Jakarta, Indonesia. 11 Agustus 2021, 11:37 AM.Monica menjawab telepon dari ponselnya dengan anggun, "Selamat pagi, ada kabar apa, Riana?""Apa kau sudah menemukan keberadaan Clara?" tanya Riana dengan penuh penasaran."Memangnya kenapa? Dia sedang menikmati hidangan lezat di sebuah restoran Pranciss bersama Christan. Mengapa kau bertanya?" Monica menjawab dengan penuh rahasia."Loh, mengapa kau malah bertanya balik? Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa dia akan mendekam di balik jeruji besi? Sesuai dengan rencanaku, agar dia bisa terpisah dari Christan," Riana berkata dengan tegas."Oh, benar juga ya," Monica menjawab sambil tertawa kecil, menyadari kesalahannya."Kalau begitu, kirimkan saja lokasinya kepadaku. Aku akan menghubungi petugas kepolisian untuk menangkapnya. Dan, aku juga menghubungi para wartawan untuk membuatnya malu," Riana meminta dengan tegas."Oke, baiklah," Monica berkata sambil mengakhiri panggilan. Dengan jari-jarinya yang lincah, dia mengirimkan lokasi terbaru
-Flashback enam tahun yang lalu-Malam itu, New York terlihat gemerlap dengan lampu-lampu kota. Perempuan berambut cokelat tengah menyetir Ferrari dengan Clara di sebelahnya. Kala itu, Monica memiliki nama sebagai Melinda Frischa Winata, seorang wanita berdarah Singapur Eropa yang tinggal di California demi menempuh pendidikan di Stanford.Melinda dan Clara memiliki hobi yang sama, yaitu, fashion. Setelah menghadiri acara Met Gala, mereka berdua menuju bandar udara John. F Kennedy. Melinda tersenyum saat mengendarai Ferrari melalui jalanan ramai di New York kala malam hari. "Eh, Clara. Met Gala tadi benar-benar gila banget kan? Gaun-gaunnya bikin mata gue silau, sampe nganga liat desainnya, tuh."Clara mengangguk setuju, "Iya, Mel. Gue masih terkagum-kagum sama kreativitas desainernya malam ini. Dan sekarang, di dalam mobil ini, gue ngarasa kayak kita lagi balapan liar kota New York."Melinda tertawa, "Bener banget! Soalnya, mobil McLaren di sebelah kita sok-sokan mau ngajakin balapan
Di dalam Jet mewah tersebut, Clara dan Melinda disuguhkan dengan sebotol anggur mahal dan dessert untuk pendampingnya. Clara mengangkat gelas kristal yang berisi anggur, "Melinda, siapa sangka gue bisa minum anggur eksklusif di dalem jet pribadi yang mewah. Yah walaupun ini punyanya pamanmu, tapi sumpah, gue bahagia banget! Terlebih, kita pergi Florida buat liburan dan party. Ini tuh kayak surga dunia yang jadi kenyataan!"Melinda hanya tersenyum, lalu membalas, "Iya, Clara. Kita itu, emang harus nikmatin hidup selagi masih muda, yang paling penting, harus bisa foya-foya dan mabuk dengan segelas anggur mewah ini."Clara tertawa, "Bicarain soal nikmatin hidup, kamu tau gak siapa lagi yang bakalan liburan di Miami?"Melinda menyipitkan mata, "Oh astaga, jangan bilang kalau ada kejutan buat gue? Siapa? Apa ini ada hubungannya sama cowok yang gue suka?"Clara tersenyum lebar dan meletakkan gelasnya, "Bingo! Itu dia, Albert. Cowok yang udah lama kamu crush-in, dan kita satu kampus sama dia
Setelah tiga jam dalam perjalanan, jet pribadi yang dinaiki oleh Clara dan Melinda akhirnya mendarat di bandar udara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood.Kaki panjang yang tengah mengenakan high heels merek Louis Vuitton, melangkah melalui satu persatu tangga dengan hati-hati, seraya Melinda mengeluarkan komentar, "Gila, Clara, private jet milik pamanku ini beneran bikin kita terasa kayak selebriti, ya?"Clara yang berada di belakang sahabatnya itu, membalas, "Iya, Mel! Rasanya, gue kayak Kylie Jenner yang lagi jet-set ke Miami. Haha!"Melinda tersenyum tipis, "Apaan, Kylie Jenner? Kita jauh lebih keren woy! By the way, Riana pasti bakal terkejut liat kita dateng pake private jet mewah.""Pasti dong! Dia kan udah nungguin kita di pantai Miami. By the way, nanti kita bawa apa buat pesta?" tanya Clara.Melinda menjawab dengan santai, "Sudah dipikirin sama temen-temen. Mereka bilang semuanya udah disiapin. Kita tinggal enjoy aja."Clara berseru, "Mantap! Gue bawa playlist party nih.
Melinda berkata, "Hehe, first time juga buat gue, Clara. Nggak ada yang terlalu istimewa untuk hidup gue. Dan ini, sekadar salah satu cara buat nunjukin betapa berharganya persahabatan kita."Clara membalas dengan senyuman, "Gue nggak pernah ngerasa 'out of place' sama kamu, Mel. Malah gue merasa bersyukur banget punya sahabat sekeren kamu."Melinda merasa sungkan dengan mengerutkan kedua alisnya, lalu berucap, "Nggak perlu terima kasih, Clara. Ini semua udah dari hati, dan gue seneng banget kalo kamu juga bisa menikmati semuanya.""Jadi, gue pengen tanya, nih. Ada rencana kejutan lain yang disiapin buat persahabatan kita, yang mungkin belum gue tau?" tanya Clara dengan ekspresi penasaran.Melinda tersenyum misterius, "Mungkin ada, mungkin enggak. Hehe, kapan-kapan kamu pasti tau juga. Yang pasti, ini baru awal dari weekend yang bakal gue jamin bakal seru banget!""Wah, penasaran banget! Tapi gue yakin, apa pun itu, pasti seru. Lagian, ini kan Miami! The city of endless possibilities!
Melinda kembali memberikan suara, untuk meyakinkan Clara, "Iya, Clara, kamu gak usah khawatir deh! Gue yakin, Riana bakal ngerti. Sekali lagi, ini semua bukan untuk nge-ignore dia, tapi lebih ke kurang kejelasan komunikasi aja."Clara membenarkan, "Setuju, Mel. Kita gak sengaja bikin dia kecewa. Lagian, Koenigsegg bukan sekadar memberi, tapi lebih ke bentuk usaha kita untuk memperbaiki situasi.""Bener banget, Clara. Nanti gue juga akan jelasin ke dia bahwa kita gak maksud ninggalin dia sendirian. Ini murni kurang koordinasi," ujar Melinda."Harapanku sih semoga dia bisa lihat dari sisi positifnya dan bisa nerima maaf kita. Plus, senang dong pasti dikasih mobil Koenigsegg!" harap Clara dengan jantungnya yang kini berdebar-debar.Melinda menatap sahabatnya, lalu membalas, "Hehe, semoga dia bisa seneng. Tapi yang paling penting, gue pengen dia tau kalo persahabatan kita berharga banget buat kita."Clara membalas tatapan Melinda sambil tersenyum, "Pasti, Mel. Friendship over everything.
Untuk merayakan liburan akhir semester yang spektakuler, para mahasiswa dan mahasiswi Stanford terutama jurusan sastra inggris, memutuskan untuk menggelar sebuah pesta mewah yang tak tertandingi.Pesta ini diselenggarakan di atas Luxury Superyacht yang megah, mengapung begitu indah di teluk Biscayne. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi dengan undangan eksklusif hadir, mulai dari yang junior hingga yang master serta seluruh alumni, berkumpul untuk merayakan liburan mereka.Clara dan Melinda merasakan angin malam pantai Miami yang menyapa ketika mereka melangkah di atas luxury super yacht yang megah. Cahaya gemerlap kota dan pantulan bulan memantulkan kilauan air di sekitar kapal.Riana menyambut mereka dengan senyuman hangat di pelataran kapal, “Hai Ladies! Selamat datang, untuk berfoya-foya malam ini! Gue udah capek nungguin kalian berdua.” Mereka berdua memeluk Riana erat, merasakan kegembiraan bersatu setelah sekian lama tak bertemu.Mereka bertiga bergandengan tangan, lalu bergegas men
Clara dan Melinda menyambut ide tersebut dengan penuh antusias. Sebuah panggilan ringan dari pelayan langsung menarik perhatian mereka, dan segera saja, sebotol sampanye mewah terpajang di depan mereka.Pelayan dengan tenang membuka sampanye tersebut, mengeluarkan suara 'pop' yang menggetarkan hati. Isi gelas kristal mereka dengan anggur berbuih yang berkilauan seperti permata. Clara mengangkat gelasnya, "Untuk malam yang luar biasa dan persahabatan yang tak tergantikan!"Mereka menyentuh gelas mereka satu sama lain, melontarkan tawa riang, dan memperhatikan gelembung sampanye yang berdansa di dalam cairan emas tersebut. Riana dengan wajah berbinar berkata, "Rasa ini layak buat momen istimewa kita."Melinda menimpali, "Tepat sekali. Mungkin kita bisa mencari momen istimewa setiap kali kita berkumpul."Clara mengangguk setuju, "Ayo, kita membuat tradisi baru. Momen-momen di atas kapal ini akan selalu kita kenang, dan kita abadikan dalam setiap tetes sampanye yang kita minum bersama."S
Kuala Lumpur, Malaysia. 15 Agustus 2021, 10:33 AM.Mereka melanjutkan dengan penuh semangat membahas detil teknis, saling bertukar pandangan dan pengetahuan tentang mesin-mesin canggih yang menggerakkan koleksi mobil sport mereka. Percakapan ini bukan hanya menggambarkan cinta mereka pada keindahan desain, tetapi juga rasa kagum mereka terhadap prestasi teknologi yang luar biasa dalam dunia otomotif.Pembahasan tentang mobil sport beralih ke dunia balap F1, di mana Christian dan Ismail bersemangat untuk membahas pertandingan yang terjadi pada tahun dua ribu dua puluh.Christan dengan semangat berkata, "Tahun dua ribu dua puluh benar-benar memberikan persaingan yang intens di dunia F1. Lewis Hamilton dengan Mercedes-nya tampil mengesankan. Konsistensinya luar biasa dan membuatnya meraih gelar juara dunia untuk yang ketujuh kalinya."Ismail menanggapi, "Benar sekali, Christan. Hamilton benar-benar menjadi dominan. Tapi Max Verstappen dan Red Bull Racing juga memberikan penampilan yang me
Selangor, Malaysia. 15 Agustus 2021, 9:38 AM.Setelah perjalanan laut yang indah, romantis dan begitu menyenangkan, super yacht mewah milik keluarga Winata akhirnya menepi di pelabuhan Klang, Malaysia. Clara dan Christian melangkah keluar dari kapal, di sambut oleh kehangatan sinar matahari tropis dan udara yang segar di semenanjung daratan Selangor.Christan tersenyum pada Clara, “Selamat datang di Malaysia, sayang. Ayo, kita temui Zainab.”Mereka berdua dijemput oleh sebuah Limousin yang tampak elegan, mobil mewah itu telah disiapkan oleh Zainab untuk menyambut Christan dan Clara.Christan membukakan pintu Limousin tersebut untuk Clara, yang kemudian melangkah masuk ke dalam dengan anggun. Limousin tersebut bergerak dengan santai, menuju Mandarin Oriental, sebuah hotel mewah yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur.Setibanya di hotel, mereka disambut oleh staf hotel yang begitu ramah. "Selamat petang, Tuan dan Puan. Adakah yang boleh saya bantu? Good afternoon, Sirs and Madam. Is th
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 8:47 AM.Dengan api cemburu yang masih membara, Clara memilih pakaian yang paling seksi dan mencolok untuk dipakai olehnya, memastikan bahwa dirinya akan jauh lebih cantik dibandingkan dengan Zainab.Clara mengenakan Gaun Mini Dior berwarna merah, yang pernah dikenakan juga oleh Selena Gomez. Christan yang melihat penampilan vulgar Clara, merasa terkejut. "Apa yang sedang kamu pakai, Clara?" tanya Christan, seraya mengerutkan dahinya terheran-heran.Clara menaikkan dagunya agar tampak percaya diri, dan berkata, "Jangan pedulikan aku."Saat mereka telah selesai bersiap-siap, Clara bertanya, "Kita akan ke sana naik apa, Christian?"Christian tersenyum dan menjawab, "Kita akan menggunakan private yatch milik keluargaku yang berada di pelabuhan."Saat mereka keluar dari vila, sebuah Lamborghini Urus berwarna hitam elegan telah menunggu di depan. Clara memandang kendaraan tersebut dengan kagum, "Wow, Christian, ini mobil apa?"Christian tertawa, "Ini
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 7:15 AM.Matahari terbit dengan kelembutan di balik jendela vila pinggir pantai Singapura, menyoroti Clara dan Christian yang baru saja membuka matanya. Mereka terbangun dengan pelukan hangat, saling menatap dengan senyuman bahagia. Suara ombak memeluk mereka, menambah keindahan pagi yang tenang.Clara mencuri ciuman lembut dari bibir Christian, "Pagi ini terasa begitu indah, sayang."Christian tersenyum, "Iya, jauh lebih indah lagi karena aku bersamamu." Mereka berdua menikmati momen intim itu, merasakan kebahagiaan yang memenuhi hati mereka.Dengan pelan, Clara menyentuh wajah Christian, "Aku sangat bersyukur karena kamu selalu ada di sisiku. Terima kasih, i love you so much, Chrsitan."Kedua insan yang tengah dimabuk asmara tersebut saling menatap dengan mata penuh keterpesonaan, merasakan cinta yang semarak di antara mereka seperti ombak yang tak henti berayun.Mereka berdua bergegas dari tempat tidur dengan penuh kebahagiaan. Clara dan Chris
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:15 PM.Setelah matahari benar-benar tenggelam dan pantai menjadi gelap, Clara dan Christan kembali ke dalam vila. Suasana yang penuh romansa dan hangat menyelimuti mereka, menciptakan momen istimewa yang tak terlupakan. Mereka memutuskan untuk duduk di meja makan, menginginkan momen berdua yang lebih intim.Christan, dengan senyuman, beranjak dari meja dan berkata, "Bagaimana kalau aku memasak sesuatu yang spesial untuk kita malam ini?" Clara antusias berkomentar, "Itu ide yang bagus! Aku penasaran apa yang akan kau masak."Christan masuk ke dapur, dan sambil menunggu, Clara merenung, merenungi betapa beruntungnya dia memiliki seseorang seperti Christan di hidupnya, seseorang yang telah memberikan dukungan dan cinta sejati.Christan memasak steak salmon, hidangan favorit Clara, dengan penuh keahlian di dapur vila. Aroma harum salmon yang dipanggang mulai mengisi ruangan, menambah kegembiraan Clara yang sangat menyukai hidangan tersebut.Ketika
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:02 PM.Saat matahari perlahan tenggelam di cakrawala pantai Singapura, Clara dan Christan menemukan kebahagiaan dalam cerita-cerita konyol dari masa lalu mereka. Duduk di tepi pantai dengan suasana yang tenang, mereka berdua tertawa bersama sambil berbagi kenangan yang menggelikan.Clara tertawa, "Kamu tahu, dulu sewaktu kuliah, aku pernah kehilangan kunci mobil di dalam tas dan ternyata ada di sana selama seminggu!"Christan bergabung dalam tawa, "Serius? Itu lebih baik daripada satu kali aku mengenakan dua sepatu yang berbeda saat akan pergi ke kantor!"Mereka terus saling berbagi cerita konyol, dari momen kecil hingga kisah yang lebih lucu dari perjalanan hidup mereka. Seiring dengan matahari semakin tenggelam.Clara, sambil tertawa, berkata, "Mungkin konyol, tapi itulah yang membuat hidup begitu berwarna, bukan?"Christan setuju, "Betul sekali. Momen-momen seperti ini yang membuat kita lebih dekat dan menambah nilai pada perjalanan hidup kit
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 11:15 AM.Christan, dengan penuh kejutan, mengajak Clara untuk mencoba sebuah gaun pengantin di butik yang mewah. Gaun pengantin itu berwarna putih dan dihiasi oleh berlian yang berkilau. Clara dengan senang hati menerima ajakan itu, dan suasana hatinya berubah menjadi ceria saat mengenakan gaun tersebut.Christan tersenyum melihat Clara berkilau dalam gaun pengantin. "Kau terlihat luar biasa, Clara. Gaun ini cocok sekali padamu."Clara, dengan tatapan penuh kebahagiaan, berputar-putar memeriksa gaunnya di depan cermin. "Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan memakai gaun pengantin seindah ini. Terima kasih, Christan."Christan mendekat dan memandang Clara dengan penuh cinta. "Ini hanya percobaan, tapi aku tidak sabar untuk melihatmu mengenakan gaun pengantin ini di hari pernikahan kita nanti."Clara tersenyum lembut, "Aku juga tidak sabar, Christan. Kita akan memiliki hari yang indah bersama."Saat mereka meninggalkan butik, gambaran indah te
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 8:57 AM.Dengan hati yang berat, Clara meninggalkan ruangan, menuju lorong-lorong, ia masih berusaha mencari tahu keberadaan dan penyebab ketidakhadiran Samuel. Perjalanan penyelidikan mereka di Wijaya Group semakin kompleks dengan misteri hilangnya uang perusahaan dan sekarang ketidakhadiran Samuel yang menjadi pertanyaan besar.Dengan kabar bahwa Samuel tidak masuk kerja selama dua hari dan tanpa memberikan pemberitahuan, Clara dan Christan mulai merasa curiga. Mereka duduk bersama untuk membahas situasi ini."Christan, ini sangat aneh. Samuel tidak masuk kerja dan tidak memberi tahu siapa pun," ujar Clara dengan raut wajah penuh kekhawatiran.Christan mengangguk, "Ya, ini semakin rumit. Mungkin dia terlibat dalam masalah yang lebih besar terkait hilangnys uang perusahaan."Clara menyela, "Atau mungkin dia sendiri yang terlibat dalam hal ini. Kita perlu mencari tahu lebih lanjut."Christan setuju, "Kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 7:15 AM.Suasana pagi di kediaman megah Christan begitu tenang. Aroma kopi segar dan wangi masakan mewah memenuhi udara saat Clara, Christan, dan si kecil Julian duduk bersama di meja makan yang megah.Clara tersenyum penuh kasih saat memberikan suguhan pagi kepada suaminya dan anaknya. "Christan, kita harus segera menemukan solusi atas kehilangan uang perusahaanku. Ini bukan hanya tentang Wijaya Group, tapi juga masa depan perusahaan dan karyawan."Christan, sambil menikmati sarapan, menatap Clara dengan tekad. "Kamu benar, Clara. Kita harus menyelidiki ini bersama, diluar penyelidikan yang dilakukan oleh Tom. Tak ada yang bisa merugikan perusahaanmu tanpa konsekuensi."Julian, yang antusias menyantap pancake di meja, penasaran. "Om, Mama, Julian ikut ya?"Christan tersenyum dan mengusap kepala Julian lembut. "Sayang, hari ini Om dan ibumu harus pergi di luar. Kamu akan bersama Nana kdi rumah, yang akan menjaga dan bermain bersamamu."Julian menun