Home / Romansa / Pemuas Hasrat Dosen Tampanku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Pemuas Hasrat Dosen Tampanku: Chapter 41 - Chapter 50

108 Chapters

Ask for What?

“Ada apa Jiyya?”tanya Joan pura-pura tak mengerti.“Apa tidak ada kamar mandi lainnya?” Jiyya terlihat nampak gusar, Joan tahu bahwa gadis itu ingin menolak untuk memasuki kamarnya.“Oh apakah kamu tidak mau masuk ke kamar saya? Sayang sekali tapi kamar mandi dirumah ini hanya ada satu dan letaknya ada disana.”Katakanlah bila Joan berbohong sekarang. Tapi dia tidak punya pilihan. Dia hanya ingin sedikit bermain-main dengan Jiyya dan mencari tahu isi hati gadis itu. Dia tidak suka menerka-nerka sebab itu hanya membuat isi kepalanya makin berat.Sir Joan melirik kearah Jiyya yang sepertinya agak ragu dan bingung, namun karena pria itu cukup peka menyadari ketidaknyamanan mahasiswi manis ini, Joan menambahkan. “Kalau kamu tidak nyaman, saya akan masuk duluan dan mengganti pakaian saya dulu. Setelahnya kamu bisa gunakan kamar mandinya dan saya berjanji tidak akan masuk kedalam kamar saya saat kamu sedang didalam.”Jiyya kontan tersentak, Sir Joan benar-benar orang yang sopan. Namun karena
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Kau Menghipnotis Aku

Jiyya dibuat menggigil oleh pernyataan yang kelewat frontal dari pria yang dia hormati sebagai tenaga pengajarnya di kampus. Sejatinya gadis itu bahkan tidak percaya bahwa Sir Joan semakin memperlihatkan sisi lain dari dirinya dengan berani dihadapan Jiyya. Memang benar mereka sudah saling mengenal jauh sebelum Jiyya memutuskan untuk melanjutkan studynya. Dan dia tidak menyangka bahwa Sir Joan yang dia kenal melalui Dean ternyata menjadi dosen di kampus tersebut. Jiyya tersentak lagi ketika tiba-tiba tangan Sir Joan bergerak keatas untuk menelusuri bahunya. “Kamu benar-benar basah Jiyya,” gumam pria itu.Anehnya kata-kata yang dimaksudkan untuk pakaiannya malah Jiyya artikan untuk hal lain. Dia pasti benar-benar telah terkontaminasi Silvana karena pikirannya telah beranjak jauh kearah sana hanya karena satu kata ambigu. “Kita benar-benar harus membebaskan tubuhmu pakaian ini,” sambung Sir Joan lagi. Jiyya hanya balas mencicit kemudian menoleh kebelakang dan mendapati dada telanjang
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Sentuhan Penuh Kelembutan

Ketika pria itu mengupayakan kesempatan kedua kali ini Jiyya menuruti ucapan sang dosen. Dia memberi celah sedikit dibibirnya, membiarkan lidah sang dosen menjelajahi bibir luarnya dan celah yang dibuatnya. Merasa nyaman dengan sentuhan yang Sir Joan berikan kepadanya Jiyya kini semakin berani, gadis itu mengikuti pergerakan yang Sir Joan lakukan dengan sama-sama menjulurkan lidahnya keluar meski sedikit kaku dan meragu. Tapi usaha Jiyya mendapatkan sambutan hangat dari Sir Joan. Mereka bertaut, dan saling menyentuh satu sama lain. Jiyya bergidik merasakan gelenyar dari sensasi baru yang dia rasakan, apalagi ketika tangan pria itu bergerak kearah dagunya seolah ingin memantapkan situasi mereka, sementara tangannya yang lain mulai bergerak halus menyentuh permukaan kulitnya. Pergerakan secara vertikal yang membuat tubuh Jiyya dibuat merinding. Apalagi ketika jemari pria itu mencapai perutnya, Jiyya merasa tubuhnya terasa menegang meskipun itu hanyalah sebuah sentuhan ringan. Seolah
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Pria Berbahaya

“Kamu tidak harus mengatakan apapun yang ada dikepalamu, Sir. Lagipula saya memang sejak awal tidak pernah menyangka bahwa kita akan—" Jiyya kontan menghentikan ucapannya saat Sir Joan tiba-tiba saja menyentuh kain penghalang terakhir di tubuhnya dengan jemarinya. Hanya sebentar, seolah sekadar ingin mengkonfirmasi semata. Sir Joan kini bisa berbangga hati lantaran dapat mencatat prestasi lain dari performa permainan panasnya. Gadis ini telah larut dalam kesenangan yang telah dia tawarkan. Dia benar-benar telah basah kuyup sebagai bentuk reaksi dan hasil dari perbuatannya menggoda gadis itu. Jiyya sendiri tentu merasakan hal itu pula. Apalagi saat Sir Joan memperlihatkan jemarinya yang basah didepan Jiyya. Gadis itu langsung menutup wajahnya lagi dengan kedua tangan. Apa pula yang pria itu sedang coba lakukan?“Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, Sir Joan,” rengeknya. “Kau pasti mengira bahwa aku adalah seorang gadis yang kotor dan begitu mendambakan hubungan seks. Tapi itu tidak
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Sentuh Aku

Gadis itu hampir mencapai puncaknya dan Joan sangat tahu perihal itu, namun sayangnya pria itu masih ingin terus mendengarkan desahan Jiyya. Oleh sebab itu Joan menahan gadis itu diambang klimaks. Setelah cukup jeda, Joan kembali berlutut dan menyenangkan Jiyya lagi dengan lidahnya. Jiyya yang frustasi lantaran terhambat dari puncak yang nyaris dia dapatkan berupaya untuk mencari kesenangan lainnya. Gadis itu hendak menggunakan tangannya untuk memanjakan bagian atas tubuhnya. Tapi sebelum itu benar-benar terlaksana Joan menahannya dengan kedua tangannya yang bebas. Cengkraman pria itu benar-benar sangat kuat hingga Jiyya tidak bisa melepaskan diri. “P—please Sir Joan. Aku menginginkannya… aku ingin sekarang…” Dia merengek sembari terengah. Jiyya bahkan nyaris hampir menangis lantaran merasa terlalu frustasi. Dia tidak pernah dipermainkan dengan cara sejahat ini. Dia sungguh membutuhkannya, dia butuh mengeluarkan seluruhnya. Dia butuh klimaks. Kenikmatan yang dia terima ditubuhnya b
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Shock

Suasana tiba-tiba begitu senyap, Jiyya merasa lelucon yang dia buat malah ditanggapi dengan serius. Gadis itu buru-buru meralat perkataannya sebelum segalanya makin kacau.“Saya hanya bercanda, Sir. Tolong jangan menganggap apa yang saya katakan serius.”Ketika mengatakan hal itu, Jiyya sesungguhnya masih nyaris tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya. Silvana mungkin akan menjadi orang pertama yang berkomentar bahwa dia adalah seorang gadis yang beruntung, jika saja gadis itu mengetahuinya. Terlebih ini bukanlah mimpi, Jiyya sendiri juga sedang tidak dalam keadaan mabuk. Dia sadar seratus persen, namun masih tidak bisa percaya bahwa dia benar-benar telah dicumbu oleh Sir Joan. Ini adalah pengalaman paling gila yang pernah dia rasakan seumur hidupnya. Jiyya memang belum kehilangan kesuciannya, tetapi pria itu telah berhasil memberikannya sebuah kesenangan terbaru yang tidak akan pernah bisa dia dapatkan sendirian. Sir Joan yang dia hormati, orang yang dia kagumi, orang yan
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Basah-basahan Bareng

“Itu hal yang biasa Jiyya.” Sir Joan berkomentar. “Apa kamu mau membersihkan diri? Maaf saya masuk ke kamar mandi tanpa izin. Saya pikir apa yang membuatmu menjerit. Hal-hal seperti ini wajar, Jiyya. Itu yang perlu kamu tahu.” Jiyya mengabaikan pertanyaan sekaligus komentar Sir Joan ketika dia mengingat hal penting lainnya. Ekspresi yang didominasi oleh rasa malu memenuhi wajah gadis itu. “Sir Joan, apa saya juga membuat basah tempat tidurmu?” dia bertanya. “Oh tidak! maafkan saya! Akan saya cucikan.” Sedetik kemudian dia jadi terlihat panik.Sir Joan menggelengkan kepalanya. “Jiyya, tidak apa-apa. Biar itu jadi urusanku.” Tapi Jiyya tidak mau dengar apa-apa. Dia benar-benar telah larut dalam kekhawatirannya sendiri. Jiyya sungguh tidak tahu apa yang harus dia benar-benar pikirkan dan apa yang perlu dia lakukan. Dia terlalu linglung untuk sekadar berpikir seperti dirinya sendiri secara kasual. “Ya Tuhan! Bukankah itu artinya saya betul-betul telah membuat tempat tidurmu jadi kotor?
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

Realized

Pagi ini, Jiyya mendapati dirinya terbangun bukan di tempat tinggalnya. Dia justru membuka mata dalam kondisi terbalut selimut dengan badannya yang telah tertutup kaos lengan panjang yang seingatnya merupakan kaos yang kemarin Sir Joan kenakan. Oh, dan jangan lupakan pula pelukan erat dipinggangnya yang membuat Jiyya diingatkan apa saja yang sudah dia lewati ditempat ini. Jiyya menyadari bahwa ruangan ini jelas bukan kamar tidur yang biasa dia tempati. Ketika ingatannya mulai berpendar, barulah gadis itu sadar dia berada dimana. Jiyya menginap di tempat Sir Joan! Dan mereka telah… Astaga!Buru-buru Jiyya hendak beringsut dari posisinya namun karena pergerakannya dijegal oleh pelukan si pria, alhasil Jiyya tidak bisa pergi kemana-mana. Sungguh, ini sangatlah buruk. Terlebih ketika dia melihat jam yang diletakan di dinding kamar telah menunjukan jam kelas pagi ke kampus. Kini seluruh anggapan baik terhadap pria itu memudar. Jiyya malah memiliki firasat bahwa alasan mengapa pria ini ker
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

Apa yang Salah?

“Lepaskan tanganmu dari pintu, Sir. Saya mau berganti pakaian," kata gadis itu ketus yang membuat Joan makin dibuat bingung akan tingkah lakunya.“Kenapa harus melakukannya di dalam? Kamu kan bisa berganti pakaian disini.” Mendengar hal itu, Jiyya semakin memperlihatkan ekspresi tidak senang untuknya. “Tolong jangan keras kepala. Biarkan saya melakukan apa yang saya inginkan!” Ketika merasa nada bicara Jiyya semakin meninggi, akhirnya Joan melepaskan pintu yang dia hadang untuk kemudian membiarkannya masuk. Pria itu mendengar suara kenop pintu yang dikunci dari dalam. Jika sudah seperti ini Joan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia memang ahli menaklukan wanita, tapi Jiyya mungkin pengecualian dari semua wanita yang pernah dia temui. Gadis itu sama sekali tidak mempan dengan kata-katanya yang bermaksud untuk mencairkan suasana.Sedangkan untuk Jiyya sendiri. Tepat ketika dia berhasil menutup pintu kamar mandi, tubuh gadis itu merosot. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Benar kata oran
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

Dean & Jiyya

“Novel cinta itu lama-lama membosankan ya. Bagaimana menurutmu?” Jiyya dengan rambut hitam sebahunya mengangkat kepala, memandang kearah seorang pemuda yang nampak hampir mati karena rasa bosan. Sedang Jiyya sendiri masih sibuk dengan komputer lipatnya. Dia sedang mengurus satu kepentingan yang tidak bisa ditinggal. Tapi pemuda berisik disebelahnya nampak mencoba untuk meminta atensi lebih. Minimal reaksi atas tanya yang terujarkan beberapa saat yang lalu. Jiyya berdehem sebelum buka suara. Hari ini dia tidak masuk, Jiyya ingin absen karena enggan bertemu dengan Sir Joan. Dia pikir dia bisa sendirian, tapi nyatanya tidak. Dia kedatangan tamu tak diundang. Dean. Pemuda itu tiba-tiba saja mengetuk pintu rumahnya dengan senyum lima jari dan kantong berisi ayam dan kentang goreng serta beberapa minuman kaleng. Tadinya Jiyya ingin mengusirnya dan bilang bahwa dia sedang tidak ingin diganggu. Tapi bukan Dean namanya jika dia tidak bisa merangsek masuk. Pemuda itu punya satu kebisaan. Bisa
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status