Mae antara ingin tertawa lucu, tapi juga merasa heran. Lynch memang sejak awal dokter yang unik. “Mantan, Mae. Aku memang ingin menjadi temanmu sejak lama.” Lynch sedikit meralat. “Jangan berbohong! Itu lebih ngawur lagi. Tidak mungkin kau ingin berteman dengan pasien…” “Kenapa tidak mungkin? Kau termasuk salah orang paling mengagumkan yang aku temui, Mae. Dan aku tidak bicara tentang wajah. Aku tahu kau cantik, tapi aku justru kagum pada sifatmu, lebih dari pada kecantikanmu. Kau sangat gigih dan kuat.” Mae sampai mengerutkan kening. Lynch memang suka memuji seperti itu, tapi saat dibayar. Ini sangat ekstra. “Lynch, apa kau yakin sedang baik-baik saja? Mungkin…”Kalimat Mae terpotong tawa geli Lynch. “Rupanya kau masih sulit percaya pada pujianku. Ya sudahlah. Tidak masalah. Yang penting aku gembira kau mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Sebagai teman, aku akan ikut merayakannya.” “Terserah kau sajalah.” Mae mendengus. “Intinya, pertaruhan kita selesai. Kita bisa be
Baca selengkapnya