"Naura," panggil Devan berjalan mendekatinya. "Hai, Devan," sapa Naura sembari menyunggingkan senyum termanisnya. "Mau ke mana?" tanya Naura saat melihat Devan membawa tas rangsel yang biasa digunakan untuk naik gunung. Devan menoleh ke arah tasnya lalu menjawab, "Aku mau nge-camp." "Nge-camp, di mana?" "Di tempat yang waktu itu aku tujukkan ke kamu. Oh ya, kamu mau ikut?" tanya Devan. Naura menoleh ke arah Lala seolah meminta persetujuannya dan ingin ikut serta membawa sahabatnya itu untuk di tumbalkan jika Arkan mencarinya. Lala menyilangkan jarinya, tanda jika dia melarang Naura untuk ikut bersama Devan. "Ah, maaf sepertinya Lala enggak ngebolehin aku ikut." "Kami mau ke klub malam," sela Lala sembari berbisik. "Apa kamu mau ikut?" Devan terlihat berpikir sejenak. "Aku ingin menenangkan pikiranku. Bye, Naura, La." Dia berlalu meninggalkan Naura dan juga Lala. "Ayo, kita pulang." Lala merangkul bahu Naura, menyeretnya untuk bergegas masuk ke mobilnya. "Mau aku antar pulang?"
Read more