“Daddy, apa aku bisa melihat Ash hari ini?” Dean yang baru saja menghirup kopinya, harus menahan keluhan dalam hati. Amy menagih janjinya seketika begitu membuka mata. Bahkan turun ke ruang makan masih memakai piyama.Dean melirik Rowena yang juga sedang menikmati teh. Tidak tampak mendengar pertanyaan Amy, fokus pada ponselnya. “Nanti, Amy. Aku belum mendapat kabar lagi,” kata Dean sambil mengulurkan tangan, dan mengangkat Amy agar duduk di pangkuannya. “Kenapa belum? Aku mau sekarang!” Sepertinya pengertian yang tadi malam ada karena kantuk, karena sekarang Amy sudah siap merengek. “Tidak bisa. Kau kesana sekarang pun Ash tidak akan tahu. Ia belum sadar.” Dean sudah membaca laporan yang masuk ke ponselnya tadi pagi. Ash lebih stabil, tapi belum sadarkan diri.“Suruh bangun!” Dean ingin tertawa, tapi salah rasanya. “Seandainya semudah itu, Amy. Daddy akan meminta Ash bangun sejak kemarin.” “Aku ingin melihatnya sekarang pokoknya!”“Amy, turuti ayahmu. Nanti.” Pendek, jelas, t
Read more