All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 221 - Chapter 230

1535 Chapters

Bab 221

“Danu, kamu mengenalnya?” kata Mayang dengan penasaran. Danu tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum dan berkata, “Tentu saja kenal. Bu Mayang, anak ini adalah anak dari seorang kerabat jauhku. Karena mengidap disfungsi ereksi sejak lahir, dia yang saat ini sudah berusia 30 tahun lebih masih belum mempunyai istri.”“Anak ini menyerah dengan begitu saja dan melakukan homoseks dengan menjadi boti. Kemudian, dia menggunakan narkoba di bawah dorongan teman-temannya dan akhirnya terkena HIV Aids.”“Setengah tahun lalu, dia dikirim ke pusat rehabitilasi narkoba untuk menjalani detoksifikasi paksa. Tidak disangka, dia akan keluar secepat ini.”Begitu omongan ini keluar, Mayang tercengang, Ria tercengang dan semua orang tercengang. Apa yang dikatakan Danu sama persis dengan apa yang dikatakan David barusan. Rasanya tidak ada bedanya sedikitpun.“Dia benar-benar melihatnya melalui penampakan wajah? Bagaimana ini mungkin?” kata Mayang dengan tidak percaya. Wajah Ria juga dipenuhi keterk
Read more

Bab 222

Wanita paruh baya akhirnya panik dan mulai menangis meraung-raung. “Aku akan mengaku, aku akan mengaku. Mufid yang memerintahkan kami untuk melakukan semua ini. Aku……aku tidak akan berani melakukannya lagi.”Melihat keadaan itu, yang lainnya juga terlebih dahulu ketakutan dan kemudian mengaku. Mereka juga tidak berani mengambil resiko lagi. Mayang berjalan ke depan wanita paruh baya dan bertanya, “Aku tanya kamu, sebenarnya kamu punya anak perempuan tidak?”Wanita paruh baya sepenuhnya runtuh dan dengan tersedu-sedu berkata,“Tidak punya, tidak punya. Apa yang sebelumnya dikatakan oleh adik kecil itu benar. Aku……saat berusia 16 tahun, aku sembarangan melakukan aborsi dan menyebabkan kemandulan. Selama bertahun-tahun ini, sama sekali tidak……tidak bisa melahirkan.”Meskipun sejak awal sudah memiliki persiapan mental, tapi Mayang terkejut lagi. Omongan David benar lagi!Jangan-jangan dia benar-benar bisa membaca penampakan wajah? Teringat David sebelumnya mengatakan kedua orang tuanya
Read more

Bab 223

“Apa yang terjadi dengan Tuan Chairil?” kata David sambil mengerutkan alis. “Kakekku, dia……dilukai oleh seseorang……” kata Brena sambil menangis di telepon. Mata David menyipit dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “Di mana Tuan Chairil sekarang?” “Di rumah Keluarga Chairil.”“Baik, aku akan segera ke sana.”Setelah menutup telepon, David bergegas ke rumah Keluarga Chairil dengan kecepatan tertinggi. Setelah dia tiba di ruang perawatan Wawan di lantai 3 rumah Keluarga Chairil, ruangan itu tampak penuh dengan orang. Saat ini, Wawan terbaring di atas ranjang dengan wajah pucat, entah hidup entah mati.Suasananya tampak sangat berat. Melihat David, Brena yang berjaga di depan ranjang datang menyambut sambil menyeka air mata dan berkata, “Tuan David, Anda sudah datang.”“Tuan David!”Di waktu yang sama, sekian banyak anggota Keluarga Chairil semuanya menyapa David dengan wajah penuh hormat. Sejak Yayan membawa orang datang membuat keributan di rumah Keluarga Chairil terakhi
Read more

Bab 224

“Tuan David terlalu serius. Keluarga Chairil sudah lama menyimpan dendam terhadap Keluarga Zafar. Meskipun tidak ada Anda, cepat atau lambat hal ini juga akan meledak.” kata Wawan dengan pandangan yang sangat terbuka. “Tapi, Tuan David, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam beberapa hari ini. Ahli silat yang diundang Keluarga Zafar ini sangat menakutkan. Pengawalku yang sudah berlatih silat selama puluhan tahun tetap bukan merupakan lawannya.”Wawan mengingatkan dengan niat baik. Sedikit ketakutan melintas di matanya.“Saya mengerti. Tuan Besar rawat luka dengan baik saja. Besok saya akan datang untuk mengobatimu.”David mengangguk, kemudian langsung meninggalkan rumah Keluarga Chairil.Setelah dia pergi, Wawan langsung berkata kepada Brena. “Brena, bagaimana dengan penanganan jenazah Kakek Jidan?”“Kek, jenazah Kakek Jidan sekarang berada di ruang duka. Om Doni yang mengurus hal ini.” kata Brena. “Aku bersalah kepada Jidan.”Wawan menghela nafas pelan dan kembali berkata, “Kabari
Read more

Bab 225

Harga 2 kali lipat?Itu berarti 8 miliar lho!Pemilik toko obat itu sudah terengah-engah dan langsung menganggukkan kepala sambil berkata, “Baik baik baik. Tuan ini, tuber fleeceflower ini adalah milikmu.”“Tunggu sebentar.”David segera memanggilnya dan berkata, “Aku akan membayar 3 kali lipat!”3 kali lipat? Hati pemilik toko obat bergetar. Mufid tidak menyangka bahwa David bahkan berani menaikkan harga bersamanya dan dengan marah, dia berkata, “Aku akan bayar 5 kali lipat!”Selesai bicara, dia melirik David seperti sedang menghina. “Bocah, jika kamu punya nyali maka terus ikuti saja!”“6 kali lipat!” kata David dengan tenang. Mufid sudah sepenuhnya marah dan meraung. “10 kali lipat! Aku akan membayar 10 kali lipat!”Pada saat dia mengira David akan terus mengikutinya, tidak disangka David tersenyum mempermainkan sambil berkata, “Baiklah, untukmu saja.”Mufid: “……”Jika tatapan mata bisa membunuh seseorang, maka entah sudah berapa kali David mati. “Tuan, bagaimana menurutmu?” Pem
Read more

Bab 226

Pada waktu yang sama, sebuah aroma obat yang pekat memenuhi ruangan.David segera menarik kembali tenaga spiritualnya dan membuka panci tanah liat dengan hati-hati. 5 butir obat mujarab berwarna putih terlihat terbaring di dalamnya. Obat mujarab itu sebesar buah longan dan sedang mengeluarkan aroma wangi obat yang menggoda.“Pil Pemulih sudah jadi!”Sedikit rasa puas melintas di mata David. Dia sudah mempersiapkan bahan untuk 5 porsi obat. Awalnya dia mengira hanya akan menghasilkan 3 butir obat mujarab. Tidak disangka ternyata bisa menghasilkan 5 butir obat mujarab. Ini membuktikan bahwa kemampuan meramu obat mujarabnya sudah meningkat. David tidak ragu-ragu lagi. Dia menyimpan obat mujarab itu menggunakan botol giok. Setelah itu, dia duduk bersila dan mulai mengisi kembali energi spiritual yang sudah terpakai barusan. Malam pun tiba. Bulan begitu bulat dan langit penuh bintang. Ria sudah pulang kerja sejak awal. Dalam hari ini, dia menelepon David dengan berbagai cara untuk mem
Read more

Bab 227

Menghadapi tatapan matanya, Bonar sedikit tersenyum dan berkata, “Tidak ada syarat. Anggap saja aku memberikannya untukmu.”Alis Ria berkerut. Seolah berhasil menebak pikirannya, Bonar meneruskan berkata, “Aku sudah tahu bahwa sekarang kamu sudah memiliki pria lain. Maka dari itu, aku sudah menyerah dan tidak akan memiliki pemikiran apapun terhadap dirimu lagi.”“Aku hanya ingin menggunakan kekuatanku untuk membantumu. Dengan demikian, aku juga tidak akan memiliki penyesalan apapun lagi.”“Tentu saja, jika kamu bersikeras ingin berterima kasih kepadaku, kamu cukup mentraktirku makan setelah urusannya selesai.”Mendengar omongan ini, mata Ria membelalak menatapnya dengan tak percaya. Hatinya bergetar. Apa mungkin dirinya benaran sudah salah menilai Bonar sebelumnya?Bonar kembali berkata, “Tolong jangan tolak niat baikku. Bagaimanapun juga, kamu tidak ingin semua jerih payahmu berikut seluruh industri Keluarga Nastoro hancur dalam sekejap, ‘kan?”Omongannya ini tepat mengenai isi hati
Read more

Bab 228

Setelah orang itu pergi, David dengan ingin tahu berkata, “Tuan Chairil juga mengenal orang Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri?”“Termasuk memiliki sepenggal hubungan saja.”Wawan mengangguk dan berkata, “Sejujurnya, saat muda aku pernah menjadi guru di Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri. Akhirnya, api peperangan berkobar dan aku meninggalkan Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri untuk masuk militer……”“Jika dihitung dengan teliti, sudah hampir 50 tahun dari sekarang.”Dia tampak sedih. “Pengawal yang mati demi melindungiku sebelumnya bernama Jidan Limbong. Dia adalah murid generasi ke dua Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri. Kemarin, aku langsung menghubungi Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri setelah sadarkan diri dan meminta mereka datang mengambil jenazah Jidan sekaligus menyelesaikan masalah Keluarga Chairil.”David mengangguk dengan sedikit mengerti dan kembali berkata, “Masalah yang disebut Tuan Chairil mengacu pada……?”Kali ini, tanpa menunggu Wawan berbicara, Brena y
Read more

Bab 229

Di atas meja granit yang luar biasa keras, tiba-tiba muncul sebuah jejak tangan yang sangat besar. Jejak tangan itu sedalam sepertiga ketebalan meja. “Ini……ini……”Pada saat itu, mata Wawan dan Brena membelalak dan melihat adegan ini dengan terkejut. Cahyo bahkan meninggalkan jejak tangan di atas meja batu granit hanya dengan menggunakan tangannya saja. Berapa besar tenaga dalam yang diperlukan untuk melakukan hal ini?Pemandangan ini sepenuhnya menghancurkan pandangan duniawi di hati mereka.Jika barusann telapak tangannya ditekankan di atas badan manusia, bukankah akan menghasilkan sebuah lubang darah?Berpikir sampai di sini, Wawan tidak bisa menahan diri untuk tidak bangkit berdiri dan memberi penghormatan kepada Cahyo. “Pak Cahyo memang seorang ahli. Sebelumnya, sayalah yang terlalu memandang remeh. Semoga Pak Cahyo tidak perhitungan dengan orang biasa seperti kami.”Cahyo meletakkan sepasang tangannya di belakang badan dan tampak sangat sombong. Dia tampak seperti sangat menikm
Read more

Bab 230

“Pesilat tenaga biasa merupakan pesilat yang paling lemah. Mereka hanya bisa mempertajam kekuatan dan hanya bisa mengandalkan tenaga fisik untuk melawan musuh. Orang seperti ini tidak akan bermasalah dalam menghadapi 3-5 pria perkasa biasa. Begitu orangnya banyak, maka mereka sudah tidak akan mampu.”Brena dan Wawan mengangguk berkali-kali. Cahyo meneruskan dengan berkata, “Sedangkan pesilat tenaga dalam, lebih unggul daripada pesilat tenaga biasa. Mereka tidak hanya bisa mempertajam kekuatan, tetapi juga bisa mengembangkan tenaga spiritual di dalam tubuh. Jika dikombinasikan dengan keterampilan silat, maka bisa menghasilakn kekuatan tempur yang menyeramkan.”“Tenaga dalam pada pesilat meliputi tenaga dalam yang diperoleh dari pembelajaran di kemudian hari dan tenaga dalam bawaan. Pembelajaran di kemudian hari mencakup tahap menyadari tenaga, menyembunyikan tenaga, memperdalam tenaga, mencerna tenaga dan membuka penghubung titik akupuntur!”“Yang dimaksud dengan tahap menyadari tenaga
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
154
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status