Kiara menatap rumah berlantai dua di hadapannya dengan perasaan campur aduk. Cukup lama dia berdiri di depan pagar karena memikirkan alasan apa yang akan dia sampaikan pada kedua orang tuanya nanti jika ditanya kenapa datang sendirian. Tiba-tiba, saat dia termenung pintu pagar terbuka, lalu muncul seorang wanita paruh baya dengan wajah teduh. Kedua mata wanita paruh baya itu membelalak lebar melihat putrinya berdiri di depan pagar seperti orang linglung. "Kiara? Kenapa kamu berdiri di sini, Nak? Kenapa tidak masuk?" Kiara tergeragap. Tidak menyangka ibunya akan keluar. Dengan gerakan cepat ia langkah menghambur ke dalam pelukan wanita yang telah melahirkannya ke dunia ini. "Ibu, Kiara kangen sama Ibu," lirih Kiara diiringi Isak tangis kerinduan. Bahu Kiara berguncang karena tangis yang tertahan. Masalah yang menimpanya akhir-akhir ini membuat beban dalam hati Kiara terasa sangat berat. Saat ia berpelukan dengan ibunya, rasanya ingin sekali menumpahkan segala resah yang membuatnya
Read more