"Pak Bastian, ini nggak kayak yang bapak dengar ini cuma salah paham sedikit," aku berusaha menjelaskan kepada pak bastian dengan siapa dia meyakini ucapan fika.Fika sih, kenapa pula tiba-tiba datang ketika saat-saat seperti ini? Benar-benar membuat suasana tak bersahabat saja. "Apanya yang salah paham Mas? Mas mau mengelak atau apa? Mulai berani bohong sekarang ya? Haa? Kamu nggak bisa ngerti perasaan aku Mas! Kamu nggak mikir!" Fika menunjuk mukaku."Pak, Pak Bastian, saya minta maaf atas semua yang terjadi. Tapi..,""Ahmad, ada baiknya baiknya Anda urus dulu ini perempuan yang mengaku sebagai istrimu! Kita kita juga nggak enak dilihat sama orang-orang. Kalau bapak sama istri bapak ini sedang ada masalah silakan diselesaikan terlebih dahulu,"Aku sungguh tidak enak mendengar kata-kata Pak Bastian. "Tapi, Pak. Rina ini istriku juga!" Sahutku cepat."Iya, yang ada di otakmu cuma Rina, Mas! Rina, Rina dan Rina!" Potong Fika."Lalu aku, mas anggap aku ini siapa Mas? Aku ini istri kam
Read more