Naomi terlalu sibuk untuk mengikuti permainan Mauren ini. Setelah mengakhiri panggilan, dia langsung menelepon Alviva. Tidak berselang lama, Alviva masuk dan bertanya, "Ada apa?""Apa sudah ada kabar terbaru?" tanya Naomi. Pertanyaan ini merujuk pada detektif swasta.Alviva melirik jam tangannya sekilas, lalu menimpali, "Tunggu 2 hari lagi.""Oke." Naomi sangat penasaran mengapa Mauren begitu membencinya. Alviva juga memahaminya. Jelas, Mauren datang ke Kota Lathe karena mengincar Naomi. Itu sebabnya, Alviva juga sudah tidak sabar menunggu kebenaran terungkap.Hanya dengan mengetahui sebab dan akibatnya, Naomi baru tahu cara menanggapinya. Tentu saja, Mauren tidak akan bisa menjatuhkannya untuk sekarang."Dua desainer baru akan tiba 2 jam lagi. Kamu mau mewawancarai mereka sendiri?" tanya Alviva."Nggak perlu, kamu saja yang mewawancarai mereka," sahut Naomi yang tidak ingin mengurusnya. Namun, dia sudah punya rencana baru untuk studionya ini.Ketika bercerai dari Clay, Naomi mendapatk
"Jadi, apa aku masih harus pergi?" tanya Mauren sembari tersenyum mengejek. Saat ini, dia bisa merasakan ketakutan, keterkejutan, dan ketidakpercayaan Corin.Ya, bagaimana mungkin Corin memercayai semua ini? Yang dilakukannya terhadap Naomi di rumah lama tidak ada apa-apanya. Corin pun baru menyadari betapa berbahayanya Mauren ini."Kamu memang gila!" Selesai melontarkan itu, Corin berbalik dan pergi tanpa menoleh. Suara sepatu hak tingginya yang kuat dan terdengar kacau membuat Mauren tahu seberapa takutnya wanita itu sekarang.Ketika mendengar suara langkah kaki makin menjauh, Mauren pun menyeringai untuk mencemooh. Ditambah dengan lukanya yang menyeramkan, suasana di bangsal seketika terkesan agak horor.....Corin tidak tahu bagaimana dirinya meninggalkan bangsal Mauren. Dia mengulurkan tangan untuk melihat jarinya yang menyentuh luka Mauren barusan."Huek, huek!" Begitu mengingat penampilan Mauren, Corin tidak tahan lagi sehingga muntah di pot bunga.Kejam sekali, Mauren benar-ben
Naomi tidak tahu bahwa Bradlie tidak pernah mencampuri urusan orang lain. Bahkan, para mitra tidak pernah bertemu Bradlie setelah kerja sama berakhir, tanpa peduli siapa yang memperkenalkan mitra tersebut kepadanya.Sementara itu, Naomi dan Bradlie bukan hanya pernah bertemu, tetapi proposal Naomi juga ditinjau oleh Bradlie sendiri. Pria ini bahkan memperkenalkan mitra lain kepadanya.....Tender kali ini tidak ada bedanya dengan medan tempur. Tanah di sebelah Taman Draco itu sungguh penting bagi Clay, begitu juga dengan Keluarga Harison.Namun, Naomi juga bekerja keras untuk memperjuangkan tanah tersebut. Tidak peduli berhubungan dengan Clay atau tidak, Naomi hanya bertanggung jawab atas pekerjaannya.Kerja kerasnya selama 3 hari 3 malam tidaklah sia-sia. Jika bukan karena berdandan, mungkin semua orang bisa melihat betapa pucatnya Naomi sekarang.Tentunya, hasilnya juga tidak mengecewakan. Sadle Group berhasil mendapatkan proyek ini. Suasana kali ini pun jauh lebih menegangkan daripa
Di rumah sakit, Apolo sudah tiba karena mendapat informasi dari Clay. Dia mengira Clay benar-benar sudah menemukan pendonor sehingga buru-buru mengatur pemeriksaan menyeluruh untuk Mauren.Ketika Mauren mendapat informasi ini, dia segera menelepon Eden. Eden memberitahunya bahwa Clay sedang dalam perjalanan ke rumah sakit bersama Naomi. Begitu mendengarnya, Mauren pun kegirangan.'Naomi, kegelapan ini akhirnya akan menjadi milikmu,' batin Mauren. Ketika membayangkan kondisi tragis yang akan dialami oleh Naomi, dia benar-benar merasa puas.Mauren tentu tahu Naomi bukan datang secara sukarela. Wanita ini begitu angkuh, mana mungkin mau menjadi pendonornya? Namun, situasi seperti ini yang ingin dilihat oleh Mauren.Makin Naomi menolak, maka wanita ini akan makin menderita. Diculik oleh pria yang dicintai untuk mendonorkan korneanya kepada wanita lain. Seperti apa perasaan itu?Mauren ingin sekali menanyakannya secara langsung kepada Naomi. Dia ingin mendengar teriakan histeris Naomi. Namu
"Clay mungkin sangat kesal sekarang," ucap Yuki."Dia pasti sangat marah!" Ketika berada di pintu masuk rumah sakit tadi, Naomi langsung bisa merasakan betapa marahnya Clay begitu melihat sorot matanya. Setelah berpikir sejenak, dia menambahkan, "Sekarang, dia mungkin sedang berusaha untuk melindungi Mauren."Kala itu, Mauren telah menangani penghasut orang-orang yang mendukung Naomi. Dia khawatir Naomi berhasil menyelidiki sesuatu. Namun, Kota Lathe begitu besar. Sekalipun Naomi tidak bertindak, pasti akan ada orang lain yang turun tangan, 'kan?Orang-orang itu tidak berani melukai Clay, tetapi mereka tidak akan segan-segan melukai Mauren! Ditambah lagi, perbuatan Mauren sebelumnya telah terungkap satu per satu. Sore ini, terjadi kerusuhan di depan pintu rumah sakit. Semua orang menyalahkan Mauren atas kejadian ini."Kamu sedih?" tanya Yuki. Hal ini memang menyenangkan, tetapi Yuki tetap mengkhawatirkan Naomi karena Clay selalu melindungi Mauren. Ketika Naomi dilukai oleh Mauren, Clay
Terutama hari ini. Ketika melihat ekspresi Clay yang sangat kesal, Yuki benar-benar puas. Naomi yang memeluk lengan Yuki, tiba-tiba merasa terharu sehingga berkata, "Terima kasih."Kala itu, pada momen sulitnya, ketika Naomi masih belum menemukan pamannya, ketangguhan Yuki benar-benar membuatnya merasa seperti memiliki sandaran. Itu juga membuat Naomi sadar bahwa dia tidak sendirian."Dasar bodoh, kenapa masih bahas ini?" ucap Yuki yang memang benar-benar merasa senang untuknya.Tidak ada salahnya bagi wanita untuk menjadi kuat. Meskipun akan sulit untuk mendapatkan pasangan dan menikah, wanita yang memilih karier biasanya cenderung tak acuh terhadap keluarga. Jika bukan karena kekecewaan yang mendalam terhadap pria, siapa yang akan lebih memilih untuk mengandalkan diri sendiri?....Di sisi lain, suasana di rumah Keluarga Harison sangat kacau.Hari ini, Clay kehilangan lagi sebidang tanah di sebelah Taman Draco. Itu benar-benar membuat kehebohan di rumah Keluarga Harison. Orang yang d
Bradlie melirik Clay sekilas, lalu berjalan pergi.Sebesar apa pun amarah yang dirasakannya saat ini, Clay tidak menahan Bradlie. Naomi yang sekarang bukan orang yang bisa dia perlakukan seenaknya. Jika dia menahan Bradlie pergi, entah masalah seperti apa yang akan dibuat wanita itu nantinya. Saat teringat dengan kejadian di depan rumah sakit siang tadi, dada Clay langsung kembang kempis karena kesal."Kamu mengikutiku?" tanya Naomi dengan pedas sembari memandang Clay yang masih tidak bersuara.Begitu kata-kata itu terlontar, aura dingin dari tubuh Clay bertambah kental. Mengikutinya? Bisa-bisanya Naomi berkata begitu!"Naomi!" seru Clay."Apa?" balas Naomi dengan malas."Ibu masuk rumah sakit!" ujar Clay sambil berusaha menekan emosinya.Naomi seketika tertegun. Beberapa saat kemudian, dia baru sadar siapa yang sedang dibicarakan Clay. Naomi tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun, dia tidak pernah memanggil Indira "ibu" sejak dia kembali ke masa ini. Jadi, untuk sesaat dia hanya bisa ter
"Kamu juga jangan terlalu peduli dengan masalahmu dan orang itu. Kalau seorang pria benar-benar mencintaimu, dia akan percaya padamu apa pun alasannya!"Hati Naomi seakan-akan tertohok mendengar perkataan tersebut. "Aku juga nggak peduli lagi," ucapnya dengan nada tenang.Gibson melihatnya, lalu berpikir sejenak sebelum berkata, "Aku sudah dapat informasi mengenai masalah Mauren!""Sudah ada?" tanya Naomi memastikan."Tapi aku harus bilang dulu, itu bukan kabar yang baik!" Tadinya Gibson tidak ingin memberi tahu Naomi setelah mendapat kabarnya. Namun sebelum datang tadi, Alviva mengatakan bahwa Naomi telah menyewa detektif swasta. Terlihat jelas betapa khawatirnya dia akan masalah ini.Bahkan jika Gibson tidak memberitahunya sekalipun, pada akhirnya Naomi tetap akan mengetahui faktanya. Naomi menelan ludah dengan gugup dan bertanya, "Apa maksudnya?"Gibson duduk, lalu mengambil segelas air di hadapannya dan menyesapnya sambil berkata, "Sebenarnya yang dibencinya itu ibumu."Naomi terdi
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C
Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d