Setelah menutup telepon, David mengelus hidungnya dengan ekspresi kehabisan kata-kata. Awalnya dia ingin menyuruh Harun membereskan mayat saja. Siapa sangka, tanpa disengaja justru menemukan seorang mata-mata Jepania. Tapi seperti itu juga bagus. Mengurangi beberapa kerepotan yang tidak penting. Dia memasukkan ponsel ke dalam saku, masuk kembali ke dalam vila dan berkata kepada Laras yang sedang bermain ponsel. “Bi Laras, bagaimana dengan pembelajaran aplikasi di ponsel Bibi?”Ternyata, setelah diantar ke Vila Nomor Satu Menteng oleh Julio, Laras menatap vila yang mewah itu dan merasa David menjanjikan. Di waktu yang sama, dia juga merasa dirinya yang sudah gila selama lebih dari 10 tahun, sudah sepenuhnya tidak terhubung dengan dunia dan bahkan tidak bisa menggunakan ponsel. Maria, pengurus vila segera membelikan Laras sebuah ponsel Apple 14 edisi terbaru dan secara sukarela menawarkan diri untuk mengajari Laras menggunakan ponsel. Maria menutup mulut sambil tersenyum dan berkat
Sampai pada waktunya, bagaimana David akan memandang dirinya? Dia menertawakan dirinya sendiri dan bersandar di atas sofa dengan lemas. Ria oh Ria, kenapa kamu berubah menjadi seperti ini?Karena kamu sudah mengeluarkan omongan, maka biarkan semua ini berakhir saja. Di hatimu sudah ada Adik Kerikil Kecil. Untuk apa kamu menahan David dengan begitu egois? Pada saat ini, bel pintu berbunyi. Ria berjalan ke depan pintu dan melihat ke luar melalui lubang intip. Dia menemukan orang yang berdiri di depan pintu adalah David. Tubuhnya bergetar dan seberkas kegembiraan tiba-tiba meluap di hatinya.Dia buru-buru membukakan pintu, berusaha menekan kegembiraan di hatinya sambil melihat David dan berkata, “Kamu…...kamu sudah pulang?”David menjawab dengan satu kata ‘em’. Ria tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “David, maaf. Barusan aku bersikap seperti itu kepadamu karena aku ingin……”David memotong pembicaraannya. “Kamu tidak perlu memberi penjelasan. Tidak ada maksud lain dari ked
Saat kedua wanita sedang ribut, David berjalan turun sambil membawa sebuah koper. Sebenarnya, jika hanya beberapa perlengkapan sehari-hari saja, dia juga tidak perlu kembali karena barang-barang itu tidak berharga. Tapi, barang yang diwariskan petapa tua kepadanya sebelum meninggal, semuanya disimpan di rumah Ria. Maka dari itu, dia secara khusus datang kembali satu kali. David melihat Ria sejenak dan tiba-tiba memutar kepala untuk berkata kepada Brena, “Nona Brena, pinjam tisu dan lipstikmu sejenak.”Meskipun tidak tahu David ingin menggunakannya untuk hal apa, tapi Brena tetap memberikannya kepadanya. David memakai lipstik untuk menulis sebuah resep kecantikan di atas tisu. Namanya Ramuan Kecantikan Dasar.Dalam dunia sihir terdapat sejenis pil kecantikan. Baik pria maupun wanita, selama telah menggunakannya maka akan tetap awet muda dan tidak akan menua sampai mati.Dan yang sedang ditulis oleh David adalah versi pil kecantikan yang telah ditingkatkan dan memiliki efek kecantika
“Kamulah yang bermulut manis. Bi Laras masih khawatir kamu tidak terbiasa memakannya. Bagaimanapun juga, roti kukus ini biasanya dimakan saat kondisi kehidupan tidak bagus. Aku dengar dari Maria bahwa sekarang kalian makan steak dan sebagainya.” Laras menjulingkan mata kepadanya dengan tidak ramah. Laras ragu-ragu sejenak dan berkata, “Oh ya, Nak. Aku ingin keluar untuk keliling-keliling sejenak, sekalian pergi melihat-lihat ke depan makam kepala panti dan yang lainnya……”“Tunggu beberapa hari lagi saja, Bi.” David memberi saran dengan berkata, “Jika Bibi keluar sekarang, maka akan mudah menimbulkan masalah yang tidak diperlukan. Bibi pergi setelah aku menghabisi Keluarga Zafar saja.” Saat ini pasti ada polisi yang berjaga di Taman Pemakaman Umum Kalibata. Tujuannya adalah menunggu dirinya pergi memberikan persembahan kepada kepala panti dan yang lainnya, kemudian memanfaatkan kesempatan untuk menangkapnya. Meskipun tidak ada yang perlu ditakutkan dengan adanya keahlian David, tapi
“Kakek, apa yang harus kita lakukan?” kata Brena dengan sedikit panik. Sebelum datang kemari, dia sudah tahu bahwa perbatasan Kotapraja Nunukan kurang aman dan agak kacau. Tidak disangka, yang sebenarnya bahkan lebih menakutkan. Ternyata ada yang merampok dengan menghadang jalan dan membawa pistol juga. Bagaimanapun juga, Wawan pernah mengalami perang. Dia dengan tenang berkata, “Jangan gegabah. Lihat perubahan situasi dengan tenang.”David memiliki pemikiran yang sama dengan Wawan.Dengan cepat, belasan pria kekar berpistol itu berjalan kemari. Pria kekar bercodet yang memimpin, berkata dengan ganas dan jahat. “Orang yang ada di dalam mobil, dengarkan! Buka pintunya dan semuanya turun!”“Hendrik, berikan sedikit uang untuk membubarkan mereka.” perintah Wawan. Hendrik segera mengeluarkan beberapa tumpuk uang yang tebal, membuka pintu mobil dan dengan sungkan berkata, “Saudaraku, jangan gegabah. Kami datang ke Nunukan untuk berwisata.”“Ini adalah sedikit sedikit niat dari kami, tolo
“Tidak bisa.”Salah satu pria kekar di antaranya tersenyum dingin, kemudian melihat Anna dengan tatapan mesum dan berkata, “Barusan kamulah yang berteriak paling kencang. Karena seperti itu, kamu tetap tinggal disini untuk menjadi santapan saudara-saudara saja. Kami ingin tahu apakah kamu juga berteriak kencang di atas ranjang.”“Hahahaha!”Sekian banyak pria kekar tertawa keras dan dengan mata telanjang memperhatikan lekuk tubuh Anna yang seksi. “Kalian.……” Anna marah hingga wajahnya memucat. “Pria baik, wanita ini untuk kalian saja. Biarkan aku yang pergi saja, boleh tidak?” kata pemuda itu sambil memutar bola matanya. “Brian, kamu!” Anna melihatnya dengan tak percaya. Apakah ini masih merupakan pria yang sebelumnya masih mengejar-ngejar dia dan selalu mengatakan rela mati demi dirinya? “Anna, maaf. Aku tidak ingin mati. Jadi, maafkan aku.” kata Brian dengan kejam. “Baik. Kamu boleh pergi, tapi harus pergi dalam keadaan telanjang bulat.” kata seorang pria kekar sambil bersiul.
Mendengar omongan Anna, David memberi isyarat kepada supir untuk berhenti, kemudian melihatnya dari dalam mobil dan berkata, “Kamu adalah……?”“Namaku Anna Suryadi. Kamu seharusnya tidak mengenalku, tapi aku kenal kamu.”Anna buru-buru terkata, “Aku adalah teman Ria Nastoro. Dia pernah memperlihatkan fotomu kepadaku.”Teman Ria?David mengerutkan alis. Anna mengira dirinya tidak percaya. “Aku benaran teman Ria, selamatkan aku.”David langsung berkata kepada pria kekar bercodet, “Aku ingin membawa wanita ini.”“Tuan, setidaknya Anda juga harus menyisakan sedikit santapan untuk kami. Jika tidak.……” kata pria kekar bercodet dengan raut wajah yang sedikit berubah. Meskipun dia adalah kepala para perampok ini, tapi tindakannya yang membiarkan David dan lainnya pergi sudah membuat banyak orang merasa tidak puas. Jika membiarkan wanita ini pergi juga, maka dia akan sulit untuk meyakinkan bawahannya. “Apakah aku perlu mengulang untuk kedua kalinya?” David mengangkat alis tajamnya dan berkata
“Dan cincin yang dipakai di tangan anak barusan disebut Cincin Naga Kegelapan. Aku pernah melihatnya di internet. Itu merupakan simbol status majikan Dunia Kegelapan, Raja Kegelapan.”“Coba kalian pikir, jika kita berani melakukan sesuatu pada mereka barusan, sekarang mungkin kepala dan badan kita sudah berada tempat yang berbeda.”“Apa?”Seketika, sekian banyak pria kekar terkejut dan wajah mereka dipenuhi rasa takut. Pada saat ini, seorang bawahan yang bertugas menyebarkan informasi menelepon kemari. “Bos, segerombolan sasaran empuk sudah datang lagi.”“Bagus, bagus, bagus.”Wajah pria kekar bercedot tampak gembira dan dia buru-buru memberi perintah. “Ada sasaran empuk yang datang lagi. Cepat, mari mulai beraksi.”Untuk sesaat, dari sekian banyak pria kekar itu ada yang menghadang jalan dan ada yang membuat jebakan. Mereka membagi tugas dengan sangat jelas. Di jalan pegunungan yang terjal dan sulit untuk dilewati, 10 unit Rolls-Royce dengan warna yang sama mengemudi kemari.Di dala