Su Li sekali lagi memastikan semua hal yang ingin ia berikan pada sang Ayah sudah lengkap. “Tidak ada yang tertinggal, bukan?”Ziang Wu tersenyum tipis saat melihat tingkah sang Istri yang terlihat gugup. Beberapa kali, wanita itu menggumamkan kata yang sama. “Sayang, lihat aku.”Su Li kemudian menatap Ziang Wu yang sudah menggenggam kedua tangannya.“Tarik napasmu, kemudian embuskan. Jangan gugup, kita pasti akan bisa menyelesaikan ini.”Wanita itu menuruti apa yang dikatakan sang Suami dengan patuh. Saat ia memejamkan matanya, ia dapat merasakan bibir tipis Ziang Wu menyapa dahinya. Satu kecupan beberapa detik itu berhasil membuatnya sedikit tenang.“Apapun yang Ayah katakan, jangan lupa bahwa aku akan selalu bersamamu.”Su Li mengangguk, kemudian mengecup pipi Ziang Wu. “Terima kasih, Sayang.”Serangan tiba-tiba dari Su Li membuat Ziang Wu menahan pergerakan sang Istri yang ingin keluar dari mobil.“Aku juga perlu amunisi sebelum berperang,” ucapnya sebelum mempertemukan bibir mere
Read more