Setelah orang itu pergi, David dengan ingin tahu berkata, “Tuan Chairil juga mengenal orang Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri?”“Termasuk memiliki sepenggal hubungan saja.”Wawan mengangguk dan berkata, “Sejujurnya, saat muda aku pernah menjadi guru di Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri. Akhirnya, api peperangan berkobar dan aku meninggalkan Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri untuk masuk militer……”“Jika dihitung dengan teliti, sudah hampir 50 tahun dari sekarang.”Dia tampak sedih. “Pengawal yang mati demi melindungiku sebelumnya bernama Jidan Limbong. Dia adalah murid generasi ke dua Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri. Kemarin, aku langsung menghubungi Perkumpulan Pencak Silat Perisai Diri setelah sadarkan diri dan meminta mereka datang mengambil jenazah Jidan sekaligus menyelesaikan masalah Keluarga Chairil.”David mengangguk dengan sedikit mengerti dan kembali berkata, “Masalah yang disebut Tuan Chairil mengacu pada……?”Kali ini, tanpa menunggu Wawan berbicara, Brena y
Di atas meja granit yang luar biasa keras, tiba-tiba muncul sebuah jejak tangan yang sangat besar. Jejak tangan itu sedalam sepertiga ketebalan meja. “Ini……ini……”Pada saat itu, mata Wawan dan Brena membelalak dan melihat adegan ini dengan terkejut. Cahyo bahkan meninggalkan jejak tangan di atas meja batu granit hanya dengan menggunakan tangannya saja. Berapa besar tenaga dalam yang diperlukan untuk melakukan hal ini?Pemandangan ini sepenuhnya menghancurkan pandangan duniawi di hati mereka.Jika barusann telapak tangannya ditekankan di atas badan manusia, bukankah akan menghasilkan sebuah lubang darah?Berpikir sampai di sini, Wawan tidak bisa menahan diri untuk tidak bangkit berdiri dan memberi penghormatan kepada Cahyo. “Pak Cahyo memang seorang ahli. Sebelumnya, sayalah yang terlalu memandang remeh. Semoga Pak Cahyo tidak perhitungan dengan orang biasa seperti kami.”Cahyo meletakkan sepasang tangannya di belakang badan dan tampak sangat sombong. Dia tampak seperti sangat menikm
“Pesilat tenaga biasa merupakan pesilat yang paling lemah. Mereka hanya bisa mempertajam kekuatan dan hanya bisa mengandalkan tenaga fisik untuk melawan musuh. Orang seperti ini tidak akan bermasalah dalam menghadapi 3-5 pria perkasa biasa. Begitu orangnya banyak, maka mereka sudah tidak akan mampu.”Brena dan Wawan mengangguk berkali-kali. Cahyo meneruskan dengan berkata, “Sedangkan pesilat tenaga dalam, lebih unggul daripada pesilat tenaga biasa. Mereka tidak hanya bisa mempertajam kekuatan, tetapi juga bisa mengembangkan tenaga spiritual di dalam tubuh. Jika dikombinasikan dengan keterampilan silat, maka bisa menghasilakn kekuatan tempur yang menyeramkan.”“Tenaga dalam pada pesilat meliputi tenaga dalam yang diperoleh dari pembelajaran di kemudian hari dan tenaga dalam bawaan. Pembelajaran di kemudian hari mencakup tahap menyadari tenaga, menyembunyikan tenaga, memperdalam tenaga, mencerna tenaga dan membuka penghubung titik akupuntur!”“Yang dimaksud dengan tahap menyadari tenaga
Wawan baru saja ingin mengganggukkan kepala.Seorang murid di belakang Cahyo langsung tersenyum dingin dan berkata, “Untuk apa membawamu? Kamu hanya orang biasa. Ikut pergi juga tidak ada yang bisa kamu bantu, bahkan masih berkemungkinan untuk menjadi beban kami.”“Kakak seperguruanku benar. Kali ini kami pergi untuk melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain dan pertumpahan darah sulit untuk dihindari. Sampai pada waktunya, kamu jangan ketakutan sampai kencing di celana.”Seorang murid lainnya tertawa terbahak-bahak dan melihat David dengan tatapan meremehkan. David dengan tenang berkata, “Tak masalah. Aku jamin aku tidak akan membebani kalian.”Dia ingin pergi melihatnya karena mengkhawatirkan keamanan Wawan dan yang lainnya. Lagipula, Keluarga Chairil menyinggung Keluarga Zafar karena dirinya. Maka dari itu, apapun yang terjadi, dia tidak bisa hanya berpangku tangan. Melihatnya bertekad ingin pergi, Wawan mengangguk dan berkata, “Kalau begitu, Tuan David pergi bersama kami sa
Wajahnya tampak ganas dan alisnya dipenuhi semangat haus akan darah. “Aku juga memberikan omongan ini kepadamu.” David mengucapkan sepatah kata dengan wajah tak berekspresi. “Sudahlah, jangan banyak ngomong kosong.”Cecep mendengus dan berkata, “Hantu tua Chairil, aku beri kamu satu kesempatan lagi. Selama ke depannya Keluarga Chairil tunduk kepada Keluarga Zafar, hari ini kami bisa mengampuni nyawamu.”“Jika tidak, semua dari kalian harus mati hari ini. Tanpa kamu, Keluarga Zafar menghancurkan Keluarga Chairil semudah membalikkan telapak tangan!”“Tidak malu untuk ngomong besar. Aku ingin lihat bagaimana caramu membunuh kami hanya dengan mengandalkan kalian.” kata Brena dengan sangat marah. “Bertarunglah jika ingin bertarung. Untuk apa ngomong kosong?” kata Wawan dengan wajah yang luar biasa masam.Ingin Keluarga Chairil tunduk pada Keluarga Zafar? Ini sama sekali tidak mungkin. “Baik. Karena kamu tidak bisa dibujuk dan hanya bisa dipaksa, maka jangan salahkan aku.”Suara Cecep me
“Membunuh makhluk tidak berguna sepertimu, aku bahkan merasa hanya mengotori tanganku saja!”Luis tersenyum haus akan darah. Dia tidak melihat mayat di atas lantai sama sekali. Pemandangan yang datang secara tiba-tiba ini, membuat Wawan dan Cahyo mereka tercengang. “Michael!”“Kakak seperguruan!”Cahyo dan satu orang muridnya yang tersisa tampak sangak sedih. Wajah mereka dipenuhi rasa tidak percaya. David diam-diam menggelengkan kepala. Barusan dia sudah mengingatkan Cahyo. Apa daya Cahyo dan Michael tidak percaya. “Hahahaha!”Setelah bereaksi, Cecep tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Hantu tua Chairil oh hantu tua Chairil. Inikah ahli silat yang diundang oleh Keluarga Chairil? Rasanya lemah sekali ya.”“Benar. Makhluk tidak berguna seperti ini juga berani keluar untuk membuat malu. Murni sedang mencari mati.” Mata Mufid dipenuhi kegembiraan.Pada saat ini, kedua paman dan keponakan ini semakin menaruh rasa hormat kepada Luis. Memang benar-benar murid sesepuh.Setelah mendenga
“Kamu seorang bocah yang tidak menguasai seni bela diri, punya kualifikasi apa untuk sembarangan berbicara di sini?”“Yang kukatakan adalah kenyataan.” kata David dengan tenang. “Kamu……” Mishel tiba-tiba marah besar dan langsung ingin mengambil tindakan terhadapnya.Melihat keadaan ini, Brena buru-buru menghentikan mereka dan berkata, “Tuan David, Anda jangan sembarangan bicara lagi. Kita tidak mengerti seni bela diri, lebih baik diam-diam menonton saja.”Saat ini, dalam hatinya juga sudah muncul sedikit kemarahan kepada David. Tuan David juga keterlaluan. Tidak mengerti saja ya sudahlah, dia bahkan masih sembarangan bicara di sini.Lagipula, Pak Cahyo adalah seorang ahli yang diundang oleh Keluarga Chairil. Mana ada orang yang meninggikan pihak lain dan merendahkan diri sendiri?Wawan juga mengerutkan alis sambil berkata, “Benar, Tuan David. Sebaiknya kita tidak sembarangan bicara agar konsentrasi Pak Cahyo tidak terbagi.”Cahyo yang sedang bertarung melawan Luis hampir mati karena
Suara yang datang secara tiba-tiba ini, membuat semua orang di tempat itu langsung tertegun. Bahkan Luis juga tertegun. Untuk sesaat, semua orang melihat ke arah David yang baru saja berbicara. Sedikit rasa tidak percaya mengalir di mata mereka. Mufid terlebih dahulu tertawa dan berkata, “Aku tidak salah dengar, ‘kan? Anak ini bahkan mengatakan dirinya bisa menyelamatkan Cahyo?”“Hahaha, aku rasa anak ini merasa dirinya sudah pasti akan mati, jadi dia ingin membual sebelum mati.” Cecep juga tertawa hingga tak tahan. Alis kedua orang itu dipenuhi penghinaan dan sama sekali tidak memasukkan omongan David ke dalam hati.Kehebatan Luis sudah dilihat oleh semua orang. Cahyo bahkan bukan tandingannya.Apalagi anak ini?Cahyo yang awalnya sudah sangat putus asa, membuka matanya. Saat melihat orang yang berbicara adalah David, dia merasa sangat tak berdaya.Anak ini, di saat seperti ini masih tidak malu untuk ngomong besar di sini. David mengira Cahyo tidak mendengarnya dan dia mengulangi