Share

Bab 103 Kamu akan Kecewa

Author: Juni
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Setelah Naomi pergi, ruangan itu hanya tersisa Clay dan Mauren. Clay berdiri untuk menyelimuti Mauren, nada bicaranya juga tidak seketus lagi saat berkata, "Maaf, tadinya aku mau menyuruhnya minta maaf padamu."

Clay tidak menyangka Naomi akan begitu keras kepala. Bahkan setelah melakukan banyak kesalahan dan melihat kondisi tragis Mauren, Naomi tetap saja masih begitu keras kepala. Clay benar-benar tidak mengerti, sekejam apa hati seseorang yang bisa melakukan semua itu.

Mauren berkata, "Aku nggak apa-apa, kalian jangan bertengkar lagi demiku. Aku harap kamu bisa baik-baik saja." Ucapannya ini terdengar begitu tulus. Namun Mauren sangat paham, semakin dia bersikap seperti ini, Clay justru akan semakin benci pada Naomi.

"Kami sudah nggak mungkin bersama lagi!" sergah Clay setelah Mauren menyelesaikan ucapannya. Pernyataannya ini terdengar begitu yakin. Kebenciannya terhadap Naomi telah melampaui keengganannya untuk bercerai dengan wanita itu.

Saking bencinya, Clay bahkan menganggap hubu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 104 Menjebloskannya ke Penjara

    Saat mendengar suara itu adalah Naomi, wajah lembut Mauren langsung berganti menjadi kekejaman. Saat memasang ekspresi ini, keduanya tampak sedikit mirip. Seakan-akan, mereka berdua memiliki kesamaan."Untuk apa kamu datang?" tanya Mauren dengan sinis dan menantang. Selain itu, ada juga rasa bangga yang tersirat dalam nada bicaranya. Semua emosi bercampur menjadi satu, tak perlu diragukan lagi, dia ingin memprovokasi Naomi.Sayangnya, Mauren salah. Dia tidak bisa lagi membuat Naomi marah dengan cara seperti ini. Naomi hanya tersenyum tipis. "Aku datang untuk melihat seberapa tragisnya dirimu! Lumayan, memang seperti yang kuinginkan."Perasaan bangga Mauren langsung terhapuskan karena ucapan Naomi. Tubuhnya langsung menjadi kaku."Huh, terus saja kamu berlagak sok. Penglihatanmu juga nggak akan bertahan lama lagi, aku menantikan hari di mana aku akan melihat sosokmu yang tragis!""Kenapa?" tanya Naomi. Harus diakui, Naomi sebenarnya merasa agak takut terhadap ucapan Mauren. Mengingat Cl

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 105 Seberapa Banyak Pendarahannya?

    Di rumah sakit.Saat Clay tiba, darah di kamar pasien itu bahkan belum sempat dibersihkan. Clay melihat perawat sedang membereskan kain seprai yang dinodai darah. Clay langsung membelalakkan matanya melihat pemandangan tersebut. Melihat Clay yang berdiri di sana, perawat itu terkejut sejenak karena aura Clay terlalu mengintimidasi."Di mana dia?" bentak Clay dengan marah.Perawat itu terkejut hingga menjawab dengan terbata-bata, "Bu Mauren sedang dalam penyelamatan."Begitu ucapan itu dilontarkan, Clay langsung berlari ke arah UGD. Saat dalam perjalanan, dia mengira Mauren hanya sedikit terluka. Namun saat melihat ranjang dan bekas darah yang tergenang di lantai tadi .... Seberapa parah pendarahan Mauren sampai bisa jadi seperti itu? Pada saat ini, Clay merasa napasnya tercekat.Eden datang menyusul ke depan pintu UGD."Bagaimana?" tanya Clay.Eden menjawab, "Sudah masuk cukup lama, tapi belum keluar juga. Tadi mereka juga mengeluarkan pemberitahuan gawat darurat." Clay langsung merind

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 106 Masih Terus Berkeliaran

    Clay pernah begitu memanjakan Naomi dan juga salah menilainya. Akibatnya, sekarang Naomi jadi berani melakukan begitu banyak hal keji! Clay sangat yakin bahwa semua ini adalah ulah Naomi. Dia juga tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia telah hidup bersama wanita sejahat ini selama bertahun-tahun.Clay berpikir, 'Tidak, dulu Naomi tidak seperti itu. Semua ini karena aku yang terlalu memanjakannya! Tapi nggak apa-apa, setelah mengalami penderitaan nantinya, Naomi pasti akan kembali lagi seperti dulu. Dia juga akan kembali memohon padaku!'Di sampingnya, Indira terus mengutuk perbuatan Naomi dan juga memaki Clay, "Apa kamu sudah lihat dengan jelas wanita seperti apa itu sekarang? Sudah sampai begini, kamu masih mau melindunginya?" Saat mengingat bagaimana Clay melindungi wanita itu dulu, Indira langsung merasa jengkel.Clay menatap Indira, lalu berkata, "Sekarang ini seharusnya dia sedang di kantor polisi.""Apa katamu?" tanya Indira."Dia ... seharusnya menanggung akibat dari perbuatann

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 107 Orang yang Membencinya Mulai Gusar!

    Di sisi lain, Clay baru saja keluar dari rumah sakit. Ada Indira yang berjaga di sana, jadi Clay bisa kembali ke kantor untuk mengurus perihal tanah di samping Taman Draco. Namun, dalam perjalanannya ke kantor, Clay melihat mobil Bugatti milik Naomi yang melesat melewatinya.Mobil-mobil di sekitar mereka langsung menyingkir karena mereka takut akan bersenggolan dengan salah satu dari kedua mobil mewah ini.Naomi ....Saat nama ini melintas dalam benaknya, tatapan Clay langsung berubah menjadi muram. "Ikuti dia!" perintahnya kepada sopir. Sopir langsung menambah kecepatan dan mengejarnya. Tak lama kemudian, kedua mobil mewah itu telah berjalan beriringan.Clay menoleh dan melihat Naomi yang sedang fokus mengendarai mobilnya. Pada saat itu, tatapannya langsung berkilat dingin. "Paksa dia berhenti!""Pak Bradlie, ini ...." Sopir itu langsung berkeringat dingin. Meskipun dia tidak melihat pengendaranya adalah Naomi, bagaimanapun mobil itu adalah mobil Bugatti. Jika dia memaksa mobil itu da

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 108 Wanita yang Hebat

    Indira melihatnya dengan jijik, lalu berkata, "Aku sudah meremehkanmu dulu. Kenapa kamu seberani itu?""Aku nggak tahu apa maksudmu." Naomi sudah banyak mendengar perkataan seperti ini dalam beberapa waktu terakhir.Indira menimpali, "Kenapa kamu bisa memperlakukan Mauren seperti itu? Apa kamu tahu itu bisa menghancurkannya seumur hidup? Bagaimana aku mendidikmu dulu? Sia-sia Keluarga Harison menerimamu selama ini!" Indira semakin kesal.Saat mengingat kondisi Mauren yang tragis di rumah sakit tadi, ditambah lagi melihat mata Naomi yang begitu indah, ingin sekali rasanya Indira mencungkil mata Naomi dan memberikannya pada Mauren. Sementara itu, Naomi yang sedang mencuci tangannya langsung menghentikan gerakannya.Dari pantulan cermin, dia melihat ke arah Indira, disertai dengan senyuman sinis. "Sejak kapan kamu mulai sayang terhadap Mauren?"Indira membalas, "Maksudku ....""Didikan?" sela Naomi sebelum Indira menyelesaikan ucapannya. Setelah itu, Naomi menarik beberapa helai tisu untu

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 109 Tidur Tidak Nyenyak

    Jika dibandingkan dengan keharmonisan Naomi dengan Bradlie, Clay tampak sangat suram setelah memasuki ruang kantornya. Selain itu, para petinggi yang berada di ruang rapat pun dimakinya habis-habisan.Sesudah rapat berakhir, Clay melihat Eden yang sedari tadi menunggu di luar. Sebelum Eden melapor, Clay sudah bertanya dengan galak, "Apa sudah selesai diselidiki?"Eden melirik sosok belakang Clay dengan gelisah, punggungnya sudah bercucuran keringat. Clay yang berjalan di depan sontak menoleh dan menatapnya dengan tatapan tajam. Eden pun tertegun sesaat, lalu segera menjawab, "Kejadian semalam memang karena Gibson, dia mau menyelidikinya sampai tuntas.""Menyelidiki?" tanya Clay."Ya, mereka meminta agar masalah ini diselidiki dengan saksama," sahut Eden.Clay mengernyit mendengarnya. Gibson ingin menyelidikinya? Menarik sekali. Clay menjawab, "Oke, biarkan saja mereka menyelidikinya.""Baik." Eden mengiakan. Karena Gibson begitu memercayai Naomi, biarkan dia melihat betapa jahat wanita

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 110 Corin yang Terkejut

    Naomi terlalu sibuk untuk mengikuti permainan Mauren ini. Setelah mengakhiri panggilan, dia langsung menelepon Alviva. Tidak berselang lama, Alviva masuk dan bertanya, "Ada apa?""Apa sudah ada kabar terbaru?" tanya Naomi. Pertanyaan ini merujuk pada detektif swasta.Alviva melirik jam tangannya sekilas, lalu menimpali, "Tunggu 2 hari lagi.""Oke." Naomi sangat penasaran mengapa Mauren begitu membencinya. Alviva juga memahaminya. Jelas, Mauren datang ke Kota Lathe karena mengincar Naomi. Itu sebabnya, Alviva juga sudah tidak sabar menunggu kebenaran terungkap.Hanya dengan mengetahui sebab dan akibatnya, Naomi baru tahu cara menanggapinya. Tentu saja, Mauren tidak akan bisa menjatuhkannya untuk sekarang."Dua desainer baru akan tiba 2 jam lagi. Kamu mau mewawancarai mereka sendiri?" tanya Alviva."Nggak perlu, kamu saja yang mewawancarai mereka," sahut Naomi yang tidak ingin mengurusnya. Namun, dia sudah punya rencana baru untuk studionya ini.Ketika bercerai dari Clay, Naomi mendapatk

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 111 Menyepakati Kerja Sama Lagi

    "Jadi, apa aku masih harus pergi?" tanya Mauren sembari tersenyum mengejek. Saat ini, dia bisa merasakan ketakutan, keterkejutan, dan ketidakpercayaan Corin.Ya, bagaimana mungkin Corin memercayai semua ini? Yang dilakukannya terhadap Naomi di rumah lama tidak ada apa-apanya. Corin pun baru menyadari betapa berbahayanya Mauren ini."Kamu memang gila!" Selesai melontarkan itu, Corin berbalik dan pergi tanpa menoleh. Suara sepatu hak tingginya yang kuat dan terdengar kacau membuat Mauren tahu seberapa takutnya wanita itu sekarang.Ketika mendengar suara langkah kaki makin menjauh, Mauren pun menyeringai untuk mencemooh. Ditambah dengan lukanya yang menyeramkan, suasana di bangsal seketika terkesan agak horor.....Corin tidak tahu bagaimana dirinya meninggalkan bangsal Mauren. Dia mengulurkan tangan untuk melihat jarinya yang menyentuh luka Mauren barusan."Huek, huek!" Begitu mengingat penampilan Mauren, Corin tidak tahan lagi sehingga muntah di pot bunga.Kejam sekali, Mauren benar-ben

Latest chapter

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 179 Perbedaan Besar

    Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 178 Mauren yang Dipermalukan

    Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 177 Sifat Asli Terungkap

    Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d

DMCA.com Protection Status