All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 281 - Chapter 290

1537 Chapters

Bab 281

“Kakek, apa yang harus kita lakukan?” kata Brena dengan sedikit panik. Sebelum datang kemari, dia sudah tahu bahwa perbatasan Kotapraja Nunukan kurang aman dan agak kacau. Tidak disangka, yang sebenarnya bahkan lebih menakutkan. Ternyata ada yang merampok dengan menghadang jalan dan membawa pistol juga. Bagaimanapun juga, Wawan pernah mengalami perang. Dia dengan tenang berkata, “Jangan gegabah. Lihat perubahan situasi dengan tenang.”David memiliki pemikiran yang sama dengan Wawan.Dengan cepat, belasan pria kekar berpistol itu berjalan kemari. Pria kekar bercodet yang memimpin, berkata dengan ganas dan jahat. “Orang yang ada di dalam mobil, dengarkan! Buka pintunya dan semuanya turun!”“Hendrik, berikan sedikit uang untuk membubarkan mereka.” perintah Wawan. Hendrik segera mengeluarkan beberapa tumpuk uang yang tebal, membuka pintu mobil dan dengan sungkan berkata, “Saudaraku, jangan gegabah. Kami datang ke Nunukan untuk berwisata.”“Ini adalah sedikit sedikit niat dari kami, tolo
Read more

Bab 282

“Tidak bisa.”Salah satu pria kekar di antaranya tersenyum dingin, kemudian melihat Anna dengan tatapan mesum dan berkata, “Barusan kamulah yang berteriak paling kencang. Karena seperti itu, kamu tetap tinggal disini untuk menjadi santapan saudara-saudara saja. Kami ingin tahu apakah kamu juga berteriak kencang di atas ranjang.”“Hahahaha!”Sekian banyak pria kekar tertawa keras dan dengan mata telanjang memperhatikan lekuk tubuh Anna yang seksi. “Kalian.……” Anna marah hingga wajahnya memucat. “Pria baik, wanita ini untuk kalian saja. Biarkan aku yang pergi saja, boleh tidak?” kata pemuda itu sambil memutar bola matanya. “Brian, kamu!” Anna melihatnya dengan tak percaya. Apakah ini masih merupakan pria yang sebelumnya masih mengejar-ngejar dia dan selalu mengatakan rela mati demi dirinya? “Anna, maaf. Aku tidak ingin mati. Jadi, maafkan aku.” kata Brian dengan kejam. “Baik. Kamu boleh pergi, tapi harus pergi dalam keadaan telanjang bulat.” kata seorang pria kekar sambil bersiul.
Read more

Bab 283

Mendengar omongan Anna, David memberi isyarat kepada supir untuk berhenti, kemudian melihatnya dari dalam mobil dan berkata, “Kamu adalah……?”“Namaku Anna Suryadi. Kamu seharusnya tidak mengenalku, tapi aku kenal kamu.”Anna buru-buru terkata, “Aku adalah teman Ria Nastoro. Dia pernah memperlihatkan fotomu kepadaku.”Teman Ria?David mengerutkan alis. Anna mengira dirinya tidak percaya. “Aku benaran teman Ria, selamatkan aku.”David langsung berkata kepada pria kekar bercodet, “Aku ingin membawa wanita ini.”“Tuan, setidaknya Anda juga harus menyisakan sedikit santapan untuk kami. Jika tidak.……” kata pria kekar bercodet dengan raut wajah yang sedikit berubah. Meskipun dia adalah kepala para perampok ini, tapi tindakannya yang membiarkan David dan lainnya pergi sudah membuat banyak orang merasa tidak puas. Jika membiarkan wanita ini pergi juga, maka dia akan sulit untuk meyakinkan bawahannya. “Apakah aku perlu mengulang untuk kedua kalinya?” David mengangkat alis tajamnya dan berkata
Read more

Bab 284

“Dan cincin yang dipakai di tangan anak barusan disebut Cincin Naga Kegelapan. Aku pernah melihatnya di internet. Itu merupakan simbol status majikan Dunia Kegelapan, Raja Kegelapan.”“Coba kalian pikir, jika kita berani melakukan sesuatu pada mereka barusan, sekarang mungkin kepala dan badan kita sudah berada tempat yang berbeda.”“Apa?”Seketika, sekian banyak pria kekar terkejut dan wajah mereka dipenuhi rasa takut. Pada saat ini, seorang bawahan yang bertugas menyebarkan informasi menelepon kemari. “Bos, segerombolan sasaran empuk sudah datang lagi.”“Bagus, bagus, bagus.”Wajah pria kekar bercedot tampak gembira dan dia buru-buru memberi perintah. “Ada sasaran empuk yang datang lagi. Cepat, mari mulai beraksi.”Untuk sesaat, dari sekian banyak pria kekar itu ada yang menghadang jalan dan ada yang membuat jebakan. Mereka membagi tugas dengan sangat jelas. Di jalan pegunungan yang terjal dan sulit untuk dilewati, 10 unit Rolls-Royce dengan warna yang sama mengemudi kemari.Di dala
Read more

Bab 285

Dalam waktu yang sama, semua anggota Keluarga Zafar diusir keluar. Semua orang melihat belasan lubang pistol berwarna hitam di hadapan mereka dengan penuh ketakutan. Yayan ketakutan hingga jantungnya hampir pecah dan dia berkata, “Semuanya, aku adalah kepala keluarga konglomerat Zafar dari Jayanegara. Katakan saja apa yang kalian inginkan dan jangan bertindak gegabah.”Omongannya membuat pria kekar bercodet semakin bersemangat. “Ternyata kalian adalah anggota Keluarga Zafar dari Jayanegara ya?”Sasaran empuk!Ini adalah sasaran empuk yang sebenarnya!Pria kekar bercodet langsung mengungkapkan inti pembicaraan. “Kalian bisa meminta kami untuk melepaskan kalian. Setiap orang serahkan biaya perlindungan sebesar 20 miliar, kemudian tinggalkan mobil dan barang berharga di tubuh kalian.”Seorang anggota Keluarga Zafar marah dan berkata, “Apa? Biaya perlindungan setiap orang 20 miliar? Kenapa kalian tidak pergi merampok saja?”“Dor!”Setelah itu, kepalanya diledakkan dengan sebuah tembakan.
Read more

Bab 286

Setelah Wawan turun dari mobil bersama David, seorang pria botak yang memakai kalung emas di lehernya segera datang menyambut. “Kedatangan Tuan Chairil ke Nunukan, benar-benar merupakan kehormatan besar bagi saya.” “Tuan Baim terlalu serius. Kali ini kami datang tanpa diundang dan harus membuat Tuan Baim khawatir saja.” kata Wawan sambil tersenyum tenang. Di belakang, Brena memperkenalkan dia kepada David dengan suara pelan. “Tuan David, orang ini bernama Baim Cendana. Dia merupakan orang terkaya di Nunukan yang sedang bersaing dengan walikota Nunukan untuk mendapatkan posisi walikota. Keduanya saling berseteru dan oleh karena itu dia bermaksud meminta bantuan kekuatan Keluarga Chairil.”David mengangguk menunjukkan dirinya sudah mengerti. Pada saat ini, Wawan mulai memperkenalkan David kepada Baim. “Tuan Baim, kuperkenalkan padamu, ini adalah Tuan David, tamu kehormatan Keluarga Chairil.”Baim segera melangkah maju, menggenggam sepasang tangan David dengan sangat ramah dan mulai te
Read more

Bab 287

Untuk sesaat, sebuah tubuh yang tampak agak kurus, tapi tidak kehilangan lekukannya yang bulat dan menonjol terungkap di tengah udara. Wanita cantik itu memejamkan mata dan bulu matanya sedikit bergetar. Sepasang puncak putih salju yang sombong bergoyang ke atas dan ke bawah bagaikan jelly. Kelopak mata David tiba-tiba bergetar. Dia mengayunkan tangannya dan handuk mandi di atas lantai kembali membungkus tubuh Sofia. Setelah itu, David berbalik badan dengan cepat dan dengan nada marah berkata, “Apa yang kamu lakukan?”Sofia membuka mata dan melihat handuk di tubuhnya. Dia kembali menatap David yang membelakanginya. Wajahnya berubah menjadi sedikit pucat. “Tuan David, Anda……Anda tidak tertarik padaku?”“Aku beri kamu waktu 10 menit untuk berganti pakaian. Jika tidak, kamu pergi saja.”David melemparkan sebuah omongan dan langsung meninggalkan kamar. Sepuluh menit kemudian, dari dalam kamar terdengar suara pelan Sofia. “Su……sudah.”David berjalan masuk dan menatap lurus padanya sambi
Read more

Bab 288

“Apa? Menghancurkan 5 buah batu bata dengan 1 tinjuan?” Gerry dan Citra terguncang karenanya.“Apa artinya menghancurkan 5 buah batu bata? Tinju kilat guruku totalnya ada 5 rangkaian. Jika 5 rangkaian tinju dikeluarkan secara bersamaan, maka bisa membunuh seseorang menggunakan energi spiritual dari jauh.” kata Hansen seperti sedang pamer. “Kalian tahu Tison, raja tinju dunia, ‘kan? Tison juga pernah beradu dengan guruku secara pribadi. Sayangnya, dia bahkan sudah tumbang sebelum menghadapi rangkaian ke-dua tinju kilat dari guruku.”“B*rengsek!”“Hebat sekali!”Surya bertiga terkejut hingga ngomong kotor. “Kak Hansen, karena kamu adalah murid kebanggaan Guru Besar Mahendra, kamu pasti juga sangat hebat, ‘kan?” kata Citra dengan sepasang mata yang kagum. “Masih lumayan. Menghadapi 100 orang bukan masalah.” kata Hansen berpura-pura rendah hati. Begitu mendengar omongan ini, Surya semakin menaruh rasa hormat kepadanya dan berkata, “Kak Hansen, saya mempunyai seorang musuh bernama Davi
Read more

Bab 289

David mengerutkan alis dan melihat ke belakang. 4 orang terihat berjalan keluar dari restoran di samping dengan sombong. Yang berada di depan adalah Surya, Citra dan Gerry bertiga. Di belakang mereka diikuti oleh seorang pemuda kekar. “Kita pergi saja.”David malas untuk mengurus ketiga orang ini. Dia mengatakan sepatah kata kepada Sofia dan ingin beranjak pergi. Namun, Hansen justru terlebih dahulu menghadangnya dengan wajah tak bersahabat dan berkata, “Kamu adalah David?”“Kamu adalah……?” David mengerutkan alis. “David, kamu buta ya? Kamu bahkan tidak kenal Kak Hansen?”Surya melangkah maju dan berkata, “Kamu dengarkan baik-baik. Kak Hansen adalah murid resmi terakhir Guru Besar Mahendra, petinju kilat Jayanegara.”“Kak Hansen, anak ini adalah David yang kuceritakan padamu.”Dia mengangkat tangan dan menunjuk David. “Apa itu tinju kilat dan tinju roket, aku tidak pernah mendengarnya. Minggir! Aku tidak ingin berbicara untuk ke-dua kalinya.” kata David dengan kehabisan kesabaran.
Read more

Bab 290

Baim kembali melihat ke arah orang tua berkulit gelap dan berkata, “Syihad, bagaimana caramu bekerja? Kamu bahkan membiarkan masalah seperti ini terjadi pada tamu kehormatanmu.”“Hehehe, hal ini tidak perlu dicemaskan oleh dirimu, Baim.” Syihad tersenyum dingin dan berjalan masuk ke dalam gedung olahraga bersama Yayan dan yang lainnya. Syihad juga tidak marah. Bagaimanapun juga, keduanya sudah bersitegang sejak awal. “Tuan Chairil, hal selanjutnya tergantung pada kalian.”Wawan mengangguk dan masuk ke gedung olahraga bersama semua orang. Setelah masuk, David melihat sebuah arena besar yang terpampang di dalamnya. Ini merupakan sejenis arena yang mampu menampung seratus orang secara bersamaan. Dan di sebelah bawah, tersusun deretan tempat duduk berbentuk lingkaran yang setidaknya bisa diduduki oleh ribuan orang. Saat ini, di atas arena ada dua orang pria telanjang dada yang sedang beradu tinju.David tidak mengikuti Wawan dan yang lainnya, melainkan duduk di tempat yang ditemukann
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
154
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status