All Chapters of Kau Madu Aku Kuselingkuhi Dirimu: Chapter 81 - Chapter 90

114 Chapters

Bab 81 - Fakta Sesungguhnya

Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 8:12 AM.Christan terus menelusuri setiap sudut dek kapal dengan penuh kekhawatiran, matanya mencari sosok Clara yang belum terlihat. Wajahnya dipenuhi kecemasan, dan pertanyaan, "Dimana Clara?"Dengan hati yang berdebar, Christan melangkah menuju dek belakang, di mana sebuah tangga kapal mengarah langsung ke lautan yang luas. Di sana, suara gemericik air yang mendadak mengisi keheningan. Dan dari dalam laut, muncullah Clara yang berbalut setelan selam.Sambutan hangat terlukis di wajah Clara saat dia menyapa, "Helo, Christan. Apa yang kamu lakukan di sini? Kau mau menyelam juga?" tanya Clara sambil tersenyum mempesona.Christan masih terperangah oleh kehadiran Clara, menjawab dengan kebingungan, "Dari tadi aku terus mencarimu! Dan ternyata, kamu malah asyik nyelam," ucapnya sambil menggelengkan kepala.Clara dengan mata yang berbinar, melangkah keluar dari ombak dengan elegan. "Oh, Christan, kenapa kau begitu khawatir? Aku bukan lagi gadis kecil ya
Read more

Bab 82 - Tidak Sopan!

Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 8:46 AM.Setelah menenangkan diri dengan menyelam di dasar laut, dan bercakap bersama Christan. Clara memutuskan untuk melangkah menuju ruang makan, berharap dapat menikmati sarapan lezat. Tetapi, di tengah ruang utama, tampak Monica dan Julian yang sedang asyik menikmati serial kartun.Clara melintas dengan anggun, namun di sela-sela langkahnya, Monica mengatakan hal yang tak terduga, "Clara, jangan lupa sarapan dulu sebelum pergi dari sini!"Sambil terus melangkah tanpa menoleh ke arah Monica, Clara menjawab, "Tentu saja, aku lagi mau ke sana kok. Ada apa? Kenapa kamu jadi perhatian begini sama aku?"Dengan nada merendahkan, Monica menyahut, "Aku hanya kasian sama kamu. Sebab, kamu harus menghadapi pahitnya kenyataan. Si Christan yang kau cintai itu, akan segera menikahi seorang gadis yang jauh lebih muda dan cantik darimu!"Clara memberikan tanggapan hanya dengan sebuah senyuman yang manis, tanpa harus menghentikan melangkahnya. Hingga ia sampai
Read more

Bab 83 - Fakta Perselingkuhan

Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 1:23 PM.Roll Royce Phantom yang dikemudikan oleh Samuel merayap dengan anggun di bawah sinar terik mentari sebelum akhirnya berhenti dengan gemulai di depan teras rumah.Ketika pintu mobil terbuka, Luna melangkah keluar, merasakan panasnya udara siang bersama ibunya. Kiki menggendong Rio yang tengah tertidur dengan tenang.Dirga menyambut kedatangan mereka, kemudian Koper-koper diturunkan dengan hati-hati olehnya. Setelah itu, Samuel membawa mobilnya menuju garasi untuk parkir.Dirga, pelayan setia Luna, menyapa dengan senyuman ramahnya. "Bagaimana keadaan Rio, nyonya?" ujarnya dengan suara lembut yang mengalun seperti melodi.Luna tersenyum, namun matanya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. "Syukurlah, dia sudah lebih baik, Dirga. Hanya saja, masih perlu rawat jalan di rumah," kata Luna, sambil menatap langit biru yang cerah, seolah-olah mencari jawaban di antara awan putih yang mengelilingi.Astutie mengiringi Kiki yang menggendong erat Rio,
Read more

Bab 84 - Terlibat Kasus Pembunuhan?

Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 1:43 PM.Clara melangkah masuk ke ruang kantor polisi dengan penuh percaya diri, disambut secara ramah oleh seorang petugas kepolisian yang berdiri di balik meja resepsionis.Suara sapaan yang sopan menyentuh telinganya, "Selamat datang, Nona. Apakah ada yang bisa saya bantu?" Senyum ramah dan sikap profesional terpancar dari petugas yang bertanggung jawab atas administrasi kepolisian.Dengan tatapan serius, Clara menyampaikan kejadian tak terduga yang menimpanya, "Saat saya tidak berada di rumah, ada polisi yang mencari saya." Mendengar pernyataan itu, keheranan tergambar di wajah petugas tersebut.Sang petugas dengan sigap menyodorkan selembar kertas formulir kepada Clara untuk mengisi data-data penting. "Maaf, bisakah Anda mengisi formulir ini?" Clara melihat ke arah kertas itu, yang berisikan dengan kolom nama, nomor kartu identitas dan keluhan.Clara meraihnya dengan penuh keyakinan, lalu mengisi formulir tersebut, menulis di setiap kolom denga
Read more

Bab 85 - Perempuan Licik!

Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 7:25 PM.Di ruang makan yang megah kediaman keluarga Wijaya, Samuel bersama dengan kedua istrinya bersatu kembali di sana untuk menikmati makan malam.Aroma menggoda dari ikan salmon yang dibakar menguar di udara, menggugah selera siapapun yang mencium aroma lezatnya. Clara, Julian, Samuel, Luna, dan Astutie duduk di sekeliling meja dengan keceriaan di wajah, siap menikmati hidangan malam itu.Kala suasana harmonis tercipta, tiba-tiba Astutie mengawali perbincangan dengan ekspresi agak kecewa. "Padahal, saya pengen banget makan ikan gurame bakar, Nak Clara. Sudah lama sekali ndak makan olahan ikan air tawar," celetuknya, mencoba menyulut perbincangan.Clara mengenali pola Astutie yang cenderung memperkeruh suasana dan gaya provokatif wanita paruh baya itu, yang tak jarang meramaikan meja makan dengan kegaduhan. Clara memilih menanggapi dengan senyuman tipis sembari terus menikmati suap demi suap daging salmon.Hanya saja, kali ini Luna yang bereaks
Read more

Bab 86 - Pria Baik yang Selalu Membantuku

Jakarta , Indonesia. 10 Agustus 2021, 10:47 PM.Setelah Clara merasa Julian telah terlelap dalam tidurnya yang nyenyak, secara perlahan ia bangkit dari tempat tidurnya yang empuk dan meraih ponsel pintar yang terletak di atas meja. Dengan langkah yang begitu hati-hati, Clara menuju ke balkon di mana cahaya rembulan menerangi sekeliling taman rumahnya, bersamaan dengan sejuknya hembusan angin malam. Clara menempelkan ponsel pintar di dekat telinganya. "Halo, selamat malam, Christan," sapa Clara dengan suara lembut."Selamat malam juga, Clara," balas Christan dari ujung telepon, pria itu terlihat tengah berada di garasi mobil sportnya."Ada apa, Clara? Tumben sekali kamu meneleponku. Apakah kamu udah kangen sama aku?" goda Christan pada Clara dengan senyum di wajahnya."Hey, astaga Christan! Jangan sekali-kali merasa terlalu kepedean ya. Ada hal mendesak yang ingin kubicarakan denganmu," tandas Clara dengan nada yang cukup serius."Bagaimana jika kita bertemu besok? Kita bisa berbicara
Read more

Bab 87 - Berhak Bahagia

Jakarta, Indonesia. 11 Agustus 2021, 10:22 AM.Sinar mentari memeluk Metropolitan Ibukota Jakarta, menandai pagi hari yang penuh kegiatan. Seperti biasa, trotoar di Jakarta selalu dihiasi oleh para pedagang kaki lima, sementara kaca-kaca jendela toko memantulkan sinar yang mulai terik. Suara ramai kendaraan dan tawa riuh manusia menciptakan simfoni perkotaan yang padat, dan para penyanyi jalanan menjadi pemandangan biasa yang menghiasa kota ini.Clara dan Julian merasakan kenyamanan di dalam mobil Avanza putih yang melaju dengan pelan. Handi, pengemudi yang menyetir mobil tersebut, merasa sedikit frustasi akibat terjebak dalam kerumunan lalu lintas yang menghentikan langkah elegan mobil tersebut."Maaf Bu, jalanan sangat macet," terang Handi dengan penuh penyesalan."Oh, jadi macet yaa?" Clara bertanya, matanya melirik jalanan dari jendela, mencermati hiruk-pikuk kota Jakarta."Tentu, ini adalah Ibukota Jakarta," jawab Handi, dengan senyum yang melekat di wajahnya. Sementara itu, Clar
Read more

Bab 88 - Kebahagiaan yang Terganggu

Jakarta, Indonesia. 11 Agustus 2021, 10:57 AM.Di tengah siang yang cerah, cahaya matahari yang memancar membelai sudut-sudut dinding ketika Clara, Julian dan Christan duduk di kursi yang dilengkapi oleh meja yang indah. Hidangan pembuka mereka telah selesai dan saat ini mereka menikmati setiap suapan dengan penuh kenikmatan.Para pelayan yang ramah dan profesional dengan cepat membersihkan piring-piring kosong, dan dengan hati-hati menyajikan hidangan utama untuk mereka. Aroma harum dari steak yang baru saja dimasak menggoda seluruh ruangan, mengundang selera untuk segera menikmati hidangan lezat ini.Rasa juicy dan lezat dari setiap suapan steak yang Christan nikmati membuat senyumnya semakin melebar. Dia menunjukkan kepuasannya dengan kata-kata, "Mmm, rasanya begitu lezat. Kita benar-benar membuat pilihan yang tepat, Clara.”Clara tersenyum bahagia sambil mencicipi saus bawang putih yang menambahkan aroma dan rasa yang tak terlupakan pada steaknya. "Kau benar sekali, Christan. Saus
Read more

Bab 89 - Tidak Manusiawi

Jakarta, Indonesia. 11 Agustus 2021, 11:37 AM.Monica menjawab telepon dari ponselnya dengan anggun, "Selamat pagi, ada kabar apa, Riana?""Apa kau sudah menemukan keberadaan Clara?" tanya Riana dengan penuh penasaran."Memangnya kenapa? Dia sedang menikmati hidangan lezat di sebuah restoran Pranciss bersama Christan. Mengapa kau bertanya?" Monica menjawab dengan penuh rahasia."Loh, mengapa kau malah bertanya balik? Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa dia akan mendekam di balik jeruji besi? Sesuai dengan rencanaku, agar dia bisa terpisah dari Christan," Riana berkata dengan tegas."Oh, benar juga ya," Monica menjawab sambil tertawa kecil, menyadari kesalahannya."Kalau begitu, kirimkan saja lokasinya kepadaku. Aku akan menghubungi petugas kepolisian untuk menangkapnya. Dan, aku juga menghubungi para wartawan untuk membuatnya malu," Riana meminta dengan tegas."Oke, baiklah," Monica berkata sambil mengakhiri panggilan. Dengan jari-jarinya yang lincah, dia mengirimkan lokasi terbaru
Read more

Bab 90 - Masa Lalu yang Indah (part 1)

-Flashback enam tahun yang lalu-Malam itu, New York terlihat gemerlap dengan lampu-lampu kota. Perempuan berambut cokelat tengah menyetir Ferrari dengan Clara di sebelahnya. Kala itu, Monica memiliki nama sebagai Melinda Frischa Winata, seorang wanita berdarah Singapur Eropa yang tinggal di California demi menempuh pendidikan di Stanford.Melinda dan Clara memiliki hobi yang sama, yaitu, fashion. Setelah menghadiri acara Met Gala, mereka berdua menuju bandar udara John. F Kennedy. Melinda tersenyum saat mengendarai Ferrari melalui jalanan ramai di New York kala malam hari. "Eh, Clara. Met Gala tadi benar-benar gila banget kan? Gaun-gaunnya bikin mata gue silau, sampe nganga liat desainnya, tuh."Clara mengangguk setuju, "Iya, Mel. Gue masih terkagum-kagum sama kreativitas desainernya malam ini. Dan sekarang, di dalam mobil ini, gue ngarasa kayak kita lagi balapan liar kota New York."Melinda tertawa, "Bener banget! Soalnya, mobil McLaren di sebelah kita sok-sokan mau ngajakin balapan
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status