Home / Pernikahan / Kebangkitan sang Istri Tertindas / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Kebangkitan sang Istri Tertindas: Chapter 101 - Chapter 110

185 Chapters

Bab 101 Eksistensi Bagaikan Seorang Maharani

Bagaimanapun, Naomi tidak akan membiarkan Yuki mengonfrontasi Clay secara langsung saat ini. Temperamen Yuki dan Naomi pada dasarnya sangat lembut. Namun, mengingat Clay berulang kali mempersulit Naomi demi wanita itu, mereka jadi naik pitam."Kamu kembali ke kamar dulu," ujar Naomi. Meskipun sikap Yuki ini sangat membuat Naomi tersentuh, tetap saja dia tidak boleh berhadapan langsung dengan Clay. Didengar dari suaranya, tendangan itu bisa saja berakibat fatal jika mengenai tubuh manusia. Naomi sendiri sudah melihat bagaimana penampilan Clay saat dia marah."Lalu bagaimana denganmu?" tanya Yuki yang kesal, sekaligus cemas terhadap Naomi."Aku bisa menghadapinya," jawab Naomi. Semua kejadian ini sudah dalam dugaannya. Bahkan Naomi saja masih merasa marah padanya, lantas apa hak Clay untuk marah terhadap Naomi? Pada akhirnya, Yuki kembali ke kamarnya.Bruk bruk bruk! Saat berjalan ke depan pintu, Naomi kembali mendengar suara pintu ditendang.Mendengar suara tetangga yang membuka pintu,
Read more

Bab 102 Aku Memang Sedang Melawanmu!

"Memangnya dia pantas?" tanya Naomi dengan ketus. Wanita ini tidak sanggup menerima permintaan maaf dari Naomi. Meskipun sudah lama mati rasa, tetap saja Naomi merasa kecewa terhadap Clay. Wajah Naomi yang cantik ini telah menutup tampangnya yang menyedihkan tadi. Bahkan sudah buta sekalipun, Mauren bisa merasakan betapa kuatnya aura Naomi sekarang.Mauren bergidik ngeri. Dia mengernyitkan alis, hatinya benar-benar membenci Naomi! Padahal Naomi juga hanya seorang yatim piatu, atas dasar apa dia punya kepercayaan diri dan aura sekuat ini?Saat Naomi dan Clay saling berhadapan, aura mereka saling melawan sehingga membuat suasana di kamar pasien itu semakin mencekam."Kak Clay!" panggil Naomi sambil menarik lengan baju Clay. Gerakan kecil ini membuat orang merasa kasihan padanya. Naomi menatap jari-jari Mauren yang ramping itu dengan tatapan sinis. Clay juga tidak menyingkirkan tangan Naomi! Selama bertahun-tahun menikah, Clay tidak pernah membiarkan wanita lain menyentuhnya, bahkan gerak
Read more

Bab 103 Kamu akan Kecewa

Setelah Naomi pergi, ruangan itu hanya tersisa Clay dan Mauren. Clay berdiri untuk menyelimuti Mauren, nada bicaranya juga tidak seketus lagi saat berkata, "Maaf, tadinya aku mau menyuruhnya minta maaf padamu."Clay tidak menyangka Naomi akan begitu keras kepala. Bahkan setelah melakukan banyak kesalahan dan melihat kondisi tragis Mauren, Naomi tetap saja masih begitu keras kepala. Clay benar-benar tidak mengerti, sekejam apa hati seseorang yang bisa melakukan semua itu.Mauren berkata, "Aku nggak apa-apa, kalian jangan bertengkar lagi demiku. Aku harap kamu bisa baik-baik saja." Ucapannya ini terdengar begitu tulus. Namun Mauren sangat paham, semakin dia bersikap seperti ini, Clay justru akan semakin benci pada Naomi."Kami sudah nggak mungkin bersama lagi!" sergah Clay setelah Mauren menyelesaikan ucapannya. Pernyataannya ini terdengar begitu yakin. Kebenciannya terhadap Naomi telah melampaui keengganannya untuk bercerai dengan wanita itu.Saking bencinya, Clay bahkan menganggap hubu
Read more

Bab 104 Menjebloskannya ke Penjara

Saat mendengar suara itu adalah Naomi, wajah lembut Mauren langsung berganti menjadi kekejaman. Saat memasang ekspresi ini, keduanya tampak sedikit mirip. Seakan-akan, mereka berdua memiliki kesamaan."Untuk apa kamu datang?" tanya Mauren dengan sinis dan menantang. Selain itu, ada juga rasa bangga yang tersirat dalam nada bicaranya. Semua emosi bercampur menjadi satu, tak perlu diragukan lagi, dia ingin memprovokasi Naomi.Sayangnya, Mauren salah. Dia tidak bisa lagi membuat Naomi marah dengan cara seperti ini. Naomi hanya tersenyum tipis. "Aku datang untuk melihat seberapa tragisnya dirimu! Lumayan, memang seperti yang kuinginkan."Perasaan bangga Mauren langsung terhapuskan karena ucapan Naomi. Tubuhnya langsung menjadi kaku."Huh, terus saja kamu berlagak sok. Penglihatanmu juga nggak akan bertahan lama lagi, aku menantikan hari di mana aku akan melihat sosokmu yang tragis!""Kenapa?" tanya Naomi. Harus diakui, Naomi sebenarnya merasa agak takut terhadap ucapan Mauren. Mengingat Cl
Read more

Bab 105 Seberapa Banyak Pendarahannya?

Di rumah sakit.Saat Clay tiba, darah di kamar pasien itu bahkan belum sempat dibersihkan. Clay melihat perawat sedang membereskan kain seprai yang dinodai darah. Clay langsung membelalakkan matanya melihat pemandangan tersebut. Melihat Clay yang berdiri di sana, perawat itu terkejut sejenak karena aura Clay terlalu mengintimidasi."Di mana dia?" bentak Clay dengan marah.Perawat itu terkejut hingga menjawab dengan terbata-bata, "Bu Mauren sedang dalam penyelamatan."Begitu ucapan itu dilontarkan, Clay langsung berlari ke arah UGD. Saat dalam perjalanan, dia mengira Mauren hanya sedikit terluka. Namun saat melihat ranjang dan bekas darah yang tergenang di lantai tadi .... Seberapa parah pendarahan Mauren sampai bisa jadi seperti itu? Pada saat ini, Clay merasa napasnya tercekat.Eden datang menyusul ke depan pintu UGD."Bagaimana?" tanya Clay.Eden menjawab, "Sudah masuk cukup lama, tapi belum keluar juga. Tadi mereka juga mengeluarkan pemberitahuan gawat darurat." Clay langsung merind
Read more

Bab 106 Masih Terus Berkeliaran

Clay pernah begitu memanjakan Naomi dan juga salah menilainya. Akibatnya, sekarang Naomi jadi berani melakukan begitu banyak hal keji! Clay sangat yakin bahwa semua ini adalah ulah Naomi. Dia juga tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia telah hidup bersama wanita sejahat ini selama bertahun-tahun.Clay berpikir, 'Tidak, dulu Naomi tidak seperti itu. Semua ini karena aku yang terlalu memanjakannya! Tapi nggak apa-apa, setelah mengalami penderitaan nantinya, Naomi pasti akan kembali lagi seperti dulu. Dia juga akan kembali memohon padaku!'Di sampingnya, Indira terus mengutuk perbuatan Naomi dan juga memaki Clay, "Apa kamu sudah lihat dengan jelas wanita seperti apa itu sekarang? Sudah sampai begini, kamu masih mau melindunginya?" Saat mengingat bagaimana Clay melindungi wanita itu dulu, Indira langsung merasa jengkel.Clay menatap Indira, lalu berkata, "Sekarang ini seharusnya dia sedang di kantor polisi.""Apa katamu?" tanya Indira."Dia ... seharusnya menanggung akibat dari perbuatann
Read more

Bab 107 Orang yang Membencinya Mulai Gusar!

Di sisi lain, Clay baru saja keluar dari rumah sakit. Ada Indira yang berjaga di sana, jadi Clay bisa kembali ke kantor untuk mengurus perihal tanah di samping Taman Draco. Namun, dalam perjalanannya ke kantor, Clay melihat mobil Bugatti milik Naomi yang melesat melewatinya.Mobil-mobil di sekitar mereka langsung menyingkir karena mereka takut akan bersenggolan dengan salah satu dari kedua mobil mewah ini.Naomi ....Saat nama ini melintas dalam benaknya, tatapan Clay langsung berubah menjadi muram. "Ikuti dia!" perintahnya kepada sopir. Sopir langsung menambah kecepatan dan mengejarnya. Tak lama kemudian, kedua mobil mewah itu telah berjalan beriringan.Clay menoleh dan melihat Naomi yang sedang fokus mengendarai mobilnya. Pada saat itu, tatapannya langsung berkilat dingin. "Paksa dia berhenti!""Pak Bradlie, ini ...." Sopir itu langsung berkeringat dingin. Meskipun dia tidak melihat pengendaranya adalah Naomi, bagaimanapun mobil itu adalah mobil Bugatti. Jika dia memaksa mobil itu da
Read more

Bab 108 Wanita yang Hebat

Indira melihatnya dengan jijik, lalu berkata, "Aku sudah meremehkanmu dulu. Kenapa kamu seberani itu?""Aku nggak tahu apa maksudmu." Naomi sudah banyak mendengar perkataan seperti ini dalam beberapa waktu terakhir.Indira menimpali, "Kenapa kamu bisa memperlakukan Mauren seperti itu? Apa kamu tahu itu bisa menghancurkannya seumur hidup? Bagaimana aku mendidikmu dulu? Sia-sia Keluarga Harison menerimamu selama ini!" Indira semakin kesal.Saat mengingat kondisi Mauren yang tragis di rumah sakit tadi, ditambah lagi melihat mata Naomi yang begitu indah, ingin sekali rasanya Indira mencungkil mata Naomi dan memberikannya pada Mauren. Sementara itu, Naomi yang sedang mencuci tangannya langsung menghentikan gerakannya.Dari pantulan cermin, dia melihat ke arah Indira, disertai dengan senyuman sinis. "Sejak kapan kamu mulai sayang terhadap Mauren?"Indira membalas, "Maksudku ....""Didikan?" sela Naomi sebelum Indira menyelesaikan ucapannya. Setelah itu, Naomi menarik beberapa helai tisu untu
Read more

Bab 109 Tidur Tidak Nyenyak

Jika dibandingkan dengan keharmonisan Naomi dengan Bradlie, Clay tampak sangat suram setelah memasuki ruang kantornya. Selain itu, para petinggi yang berada di ruang rapat pun dimakinya habis-habisan.Sesudah rapat berakhir, Clay melihat Eden yang sedari tadi menunggu di luar. Sebelum Eden melapor, Clay sudah bertanya dengan galak, "Apa sudah selesai diselidiki?"Eden melirik sosok belakang Clay dengan gelisah, punggungnya sudah bercucuran keringat. Clay yang berjalan di depan sontak menoleh dan menatapnya dengan tatapan tajam. Eden pun tertegun sesaat, lalu segera menjawab, "Kejadian semalam memang karena Gibson, dia mau menyelidikinya sampai tuntas.""Menyelidiki?" tanya Clay."Ya, mereka meminta agar masalah ini diselidiki dengan saksama," sahut Eden.Clay mengernyit mendengarnya. Gibson ingin menyelidikinya? Menarik sekali. Clay menjawab, "Oke, biarkan saja mereka menyelidikinya.""Baik." Eden mengiakan. Karena Gibson begitu memercayai Naomi, biarkan dia melihat betapa jahat wanita
Read more

Bab 110 Corin yang Terkejut

Naomi terlalu sibuk untuk mengikuti permainan Mauren ini. Setelah mengakhiri panggilan, dia langsung menelepon Alviva. Tidak berselang lama, Alviva masuk dan bertanya, "Ada apa?""Apa sudah ada kabar terbaru?" tanya Naomi. Pertanyaan ini merujuk pada detektif swasta.Alviva melirik jam tangannya sekilas, lalu menimpali, "Tunggu 2 hari lagi.""Oke." Naomi sangat penasaran mengapa Mauren begitu membencinya. Alviva juga memahaminya. Jelas, Mauren datang ke Kota Lathe karena mengincar Naomi. Itu sebabnya, Alviva juga sudah tidak sabar menunggu kebenaran terungkap.Hanya dengan mengetahui sebab dan akibatnya, Naomi baru tahu cara menanggapinya. Tentu saja, Mauren tidak akan bisa menjatuhkannya untuk sekarang."Dua desainer baru akan tiba 2 jam lagi. Kamu mau mewawancarai mereka sendiri?" tanya Alviva."Nggak perlu, kamu saja yang mewawancarai mereka," sahut Naomi yang tidak ingin mengurusnya. Namun, dia sudah punya rencana baru untuk studionya ini.Ketika bercerai dari Clay, Naomi mendapatk
Read more
PREV
1
...
910111213
...
19
DMCA.com Protection Status