(5 menit sebelum Vina sadar, narasi dari sudut pandang teman-teman Vina)"Gimana, Af?" tanya Erwin sambil melangkah masuk ke ruang utama rumah, ruang yang dapat terlihat langsung dari halaman dan teras rumah, dan ruang yang tidak cukup luas jika dibanding dengan ruang tidur.Afrian menggeleng seraya kepalanya tetap tertunduk, "dia sama sekali enggak merespon, padahal sudah gue kasih minyak aromaterapi di sekitar hidungnya.""Sabar dulu, Af," kata Liona menepuk pundak ketua kelompoknya, tepukan pelan dan singkat yang menandakan bahwa dirinya juga merasakan hal sama terkait Vina, yaitu khawatir."Kak Erina," panggil Liona secara tiba-tiba membuat semua mata teralihkan padanya, "aku mau tanya, tapi aku harap kakak enggak tersinggung, ya."Raut wajah serius Liona menciptakan suasana tidak nyaman, hening berhasil dikuatkan hanya dari sorot matanya yang tajam dan terfokus pada Erina. Satu tarikan napas yang terasa berat, perlahan dihembuskan sesaat sebelum Liona bertanya, "Kak Erina nikah r
Last Updated : 2024-03-17 Read more