Home / Pernikahan / Kebangkitan sang Istri Tertindas / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Kebangkitan sang Istri Tertindas: Chapter 111 - Chapter 120

185 Chapters

Bab 111 Menyepakati Kerja Sama Lagi

"Jadi, apa aku masih harus pergi?" tanya Mauren sembari tersenyum mengejek. Saat ini, dia bisa merasakan ketakutan, keterkejutan, dan ketidakpercayaan Corin.Ya, bagaimana mungkin Corin memercayai semua ini? Yang dilakukannya terhadap Naomi di rumah lama tidak ada apa-apanya. Corin pun baru menyadari betapa berbahayanya Mauren ini."Kamu memang gila!" Selesai melontarkan itu, Corin berbalik dan pergi tanpa menoleh. Suara sepatu hak tingginya yang kuat dan terdengar kacau membuat Mauren tahu seberapa takutnya wanita itu sekarang.Ketika mendengar suara langkah kaki makin menjauh, Mauren pun menyeringai untuk mencemooh. Ditambah dengan lukanya yang menyeramkan, suasana di bangsal seketika terkesan agak horor.....Corin tidak tahu bagaimana dirinya meninggalkan bangsal Mauren. Dia mengulurkan tangan untuk melihat jarinya yang menyentuh luka Mauren barusan."Huek, huek!" Begitu mengingat penampilan Mauren, Corin tidak tahan lagi sehingga muntah di pot bunga.Kejam sekali, Mauren benar-ben
Read more

Bab 112 Clay Kalah Lagi

Naomi tidak tahu bahwa Bradlie tidak pernah mencampuri urusan orang lain. Bahkan, para mitra tidak pernah bertemu Bradlie setelah kerja sama berakhir, tanpa peduli siapa yang memperkenalkan mitra tersebut kepadanya.Sementara itu, Naomi dan Bradlie bukan hanya pernah bertemu, tetapi proposal Naomi juga ditinjau oleh Bradlie sendiri. Pria ini bahkan memperkenalkan mitra lain kepadanya.....Tender kali ini tidak ada bedanya dengan medan tempur. Tanah di sebelah Taman Draco itu sungguh penting bagi Clay, begitu juga dengan Keluarga Harison.Namun, Naomi juga bekerja keras untuk memperjuangkan tanah tersebut. Tidak peduli berhubungan dengan Clay atau tidak, Naomi hanya bertanggung jawab atas pekerjaannya.Kerja kerasnya selama 3 hari 3 malam tidaklah sia-sia. Jika bukan karena berdandan, mungkin semua orang bisa melihat betapa pucatnya Naomi sekarang.Tentunya, hasilnya juga tidak mengecewakan. Sadle Group berhasil mendapatkan proyek ini. Suasana kali ini pun jauh lebih menegangkan daripa
Read more

Bab 113 Ternyata Hanya Sandiwara

Di rumah sakit, Apolo sudah tiba karena mendapat informasi dari Clay. Dia mengira Clay benar-benar sudah menemukan pendonor sehingga buru-buru mengatur pemeriksaan menyeluruh untuk Mauren.Ketika Mauren mendapat informasi ini, dia segera menelepon Eden. Eden memberitahunya bahwa Clay sedang dalam perjalanan ke rumah sakit bersama Naomi. Begitu mendengarnya, Mauren pun kegirangan.'Naomi, kegelapan ini akhirnya akan menjadi milikmu,' batin Mauren. Ketika membayangkan kondisi tragis yang akan dialami oleh Naomi, dia benar-benar merasa puas.Mauren tentu tahu Naomi bukan datang secara sukarela. Wanita ini begitu angkuh, mana mungkin mau menjadi pendonornya? Namun, situasi seperti ini yang ingin dilihat oleh Mauren.Makin Naomi menolak, maka wanita ini akan makin menderita. Diculik oleh pria yang dicintai untuk mendonorkan korneanya kepada wanita lain. Seperti apa perasaan itu?Mauren ingin sekali menanyakannya secara langsung kepada Naomi. Dia ingin mendengar teriakan histeris Naomi. Namu
Read more

Bab 114 Harus Memberinya Pelajaran

"Clay mungkin sangat kesal sekarang," ucap Yuki."Dia pasti sangat marah!" Ketika berada di pintu masuk rumah sakit tadi, Naomi langsung bisa merasakan betapa marahnya Clay begitu melihat sorot matanya. Setelah berpikir sejenak, dia menambahkan, "Sekarang, dia mungkin sedang berusaha untuk melindungi Mauren."Kala itu, Mauren telah menangani penghasut orang-orang yang mendukung Naomi. Dia khawatir Naomi berhasil menyelidiki sesuatu. Namun, Kota Lathe begitu besar. Sekalipun Naomi tidak bertindak, pasti akan ada orang lain yang turun tangan, 'kan?Orang-orang itu tidak berani melukai Clay, tetapi mereka tidak akan segan-segan melukai Mauren! Ditambah lagi, perbuatan Mauren sebelumnya telah terungkap satu per satu. Sore ini, terjadi kerusuhan di depan pintu rumah sakit. Semua orang menyalahkan Mauren atas kejadian ini."Kamu sedih?" tanya Yuki. Hal ini memang menyenangkan, tetapi Yuki tetap mengkhawatirkan Naomi karena Clay selalu melindungi Mauren. Ketika Naomi dilukai oleh Mauren, Clay
Read more

Bab 115 Mendapatkan Harta Karun

Terutama hari ini. Ketika melihat ekspresi Clay yang sangat kesal, Yuki benar-benar puas. Naomi yang memeluk lengan Yuki, tiba-tiba merasa terharu sehingga berkata, "Terima kasih."Kala itu, pada momen sulitnya, ketika Naomi masih belum menemukan pamannya, ketangguhan Yuki benar-benar membuatnya merasa seperti memiliki sandaran. Itu juga membuat Naomi sadar bahwa dia tidak sendirian."Dasar bodoh, kenapa masih bahas ini?" ucap Yuki yang memang benar-benar merasa senang untuknya.Tidak ada salahnya bagi wanita untuk menjadi kuat. Meskipun akan sulit untuk mendapatkan pasangan dan menikah, wanita yang memilih karier biasanya cenderung tak acuh terhadap keluarga. Jika bukan karena kekecewaan yang mendalam terhadap pria, siapa yang akan lebih memilih untuk mengandalkan diri sendiri?....Di sisi lain, suasana di rumah Keluarga Harison sangat kacau.Hari ini, Clay kehilangan lagi sebidang tanah di sebelah Taman Draco. Itu benar-benar membuat kehebohan di rumah Keluarga Harison. Orang yang d
Read more

Bab 116 Hubungan Mauren dan Naomi

Bradlie melirik Clay sekilas, lalu berjalan pergi.Sebesar apa pun amarah yang dirasakannya saat ini, Clay tidak menahan Bradlie. Naomi yang sekarang bukan orang yang bisa dia perlakukan seenaknya. Jika dia menahan Bradlie pergi, entah masalah seperti apa yang akan dibuat wanita itu nantinya. Saat teringat dengan kejadian di depan rumah sakit siang tadi, dada Clay langsung kembang kempis karena kesal."Kamu mengikutiku?" tanya Naomi dengan pedas sembari memandang Clay yang masih tidak bersuara.Begitu kata-kata itu terlontar, aura dingin dari tubuh Clay bertambah kental. Mengikutinya? Bisa-bisanya Naomi berkata begitu!"Naomi!" seru Clay."Apa?" balas Naomi dengan malas."Ibu masuk rumah sakit!" ujar Clay sambil berusaha menekan emosinya.Naomi seketika tertegun. Beberapa saat kemudian, dia baru sadar siapa yang sedang dibicarakan Clay. Naomi tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun, dia tidak pernah memanggil Indira "ibu" sejak dia kembali ke masa ini. Jadi, untuk sesaat dia hanya bisa ter
Read more

Bab 117 Penjahat yang Lolos (1)

"Kamu juga jangan terlalu peduli dengan masalahmu dan orang itu. Kalau seorang pria benar-benar mencintaimu, dia akan percaya padamu apa pun alasannya!"Hati Naomi seakan-akan tertohok mendengar perkataan tersebut. "Aku juga nggak peduli lagi," ucapnya dengan nada tenang.Gibson melihatnya, lalu berpikir sejenak sebelum berkata, "Aku sudah dapat informasi mengenai masalah Mauren!""Sudah ada?" tanya Naomi memastikan."Tapi aku harus bilang dulu, itu bukan kabar yang baik!" Tadinya Gibson tidak ingin memberi tahu Naomi setelah mendapat kabarnya. Namun sebelum datang tadi, Alviva mengatakan bahwa Naomi telah menyewa detektif swasta. Terlihat jelas betapa khawatirnya dia akan masalah ini.Bahkan jika Gibson tidak memberitahunya sekalipun, pada akhirnya Naomi tetap akan mengetahui faktanya. Naomi menelan ludah dengan gugup dan bertanya, "Apa maksudnya?"Gibson duduk, lalu mengambil segelas air di hadapannya dan menyesapnya sambil berkata, "Sebenarnya yang dibencinya itu ibumu."Naomi terdi
Read more

Bab 118 Penjahat yang Lolos (2)

"Coba kamu katakan, apanya yang nggak mirip?" Nada bicara Clay terdengar sangat dingin. Selama bertahun-tahun berkecimpung di dunia bisnis, Clay tidak menginginkan jawaban yang tidak pasti. Dia sangat benci jawaban seperti ini.Apolo berkata, "Aku ini hanya mengikuti kemauanmu. Kalau kamu mau, aku bisa melakukan pemeriksaan dengan akurat!""Jadi, maksudmu, kamu nggak terlalu yakin?""Ya!" jawab Apolo."Kurang kerjaan!" Clay langsung menutup telepon itu. Dia sama sekali tidak tertarik mendengar informasi yang masih dipertanyakan keabsahannya. Selama ini, Clay bahkan tidak berani mengingat kembali bagaimana kedua mata Mauren bisa terluka. Hatinya terasa sakit setiap kali mengingatnya.Begitu memikirkan alasan Mauren bisa terluka, Clay bisa membayangkan betapa putus asanya dia waktu itu. Karena itu, Clay semakin membenci Naomi.Setelah menutup telepon itu, Clay berbalik dan melihat Mauren yang telah duduk di ranjangnya. Kedua matanya telah diperban kembali, ekspresinya tampak kasihan sepe
Read more

Bab 119 Hubungan yang Tidak Bisa Diterima

Mauren juga merasa panik dengan video yang beredar tersebut. Di sisi lain, Naomi yang berada di Breeze Villa langsung ekspresinya berubah drastis saat mendengar hasil penyelidikan Gibson. Cukup lama Naomi tidak bisa menenangkan dirinya. Dia menatap Gibson dan berkata dengan suara teredam, "Putri ayahku?""Ya.""Pelakor?""Ya!"Naomi terdiam. "Jadi ... ibuku meninggal karena terlalu kesal dibuat mereka?""Ya!"Naomi kembali terdiam. Dunianya seakan-akan tenggelam begitu saja. Selama ini yang diketahui Naomi adalah ibunya meninggal karena terlalu sedih atas kematian ayahnya yang kecelakaan. Karena tidak bisa menerima kematian ibunya, neneknya juga meninggal tidak lama kemudian.Sejak saat itu, Naomi hidup sebatang kara di dunia ini dan bersekolah dengan menggunakan harta yang diwariskan orang tuanya. Dia selama ini mengira orang tuanya saling mencintai. Kematian mereka adalah kemalangan bagi Naomi. Namun sekarang ....Gibson melihat ekspresi rumit di wajah Naomi. Wajah Gibson yang selama
Read more

Bab 120 Semakin Liar

Saat terbangun keesokan harinya, Naomi turun untuk sarapan. Melihat ekspresi Naomi yang buruk, Gibson yang sudah duduk di meja makan bertanya, "Tidurmu nggak nyenyak?""Ya," jawab Naomi. Tentu saja tidak nyenyak, mana mungkin dia bisa tidur nyenyak setelah tiba-tiba mendengar berita yang begitu mengejutkan? Bahkan mencerna informasi itu pun butuh waktu.Gibson meletakkan susu di hadapan Naomi, lalu berkata, "Ini yang dikhawatirkan bibimu."Membahas soal Stella, Naomi benar-benar sangat terharu. Untung saja ada paman, bibi, dan adik sepupunya, sehingga kehidupan Naomi saat ini tidak seburuk kehidupan sebelumnya. Setelah meminum susunya seteguk, Naomi bertanya pada Gibson, "Bagaimana kamu pergi nanti?"Mendengarnya, Gibson memeriksa jam tangannya, lalu berkata, "Sebentar lagi bawahanku akan datang, biar kuantarkan saja!""Aku?" tanya Naomi memastikan."Ya," Gibson mengangguk. Tangan Naomi menggenggam sendoknya dengan erat. Kota Lathe ini tidak termasuk kota besar, Gibson juga tidak akan
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status