Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 8:46 AM.Setelah menenangkan diri dengan menyelam di dasar laut, dan bercakap bersama Christan. Clara memutuskan untuk melangkah menuju ruang makan, berharap dapat menikmati sarapan lezat. Tetapi, di tengah ruang utama, tampak Monica dan Julian yang sedang asyik menikmati serial kartun.Clara melintas dengan anggun, namun di sela-sela langkahnya, Monica mengatakan hal yang tak terduga, "Clara, jangan lupa sarapan dulu sebelum pergi dari sini!"Sambil terus melangkah tanpa menoleh ke arah Monica, Clara menjawab, "Tentu saja, aku lagi mau ke sana kok. Ada apa? Kenapa kamu jadi perhatian begini sama aku?"Dengan nada merendahkan, Monica menyahut, "Aku hanya kasian sama kamu. Sebab, kamu harus menghadapi pahitnya kenyataan. Si Christan yang kau cintai itu, akan segera menikahi seorang gadis yang jauh lebih muda dan cantik darimu!"Clara memberikan tanggapan hanya dengan sebuah senyuman yang manis, tanpa harus menghentikan melangkahnya. Hingga ia sampai
Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 1:23 PM.Roll Royce Phantom yang dikemudikan oleh Samuel merayap dengan anggun di bawah sinar terik mentari sebelum akhirnya berhenti dengan gemulai di depan teras rumah.Ketika pintu mobil terbuka, Luna melangkah keluar, merasakan panasnya udara siang bersama ibunya. Kiki menggendong Rio yang tengah tertidur dengan tenang.Dirga menyambut kedatangan mereka, kemudian Koper-koper diturunkan dengan hati-hati olehnya. Setelah itu, Samuel membawa mobilnya menuju garasi untuk parkir.Dirga, pelayan setia Luna, menyapa dengan senyuman ramahnya. "Bagaimana keadaan Rio, nyonya?" ujarnya dengan suara lembut yang mengalun seperti melodi.Luna tersenyum, namun matanya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. "Syukurlah, dia sudah lebih baik, Dirga. Hanya saja, masih perlu rawat jalan di rumah," kata Luna, sambil menatap langit biru yang cerah, seolah-olah mencari jawaban di antara awan putih yang mengelilingi.Astutie mengiringi Kiki yang menggendong erat Rio,
Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 1:43 PM.Clara melangkah masuk ke ruang kantor polisi dengan penuh percaya diri, disambut secara ramah oleh seorang petugas kepolisian yang berdiri di balik meja resepsionis.Suara sapaan yang sopan menyentuh telinganya, "Selamat datang, Nona. Apakah ada yang bisa saya bantu?" Senyum ramah dan sikap profesional terpancar dari petugas yang bertanggung jawab atas administrasi kepolisian.Dengan tatapan serius, Clara menyampaikan kejadian tak terduga yang menimpanya, "Saat saya tidak berada di rumah, ada polisi yang mencari saya." Mendengar pernyataan itu, keheranan tergambar di wajah petugas tersebut.Sang petugas dengan sigap menyodorkan selembar kertas formulir kepada Clara untuk mengisi data-data penting. "Maaf, bisakah Anda mengisi formulir ini?" Clara melihat ke arah kertas itu, yang berisikan dengan kolom nama, nomor kartu identitas dan keluhan.Clara meraihnya dengan penuh keyakinan, lalu mengisi formulir tersebut, menulis di setiap kolom denga
Jakarta, Indonesia. 10 Agustus 2021, 7:25 PM.Di ruang makan yang megah kediaman keluarga Wijaya, Samuel bersama dengan kedua istrinya bersatu kembali di sana untuk menikmati makan malam.Aroma menggoda dari ikan salmon yang dibakar menguar di udara, menggugah selera siapapun yang mencium aroma lezatnya. Clara, Julian, Samuel, Luna, dan Astutie duduk di sekeliling meja dengan keceriaan di wajah, siap menikmati hidangan malam itu.Kala suasana harmonis tercipta, tiba-tiba Astutie mengawali perbincangan dengan ekspresi agak kecewa. "Padahal, saya pengen banget makan ikan gurame bakar, Nak Clara. Sudah lama sekali ndak makan olahan ikan air tawar," celetuknya, mencoba menyulut perbincangan.Clara mengenali pola Astutie yang cenderung memperkeruh suasana dan gaya provokatif wanita paruh baya itu, yang tak jarang meramaikan meja makan dengan kegaduhan. Clara memilih menanggapi dengan senyuman tipis sembari terus menikmati suap demi suap daging salmon.Hanya saja, kali ini Luna yang bereaks
Jakarta , Indonesia. 10 Agustus 2021, 10:47 PM.Setelah Clara merasa Julian telah terlelap dalam tidurnya yang nyenyak, secara perlahan ia bangkit dari tempat tidurnya yang empuk dan meraih ponsel pintar yang terletak di atas meja. Dengan langkah yang begitu hati-hati, Clara menuju ke balkon di mana cahaya rembulan menerangi sekeliling taman rumahnya, bersamaan dengan sejuknya hembusan angin malam. Clara menempelkan ponsel pintar di dekat telinganya. "Halo, selamat malam, Christan," sapa Clara dengan suara lembut."Selamat malam juga, Clara," balas Christan dari ujung telepon, pria itu terlihat tengah berada di garasi mobil sportnya."Ada apa, Clara? Tumben sekali kamu meneleponku. Apakah kamu udah kangen sama aku?" goda Christan pada Clara dengan senyum di wajahnya."Hey, astaga Christan! Jangan sekali-kali merasa terlalu kepedean ya. Ada hal mendesak yang ingin kubicarakan denganmu," tandas Clara dengan nada yang cukup serius."Bagaimana jika kita bertemu besok? Kita bisa berbicara
Jakarta, Indonesia. 11 Agustus 2021, 10:22 AM.Sinar mentari memeluk Metropolitan Ibukota Jakarta, menandai pagi hari yang penuh kegiatan. Seperti biasa, trotoar di Jakarta selalu dihiasi oleh para pedagang kaki lima, sementara kaca-kaca jendela toko memantulkan sinar yang mulai terik. Suara ramai kendaraan dan tawa riuh manusia menciptakan simfoni perkotaan yang padat, dan para penyanyi jalanan menjadi pemandangan biasa yang menghiasa kota ini.Clara dan Julian merasakan kenyamanan di dalam mobil Avanza putih yang melaju dengan pelan. Handi, pengemudi yang menyetir mobil tersebut, merasa sedikit frustasi akibat terjebak dalam kerumunan lalu lintas yang menghentikan langkah elegan mobil tersebut."Maaf Bu, jalanan sangat macet," terang Handi dengan penuh penyesalan."Oh, jadi macet yaa?" Clara bertanya, matanya melirik jalanan dari jendela, mencermati hiruk-pikuk kota Jakarta."Tentu, ini adalah Ibukota Jakarta," jawab Handi, dengan senyum yang melekat di wajahnya. Sementara itu, Clar
Jakarta, Indonesia. 11 Agustus 2021, 10:57 AM.Di tengah siang yang cerah, cahaya matahari yang memancar membelai sudut-sudut dinding ketika Clara, Julian dan Christan duduk di kursi yang dilengkapi oleh meja yang indah. Hidangan pembuka mereka telah selesai dan saat ini mereka menikmati setiap suapan dengan penuh kenikmatan.Para pelayan yang ramah dan profesional dengan cepat membersihkan piring-piring kosong, dan dengan hati-hati menyajikan hidangan utama untuk mereka. Aroma harum dari steak yang baru saja dimasak menggoda seluruh ruangan, mengundang selera untuk segera menikmati hidangan lezat ini.Rasa juicy dan lezat dari setiap suapan steak yang Christan nikmati membuat senyumnya semakin melebar. Dia menunjukkan kepuasannya dengan kata-kata, "Mmm, rasanya begitu lezat. Kita benar-benar membuat pilihan yang tepat, Clara.”Clara tersenyum bahagia sambil mencicipi saus bawang putih yang menambahkan aroma dan rasa yang tak terlupakan pada steaknya. "Kau benar sekali, Christan. Saus
Jakarta, Indonesia. 11 Agustus 2021, 11:37 AM.Monica menjawab telepon dari ponselnya dengan anggun, "Selamat pagi, ada kabar apa, Riana?""Apa kau sudah menemukan keberadaan Clara?" tanya Riana dengan penuh penasaran."Memangnya kenapa? Dia sedang menikmati hidangan lezat di sebuah restoran Pranciss bersama Christan. Mengapa kau bertanya?" Monica menjawab dengan penuh rahasia."Loh, mengapa kau malah bertanya balik? Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa dia akan mendekam di balik jeruji besi? Sesuai dengan rencanaku, agar dia bisa terpisah dari Christan," Riana berkata dengan tegas."Oh, benar juga ya," Monica menjawab sambil tertawa kecil, menyadari kesalahannya."Kalau begitu, kirimkan saja lokasinya kepadaku. Aku akan menghubungi petugas kepolisian untuk menangkapnya. Dan, aku juga menghubungi para wartawan untuk membuatnya malu," Riana meminta dengan tegas."Oke, baiklah," Monica berkata sambil mengakhiri panggilan. Dengan jari-jarinya yang lincah, dia mengirimkan lokasi terbaru
Kuala Lumpur, Malaysia. 15 Agustus 2021, 10:33 AM.Mereka melanjutkan dengan penuh semangat membahas detil teknis, saling bertukar pandangan dan pengetahuan tentang mesin-mesin canggih yang menggerakkan koleksi mobil sport mereka. Percakapan ini bukan hanya menggambarkan cinta mereka pada keindahan desain, tetapi juga rasa kagum mereka terhadap prestasi teknologi yang luar biasa dalam dunia otomotif.Pembahasan tentang mobil sport beralih ke dunia balap F1, di mana Christian dan Ismail bersemangat untuk membahas pertandingan yang terjadi pada tahun dua ribu dua puluh.Christan dengan semangat berkata, "Tahun dua ribu dua puluh benar-benar memberikan persaingan yang intens di dunia F1. Lewis Hamilton dengan Mercedes-nya tampil mengesankan. Konsistensinya luar biasa dan membuatnya meraih gelar juara dunia untuk yang ketujuh kalinya."Ismail menanggapi, "Benar sekali, Christan. Hamilton benar-benar menjadi dominan. Tapi Max Verstappen dan Red Bull Racing juga memberikan penampilan yang me
Selangor, Malaysia. 15 Agustus 2021, 9:38 AM.Setelah perjalanan laut yang indah, romantis dan begitu menyenangkan, super yacht mewah milik keluarga Winata akhirnya menepi di pelabuhan Klang, Malaysia. Clara dan Christian melangkah keluar dari kapal, di sambut oleh kehangatan sinar matahari tropis dan udara yang segar di semenanjung daratan Selangor.Christan tersenyum pada Clara, “Selamat datang di Malaysia, sayang. Ayo, kita temui Zainab.”Mereka berdua dijemput oleh sebuah Limousin yang tampak elegan, mobil mewah itu telah disiapkan oleh Zainab untuk menyambut Christan dan Clara.Christan membukakan pintu Limousin tersebut untuk Clara, yang kemudian melangkah masuk ke dalam dengan anggun. Limousin tersebut bergerak dengan santai, menuju Mandarin Oriental, sebuah hotel mewah yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur.Setibanya di hotel, mereka disambut oleh staf hotel yang begitu ramah. "Selamat petang, Tuan dan Puan. Adakah yang boleh saya bantu? Good afternoon, Sirs and Madam. Is th
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 8:47 AM.Dengan api cemburu yang masih membara, Clara memilih pakaian yang paling seksi dan mencolok untuk dipakai olehnya, memastikan bahwa dirinya akan jauh lebih cantik dibandingkan dengan Zainab.Clara mengenakan Gaun Mini Dior berwarna merah, yang pernah dikenakan juga oleh Selena Gomez. Christan yang melihat penampilan vulgar Clara, merasa terkejut. "Apa yang sedang kamu pakai, Clara?" tanya Christan, seraya mengerutkan dahinya terheran-heran.Clara menaikkan dagunya agar tampak percaya diri, dan berkata, "Jangan pedulikan aku."Saat mereka telah selesai bersiap-siap, Clara bertanya, "Kita akan ke sana naik apa, Christian?"Christian tersenyum dan menjawab, "Kita akan menggunakan private yatch milik keluargaku yang berada di pelabuhan."Saat mereka keluar dari vila, sebuah Lamborghini Urus berwarna hitam elegan telah menunggu di depan. Clara memandang kendaraan tersebut dengan kagum, "Wow, Christian, ini mobil apa?"Christian tertawa, "Ini
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 7:15 AM.Matahari terbit dengan kelembutan di balik jendela vila pinggir pantai Singapura, menyoroti Clara dan Christian yang baru saja membuka matanya. Mereka terbangun dengan pelukan hangat, saling menatap dengan senyuman bahagia. Suara ombak memeluk mereka, menambah keindahan pagi yang tenang.Clara mencuri ciuman lembut dari bibir Christian, "Pagi ini terasa begitu indah, sayang."Christian tersenyum, "Iya, jauh lebih indah lagi karena aku bersamamu." Mereka berdua menikmati momen intim itu, merasakan kebahagiaan yang memenuhi hati mereka.Dengan pelan, Clara menyentuh wajah Christian, "Aku sangat bersyukur karena kamu selalu ada di sisiku. Terima kasih, i love you so much, Chrsitan."Kedua insan yang tengah dimabuk asmara tersebut saling menatap dengan mata penuh keterpesonaan, merasakan cinta yang semarak di antara mereka seperti ombak yang tak henti berayun.Mereka berdua bergegas dari tempat tidur dengan penuh kebahagiaan. Clara dan Chris
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:15 PM.Setelah matahari benar-benar tenggelam dan pantai menjadi gelap, Clara dan Christan kembali ke dalam vila. Suasana yang penuh romansa dan hangat menyelimuti mereka, menciptakan momen istimewa yang tak terlupakan. Mereka memutuskan untuk duduk di meja makan, menginginkan momen berdua yang lebih intim.Christan, dengan senyuman, beranjak dari meja dan berkata, "Bagaimana kalau aku memasak sesuatu yang spesial untuk kita malam ini?" Clara antusias berkomentar, "Itu ide yang bagus! Aku penasaran apa yang akan kau masak."Christan masuk ke dapur, dan sambil menunggu, Clara merenung, merenungi betapa beruntungnya dia memiliki seseorang seperti Christan di hidupnya, seseorang yang telah memberikan dukungan dan cinta sejati.Christan memasak steak salmon, hidangan favorit Clara, dengan penuh keahlian di dapur vila. Aroma harum salmon yang dipanggang mulai mengisi ruangan, menambah kegembiraan Clara yang sangat menyukai hidangan tersebut.Ketika
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:02 PM.Saat matahari perlahan tenggelam di cakrawala pantai Singapura, Clara dan Christan menemukan kebahagiaan dalam cerita-cerita konyol dari masa lalu mereka. Duduk di tepi pantai dengan suasana yang tenang, mereka berdua tertawa bersama sambil berbagi kenangan yang menggelikan.Clara tertawa, "Kamu tahu, dulu sewaktu kuliah, aku pernah kehilangan kunci mobil di dalam tas dan ternyata ada di sana selama seminggu!"Christan bergabung dalam tawa, "Serius? Itu lebih baik daripada satu kali aku mengenakan dua sepatu yang berbeda saat akan pergi ke kantor!"Mereka terus saling berbagi cerita konyol, dari momen kecil hingga kisah yang lebih lucu dari perjalanan hidup mereka. Seiring dengan matahari semakin tenggelam.Clara, sambil tertawa, berkata, "Mungkin konyol, tapi itulah yang membuat hidup begitu berwarna, bukan?"Christan setuju, "Betul sekali. Momen-momen seperti ini yang membuat kita lebih dekat dan menambah nilai pada perjalanan hidup kit
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 11:15 AM.Christan, dengan penuh kejutan, mengajak Clara untuk mencoba sebuah gaun pengantin di butik yang mewah. Gaun pengantin itu berwarna putih dan dihiasi oleh berlian yang berkilau. Clara dengan senang hati menerima ajakan itu, dan suasana hatinya berubah menjadi ceria saat mengenakan gaun tersebut.Christan tersenyum melihat Clara berkilau dalam gaun pengantin. "Kau terlihat luar biasa, Clara. Gaun ini cocok sekali padamu."Clara, dengan tatapan penuh kebahagiaan, berputar-putar memeriksa gaunnya di depan cermin. "Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan memakai gaun pengantin seindah ini. Terima kasih, Christan."Christan mendekat dan memandang Clara dengan penuh cinta. "Ini hanya percobaan, tapi aku tidak sabar untuk melihatmu mengenakan gaun pengantin ini di hari pernikahan kita nanti."Clara tersenyum lembut, "Aku juga tidak sabar, Christan. Kita akan memiliki hari yang indah bersama."Saat mereka meninggalkan butik, gambaran indah te
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 8:57 AM.Dengan hati yang berat, Clara meninggalkan ruangan, menuju lorong-lorong, ia masih berusaha mencari tahu keberadaan dan penyebab ketidakhadiran Samuel. Perjalanan penyelidikan mereka di Wijaya Group semakin kompleks dengan misteri hilangnya uang perusahaan dan sekarang ketidakhadiran Samuel yang menjadi pertanyaan besar.Dengan kabar bahwa Samuel tidak masuk kerja selama dua hari dan tanpa memberikan pemberitahuan, Clara dan Christan mulai merasa curiga. Mereka duduk bersama untuk membahas situasi ini."Christan, ini sangat aneh. Samuel tidak masuk kerja dan tidak memberi tahu siapa pun," ujar Clara dengan raut wajah penuh kekhawatiran.Christan mengangguk, "Ya, ini semakin rumit. Mungkin dia terlibat dalam masalah yang lebih besar terkait hilangnys uang perusahaan."Clara menyela, "Atau mungkin dia sendiri yang terlibat dalam hal ini. Kita perlu mencari tahu lebih lanjut."Christan setuju, "Kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 7:15 AM.Suasana pagi di kediaman megah Christan begitu tenang. Aroma kopi segar dan wangi masakan mewah memenuhi udara saat Clara, Christan, dan si kecil Julian duduk bersama di meja makan yang megah.Clara tersenyum penuh kasih saat memberikan suguhan pagi kepada suaminya dan anaknya. "Christan, kita harus segera menemukan solusi atas kehilangan uang perusahaanku. Ini bukan hanya tentang Wijaya Group, tapi juga masa depan perusahaan dan karyawan."Christan, sambil menikmati sarapan, menatap Clara dengan tekad. "Kamu benar, Clara. Kita harus menyelidiki ini bersama, diluar penyelidikan yang dilakukan oleh Tom. Tak ada yang bisa merugikan perusahaanmu tanpa konsekuensi."Julian, yang antusias menyantap pancake di meja, penasaran. "Om, Mama, Julian ikut ya?"Christan tersenyum dan mengusap kepala Julian lembut. "Sayang, hari ini Om dan ibumu harus pergi di luar. Kamu akan bersama Nana kdi rumah, yang akan menjaga dan bermain bersamamu."Julian menun