnya. Tapi, apa kalian memang sedekat itu?"Arcelia lantas mengangguk. "Jangan berpikir macam-macam. Kami benaran kakak beradik. Kak Aarav adalah malaikat dalam hidupku, aku harap kamu juga bisa dekatnya, layaknya kakak adik."'Tatapanya saja seperti laser padaku. Aku tidak yakin bisa menjadi ipar yang rukun dengannya.' Karan membatin."Dia melarang untuk tidak menggangu waktu kalian. Apa itu tidak terlalu kejam? Aku kan suamimu.""Kami jarang sekali bertemu. Apa lagi semenjak aku pindah ke sini, aku dan kak Aarav bertemu hanya sekitar setah

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    66. ~BCSI

    Kini semuanya berkumpul, duduk di ruang keluarga termasuk Azka.Semua rasa penasaran Karan telah terjawab. Ethan satu circle dengan kakak Arcelia yang bernama Aarav. Dan Karan yakin masih ada lagi orang-orang luar biasa yang mengenal bahkan dekat dengan Arcelia mengingat seorang Aarav adalah kakaknya.Dengan rumah yang bisa dibilang sederhana untuk ukuran konglomerat seperti orang tua Arcelia, orang di luar sana pasti tidak akan menyangka jika keluarga yang berada di dalamnya adalah sultan. Bahkan Karan sendiri sempat menganggap Arcelia kalangan biasa.'Mereka sangat pandai menyembunyikan jati diri. Tidak aku sangka ternyata aku telah menikahi seorang putri.'"Kalian akan menginap, kan?" Tanya Abbas, ayah Arcelia.Arcelia lantas menoleh, ia belum membicarakan ini dengan Karan. "Jika Arcelia menginginkannya. Kami akan menginap, Ayah," jawab Karan.Arcelia mengangguk. "Kita menginap."Abbas tersenyum senang. "Karan, kamu belum mengenal putra pertamaku. Saat kalian menikah dia tidak bis

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    65. ~BCSI

    "Aku benar-benar merindukanmu," katanya kemudian kembali memeluk Arcelia setelah mencium pucuk kepala gadia itu."Bukankah kamu sangat sibuk? Suatu keajaiban kamu pulang," ucap Arcelia.Laki-laki itu memasang wajah sedih. "Dari kata-katamu sepertinya kamu tidak meringankan aku, ya." Arcelia terkekeh pelan, ia kemudian membalas pelukan laki-laki itu. "Mana mungkin aku tidak merindukanmu."Di tempatnya, Noah menahan Karan sekuat tenaga. Laki-laki itu selalu melontarkan kata mutiara supaya Karan tenang."Lihat! Gunakan otak cerdasmu. Kali ini Arcelia memeluknya!" Geram Noah.Karan terdiam membantu, ia seakan dalam mimpi, kebahagiaan yang baru terjadi kini seakan lenyap begitu saja dengan pemandangan yang mengerikan di depan sana.Arcelia mengurai pelukannya, ia tatap laki-laki di depannya dengan senyum yang begitu lebar. "Sekarang mana hadiah untukku?"Laki-laki itu mencibir, kemudian berpura-pura merajuk. "Apa kamu hanya mengharap hadiah dariku?""Tidak sih. Tapi sepertinya kurang leng

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    64. ~BCSI

    Dari balik kaca besar lantai dua, tepatnya di dalam kamar. Mona berdiri,. pandangannya menatap ke bawah di mana ada Arcelia yang tengah mengobrol dengan kakek."Sayang sekali wanita itu tidak berada dipihakku. Keberaniannya akan sangat menguntungkan jika saja Bryan tidak terlambat menjeratnya."Mona akui, sisi berani dan tegas Arcelia sangat cocok untuknya. Akan tetapi karena di kubu yang berbeda dan selalu membuat dirinya naik pitam membuat Mona saat ini begitu geram pada Arcelia."Sekarang kamu masih bisa tertawa dengan pak tua itu. Tunggu saja tanggal mainnya," gumamnya dengan tatapan sinis dan kebencian.Sementara itu di taman bunga.Arcelia tengah menemani kakek meminum teh."Terimakasih Arcelia," ucap Kakek."Untuk apa, Kek? Aku tidak melakukan apa pun," kata Arcelia bingung.Tersenyum tipis, mata tua kakek menatap bunga yang bermekaran di depan mereka. "Kamu telah membuat Karan berwarna dan segar seperti bunga-bunga itu."Terkekeh pelan, Arcelia menggeleng. Dirinya tidak merasa

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    63. ~BCSI

    Arcelia terdiam, dalam benaknya menghitung beberapa teman serta mengingat semua sikap prilaku mereka terhadap dirinya.Sementara itu, Karan menunggu dengan penuh harap."Sepertinya tidak ada yang berlebihan. Diantara mereka memang Bryan yang bersikap sangat perhatian," ucap Arcelia.Karan menghela napas kecewa. Ia pikir akan mendengar cerita tentang malaikat. 'Kalau seperti itu. Apa si malaikat ini orang yang terobsesi dengan Arcelia. Apa mungkin seperti yang Noah bilang kalau yang dimaksud nama malaikat, malaikat pencabut nyawa?'---Esok hari.Arcelia yang suka dengan kegiatan memasak, pagi ini hendak membuat bekal untuk Karan.Dari ambang pintu dapur, ia melihat Mona yang tengah memberi tahu para pekerja untuk memasak."Kalau dilihat sih kayak orang bener, nggak taunya monster," batin Arcelia.Ia mempertahatikan setiap pergerakan Mona, siapa tahu wanita itu akan menyisipkan bubuk aneh ke dalam bahan makanan, sejenis r4cvn, mungkin?"Jangan pakai itu. Bryan tidak suka." Terdengar su

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    62. ~BCSI

    Arcelia masih terdiam di tempatnya, sementara Bryan mulai melangkah masuk ke dapur dengan sepasang mata yang menatap lurus pada Arcelia.Melihat pergerakannya Bryan yang sudah melewati pintu, Arcelia lantas membuang pandangan kemudian melangkah menuju pintu.Saat keduanya hendak saling melewati, Bryan berucap, "Arche, boleh minta waktunya sebentar?"Arcelia berhenti, namun gadis itu diam saja.Bryan berbalik memposisikan diri di depan Arcelia. Reflek Arcelia sedikit melangkah mundur.Pergerakan Arcelia yang menjauh darinya membuat hati Bryan yang masih terluka bagai disiram air jeruk nipis, perih, panas dan sakit sekali.Meski hal yang Arcelia lakukan sangat wajar tetapi rasanya sungguh sangat menyakitkan.Untuk memberi ruang, Bryan mengambil satu langkah mundur. Bryan tersenyum kecut, laki-laki itu pun berucap, "Kamu tidak perlu takut, Arche. Aku hanya ingin meminta maaf untuk hal yang sangat tidak pantas yang telah aku lakukan."Arcelia mengangguk pelan, dirinya bingung harus mengat

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    61. BCSI

    Karan menggeleng sangat pelan, laki-laki itu kemudian berbisik, "Ikuti saja alurnya, percaya pada Arcelia, kamu dengar, kan kalau ini menyangkut nyawa. Kesehatan orang itu memang buruk, aku tahu karena pernah melakukan kerja sama dengan beliau.'Noah nyaris berdecih. 'Percaya katanya? Tadi saja jika aku tidak masuk tepat waktu dia akan memukuli laki-laki itu,' gerutu Noah dalam hati.Pertemuan mendadak itu pun berakhir usai mereka mengobrol beberapa menit. Orang tua Irena pamit lebih dulu untuk ke rumah sakit.Sementara Irena saat ini lagi-lagi bersimpuh, kali ini menghadap pada Noah. "Maaf dan terimakasih banyak. Mas dokter sungguh mulia, aku sangat berterima kasih," kata Irena."Kak Noah, maaf. Ini beneran urgent. Kebetulan Kak Noah jomblo, jadi tidak ada salahnya jika mencoba berkenalan dengan temanku ini," ucap Arcelia sedikit terdengar tidak tahu diri di telinga Noah.'Sepertinya dia tertular Karan.' Noah membatin.Noah memijit pelipisnya, ia memang menginginkan pasangan. Tetapi

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    60. ~BCSI

    Napas Karan memburu saat dari sudut pandangnya melihat seorang laki-laki tengah mencium tangan Arcelia.Usai mendorong Dewa, Karan menarik tangan Arcelia. Menaruh sang istri di belakangnya."Karan, kamu salah paham," ucap Arcelia seraya menyentuh lengan laki-laki itu."Salah paham apanya? Dia sudah kurang ajar berani menyentuhmu!" Tekan Karan menggeram. Sepasang mata sipitnya menatap tajam pada Dewa.Sedari malam ia sudah dihantui rasa takut akan kehilangan Arcelia. Setelah tadi Arcelia panik dan terburu-buru datang hanya untuk laki-laki lancang yang baru saja mencium tangan sang istri."Karan, dia-""Teman macam apa yang mencium tangan temanya, Arche?" Potong Karan. Raut wajah laki-laki itu sudah tidak bisa didefinisikan.Kombinasi marah, khawatir, ingin mengamuk menjadi satu.Dewa yang baru saja bangun dari jatuhnya lantas mendekat pada Karan. "Maaf. Anda benar-benar salah paham. Aku tadi tidak mencium tangan Arcelia, hanya sedang memohon-""Memohon agar mau denganmu?" Lagi-lagi Kar

DMCA.com Protection Status