All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 271 - Chapter 280

1537 Chapters

Bab 271

Setelah Wawan dan Brena pergi, David dan Julio bergegas pergi ke penginapan dimana Bibi Laras tinggal. “Berjagalah di pintu. Tanpa ijin dariku, jangan biarkan siapapun masuk.”Setelah meninggalkan pesan kepada Julio, David langsung angkat kaki berjalan masuk ke dalam penginapan. Laras tetap berdiam di kamarnya. Dia takut melihat cahaya, terutama api. Begitu David membuka lampu, dia langsung ketakutan hingga meringkuk di sudut dinding dan menutupi tubuhnya dengan selimut sambil menatap David dengan gemetaran. Dibandingkan dengan sebelumnya, meskipun keadaan mentalnya tidak terlihat membaik, tapi pakaiannnya terlihat jauh lebih bersih dan kondisi fisiknya juga sudah sedikit membaik.“Bi Laras, Bibi jangan takut. Kali ini Kerikil Kecil datang untuk mengobati Bibi.”David ingin mendekati Laras, tapi dia juga khawatir dirinya akan mengejutkan Laras. Dia hanya bisa menenangkan Laras dengan penuh kesabaran.Setelah emosi Laras stabil, David tidak ragu-ragu lagi. Dia mengeluarkan jimat pen
Read more

Bab 272

“Bi Laras, Bibi tenang saja. Hari berakhirnya Keluarga Zafar sudah dekat. Setiap orang yang terlibat dalam kebakaran panti asuhan tahun itu, satu pun tidak akan kuampuni.” kata David berjanji. Laras terisak dan berkata, “Anak baik, Bi Laras tahu kamu punya kemampuan yang luar biasa. Tapi kamu harus mengutamakan diri sendiri dalam segala hal. Kehidupanmu masih panjang. Jangan sampai akal sehatmu dibutakan oleh dendam.”“Lagi pula, aku yakin kakek kepala panti dan yang lainnya tidak berharap dirimu terperangkap ke dalam bahaya.”“Bi Laras, aku bisa melakukannya.”David berjongkok di depan Laras, berusaha membuat diri sendiri setinggi Laras dan bertanya, “Oh ya, Bi Laras. Aku berhasil menemukan informasi bahwa kakak ke-tujuh masih hidup. Apakah Bibi tahu keberadaan mereka?”“Aku……aku juga tidak tahu.” Mata Laras meredup dan dia menggelengkan kepala sambil berkata, “Dalam kebakaran besar tahun itu, setelah kamu diantar keluar, aku dan Ria mereka semuanya mengira kami pasti akan mati.” “D
Read more

Bab 273

Kamar 802 Hotel Imperial.Bonar menatap Ria yang datang seperti yang dijanjikan dengan penuh semangat. “Ria, aku kira kamu tidak datang.”“Kamu jangan berpikir berlebihan, aku hanya datang untuk membicarakan masalah resep denganmu.” Di lubuk mata Ria terdapat seberkas kesedihan yang ringan. Setelah melihat kedekatan antara David dan Brena, dia terus menerus murung dan tidak bersemangat. Saat ini, dia mengenakan setelan pakaian santai yang sangat tertutup. Meskipun demikian, pakaian santai itu tetap tidak bisa menutupi tubuhnya yang tinggi ritu. “Aku tahu, aku tahu.”Bonar mengangguk berkali-kali. Tatapannya secara disengaja maupun tidak disengaja berlalu Lalang di atas tubuh Ria. Hatinya sepanas api. Dada Ria begitu montok, indah dan halus. Rasanya seperti makhluk terindah di dunia. Mungkin karena Ria baru saja mandi, maka dari tubuhnya mengeluarkan aroma wangi yang samar-samar dan membuat Bonar hampir tidak bisa menahan diri. Bonar segera menarik kembali tatapan matanya dan berg
Read more

Bab 274

Saat itu, tubuh Ria sedikit bergetar, kemudian menjadi kaku dan tidak bergerak. Bonar melihatnya dengan hati-hati sambil berkata, “Siapa namamu?”“Jawab majikan, saya bernama Ria Nastoro.” kata Ria dengan kaku.“Kamu panggil aku apa?” Bonar terlihat penuh semangat. “Majikan.”“Hahaha!”Bonar tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa keras dengan penuh semangat. “Sudah berhasil. Ternyata jimat pemikat yang diwariskan oleh guru kepadaku sebelumnya itu benaran!”Jimat pemikat juga disebut jimat pelet. Jimat ini bisa mengontrol wanita dan membuat wanita melakukan hubungan tubuh dengan pria dalam keadaan kehilangan akal sehat. Kunggulannya di bandingkan dengan narkoba adalah meskipun wanita kehilangan akal sehat, tapi masih dapat mendengar orang yang memberinya jimat dan tidak berlebihan jika digambarkan dengan kata tunduk.Ini adalah tujuan dirinya bersusah payah mengajak Ria kemari. Mengenai resep kecantikan itu, semuanya hanya trik untuk membohongi Ria. Setelah Nolan meninggal, di
Read more

Bab 275

Melihat mayat Bonar, Ria tercengang dan otaknya kosong. Setelah tersadar kembali, dia dengan wajah ketakutan berkata, “David, kamu sudah gila? Kamu sudah melakukan pembunuhan!”“Oh.”David mengatakan ‘oh’ tanpa ekspresi, seperti tidak menyadari tingkat keseriusan masalah ini.Ria panik hingga menangis. “Habislah. Kali ini aku sepenuhnya dicelakai olehmu.”Tanpa ekspresi, David berkata, “Aku yang membunuh orang itu dan aku akan menanggungnya sendiri. Kamu tenang saja, aku tidak akan melibatkanmu.”Ria meraung keras, “Bahkan jika tidak melibatkanku, aku juga tidak mau orang luar tahu bahwa aku punya seorang suami pembunuh dan lebih tidak inign menghancurkan perusahaan dan keluargaku demi kamu.”“Kalau begitu, apa maumu?” kata David mengerutkan alis.Dengan wajah sangat datar, Ria berkata, “Tentu saja bercerai. Selain itu, semakin cepat semakin bagus. Aku sudah tidak ingin dibebani olehmu. Mulai hari ini kita menjalani hidup masing-masing dan tidak saling mengganggu.”Dengan suara berat,
Read more

Bab 276

“Kamu……kamu adalah?” kata Ria dengan lemah. “Nona Ria, saya adalah menejer utama Hotel Imperial. Mengenai masalah terjadinya kebakaran di hotel kami, mohon maaf karena sudah membuat Anda terkejut.” kata wanita paruh baya dengan wajah penuh rasa bersalah. Ria tertegun. “Kebakaran?”“Apakah Anda sudah lupa?”Menejer utama hotel membantu mengingatkannya dengan berkata, “Setengah jam yang lalu, terjadi kebakaran di kamar nomor 803 hotel kami. Api menyebar ke kamar 802 dan membuat teman Anda meninggal dalam kebakaran besar. Hanya Anda yang berhasil kami selamatkan……”Mata Ria tiba-tiba membelalak dan mengira dirinya salah dengar. Bonar jelas-jelas dibunuh oleh David. Kenapa berubah menjadi mati karena terbakar kebakaran besar?Menejer utama hotel dengan baik hati mengingatkan, “Nona Ria, jika Anda tidak mengingatnya, Anda boleh mengambil ponsel dan membaca berita online.” Hingga saat ini, Ria baru bereaksi. Dia buru-buru mengeluarkan ponsel dan mulai mencari tahu secara online. Begitu
Read more

Bab 277

Setelah menutup telepon, David mengelus hidungnya dengan ekspresi kehabisan kata-kata. Awalnya dia ingin menyuruh Harun membereskan mayat saja. Siapa sangka, tanpa disengaja justru menemukan seorang mata-mata Jepania. Tapi seperti itu juga bagus. Mengurangi beberapa kerepotan yang tidak penting. Dia memasukkan ponsel ke dalam saku, masuk kembali ke dalam vila dan berkata kepada Laras yang sedang bermain ponsel. “Bi Laras, bagaimana dengan pembelajaran aplikasi di ponsel Bibi?”Ternyata, setelah diantar ke Vila Nomor Satu Menteng oleh Julio, Laras menatap vila yang mewah itu dan merasa David menjanjikan. Di waktu yang sama, dia juga merasa dirinya yang sudah gila selama lebih dari 10 tahun, sudah sepenuhnya tidak terhubung dengan dunia dan bahkan tidak bisa menggunakan ponsel. Maria, pengurus vila segera membelikan Laras sebuah ponsel Apple 14 edisi terbaru dan secara sukarela menawarkan diri untuk mengajari Laras menggunakan ponsel. Maria menutup mulut sambil tersenyum dan berkat
Read more

Bab 278

Sampai pada waktunya, bagaimana David akan memandang dirinya? Dia menertawakan dirinya sendiri dan bersandar di atas sofa dengan lemas. Ria oh Ria, kenapa kamu berubah menjadi seperti ini?Karena kamu sudah mengeluarkan omongan, maka biarkan semua ini berakhir saja. Di hatimu sudah ada Adik Kerikil Kecil. Untuk apa kamu menahan David dengan begitu egois? Pada saat ini, bel pintu berbunyi. Ria berjalan ke depan pintu dan melihat ke luar melalui lubang intip. Dia menemukan orang yang berdiri di depan pintu adalah David. Tubuhnya bergetar dan seberkas kegembiraan tiba-tiba meluap di hatinya.Dia buru-buru membukakan pintu, berusaha menekan kegembiraan di hatinya sambil melihat David dan berkata, “Kamu…...kamu sudah pulang?”David menjawab dengan satu kata ‘em’. Ria tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “David, maaf. Barusan aku bersikap seperti itu kepadamu karena aku ingin……”David memotong pembicaraannya. “Kamu tidak perlu memberi penjelasan. Tidak ada maksud lain dari ked
Read more

Bab 279

Saat kedua wanita sedang ribut, David berjalan turun sambil membawa sebuah koper. Sebenarnya, jika hanya beberapa perlengkapan sehari-hari saja, dia juga tidak perlu kembali karena barang-barang itu tidak berharga. Tapi, barang yang diwariskan petapa tua kepadanya sebelum meninggal, semuanya disimpan di rumah Ria. Maka dari itu, dia secara khusus datang kembali satu kali. David melihat Ria sejenak dan tiba-tiba memutar kepala untuk berkata kepada Brena, “Nona Brena, pinjam tisu dan lipstikmu sejenak.”Meskipun tidak tahu David ingin menggunakannya untuk hal apa, tapi Brena tetap memberikannya kepadanya. David memakai lipstik untuk menulis sebuah resep kecantikan di atas tisu. Namanya Ramuan Kecantikan Dasar.Dalam dunia sihir terdapat sejenis pil kecantikan. Baik pria maupun wanita, selama telah menggunakannya maka akan tetap awet muda dan tidak akan menua sampai mati.Dan yang sedang ditulis oleh David adalah versi pil kecantikan yang telah ditingkatkan dan memiliki efek kecantika
Read more

Bab 280

“Kamulah yang bermulut manis. Bi Laras masih khawatir kamu tidak terbiasa memakannya. Bagaimanapun juga, roti kukus ini biasanya dimakan saat kondisi kehidupan tidak bagus. Aku dengar dari Maria bahwa sekarang kalian makan steak dan sebagainya.” Laras menjulingkan mata kepadanya dengan tidak ramah. Laras ragu-ragu sejenak dan berkata, “Oh ya, Nak. Aku ingin keluar untuk keliling-keliling sejenak, sekalian pergi melihat-lihat ke depan makam kepala panti dan yang lainnya……”“Tunggu beberapa hari lagi saja, Bi.” David memberi saran dengan berkata, “Jika Bibi keluar sekarang, maka akan mudah menimbulkan masalah yang tidak diperlukan. Bibi pergi setelah aku menghabisi Keluarga Zafar saja.” Saat ini pasti ada polisi yang berjaga di Taman Pemakaman Umum Kalibata. Tujuannya adalah menunggu dirinya pergi memberikan persembahan kepada kepala panti dan yang lainnya, kemudian memanfaatkan kesempatan untuk menangkapnya. Meskipun tidak ada yang perlu ditakutkan dengan adanya keahlian David, tapi
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
154
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status