Home / Pernikahan / Kau Madu Aku Kuselingkuhi Dirimu / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kau Madu Aku Kuselingkuhi Dirimu: Chapter 91 - Chapter 100

114 Chapters

Bab 91 - Masa Lalu yang Indah (part 2)

Di dalam Jet mewah tersebut, Clara dan Melinda disuguhkan dengan sebotol anggur mahal dan dessert untuk pendampingnya. Clara mengangkat gelas kristal yang berisi anggur, "Melinda, siapa sangka gue bisa minum anggur eksklusif di dalem jet pribadi yang mewah. Yah walaupun ini punyanya pamanmu, tapi sumpah, gue bahagia banget! Terlebih, kita pergi Florida buat liburan dan party. Ini tuh kayak surga dunia yang jadi kenyataan!"Melinda hanya tersenyum, lalu membalas, "Iya, Clara. Kita itu, emang harus nikmatin hidup selagi masih muda, yang paling penting, harus bisa foya-foya dan mabuk dengan segelas anggur mewah ini."Clara tertawa, "Bicarain soal nikmatin hidup, kamu tau gak siapa lagi yang bakalan liburan di Miami?"Melinda menyipitkan mata, "Oh astaga, jangan bilang kalau ada kejutan buat gue? Siapa? Apa ini ada hubungannya sama cowok yang gue suka?"Clara tersenyum lebar dan meletakkan gelasnya, "Bingo! Itu dia, Albert. Cowok yang udah lama kamu crush-in, dan kita satu kampus sama dia
Read more

Bab 92 - Masa Lalu yang Indah (part 3)

Setelah tiga jam dalam perjalanan, jet pribadi yang dinaiki oleh Clara dan Melinda akhirnya mendarat di bandar udara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood.Kaki panjang yang tengah mengenakan high heels merek Louis Vuitton, melangkah melalui satu persatu tangga dengan hati-hati, seraya Melinda mengeluarkan komentar, "Gila, Clara, private jet milik pamanku ini beneran bikin kita terasa kayak selebriti, ya?"Clara yang berada di belakang sahabatnya itu, membalas, "Iya, Mel! Rasanya, gue kayak Kylie Jenner yang lagi jet-set ke Miami. Haha!"Melinda tersenyum tipis, "Apaan, Kylie Jenner? Kita jauh lebih keren woy! By the way, Riana pasti bakal terkejut liat kita dateng pake private jet mewah.""Pasti dong! Dia kan udah nungguin kita di pantai Miami. By the way, nanti kita bawa apa buat pesta?" tanya Clara.Melinda menjawab dengan santai, "Sudah dipikirin sama temen-temen. Mereka bilang semuanya udah disiapin. Kita tinggal enjoy aja."Clara berseru, "Mantap! Gue bawa playlist party nih.
Read more

Bab 93 - Masa Lalu yang Indah (part 4)

Melinda berkata, "Hehe, first time juga buat gue, Clara. Nggak ada yang terlalu istimewa untuk hidup gue. Dan ini, sekadar salah satu cara buat nunjukin betapa berharganya persahabatan kita."Clara membalas dengan senyuman, "Gue nggak pernah ngerasa 'out of place' sama kamu, Mel. Malah gue merasa bersyukur banget punya sahabat sekeren kamu."Melinda merasa sungkan dengan mengerutkan kedua alisnya, lalu berucap, "Nggak perlu terima kasih, Clara. Ini semua udah dari hati, dan gue seneng banget kalo kamu juga bisa menikmati semuanya.""Jadi, gue pengen tanya, nih. Ada rencana kejutan lain yang disiapin buat persahabatan kita, yang mungkin belum gue tau?" tanya Clara dengan ekspresi penasaran.Melinda tersenyum misterius, "Mungkin ada, mungkin enggak. Hehe, kapan-kapan kamu pasti tau juga. Yang pasti, ini baru awal dari weekend yang bakal gue jamin bakal seru banget!""Wah, penasaran banget! Tapi gue yakin, apa pun itu, pasti seru. Lagian, ini kan Miami! The city of endless possibilities!
Read more

Bab 94 - Masa Lalu yang Indah (part 5)

Melinda kembali memberikan suara, untuk meyakinkan Clara, "Iya, Clara, kamu gak usah khawatir deh! Gue yakin, Riana bakal ngerti. Sekali lagi, ini semua bukan untuk nge-ignore dia, tapi lebih ke kurang kejelasan komunikasi aja."Clara membenarkan, "Setuju, Mel. Kita gak sengaja bikin dia kecewa. Lagian, Koenigsegg bukan sekadar memberi, tapi lebih ke bentuk usaha kita untuk memperbaiki situasi.""Bener banget, Clara. Nanti gue juga akan jelasin ke dia bahwa kita gak maksud ninggalin dia sendirian. Ini murni kurang koordinasi," ujar Melinda."Harapanku sih semoga dia bisa lihat dari sisi positifnya dan bisa nerima maaf kita. Plus, senang dong pasti dikasih mobil Koenigsegg!" harap Clara dengan jantungnya yang kini berdebar-debar.Melinda menatap sahabatnya, lalu membalas, "Hehe, semoga dia bisa seneng. Tapi yang paling penting, gue pengen dia tau kalo persahabatan kita berharga banget buat kita."Clara membalas tatapan Melinda sambil tersenyum, "Pasti, Mel. Friendship over everything.
Read more

Bab 95 - Masa Lalu yang Indah (part 6)

Untuk merayakan liburan akhir semester yang spektakuler, para mahasiswa dan mahasiswi Stanford terutama jurusan sastra inggris, memutuskan untuk menggelar sebuah pesta mewah yang tak tertandingi.Pesta ini diselenggarakan di atas Luxury Superyacht yang megah, mengapung begitu indah di teluk Biscayne. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi dengan undangan eksklusif hadir, mulai dari yang junior hingga yang master serta seluruh alumni, berkumpul untuk merayakan liburan mereka.Clara dan Melinda merasakan angin malam pantai Miami yang menyapa ketika mereka melangkah di atas luxury super yacht yang megah. Cahaya gemerlap kota dan pantulan bulan memantulkan kilauan air di sekitar kapal.Riana menyambut mereka dengan senyuman hangat di pelataran kapal, “Hai Ladies! Selamat datang, untuk berfoya-foya malam ini! Gue udah capek nungguin kalian berdua.” Mereka berdua memeluk Riana erat, merasakan kegembiraan bersatu setelah sekian lama tak bertemu.Mereka bertiga bergandengan tangan, lalu bergegas men
Read more

Bab 96 - Masa Lalu yang Indah (part 7)

Clara dan Melinda menyambut ide tersebut dengan penuh antusias. Sebuah panggilan ringan dari pelayan langsung menarik perhatian mereka, dan segera saja, sebotol sampanye mewah terpajang di depan mereka.Pelayan dengan tenang membuka sampanye tersebut, mengeluarkan suara 'pop' yang menggetarkan hati. Isi gelas kristal mereka dengan anggur berbuih yang berkilauan seperti permata. Clara mengangkat gelasnya, "Untuk malam yang luar biasa dan persahabatan yang tak tergantikan!"Mereka menyentuh gelas mereka satu sama lain, melontarkan tawa riang, dan memperhatikan gelembung sampanye yang berdansa di dalam cairan emas tersebut. Riana dengan wajah berbinar berkata, "Rasa ini layak buat momen istimewa kita."Melinda menimpali, "Tepat sekali. Mungkin kita bisa mencari momen istimewa setiap kali kita berkumpul."Clara mengangguk setuju, "Ayo, kita membuat tradisi baru. Momen-momen di atas kapal ini akan selalu kita kenang, dan kita abadikan dalam setiap tetes sampanye yang kita minum bersama."S
Read more

Bab 97 - Masa Lalu yang Indah (part 8)

Albert menjawab dengan nada santai, "Rahasianya adalah tim yang solid dan cinta pada apa yang kita lakukan. Serta tentu saja, sedikit pesona di sana-sini."Riana menyela bercanda, "Jadi, itu rahasia pesonamu, Albert?"Albert tertawa, "Entahlah, mungkin. Tapi cukup deh, ngobrolin tentang aku. Bagaimana Met Gala? Ceritakan pengalaman seru kalian berdua di sana."Clara pun mulai bercerita, "Oh, banyak hal terjadi. Kau tidak akan percaya siapa yang kita temui di sana. Dan gaun-gaunnya, luar biasa!"Suasana semakin akrab ketika mereka menikmati malam yang penuh canda tawa. Albert menggoda, "Mel, kau kelihatannya agak terdiam. Apa yang kau pikirkan?"Melinda mencoba menyembunyikan raut wajahnya yang sedikit kikuk, "Oh, tidak ada, Albert. Aku hanya memikirkan seberapa beruntungnya kita bisa berkumpul di sini."Albert tersenyum, "Betul sekali, Melinda. Malam ini memang menjadi spesial berkat kehadiran kalian."Riana, yang selalu menjadi penengah, menyela, "Oke, kita tidak boleh membuat Mel me
Read more

Bab 98 - Masa Lalu yang Indah (part 9)

Sesampainya di balkon, mereka menemukan Clara dan Riana yang juga sedang menikmati pemandangan malam. Clara berteriak girang, "Hei, kalian berdua! Dari mana saja?"Albert, dengan nada bercanda, berkata, "Malam ini luar biasa! Melinda dan saya baru saja menemukan bakat terpendam kami dalam menari."Riana tertawa, "Wah, sekarang kalian pasti menjadi bintang di kapal ini!"Melinda merespon sambil tertawa, "Ya, mungkin kami telah menghibur seluruh kapal dengan gerakan dansa kami yang epik."Semua tertawa bersama, dan suasana semakin riuh. Mereka duduk di balkon, bercerita tentang pengalaman malam itu, dan menggoda satu sama lain dengan lelucon konyol.Clara, sambil menunjuk ke langit, berkata, "Lihatlah bintang-bintang ini, seakan-akan turut merayakan malam kita."Albert, yang masih merasa bersemangat, menimpali, "Apa kalian pernah memikirkan bagaimana bintang-bintang ini memiliki kehidupan sosial mereka sendiri di alam semesta?"Riana menjawab dengan nada bercanda, "Mungkin mereka juga p
Read more

Bab 99 - Masa Lalu yang Indah (part 10)

Beberapa tahun berlalu sejak malam pesta yang mendebarkan di kapal mewah itu. Hari-hari berlalu, dan Clara tidak pernah bertemu lagi dengan Melinda. Hubungan mereka benar-benar memudar menjadi kenangan yang pahit. Setiap upaya untuk memperbaiki kesalahan itu tampaknya sia-sia. Beberapa tahun kemudian, Riana merasa perlu membawa kembali persahabatan yang terputus itu.Riana dan Monica, atau yang dahulu dikenal sebagai Melinda, berkumpul di kafe yang sepi. Riana dengan hangat memanggil, "Melinda, betapa rindunya aku pada kamu!"Monica tersenyum, meminta Riana dengan lembut, "Ri, panggil aku Monica sekarang. Aku ingin melupakan segalanya yang terkait dengan Melinda."Riana mengangguk mengerti, "Tentu, Monica. Jadi, bagaimana kehidupanmu selama ini?"Monica, dengan senyuman tipis, menjawab, "Berubah banyak, Ri. Aku memutuskan untuk merombak segalanya, dari wajah hingga nama. Aku merasa lebih kuat dan merdeka sekarang."Riana menyatakan, "Aku senang melihatmu bahagia, Monica. Tapi aku bisa
Read more

Bab 100 - Setelah Suasana Mencekam itu

Jakarta, Indonesia. 11 Agustus 2021, 11:42 AM.Dalam kejadian ini, Clara mengalami tekanan yang berlebihan dari para wartawan yang berkerumun di sekitarnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan nada yang menuduh membuat Clara merasa terpojok dan akhirnya pingsan.Setelah Clara pingsan, suasana di restoran menjadi sedikit hening. Para wartawan yang sebelumnya berkerumun di sekitar Clara, kini terdiam. Mereka saling pandang, mungkin merasa bersalah dengan perlakuan mereka yang terlalu menekan Clara.Christan dan Julian segera mendekati Clara yang tergeletak di lantai. Mereka cemas dan khawatir dengan keadaan perempuan itu. Christan memanggil bantuan, sementara Julian mencoba membangunkan ibunya dengan lembut.Christan akhirnya membawa seorang driver untuk menyetir mobil, dan dengan sigap ia menggendong Clara menuju Roll Royce Ghost miliknya? Di dalam mobil tersebut, Clara tertidur dengan kepala berada di pundak Cristan, sementara, Julian duduk di sebelah ibunya.Beberapa saat kemu
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status