All Chapters of Perjalanan Balas Dendam Termanis: Chapter 191 - Chapter 200

309 Chapters

Bab 191 Pembicaraan Penting

Setelah melakukan perjalanan selama beberapa menit, Endrick pun akhirnya menepikan mobilnya di halaman rumah. Ia keluar dari dalam mobil itu dan langsung berjalan memasuki rumah.Pelayan yang berjajar di sana pun langsung membungkuk sopan ke arah Endrick. Tetapi, Endrick hanya terfokus pada Rosmala yang kala itu tidak ada di sana.Kepala pelayan yang ada di sana pun sontak menghampiri. "Tuan muda, Nyonya ada di kamarnya." Menebak bahwa Endrick tengah mencari keberadaan Rosmala yang saat itu tak terlihat di ruang tamu, ia pun langsung memberitahunya begitu saja."Baiklah!" Endrick melanjutkan langkah kakinya kembali, lalu dengan cepat menaiki tangga. Ia terus berjalan, berjalan dan berjalan naik. Sampai tibalah ia di depan kamar Rosmala.Tok Tok Tok "Ma~!" serunya dengan sebuah ketukan pintu. Rosmala yang saat itu tengah duduk di sebuah kursi dengan sebuah laptop di hadapannya pun membuatnya segera menutup laptop itu."Iya, Nak, masuk saja!" serunya dari dalam kamar.Cklek! Kriieett
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 192 Ketika si Licik Kalah

Malam pun tiba. Endrick yang beberapa jam lalu pergi ke kamarnya pun kini telah berdandan rapi, dengan piyama polos berwarna biru tua yang membalut tubuhnya.Tok Tok Tok Endrick menoleh ke pintu. "Masuk!" ujarnya.Lalu, seorang pelayan datang ke kamarnya dan langsung menghampiri. Tetapi, pada jarak dua meter dengan Endrick, pelayan itu menghentikan langkah kakinya. "Nyonya meminta Anda ke ruang makan, katanya makan malam bersama!" ucapnya menyampaikan."Iya, saya sudah tahu. Katakan saja kalau saya akan segera ke sana.""Baik, Tuan muda!" sahutnya dengan tubuh agak membungkuk.Pelayan rumah itu pun langsung membalikkan badan pergi menuju ruang makan untuk menyampaikan ucapan Endrick sebelumnya.Endrick mengambil ponselnya, lalu setelah itu ia bergegas pergi menuju ruang makan. Sepanjang ia melangkah menuju ruang makan, dirinya membuka ponsel sejenak.Sebab sebelumnya ia mendengar ada notifikasi pesan, ia pun kemudian membukanya. Sebelumnya ia belum sempat membuka pesan karena belum a
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 193 Licik Tak Membuatmu Hebat

"Kenapa kamu lama sekali, sih?" tanya Rosmala yang merasa bosan menunggu Endrick hampir setengah jam.Endrick duduk di kursi. "Maaf, Ma. Tadi aku ada sedikit urusan dulu.""Anak Mama ini banyak sekali urusan, mentang-mentang sudah mau menikah," sindir Rosmala.Endrick tersenyum malu. Tetapi, dibalik semua itu ia merasa senang karena perlahan dan satu persatu permasalahan dalam hidupnya mulai terselesaikan.Rosmala yang duduk di dekat Endrick -- duduk di kursi utama pun langsung memegang tangan Anaknya itu. "Mama ikut senang kalau kamu menikah. Pokoknya, Mama akan selalu mendukung apapun yang kamu mau, jika memang itu yang terbaik," ucap Rosmala sembari tersenyum.Endrick tidak menyahut lagi. Ia membalas sentuhan tangan Rosmala. Lalu, sentuhan tangan itu dilepaskannya. Rosmala membalikkan piring yang masih terbalik. Ia mengambil makanan sedikit-sedikit yang terdapat di meja makan itu.Begitu juga dengan Endrick yang juga membalikkan piring, lalu mengambil makanan yang tersedia di sana
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Bab 194 Pengawal Pribadi Dari Calon Suami

"Pa, aku harus pulang dulu. Papa hati-hati dan jangan lupa jaga kesehatan!" serunya sembari melambaikan tangan dengan bibir tersenyum.Zsalsya berjalan terus keluar dari rumah sakit itu, ia mencari keberadaan mesin ATM untuk mengambil sedikit uang supaya dirinya bisa pulang. Karena, saat itu ia sedang tidak memegang uang sama sekali.Namun, rupanya, saat ia tengah melihat ke sekeliling .... Tampak sekali sebuah mobil yang melaju lambat dan berhenti di hadapannya. Seseorang keluar dari mobil sana dan Zsalsya pun seperti mengenal orang itu. Terlihat dari cara ia melihat ke arah pria tersebut dengan mata terbuka lebar."Silakan, Nona!" katanya sembari berdiri di samping pintu mobil dengan pintu mobil yang telah ia buka.Sontak saja, Zsalsya pun menjadi tidak enak. Semalam ia baru saja mendapat transferan uang yang cukup banyak, kini ia mendapat pelayanan dari sopir Endrick."Apa Mas Endrick yang memintamu datang ke sini?" tanya Zsalsya, bingung."Benar, Nona. Silakan masuk!" jawabnya se
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 195 Seperti CCTV Bernyawa

"Pak Endrick, kepala detektif ingin bertemu dengan Anda," ucap sekretaris kantor di perusahaan tempat Endrick bekerja.Endrick yang tengah sibuk dengan komputernya pun segera beranjak. Ia beralih pergi. "Di mana dia sekarang?" tanyanya sembari berjalan dengan sekretarisnya tersebut."Ada di ruang rapat.""Baiklah, kamu urusan semua berkasnya, saya akan menemuinya sekarang!" Sekretaris itu menghentikan langkah kakinya. "Baiklah, saya ambil dulu semua berkas yang dibutuhkan!" kata sekretaris itu dengan tegas.Endrick terus berjalan menuju ruang rapat, ia mengancingkan jasnya. Lalu ....Cklek! Endrick memasuki ruangan itu.Gema langkah kaki terdengar nyaring. Kepala detektif itu langsung menoleh ke arah pintu. Begitu melihat Endrick memasuki ruangan, ia pun langsung berdiri untuk menyambut kedatangannya.Endrick duduk di kursi putarnya dengan kaki menyilang dan kedua tangan diletakkan di lengan kursi. "Maaf kalau membuat Anda menunggu lama," ucapnya.Kepala detektif yang bekerja di per
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 196 Kamu Merahasiakan Dariku

Di meja makan, Zsalsya menghabiskan santapan sarapan paginya. Ia tidak menyisakan nasi goreng yang sudah ada di piringnya tersebut."Mbok, makan!" ajak Zsalsya. Lalu, Zsalsya juga menoleh ke arah sopir yang hanya berdiri tanpa duduk di kursi. "Kamu juga makan!" serunya.Sopir yang merasa terpanggil pun langsung menyahut."Tidak, Non. Saya sudah kenyang."Zsalsya menoleh ke arah Minah. "Mbok juga sudah sarapan?" tanyanya, melihat Minah yang hanya menyaksikan Zsalsya makan, tetapi tidak ikut makan. "Betul, Non. Sudah sarapan sedikit tadi," katanya.Zsalsya meratapi nasi goreng dalam sebuah wadah lengkap dengan telur yang diletakkan di atas piring. Beberapa lembar telur goreng itu tersaji rapi dan masih banyak. Sekitar ... lima lembar telur goreng."Tapi makanannya masih banyak. Mbok, temani aku makan, ya!" ajaknya dengan nada sedikit membujuk.Minah hanya memandangi sejenak makanan nasi goreng dan telur itu, ia menelan ludah seakan tergoda, tetapi dirinya sama sekali tidak berani makan
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 197 Aku Tahu Maksudmu

"Kenapa membawa saya ke sini?" tanya Zsalsya kepada sopir tersebut."Tuan muda memerintahkan saya untuk membawa Anda ke sini, katanya sebelum menikah harus perawatan dulu."Zsalsya tampak berpikir sejenak, ia terus diam dengan mata yang terus melihat ke sana-kemari. "Apa uang yang ditransfer kemarin itu buat biaya ini?" gumamnya.Sopir itu tidak menjawab rasa penasaran Zsalsya, walau saat itu ia mendengar gumamannya. Tetapi ...."Saya antar Nona ke dalam!" katanya. Ia turun dari dalam mobil dan segera membukakan pintu mobil tersebut untuk Zsalsya.Zsalsya pun turun dari sana. Ia tidak mempertanyakan hal itu lagi. "Benar juga, seperti pria yang lain, aku yakin dia juga pasti menginginkan wanita cantik yang mulus," batin Zsalsya. Namun itu bukan masalah baginya, sebab ia pun sadar bahwa pria memanglah makhluk visual. Tentu menginginkan wanita dengan visual yang bagus.Zsalsya lanjut mengayunkan langkah kakinya ke dalam salon tersebut. Sopir yang mendampingi berjalan di belakangnya. Beg
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 198 Pertemuan Penting

Sorot mata Mariana langsung tampak serius kala suara pintu terbuka dan melihat sosok Endrick bersama seorang wanita. Mariana yang tidak mengenal wanita itu membuatnya bertanya-tanya, tetapi berbeda dengan Firman sudah tahu bahwa itu adalah sekretaris Endrick."Masuk, masuk!" pintanya kepada Endrick dan wanita di belakangnya.Endrick pun memasuki ruangan itu dengan sekretarisnya. Ia menghampiri Firman dan berdiri di sampingnya."Bagaimana keadaannya sekarang, Om? Apa sudah membaik?" tanya Endrick berbasa-basi. Endrick yang merasa sudah mengambil hati Firman pun kini ingin agar ikatan dirinya dengan calon Papa mertuanya itu jauh lebih dekat lagi dibanding sebelumnya."Sudah lumayan. Sebentar lagi juga pulang, kok."Dengan antusiasnya, Endrick pun langsung membalas. "Kapan pulang, Om? Saat pernikahan digelar nanti, Om sudah sembuh dan pulang dari rumah sakit ini, 'kan?""Memangnya kapan kamu akan menikahi anakku?" tanya Firman yang mana dirinya dirinya pun memang belum tahu pasti tangga
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 199 Karena Kuah Bakso

"Berikan berkasnya!" pinta Emdrick kepada sekretaris yang ada di sampingnya.Lantas, sekretaris itu pun langsung menyerahkannya kepada Firman. Ia juga memberikan pulpen yang untungnya tidak lupa ia bawa."Silakan, Pak!" kata sekretaris Endrick kepada Firman. Tanpa membacanya terlebih dahulu, Firman langsung menandatanganinya begitu saja, seolah tidak peduli dengan hal apapun karena memilih untuk percaya saja. Itu saking ia merasa senang dengan hal tersebut."Tidak mau dibaca dahulu?" tanya Endrick.Firman tertawa kecil. "Tidak usah. Saya sudah yakin dan saya percayakan semuanya."Selepas menarikan pulpennya di atas kertas berisi perjanjian khusus, berkas itu pun dikembalikan kepada sekretaris Endrick bersama pulpennya.Sekretarisnya menutup berkas itu kembali. "Terima kasih, Om, karena sudah mempercayakan ini kepada saya. Tapi, sepertinya saya tidak akan berlama-lama di sini, masih ada banyak sekali yang harus diurus."Tak lama dari itu, seorang perawat datang dengan membawa troli
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 200 Hidupmu Untukku

Dalam perjalanan itu, Endrick terus mengemufikan mobilnya hingga di depan kantor. "Kamu masuk dan jangan lupa simpan berkas itu dengan baik di meja saya!" pintanya kepada sekretarisnya tersebut.Sekretarisnya tidak langsung turun. "Sekarang Anda mau pergi ke mana dulu, Pak?" tanyanya."Saya masih ada urusan."Sekretaris itu melihat ke arah sekretarisnya sejenak, lalu ia pun memegang pintu mobil dan mendorongnya. Perlahan ia turun dari mobil sana untuk kembali ke ruangannya.Walaupun terlintas dalam hatinya ada keinginan untuk ikut dengan Endrick. Tetapi, sepertinya saat itu Endrick ingin pergi sendiri.Setelah sekretarisnya keluar dari dalam mobil, ia langsung tancap gas pergi menuju lokasi keberadaan Zsalsya saat ini. "Dia belum memberi kabar tentang Zsalsya lagi," gumamnya. Endrick mengambil ponsel dan langsung menghubungi sopir pribadi yang digunakan untuk menemani Zsalsya ke salon melakukan perawatan.Sopir yang kini menjadi pengawal pribadi Zsalsya pun langsung menjawab panggil
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status