Harga 2 kali lipat?Itu berarti 8 miliar lho!Pemilik toko obat itu sudah terengah-engah dan langsung menganggukkan kepala sambil berkata, “Baik baik baik. Tuan ini, tuber fleeceflower ini adalah milikmu.”“Tunggu sebentar.”David segera memanggilnya dan berkata, “Aku akan membayar 3 kali lipat!”3 kali lipat? Hati pemilik toko obat bergetar. Mufid tidak menyangka bahwa David bahkan berani menaikkan harga bersamanya dan dengan marah, dia berkata, “Aku akan bayar 5 kali lipat!”Selesai bicara, dia melirik David seperti sedang menghina. “Bocah, jika kamu punya nyali maka terus ikuti saja!”“6 kali lipat!” kata David dengan tenang. Mufid sudah sepenuhnya marah dan meraung. “10 kali lipat! Aku akan membayar 10 kali lipat!”Pada saat dia mengira David akan terus mengikutinya, tidak disangka David tersenyum mempermainkan sambil berkata, “Baiklah, untukmu saja.”Mufid: “……”Jika tatapan mata bisa membunuh seseorang, maka entah sudah berapa kali David mati. “Tuan, bagaimana menurutmu?” Pem
Pada waktu yang sama, sebuah aroma obat yang pekat memenuhi ruangan.David segera menarik kembali tenaga spiritualnya dan membuka panci tanah liat dengan hati-hati. 5 butir obat mujarab berwarna putih terlihat terbaring di dalamnya. Obat mujarab itu sebesar buah longan dan sedang mengeluarkan aroma wangi obat yang menggoda.“Pil Pemulih sudah jadi!”Sedikit rasa puas melintas di mata David. Dia sudah mempersiapkan bahan untuk 5 porsi obat. Awalnya dia mengira hanya akan menghasilkan 3 butir obat mujarab. Tidak disangka ternyata bisa menghasilkan 5 butir obat mujarab. Ini membuktikan bahwa kemampuan meramu obat mujarabnya sudah meningkat. David tidak ragu-ragu lagi. Dia menyimpan obat mujarab itu menggunakan botol giok. Setelah itu, dia duduk bersila dan mulai mengisi kembali energi spiritual yang sudah terpakai barusan. Malam pun tiba. Bulan begitu bulat dan langit penuh bintang. Ria sudah pulang kerja sejak awal. Dalam hari ini, dia menelepon David dengan berbagai cara untuk mem
Menghadapi tatapan matanya, Bonar sedikit tersenyum dan berkata, “Tidak ada syarat. Anggap saja aku memberikannya untukmu.”Alis Ria berkerut. Seolah berhasil menebak pikirannya, Bonar meneruskan berkata, “Aku sudah tahu bahwa sekarang kamu sudah memiliki pria lain. Maka dari itu, aku sudah menyerah dan tidak akan memiliki pemikiran apapun terhadap dirimu lagi.”“Aku hanya ingin menggunakan kekuatanku untuk membantumu. Dengan demikian, aku juga tidak akan memiliki penyesalan apapun lagi.”“Tentu saja, jika kamu bersikeras ingin berterima kasih kepadaku, kamu cukup mentraktirku makan setelah urusannya selesai.”Mendengar omongan ini, mata Ria membelalak menatapnya dengan tak percaya. Hatinya bergetar. Apa mungkin dirinya benaran sudah salah menilai Bonar sebelumnya?Bonar kembali berkata, “Tolong jangan tolak niat baikku. Bagaimanapun juga, kamu tidak ingin semua jerih payahmu berikut seluruh industri Keluarga Nastoro hancur dalam sekejap, ‘kan?”Omongannya ini tepat mengenai isi hati
Setelah orang itu pergi, David dengan ingin tahu berkata, “Tuan Chairil juga mengenal orang Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri?”“Termasuk memiliki sepenggal hubungan saja.”Wawan mengangguk dan berkata, “Sejujurnya, saat muda aku pernah menjadi guru di Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri. Akhirnya, api peperangan berkobar dan aku meninggalkan Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri untuk masuk militer……”“Jika dihitung dengan teliti, sudah hampir 50 tahun dari sekarang.”Dia tampak sedih. “Pengawal yang mati demi melindungiku sebelumnya bernama Jidan Limbong. Dia adalah murid generasi ke dua Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri. Kemarin, aku langsung menghubungi Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri setelah sadarkan diri dan meminta mereka datang mengambil jenazah Jidan sekaligus menyelesaikan masalah Keluarga Chairil.”David mengangguk dengan sedikit mengerti dan kembali berkata, “Masalah yang disebut Tuan Chairil mengacu pada……?”Kali ini, tanpa menunggu Wawan berbicara, Brena y
Di atas meja granit yang luar biasa keras, tiba-tiba muncul sebuah jejak tangan yang sangat besar. Jejak tangan itu sedalam sepertiga ketebalan meja. “Ini……ini……”Pada saat itu, mata Wawan dan Brena membelalak dan melihat adegan ini dengan terkejut. Cahyo bahkan meninggalkan jejak tangan di atas meja batu granit hanya dengan menggunakan tangannya saja. Berapa besar tenaga dalam yang diperlukan untuk melakukan hal ini?Pemandangan ini sepenuhnya menghancurkan pandangan duniawi di hati mereka.Jika barusann telapak tangannya ditekankan di atas badan manusia, bukankah akan menghasilkan sebuah lubang darah?Berpikir sampai di sini, Wawan tidak bisa menahan diri untuk tidak bangkit berdiri dan memberi penghormatan kepada Cahyo. “Pak Cahyo memang seorang ahli. Sebelumnya, sayalah yang terlalu memandang remeh. Semoga Pak Cahyo tidak perhitungan dengan orang biasa seperti kami.”Cahyo meletakkan sepasang tangannya di belakang badan dan tampak sangat sombong. Dia tampak seperti sangat menikm
“Pesilat tenaga biasa merupakan pesilat yang paling lemah. Mereka hanya bisa mempertajam kekuatan dan hanya bisa mengandalkan tenaga fisik untuk melawan musuh. Orang seperti ini tidak akan bermasalah dalam menghadapi 3-5 pria perkasa biasa. Begitu orangnya banyak, maka mereka sudah tidak akan mampu.”Brena dan Wawan mengangguk berkali-kali. Cahyo meneruskan dengan berkata, “Sedangkan pesilat tenaga dalam, lebih unggul daripada pesilat tenaga biasa. Mereka tidak hanya bisa mempertajam kekuatan, tetapi juga bisa mengembangkan tenaga spiritual di dalam tubuh. Jika dikombinasikan dengan keterampilan silat, maka bisa menghasilakn kekuatan tempur yang menyeramkan.”“Tenaga dalam pada pesilat meliputi tenaga dalam yang diperoleh dari pembelajaran di kemudian hari dan tenaga dalam bawaan. Pembelajaran di kemudian hari mencakup tahap menyadari tenaga, menyembunyikan tenaga, memperdalam tenaga, mencerna tenaga dan membuka penghubung titik akupuntur!”“Yang dimaksud dengan tahap menyadari tenaga
Wawan baru saja ingin mengganggukkan kepala.Seorang murid di belakang Cahyo langsung tersenyum dingin dan berkata, “Untuk apa membawamu? Kamu hanya orang biasa. Ikut pergi juga tidak ada yang bisa kamu bantu, bahkan masih berkemungkinan untuk menjadi beban kami.”“Kakak seperguruanku benar. Kali ini kami pergi untuk melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain dan pertumpahan darah sulit untuk dihindari. Sampai pada waktunya, kamu jangan ketakutan sampai kencing di celana.”Seorang murid lainnya tertawa terbahak-bahak dan melihat David dengan tatapan meremehkan. David dengan tenang berkata, “Tak masalah. Aku jamin aku tidak akan membebani kalian.”Dia ingin pergi melihatnya karena mengkhawatirkan keamanan Wawan dan yang lainnya. Lagipula, Keluarga Chairil menyinggung Keluarga Zafar karena dirinya. Maka dari itu, apapun yang terjadi, dia tidak bisa hanya berpangku tangan. Melihatnya bertekad ingin pergi, Wawan mengangguk dan berkata, “Kalau begitu, Tuan David pergi bersama kami sa
Wajahnya tampak ganas dan alisnya dipenuhi semangat haus akan darah. “Aku juga memberikan omongan ini kepadamu.” David mengucapkan sepatah kata dengan wajah tak berekspresi. “Sudahlah, jangan banyak ngomong kosong.”Cecep mendengus dan berkata, “Hantu tua Chairil, aku beri kamu satu kesempatan lagi. Selama ke depannya Keluarga Chairil tunduk kepada Keluarga Zafar, hari ini kami bisa mengampuni nyawamu.”“Jika tidak, semua dari kalian harus mati hari ini. Tanpa kamu, Keluarga Zafar menghancurkan Keluarga Chairil semudah membalikkan telapak tangan!”“Tidak malu untuk ngomong besar. Aku ingin lihat bagaimana caramu membunuh kami hanya dengan mengandalkan kalian.” kata Brena dengan sangat marah. “Bertarunglah jika ingin bertarung. Untuk apa ngomong kosong?” kata Wawan dengan wajah yang luar biasa masam.Ingin Keluarga Chairil tunduk pada Keluarga Zafar? Ini sama sekali tidak mungkin. “Baik. Karena kamu tidak bisa dibujuk dan hanya bisa dipaksa, maka jangan salahkan aku.”Suara Cecep me
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai